The Great Guy - Bab 162 Jaga Mulutmu
Patricia Ye bukanlah wanita yang lebih menyukai hal semacam itu. Alasan mengapa dia memiliki perilaku seperti ini pada saat ini adalah karena dia diganggu oleh Gredy Du terlalu keras hari ini, sehingga dorongan dan pikiran muncul tanpa sadar.
Tapi bagaimanapun juga, dia menahannya, dan tidak melakukan apapun yang 'berlebihan'. Hatinya malu dan akhirnya menghentikannya.
Tetapi pada saat yang sama, Bruce Ye memiliki ide baru di dalam pikirannya.
Dia benar-benar kesal karena berlutut pada Gredy Du tiga kali berturut-turut, dan dia tidak pernah mau membiarkan ini.
Jadi dia berpikir, haruskah dia menyuruh seseorang di jalan, dan menembak Gredy Du.
Tetapi cara kotor dan bodoh ini akhirnya ditinggalkan olehnya, bukannya dia tidak bisa menemukan seseorang yang dapat melakukannya, dia hanya tidak mampu menanggung akibatnya.
Dia takut setelah kematian Gredy Du, Dimas Du akan mencari orang yang menembak, dan hal ini akan menjadi nyawa dibayar nyawa, sehingga dia tidak ingin melakukaknnya.
Pada saat ini, sosok Patricia Ye muncul di benaknya, dan inspirasinya tiba-tiba muncul dan dia punya ide.
Jelas tidak ada gunanya untuk membuat masalah dengan Gredy Du sendiri, dan Gredy Du juga memiliki videonnya di tangannya.
Tapi dia bisa mencelakai Gredy Du melalui orang lain, dia tidak berani untuk membuat masalah dengan Gredy Du, tetapi dia dapat mencari orang lain untuk membuat masalah dengan Gredy Du?
Memikirkan Patricia Ye dalam benaknya, Bruce Ye juga tidak bisa tidak memikirkan Xavier Chen.
Xavier Chen, seorang Wakil dari Perusahaan Chen, umurnya sudah mencapai 35 tahun, dan dia memiliki kekayaan yang berlimpah.
Tentu saja, semua ini karena keluarganya, keluarga Chen.
Keluarga Chen juga memiliki bisnis, meskipun kurang lebih baik dari keluarga Du, tetapi juga sangat terkenal.
Ketika itu Xavier Chen juga terpana oleh Patricia Ye, dia juga mencoba mengejar dengan berbagai cara, tetapi Patricia Ye tidak pernah setuju.
Kemudian, ketika keluarga Ye menghadapi masalah, keluarga Ye memaksanya untuk menikah dengan Xavier Chen. Jika bukan karena Tuan Besar yang masih hidup pada saat itu, memaksa Patricia Ye untuk menyelesaikan masalah itu sendiri, mungkin Patricia Ye saat ini sudah menjadi wanita dari Xavier Chen.
Namun meski begitu, Xavier Chen belum memadamkan hatinya, meski Patricia Ye sudah menikah pun, dia masih memikirkan Patricia Ye.
Jadi saat ini, Bruce Ye memikirkan Xavier Chen, dan bahkan menelepon secara langsung.
"Saudara Chen, aku Bruce, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kepadamu..."
Kemudian, Bruce Ye membicarakan masalah Gredy Du dan Patricia Ye.
Tentu saja, dia tidak mungkin berkata, dia memiliki dendam pada Gredy Du, dia hanya mendeskripsikan bahwa Gredy Du akan mendapatkan Patricia Ye.
Ketika Xavier Chen mendengar hal ini, dia langsung marah, siapa yang tidak tahu bahwa Xavier Chen selalu menginginkan Patricia Ye. Siapa yang tidak memberinya harga diri kepadanya. Gredy Du hanya sebuah anak bawang, dan ternyata berani merebut wanitanya, benar-benar tidak bisa dibiarkan!
Dengan pemikiran ini, Xavier Chen bertanya kepada Bruce Ye tentang identitas Gredy Du.
Setelah mengetahui bahwa Gredy Du adalah cucu Dimas Du, Xavier Chen tertegun.
Dalam dunia bisnis, dia pasti tahu siapa Dimas Du dan apa artinya.
Dan Gredy Du ternyata adalah cucu Dimas Du, ini ...
“Tapi dia hanyalah rumput liar yang dibawa dari luar, dan dia tidak akan terlihat oleh Dimas Du, dia juga hanya diberikan sebuah Perusahaan yang jelek, dan menyuruhnya untuk mengurus sendiri, dan bahkan sampai hari ini keluarga Du tidak pernah pergi ke sana, dan melihat ini saja kita sudah tahu keadaanya".
Bruce Ye seperti menyihir Xavier Chen, dan membuat dirinya mengangguk.
Memang, untuk membawa pulang rumput liar, ia harus mengenali leluhurnya terlebih dahulu.
Bagaimana mungkin rumput liar yang tidak mengenali nenek moyangnya dihargai oleh keluarga Du, bagaimana mungkin itu dihargai oleh Dimas Du.
Awalnya, dia khawatir bahwa serangan untuk ke Gredy Du dapat membuat tindakan balasan dari Dimas Du, tapi sekarang dia menjadi lega.
Kemudian, Xavier Chen berkata di telepon: "Sialan, ternyata berani merebut wanita Xavier Chen, sungguh tidak mau hidup lagi!"
Bruce Ye tidak tahu apa yang akan terjadi pada Gredy Du, tapi yang dia tahu bahwa dengan munculnya Xavier Chen, maka Gredy Du pasti sial.
"Sialan, apakah kamu mengira aku tidak bertindak, maka aku tidak bisa membereskanmu? Sungguh meremehkan diriku!"
Untuk memikirkan ide yang bagus seperti ini, Bruce Ye ingin mengacungkan jempol ke diri sendiri.
Kepintaran yang sangat luar biasa ...
Keesokan paginya, Gredy Du bangun, sarapan setelah mandi, dan pergi ke rumah Patricia Ye.
Setelah turun, Gredy Du melihat Patricia Ye.
Patricia Ye masih cantik hari ini, tapi dia telah kehilangan keseksiannya yang kemarin itu.
Dia mengenakan sepatu kets biasa dan pakaian kasual, dan bisa dikatakan, dia telah menutupi seluruh bagian yang seharusnya ditutupi.
Tetapi justru karena tampilan inilah dia memiliki tampilan yang sangat muda.
Baju olahraga warna pink dan sepatu olahraga warna putih membuat seluruh tubuhnya tampak awet muda, dan sangat menarik.
Jadi ketika Gredy Du melihatnya, dia hanya bisa melangkah maju dan memeluknya, dan kemudian mencium mulut merah kecilnya.
“Patricia, bagaimana kamu bisa begitu cantik? Mengenakan rok pendek dan stoking itu sangat menawan, dan memakai pakaian olahraga saja masih menarik. Aku merasa terpesona olehmu sampai-sampai tak bisa disembuhkan. Aku semakin menyukaimu. Ini dari lubuk hatiku".
Semua yang dilontarkan adalah pujian positif.
Justru karena inilah lah Patricia Ye merasa sedikit kacau.
Maksud dia berpakaian seperti ini untuk mencegah Gredy Du terus bertindak aneh, tetapi dia tidak menyangka menerima kritikan bagus.
Perkataan tulus semacam ini dari Gredy Du membuat Patricia Ye merasa sedikit malu dan gugup.
Tapi di saat berikutnya, semua kecemasan dan rasa malu di hati Patricia Ye menghilang, hanya menyisakan rasa malu.
Karena dia merasakan sesuatu terhadap dirinya sendiri, dan posisinya sangat canggung.
Patricia Ye mendorong Gredy Du pergi dengan ganas, tersipu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Tapi Gredy Du berkata, "Ini bukan salahku, siapa yang menyuruhmu begitu seksi dan cantik, jangan bilang memeluk kamu, lihat kamu saja, aku merasa seperti meledak. Jadi hari ini kamu harus berhati-hati denganku hari ini, jika terjadi suara ledakan, maka hal ini tidak pas".
Perkataan ini membuat Patricia Ye merasa malu dan ingin tertawa, sesuatu meledak dengan keras, bagaimana bisa seperti itu.
Dia mendorong Gredy Du dengan keras, "Pergi ke bioskop, jangan banyak bicara!"
Tadi malam, dia merasa ada yang tidak beres dengan menonton film di pagi hari, tetapi saat ini dia sudah berinisiatif menelepon Gredy Du untuk menonton film.
Ini adalah perubahan sikap, dan Gredy Du masih merasa sangat senang dengan perubahan ini.
Setelah itu, Gredy Du mencondongkan tubuh ke depan, meraih pinggang ramping Patricia Ye dan bersiap untuk pergi.
Patricia Ye tidak menolak, tapi berjalan maju dengan Gredy Du sedikit malu.
Dilihat dari jarak jauh, keduanya seperti pasangan yang saling mencintai.
Tetapi ketika mereka berdua hendak naik mobil, mereka tiba-tiba dihentikan oleh seseorang, dan teriakannya sangat kasar—
"Sialan, kamu berani menyentuh wanitaku, aku ingin melihat bajingan sepertimu tidak ingin hidup lagi!"
Mendengar suara itu, dia berbalik dan melihat sekeliling, dan kemudian Gredy Du melihat Xavier Chen dan orang-orang di belakang Xavier Chen.
Bawahan itu semua agresif, dan tampaknya Gredy Du akan dipukuli sampai mati hanya setelah Xavier Chen memberi perintah.
Gredy Du tidak tahu tentang Xavier Chen, tapi Patricia Ye sangat mengetahuinya.
Pertama kali dia melihat Xavier Chen, dia langsung mengerutkan keningnya.
"Xavier Chen, jangan bicara omong kosong, aku tidak ada hubungannya denganmu".
"Dan aku sarankan padamu untuk menjaga mulutmu agar tetap bersih!"
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohBeautiful Lady
ElsaWahai Hati
JavAliusCinta Yang Tak Biasa
WennieAdieu
Shi QiYama's Wife
ClarkBehind The Lie
Fiona LeeThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)