The Great Guy - Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
Caroline Lei memang salah berbicara, tapi ada sesuatu yang baik di balik kesalahan itu, Gredy Du juga percaya kalau dirinya cantik dan indah, dari atas ke bawah, dari luar sampai dalam, semuanya penuh dengan keindahan yang luar biasa.
Jadi, Gredy Du tidak bisa menahan diri untuk bertanya: "Bolehkah aku memilikimu? Aku ingin bersikap baik kepadamu dari waktu ke waktu, dan aku suka melakukannya denganmu."
Caroline Lei sangat senang, dia juga ingin tetap berada di sisi Gredy Du, tapi bagaimanapun juga, dia tidak bisa melepaskan keluarga Lei dan tuannya yang selalu memiliki harapan besar padanya, jadi dia terlihat sangat terjerat saat ini, di satu sisi ingin kebahagiaannya sendiri di sisi lain keluarganya, dia tidak tahu bagaimana harus memilih.
Pada akhirnya, keterikatan ini dipaksa dan dibayar sendiri olehnya, bangkit dari pangkuan Gredy Du, menyeka bagian bawahnya dengan tisu, lalu pergi ke kamar mandi, berharap untuk menghilangkan kehangatan malam ini dan mengembalikan kehidupan masa lalunya.
Tapi apa yang terjadi sebenarnya bukannya tanpa jejak, bukan hal yang bisa terhanyut oleh air.
Gredy Du datang, mencuci bersamanya, dan pada saat yang sama mengagumi tubuhnya yang menawan.
Tetapi Caroline Lei sedikit gugup, karena dia secara tidak sengaja menyadari bahwa Gredy Du mulai menggodanya lagi.
Mengambil tombak besar yang dia punya adalah bukti secara langsung, dia juga ingin melakukannya, tapi sekarang dia lebih takut, karena sudah empat kali berturut-turut, dia benar-benar tidak tahan, sebelum melakukannya, dia tidak tahan dengan apa yang dia inginkan, tetapi setelah melakukannya, tidak tahan dengan sakitnya, itu sangat menyakitkan.
Tetapi fakta membuktikan bahwa dia berpikir kejauhan, Gredy Du tidak memberinya lagi, hanya mendekatinya dan membelai dia, merasakan pesona ...
Tapi saat ini, Patricia Ye muncul di kamar Gredy Du.
Dia awalnya ingin memberitahu Gredy Du bahwa Xindy Du akan pergi, tetapi dia menyadari pemandangan yang memalukan ini di hadapannya.
Meskipun hanya pemandangan ini, tetapi telah membuat perasaannya sangat kacau dan secara tak terkendali pikiran segera terbayang kemana-mana.
Untuk tidak membayangkan hal seperti ini, Patricia Ye yang malu segera keluar, tetapi Gredy Du akhirnya menangkapnya ke sisinya.
Caroline Lei juga menangkap Patricia Ye.
Setelah menyadari kehadiran dan sikap Patricia Ye, Caroline Lei tiba-tiba memikirkan sesuatu.
Aku takut akan rasa sakit, Gredy Du jelas masih menginginkannya, jadi mengapa tidak menarik Patricia Ye untuk menggantikannya?
Jadi dia segera berkata, "Tunggu, aku akan pergi cari Patricia Ye, aku akan membantumu menemukannya untuk menemanimu!"
Setelah berbicara, Caroline Lei dengan segera lepas dari pelukan Gredy Du, lalu mengenakan pakaiannya dan pergi keluar.
Gredy Du tersenyum dan menggelengkan kepalanya, lalu mandi di kamar mandi.
Dia tidak percaya apa yang Caroline Lei katakan, dia merasa apa yang dikatakan Caroline Lei hanyalah sebuah alasan.
Tapi seperti yang diharapkan, Patricia Ye muncul di kamar Gredy Du sekitar sepuluh menit kemudian.
Dia malu ketika pertama kali memasuki pintu, dan dia bisa melihat bahwa dia telah mengerti untuk apa dia datang, dan telah dipersiapkan sebagaimana mestinya.
Gredy Du merasa sangat terkejut sehingga dia tidak tahu bagaimana Caroline Lei membujuknya sehingga dia bisa membiarkan Patricia Ye mengambil inisiatif ke sini.
Tapi ini sudah tidak penting lagi, yang penting Patricia Ye sepertinya sudah siap untuk bercinta.
Tapi kemudian Gredy Du berpikir bahwa persiapan semacam ini tidak lengkap, setidaknya Patricia Ye sekarang mengenakan celana panjang, bukan stoking yang dia kagumi, terutama jenis stoking seksi yang dikenakan Caroline Lei.
Gredy Du bertanya pada Patricia Ye, "Apakah kamu bersedia membiarkan aku tidur denganmu? Jika kamu tidak mau, aku tidak akan memaksamu."
Ini adalah pertanyaan yang sangat langsung, cukup langsung, langsung ke wajah Patricia Ye yang memerah, dan bahkan merasa sedikit tertekan saat bernapas, tetapi dia masih mengangguk karena malu.
