The Great Guy - Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya

Gredy Du mengira terjadi masalah besar, masalah sekretaris Edyanto Liu yang menghancurkan Hendri Fu.

Tetapi nyatanya bukan hal itu. Yang dimaksud oleh Edyanto Liu adalah masalah perusahaan.

Tadi malam adanya pesta ratusan meja yang berlangsung di hotel perusahaan.

Pesta tersebut berjalan dengan lancar. Tetapi terdapat dua ratus orang lebih yang masuk rumah sakit setelah selesai pesta.

"Untung saja tidak ada yang meninggal, pasien yang paling parah hanya perlu menginap beberapa malam di rumah sakit tanpa ada efek samping.

"Tetapi masalah ini telah membuat nama baik perusahaan ini hancur, kini terdapat banyak wartawan yang berdiri di depan hotel, dan terdapat beberapa orang wartawan yang sudah tiba di dalam perusahaan pusat, dan mereka bermaksud ingin melakukan sesi tanya jawab di lokasi ini."

Gredy Du mengerutkan keningnya, dia ingin tahu kenapa tidak ada seorang pun yang memberitahu dia bahwa tadi malam terjadi hal seperti ini.

Tetapi kini semua telah terjadi, tidak berguna jika ini semua dilanjutkan. Hal yang paling penting adalah menyelesaikan masalah di depan mata ini.

Dan kini Gredy Du meminta Malvin Mu untuk membantunya meminta izin, dan dia bergegas menuju ke parkiran dekat sekolah dan pergi menuju lokasi perusahaan pusat.

Setibanya di depan perusahaan pusat Honeycom sudah terlihat beberapa orang wartawan telah berdiri berkumpul di sana untuk menunggu pemimpin perusahaan memberikan sebuah penjelasan dan tanggung jawab terhadap semua orang, tetapi kini semua wartawan telah di tahan oleh penjaga keamanan.

Gredy Du melewati para wartawan dan langsung memasuki ruangan perusahaan pusat. Untung saja dia masih muda dan tidak ada yang menganggap dia sebagai seorang pemimpin perusahaan. Sekumpulan wartawan ini masih meributkan masalah ingin berjumpa dengan pemimpin perusahaan.

Setibanya di ruang rapat, Gredy Du melihat Edyanto Liu dan para pemimpin lainnya.

Para pemimpin memberi salam kepada Gredy Du ketika melihat Gredy Du memasuki ruangan rapat, tetapi ini semua tidak dipandang oleh Gredy Du, dan dia langsung berkata terhadap Edyanto Liu: "Segera undang para wartawan yang berdiri di bawah masuk ke dalam ruang istirahat dan berikan layanan makanan, minuman dan rokok yang paling bagus kepada mereka.

"Tanpa harus banyak berbicara yang penting kita memberikan layanan yang bagus kepada mereka bahwa kita perusahaan Honeycom adalah perusahaan yang bertanggung jawab."

Edyanto Liu segera memerintahkan hal ini kepada sekretarisnya untuk dilaksanakan lalu dia berkata: "Presdir, dari pihak rumah sakit berkata bahwa hasil visumnya adalah salah satu buah kita keracunan pestisida, kini pihak kepolisian curiga bahwa kita tidak membersihkan makanan kita secara baik dan benar."

Gredy Du melembaikan tangannya dan berkata: "Aku tidak perlu kecurigaan siapapun, yang aku inginkan hanyalah hasil akhir."

Edyanto Liu tidaklah terus berkata melainkan memutar sebuah rekaman suara:

"Kakak Jordan, aku tidak berani melakukan hal ini, ini akan menjadi kasus pembunuhan jika terjadi sedikit kesalahan saja."

"Kalau begitu kamu tidak perlu melakukan apapun lagi! Aku akan menyuruh anggota untuk membawa istri dan anakmu ke sini untuk di nikmati bersama oleh kawanan kita semua."

"Kakak Jordan, kamu tidak boleh begitu...."

Ini adalah rekaman telepon, terdengar tidak lengkap dan tidak nyambung.

Edyanto Liu terus melakukan penjelasan setelah saling menatap dengan Gredy Du.

"Ini adalah rekaman telepon pembicaraan koki hotel kita, koki kita di ancam oleh orang untuk mencampurkan pestisida ke dalam masakan yang dia masak, dan kini semua ini adalah hasil dari campuran pestisida. Tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan nama baik perusahaan Honeycom kita."

"Ketika pemeriksaan tadi pagi dilakukan terhadap koki kita, dia sedang menghancurkan teleponnya. Itu kenapa kita hanya bisa mendapatkan informasi yang begitu sedikit dan tidak jelas, dan juga koki sudah melarikan diri."

"Aku sudah bertanya kepada pengacara, kasus ini tidak akan diproses jika buktinya hanya sejenis rekaman suara yang tidak jelas. Dan juga tidak bisa dijadikan bukti pada sidang pengadilan berlangsung. Yang bisa dijadikan bukti adalah kita harus menemukan koki itu dan biarkan dia bisa mengaku sendiri."

Gredy Du langsung menolak ide yang dikatakan oleh Edyanto Liu tadi: "Hal utama yang harus kita lakukan adalah memulihkan nama baik dan penampilan baik hotel kita bukanlah mencari koki itu. Dan kita harus membuang nama jelek yang dikarenakan oleh kejadian ini, semakin lama nama jelek ini menempel dengan nama perusahaan maka akan semakin susah untuk perusahaan membersihkan diri."

Lalu, dia bertanya kepada Edyanto Liu: "Siapa kakak Jordan yang bermain di belakang itu? Kenapa dia ingin menjatuhkan kita?"

