The Great Guy - Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
Harry Zheng terlalu banyak mengkhayal, dia berniat mendapatkan pekerjaan yang diinginkan dengan mengandalkan Camila Feng.
Jika kondisi memungkinkan, Harry Zheng juga berharap bisa menikmati tubuh Camila Feng yang seksi.
Tetapi pemikiran itu hancur berantakan karena Gredy Du mendadak muncul di sana dengan status Presdir Du.
Benar-benar di luar dugaan, Gredy Du ternyata adalah Presdir Perusahaan Honeycom.
Jika dibandingkan, mereka memang selisih jauh. Harry Zheng dan Gredy Du bukanlah orang yang sederajat.
Harry Zheng langsung mengerutkan dahi setelah mendengarkan perkataan Gredy Du, dia membungkuk badan dan terus meminta maaf kepada Gredy Du.
“Maafkan aku, semua adalah kesalahanku. Aku tidak seharusnya meremehkan dan menghina kamu. Aku memang bajingan dan kamu adalah orang hebat, mohon kamu bisa memaafkan aku...”
Begitu banyak kata maaf dari Harry Zheng, dia berharap Gredy Du tidak mempermasalahkan semua kejadian dan bisa melepaskan dirinya.
Memaafkan? Bukankah Gredy Du sudah berulang kali memberikan kesempatan kepada Harry Zheng? Tetapi Harry Zheng masih tidak sadar dan terus meremehkan Gredy Du!
Selanjutnya, Gredy Du menunjuk Harry Zheng sambil memanggil Bryan Gu yang sedang membawa Camila Feng dan berjalan ke arah pintu keluar.
“Apakah kamu tahu tempat perkumpulan gay?”
Bryan Gu langsung mengerti maksud perkataan Gredy Du sambil melihat Harry Zheng.
“Presdir tenang saja, aku akan membereskan orang ini!”
Sekarang Gredy Du telah memerintahkan Bryan Gu, apakah orang itu masih pantas menyuruh Harry Zheng untuk melawan Gredy Du?
Bryan Gu langsung memanggil supir.
Tubuh supir itu sangat tegap dan besar Karena dia adalah mantan tentara. Jika diperintahkan untuk menghajar Harry Zheng, mungkin dia akan menganggap Harry Zheng adalah sebuah mainan.
Kemudian orang itu pergi begitu saja dan Gredy Du juga tidak menyapanya.
Harry Zheng benar-benar ketakutan dan ingin menangis. Dia mengkhawatirkan masa depannya: “Gredy Du, jangan begitu, kita adalah teman lama, kamu harus mempertimbangkan hubungan kita...”
Gredy Du malas menghiraukan Harry Zheng, jika mempertimbangkan segi hubungan, maka seharusnya lebih awal menghajarnya!
Harry Zheng dan Camila Feng sudah selesai di tangani. Suasana di ruang private menjadi sangat canggung sehingga membuat semua orang ketakutan. Mereka juga mengkhawatirkan apa yang akan terjadi dengan Harry Zheng dan Camila Feng.
Semua orang memaksakan senyuman ketika melihat tatapan Gredy Du yang begitu serius. Mereka terus memuji Gredy Du dan bermaksud menyenangkan hatinya.
“Gredy Du... Oh salah, Presdir Du. Dari dulu aku sudah menilai kamu adalah orang yang sangat genius, kehebatan kamu memang berbeda dengan yang lain, kamu sangat sukses. Ada satu perkataan yang mengatakan, ikan mas tidak hidup di dalam kolam ikan, jika bertemu dengan kesempatan yang cocok, maka dia akan segera berubah menjadi naga, perkataan ini cocok dengan dirimu!”
“Pesdir Du, aku jujur saja, kamu adalah idola aku. Mulai hari ini, aku pasti melakukan apa yang kamu inginkan dan tidak akan menolak apapun yang kamu perintahkan,. Jika ada yang membicarakan keburukan kamu, aku akan langsung membunuh orang itu!”
“Presdir Du, kamu adalah pemuda yang luar biasa. Aku mempunyai seorang adik sepupu yang sangat cantik, dia lebih hebat dari Camila Feng, sekarang melanjutkan study di akademi perfilman, dia adalah wanita tercantik di akademi tersebut...
Begitu banyak pujian untuk menyenangkan Gredy Du dan membuat dirinya hanya bisa terdiam, Mereka semua benar-benar tidak tahu malu.
Kelakuan mereka memuji Gredy Du sama seperti saat memarahi dirinya.
“Semuanya pergi dari sini sekarang juga, aku tidak ingin bertemu dengan kalian lagi.”
Gredy Du mengusir mereka semua sambil menunjuk ke arah pintu.
Semua orang tidak berani berharap kepada Gredy Du yang jauh lebih hebat dari mereka. Sekarang Gredy Du tidak ingin memperhitungkan apa yang telah mereka lakukan, hal ini sudah membuat orang-orang ini merasa lega.
Mereka semua langsung keluar dari ruang private dengan rasa cemas:
“Kalau tahu lebih awal dia adalah Presdir Perusahaan Honeycom, aku tidak akan berani menyinggung dirinya.”
“Benar itu! Jika dia memberikan kesempatan dan mengaturkan sebuah pekerjaan atau kerja sama, maka kita tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi, haizz...
Di dunia ini tidak akan kata “jika tahu lebih awal”, seandainya memang sudah tahu lebih awal, maka kita sudah boleh bermain lotre.
Saat ini, hanya ada Gredy Du dan Elsa Huang di ruang private yang begitu besar.
Elsa Huang tidak bisa duduk dengan tenang sewaktu teringat kelakuan orang-orang itu. Dia kembali melihat Gredy Du.
“Presdir Du... Aku masih ada urusan, aku pamit dulu.”
“Duduk!
Elsa Huang dari awal sudah ingin pergi dari sana, tetapi dia ditahan oleh Gredy Du.
Elsa Huang merasa serba salah karena tidak tahu bagaimana menghadapi Gredy Du.
Dia menjadi teman Gredy Du karena status Gredy Du saat itu adalah orang bisa!
Tetapi sekarang Gredy Du adalah seorang presdir yang terhormat, bagaimana Elsa Huang bisa duduk satu meja dengannya?
Elsa Huang terlihat begitu canggung dan gelisah, dia tidak bisa duduk dengan tenang.
Gredy Du yang berada di samping langsung mengerti kondisi Elsa Huang: “Apa yang kamu takuti? Bukankah kamu memang terkenal dengan keberanian yang kamu miliki?”
Di pusat perbelanjaan, Elsa Huang memang dijuluki sebagai pemberani, tetapi sebenarnya dia tidak seberani yang dibayangkan. Hanya saja Elsa Huang terkadang tidak terlalu menghiraukan perasaan orang lain, dia juga berani melawan Supervisor, makanya semua orang memanggil dia dengan sebutan pemberani.
Tetapi sekarang Elsa Huang tidak menghadapi Supervisor, yang berada di hadapan dia adalah Presdir Perusahaan Honeycom, maka...
Elsa Huang duduk di kursi dan tidak tahu bagaimana baiknya, dia berkata: “Apakah kamu berniat melakukan sesuatu padaku? Walaupun aku tidak memiliki pacar, tetapi kamu bukan tipe pria pilihan aku. Lagipula, memiliki banyak uang adalah urusan kamu, aku tetap memegang prinsip dan tidak akan bersama dengan kamu!”
Karena begitu panik, maka pemikiran ini tiba-tiba muncul di benaknya, dia berkata apa adanya.
Gredy Du merasa lucu saat mendengar perkataan Elsa Huang: “Apa yang kamu pikirkan? Aku hanya ingin tahu apa pekerjaan kamu sekarang ini.”
Perasaan Elsa Huang menjadi lega, tetapi masih ada pemikiran yang membuat hatinya tidak tenang.
Karena mereka memulai pembahasan yang lebih serius, maka Elsa Huang mencoba menenangkan diri.
“Bisa dibilang, aku adalah karyawan kamu. Sebelumnya aku menjadi promotor di pusat perbelanjaan, kemudian pindah ke mall dan menjadi Asisten Supervisor, semua berjalan dengan sangat lancar, bahkan sudah mulai ada kemajuan.”
Gredy Du menganggukkan kepala: “Kamu harus lebih maju lagi! Besok temui Bryan Gu, jadilah Asisten Manajer toko tersebut. Secepatnya kuasai semua tugasmu, setelah mengerti semua tugas, kamu sudah boleh menggantikan dia.”
Elsa Huang langsung membesarkan mata. Asisten Supervisor berbeda jauh dengan Asisten Manajer. Jika dibahas secara bertahap, seharusnya dari Asisten Supervisor naik menjadi Supervisor, Asisten Manajer toko dan Manajer toko. Bahkan orang genius saja membutuhkan waktu selama tiga sampai lima tahun lamanya, tetapi Gredy Du malah...
Gredy Du tidak memberikan kesempatan kepada Elsa Huang untuk menolak. Karena menghindari kesalahpahaman maka Gredy Du langsung menjelaskan semuanya.
“Kamu orang yang baik, aku membutuhkan orang seperti kamu untuk membantu Perusahaan Honeycom. kamu hanya perlu jalankan tugas sesuai kemampuan dan tidak perlu terlalu khawatir dengan pengembangan usaha. Jika sudah cukup percaya diri, kapanpun kamu bisa mencari aku untuk naik jabatan.”
“Aku tidak akan terlalu mengikat kamu, supaya kamu bisa mengembangkan semua bakat yang kamu miliki.”
Perkataan Gredy Du telah memberikan titik terang kepada Elsa Huang.
Ini berarti masa depan Elsa Huang di Perusahaan Honeycom memang cemerlang!
Elsa Huang merasa senang dan terus menerus berterima kasih kepada Gredy Du. Saat ini dia hampir menangis.
Begitu lama Elsa Huang selalu bersikap apa adanya dan jujur terhadap semua masalah, akhirnya dia mendapatkan balasan yang begitu berharga.
Setelah makan malam, Gredy Du dan Elsa Huang saling menukar nomor telepon dan berpamitan.
Dalam perjalanan pulang ke rumah, Gredy Du tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari Edyanto Liu.
“Gredy Du, ada sebuah kartu undangan yang diantarkan bawahan Jordan Cao ke perusahaan.”
Gredy Du tersenyum dingin, apa lagi yang rencanakan oleh Jordan Cao?
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeIstri Pengkhianat
SubardiInnocent Kid
FellaHis Second Chance
Derick HoWaiting For Love
SnowThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)