Gredy Du memikirkan Caroline Lei, pandangannya penuh kekaguman.
Meskipun dia tidak tahu bagaimana Caroline Lei melakukannya, setidaknya dia tidak menggunakan cara rendahan seperti penculikan dan ancaman, hal ini bisa dilihat dari rasa malu di mata Patricia Ye. Jika tidak, apa yang harus diungkapkan di mata besar yang indah itu adlah sebuah kemarahan.
Setelah Patricia Ye setuju, Gredy Du berkata kepadanya: "Kalau begitu kamu pakai stoking Caroline Lei, ingat untuk melepas celana dalammu, pakai saja stokingnya, karena aku suka dengan rasa itu."
Kata-kata Gredy Du membuat Patricia Ye menjadi sangat malu, tetapi pada akhirnya dia mengangguk setuju.
Setelah beberapa saat, Gredy Du membawa Caroline Lei kepadanya dan memaksanya tinggal di ruangan itu, Patricia Ye juga melepas celananya di depan Gredy Du, memperlihatkan kaki putihnya yang indah, dan tentu saja celana kasa putih yang disulam dengan kelopak mawar merah.
Ini sangat seksi, dan samar-samar bisa melihat bagian dalam yang gelap dan padat. Dan dengan gerakan Patricia Ye, celana dalam juga dilepas, hitam pekat dan cerah, cukup untuk membuktikan bahwa Patricia Ye masih sangat memperhatikan perawatan bagian intimnya itu.
Caroline Lei di sebelahnya juga melepas sepatu hak tinggi dan stoking seksi.
Tapi dia agak tidak senang. Dia ingin menggunakan stoking seksi untuk menonjolkan kecantikan dan pesonanya, tapi Patricia Ye memakainya sekarang, dan sudah jelas dia tidak akan dilihat lagi, ini yang membuatnya benar-benar sulit untuk bahagia.
Setelah melepas stoking sutra seksi di kakinya, Caroline Lei berbalik dan hendak pergi, tapi dihentikan oleh Gredy Du.
"Kamu mau pergi kemana?"
"Beri ruang untuk kalian."
Caroline Lei berkata dengan marah, dan semua yang keluar masuk kata-katanya dipenuhi dengan rasa asam yang kuat, seperti cuka asam yang sangat asam.
Gredy Du melambai padanya, "Ayo, ke sini."
Caroline Lei tidak mengerti apa maksud Gredy Du, tapi di bawah desakkan Gredy Du, dia melangkah maju.
Hanya saja dia baru saja berjalan di depan Gredy Du, tubuh lembutnya direbahkan di tempat tidur oleh Gredy Du, secara spontan dia menopang tempat tidur dengan tangan dan lututnya, dan kemudian pantatnya yang harum didorong tinggi-tinggi, dan sudutnya sangat tepat, jelas Gredy Du telah mempertimbangkannya sejak lama.
Dia hanya menopang tubuhnya, dan kemudian Caroline Lei merasa rok pendeknya dibuka oleh Gredy Du.
Bahkan karena membukanya terlalu bertenaga, dia merasakan kegelian di bagian sensitifnya yang menawan. Terasa sangat sejuk, sangat nyaman, dan sepertinya menandakan sesuatu.
Ternyata, tepat sebelum dia bisa sepenuhnya menyadari yang akan terjadi, sesuatu yang besar menghantam tubuhnya yang genit dengan 'poof', sepenuhnya menghapus kekosongan tubuhnya, dan mengisi seluruh tubuhnya yang menawan itu.
Pada saat itu, Caroline Lei hanya merasa bahwa kebahagiaan datang terlalu tiba-tiba, itu seperti sebuah kebingungan yang datang tiba-tiba, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, dia hanya mendesah secara naluriah, melepaskan kenyamanan dan kenikmatan yang dibawa Gredy Du kepadanya ...
Pada saat ini, Gredy Du memanggil Patricia Ye untuk dekat dengannya setelah dia mengganti stoking seksi, dan memberi isyarat padanya untuk berbaring di bawah Caroline Lei.
Di bawah arahan Gredy Du, Patricia Ye berbaring di tempat tidur dengan baik, sementara Caroline Lei berbaring di atas tubuhnya.
Dada Patricia Ye yang sedang menggumpal padat kemudian sedang dimainkan oleh mulut kecil Caroline Lei yang seksi, yang membuat Patricia Ye menjadi tersipu malu, tetapi rangsangan yang lebih intens masih ada di bawahnya!
Sepasang kaki lembutnya yang dibungkus dengan stoking sutra digenggam oleh Gredy Du di telapak tangannya dan dengan buas dimainkannya, tubuh Gredy Du dengan keras membentur Caroline Lei, dapat dikatakan bahwa ketiganya memiliki ciri khas masing-masing, nyaman, nikmat dan sangat indah ...
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaThe Revival of the King
ShintaMy Only One
Alice SongHidden Son-in-Law
Andy LeeMy Cute Wife
DessyDemanding Husband
MarshallThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)