Edyanto Liu memberitahunya bahwa: "Nama lengkap kakak Jordan adalah Jordan Cao."

"Siapa?"

Edyanto Liu menyebut kembali nama itu, dan kini Gredy Du teringat akan kata-kata Siska Meng yaitu adanya seorang preman yang bernama Jordan Cao.

Sesuai dengan penjelasan yang dilakukan oleh Edyanto Liu, dia memastikan bahwa Jordan Cao yang disebut adalah satu orang yang sama.

"Jordan Cao adalah seorang preman yang beranggota kurang lebih puluhan orang, lalu perekonomian dia meningkat ketika dia melakukan bisnis penghancuran pemaksaan pada proyek pembaruan perkotaan, anggota dia juga bertambah hingga ratusan orang, kini pekerjaan ini telah dia jalankan selama lima hingga enam tahun."

"Jordan Cao adalah saingan bagi perusahaan kita di dalam kota ini, persaingan semakin kuat ketika proyek sebelumnya jatuh di tangan perusahaan kita, dan dia semakin dendam dan pernah mengumumkan bahwa akan membalas dendam ke kita."

"Maka sesuai dengan keputusan perekaman tadi, kita percaya bahwa semua ini adalah cara balas dendam yang dilakukan oleh Jordan Cao. Kini dia membayar wartawan tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan nama baik perusahaan kita dan supaya semua anak perusahaan kita juga terpengaruh oleh kejadian kali ini."

Semua yang dijelaskan oleh Edyanto Liu masuk akal, dan ini juga dipercayai oleh Gredy Du.

Hanya saja pihak polisi tidak percaya akan prediksi, dan pengadilan juga membutuhkan bukti.

Maka bisa diketahui bahwa prediksi tidaklah berfungsi, yang kita lakukan sekarang adalah kita harus menemukan orang yang bernama Jordan Cao itu.

Gredy Du menghidupkan sebatang rokok, mengerutkan kening sedang memikirkan sesuatu sambil mendengarkan pendapat para atasan yang mengikuti rapat kali ini:

"Laporkan ke pihak polisi saja, biarkan polisi yang menyelesaikan masalah ini. Teknologi sudah sangat canggih zaman sekarang, polisi akan memulihkan nama baik perusahaan kita.'

"Atau tidak kita membayar satu orang untuk mengaku dirinya sebagai Jordan Cao, maka masalah ini akan selesai."

"Menurutku masalah ini tidak segampang ini, bagaimana jika kita beritahu kepada DImas Du, biarkan dia yang menyelesaikan masalah ini"

Terdengar berbagai jenis saran yang dibahas oleh para pemimpin, tetapi tidak satu pun yang berguna bagi Gredy Du, bahkan saran yang diberikan oleh Edyanto Liu juga tidak terpakai.

"Tidak boleh lapor polisi, meskipun aku percaya kemampuan polisi, tetapi mereka menyelesaikan masalah dengan membutuhkan bukti dan sangat memboros waktu. Perusahaan kita akan bangkrut jika menunggu respon dari pihak kepolisian."

"Dan juga tidak boleh membayar orang untuk mengaku dirinya sebagai Jordan Cao, ini akan menjadi poin dia untuk menjatuhkan kita lagi."

"Lebih tidak boleh jika kita mencari Dimas Du, masalah yang harus dia urusi setiap hari begitu banyak, dia tidak memiliki waktu lebih untuk masalah kecil seperti yang kita alami sekarang. Lagipula, jika masalah kecil seperti ini tidak dapat kita selesaikan, apakah kita tidak malu terhadap jabatan yang kita duduki saat ini?"

Apa yang dibicarakan oleh Edyanto Liu sangatlah masuk akal, Gredy Du juga sependapat dengannya, tetapi pemimpin lain tetap mengerutkan wajah mereka.

Terdapat seorang yang telah tergesah dan berteriak: "Ini tidak boleh, itu juga tidak bisa. Atau kita hanya bisa terduduk diam di sini saja?!"

Pertanyaan ini kedengarannya seperti bertanya kepada Edyanto Liu, tetapi semua juga tahu bahwa sebenarnya pertanyaan ini ditanyakan kepada Gredy Du.

Karena bagaimanapun Gredy Du adalah presdir dari perusahaan ini, dan mereka semua sudah mengetahui kehebatan Gredy Du.

Jika kehebatan dia hanya bisa ditunjukkan di dalam perusahaan, tetapi tidak bisa di luar perusahaan, maka semua ini juga tidak berguna.

Gredy Du mengerti apa yang mereka bicarakan, dan juga dia menatapi semua orang yang duduk di dalam ruangan tersebut.

"Aku mengerti pemikiran kalian, mungkin kalian juga memiliki cara menyelesaikan masalah ini, hanya saja kalian tidak ingin membicarakan, hanya karena ingin menguji kemampuan aku menyelesaikan masalah, cocok atau tidak untuk menjadi presdir di perusahaan ini, cocok atau tidaknya untuk menjadi pemimpin bagi kalian."

"Bisa, semua bisa di mengerti, aku akan menyelesaikan masalah ini. Jadi untuk para pemimpin yang di sini, diharapkan berduduk diam saja, jika aku tidak menyelesaikan masalah ini dalam tiga hari, maka aku Gredy Du akan mengundurkan diri dari perusahaan ini."

Para pemimpin yang duduk di sini merasa terkejut setelah mendengar perkataan Gredy Du.

Tetapi dalam hati mereka berpendapat lain yaitu: "Baiklah, biarkan kami melihat kehebatan kamu presdir Du!"

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu