The Great Guy - Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik

Sophie Lin buru-buru memasuki pintu, berpikir untuk mengakui kesalahanya pada Gredy Du lagi, tetapi Gredy Du sama sekali tidak menerimanya.

Dia bahkan tidak memberinya kesempatan untuk berbicara, "Singkirkan dia dari hadapanku!"

Para wanita penghibur telah berdiri sampai lelah, dan akhirnya punya kesempatan untuk melakukan sesuatu, jadi bersama-sama mengusir si wanita tersebut!

Sepuluh lebih wanita penghibur di waktu yang sama bergerak dan dengan keras memaksa Sophie Lin untuk keluar.

Begini saja, ketika pintu kamar ditutup, Sophie Lin sedang duduk di tanah, tidak hanya bajunya koyak, tetapi dia juga kehilangan salah satu sepatunya yang tertinggal dalam kamar itu. Aku tidak tahu siapa itu, tapi orang tersebut rupanya mengambil kesempatan untuk melepas salah satu anting-antingnya, sialan itu emas murni!

Memegang telinganya yang sakit dan tangan yang satu lagi memegang satu-satunya sepatu yang masih ada, Sophie Lin kembali ke aula.

Tapi begitu dia sampai di sudut tangga, dia tidak berani turun lagi ketika dia melihat begitu banyak pelanggan yang sedang menatapnya dengan pandangan harimau sedang melihat mangsa.

Apa yang harus aku lakukan? Di bawah sana semuanya pria, dan yang di atas semuanya adalah wanita, sangat menyedihkan.

Benar-benar tidak ada cara lain lagi, Sophie Lin hanya bisa menelepon bosnya dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi.

Bos telah lama menjalankan perkerjaan ini, dia pasti lebih tahu dari yang lain.

Ketika dia mendengar tindakan Gredy Du, dia segera menyadari bahwa Sophie Lin dalam masalah, dan orang itu malah sengaja menjebaknya.

“Dasar kamu bajingan, tunggulah aku dan lihat bagaimana aku bisa membuat perhitungan denganmu."

Setelah memarahinya, bos itu dengan cepat mengendarai mobilnya ke sana.

Setelah menjamu dan menemani beberapa pelanggan tetap di lobi, bos bergegas naik ke lantai dua.

Ketika melewati sudut tangga, dia melihat Sophie Lin yang tidak berani naik maupun turun itu, dia menghadiahinya semua tamparan keras.

"Tunggu nanti aku akan membuat perhitungan denganmu bocah tengik!"

Segera setelah itu, Sophie Lin melihat bos bergegas ke dalam ruangan.

Sekitar tiga menit kemudian, semua wanita penghibur keluar, Sophie Lin ingin bertanya apa yang terjadi, tetapi sekelompok wanita tersebut berlari ke bawah satu persatu dari dalam ruangan sambil berteriak, dan mereka berteriak sangat kencang, tapi tidak ada orang yang memedulikannya.

Sekitar dua menit kemudian, bos itu juga mengangukkan kepala dan membungkukkan pinggang sembari memberi hormat lalu keluar, seolah-olah seorang pengkhianat negara yang sedang melihat penjajah.

Tetapi ketika dia datang ke Sophie Lin, ekspresi kemarahan benar-benar terlihat di wajah bos itu.

Dia meraih kepala Sophie Lin dan membenturkannya ke dinding dengan keras, benturan itu membuat Sophie Lin pusing.

“Bangke kamu, kamu berani-beraninya melawannya, tahukah kamu siapakah orang itu, apakah kamu berani membuat masalah dengannya? Sudah kubilang, kamu harus melayani orang itu agar dia merasa puas."

"Begini saja, dia hanya ingin bermain-main denganmu, dan kamu seharusnya mengiyakannya untukku dan memberikannya kepuasan!"

"Jika aku tahu bahwa dia tidak puas dengan pelayananmu, aku akan membunuh semua keluargamu, tanpa menyisakan satu orang pun!!!"

Setelah menendangnya dengan keras, bos itu turun ke bawah dan hanya meninggalkan Sophie Lin terbaring di tanah karena kesakitan dan panik.

Dia tahu kemampuan bos, ketika dia masih muda dia sangatlah galak di jalanan, tetapi malam ini dia berhasil dibuat takut oleh pria dalam ruangan tersebut.

Ternyata dia adalah orang yang memiliki kedudukan yang kuat, yang membuat wajah Sophie Lin penuh penyesalan, jika dia tahu, dia tidak akan berani mencari masalah dengannya

Tapi jelas sudah terlambat untuk menyesali masalah ini. Sophie Lin mencoba yang terbaik untuk merapikan dirinya sendiri dan berusaha tersenyum sembari berjalan masuk ke dalam ruangan Gredy Du, "Tuan, aku sudah datang."

“Keluar, melihatmu membuatku ingin muntah.” Gredy Du mendorong keluar lagi saat dia memasuki pintu.

Hal ini membuat Sophie Lin menangis karena cemas pada saat itu, dan bahkan berlutut di tanah dengan suara “ plukk” yang keras.

"Tolong, aku yang salah, aku benar-benar tidak boleh keluar. Jika aku keluar, bos akan membunuhku, dan dia akan membunuh seluruh keluargaku. Tuan, aku benar-benar mohon, maafkan aku!"

Saat berbicara, Sophie Lin menampar dirinya sendiri dan matanya berkaca-kaca.

"Aku bukan manusia, aku adalah bajingan, aku seharusnya tidak menindas Siska Meng, aku seharusnya tidak membuat masalah denganmu, aku salah ..."

Sophie Lin benar-benar ketakutan saat ini, bukan hanya berpura-pura di depan Gredy Du.

Dia tahu seberapa kejam bosnya tersebut, jadi satu-satunya cara yang ada adalah meminta pengampunan Gredy Du.

Dia juga telah memberinya pelajaran, bagaimanapun dia adalah seorang wanita, dan Gredy Du tidak tega terlalu kejam terhadapnya.

Jadi setelah dengan sengaja menakut-nakuti Sophie Lin dengan beberapa patah kata, Gredy Du memberi isyarat padanya untuk duduk di sofa.

Saat berikutnya, dia memberikannya tisu, dan kemudian Gredy Du membantu Siska Meng menjelaskan masalah pada tahun itu.

Memberi pelajaran adalah keharusan, tetapi tujuan utamanya adalah untuk menyelesaikan konflik antara dia dan Siska Meng.

Datang kemari juga merupakan permintaan Siska Meng. Bagaimanapun, dia pernah menjadi teman terbaiknya.

Setelah Gredy Du menjelaskan, Sophie Lin menitikkan air mata.

"Sebenarnya aku tahu, aku tahu, setelah kejadian itu laki-laki itu telah memberitahuku."

"Tapi aku cemburu, mengapa, mengapa dia belajar dengan baik dan aku tidak belajar dengan baik, kenapa dia cantik dan aku begitu biasa-biasa saja, kenapa semua orang menyukainya tapi tidak menyukaiku, kenapa saat kita berdiri bersama, aku hanya merupakan bayang-bayang dirinya... "

Malam itu, Sophie Lin juga membuka hatinya kepada Gredy Du dan menceritakan apa yang telah terjadi selama bertahun-tahun.

Kedengarannya dia juga memiliki masalahnya sendiri, dia tersesat dalam masyarakat, uangnya dan keperawannya telah ditipu oleh pacarnya yang bajingan itu dan dia dijual menjadi wanita karaoke, tidak hanya dipukuli saja tetapi tidak dihargai oleh laki-laki.

Dia tidak dihargai tanpa menyisakan martabatnya sedikit pun, jadi dia mengambil jalan pintas untuk menjadi seorang wanita penghibur.

"Aku juga ingin berteman kembali dengan Siska Meng, tapi setiap aku bertemu dengannya, aku merasa diriku sangat rendah. Karena dia selalu begitu ceria dan cerah. Walaupun hidupnya sulit, dia bisa menghadapinya dengan senyuman, tapi aku tidak bisa melakukannya, jadi aku cemburu padanya, aku menertawakannya setiap kali aku melihatnya. "

"Hanya saja aku sangat ingin berteman dengannya, aku merindukan waktu yang kuhabiskan bersamanya, betapa sederhana dan indahnya hari-hari itu ..."

Sophie Lin menangis, dia tidak bisa mempertahankan riasan di wajahnya, hanya bisa membenamkan kepalanya dan menangis.

Malam itu, Gredy Du membawanya pulang.

Tentu saja bukan rumahnya sendiri, tapi pulang ke rumah Siska Meng.

Ketika Siska Meng melihat Sophie Lin, dia terkejut dan tidak mengerti bagaimana Sophie Lin bisa datang.

Tapi permintaan maaf dan penyesalan Sophie Lin selanjutnya semakin mengejutkan Siska Meng, Dia tidak mengerti bagaimana Gredy Du melakukannya!

Namun, Gredy Du tidak memberinya kesempatan untuk bertanya, hanya menyapanya dan pergi.

Pada saat-saat berikutnya, Sophie Lin dan Siska Meng menceritakan kisah mereka beberapa tahun terakhir, untuk menghapus semua kebencian mereka.

Tetapi ketika Siska Meng bertanya apa yang dilakukan Gredy Du, Sophie Lin tidak mengatakan apa-apa.

Karena Gredy Du pernah menyampaikan kepadanya, untuk merahasiakan kejadian malam itu.

Jadi Siska Meng menjadi semakin penasaran, Gredy Du sangatlah hebat, bahkan hal semacam ini bisa diubah?

Tapi bagaimanapun, ini adalah hal yang baik. Bagaimanapun beberapa tahun yang terikat dalam kebencian ini sudah berakhir, dia dan Sophie Lin menjadi teman baik lagi.

Sophie Lin juga mengatakan bahwa dia telah mengundurkan diri dan akan mencari pekerjaan yang benar di masa depan.

Hanya saja ketika Siska Meng mengingat kata-kata yang diucapkan Gredy Du sebelumnya, dia merasa seperti ada sebuah kelinci yang melompat-lompat di dalam hatinya.

Gredy Du mengatakan sebelumnya bahwa dia tidak akan mengijinkan siapapun menindasnya. Apa artinya ini? Sangat memalukan ...

Setelah meninggalkan kediaman Siska Meng, Gredy Du menelepon Edyanto Liu dan menyuruhnya menyiapkan sebuah posisi untuk Sophie Lin di departemen hubungan masyarakat. Lagipula, dia adalah seseorang yang pernah menjadi wanita penghibur, dan berkerja di departemen hubungan masyarakat pasti sangatlah mudah.

Edyanto Liu dengan sangat senang menyetujuinya, tapi kemudian kembali membicarakan masalah lain.

"Presdir Du, aku telah menyelesaikan semua yang kamu pesan sebelumnya. Kita bisa menangani Jordan Cao di pelelangan besok!"

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu