The Great Guy - Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
Jordan Cao sangat marah, dan kesombongan Gredy Du saat ini membuatnya sangat ingin membunuhnya.
Tangan yang semakin erat adalah buktinya.
Bukannya dia tidak berani membunuh orang, sebaliknya, dia sudah pernah membunuh lebih dari satu orang.
Hanya saja saat menghadapi Gredy Du, telapak tangannya beberapa kali kendor dan kencang, lalu kendor lagi saat sudah kencang, lalu kencang setelah kendor ...
Setelah diam hampir satu menit, dia akhirnya melepaskan genggaman tangannya.
Masih dengan kalimat yang sama, dia berani bertindak diam-diam pada Gredy Du untuk membuat "kecelakaan" untuk Gredy Du, tapi dia tidak punya nyali untuk membunuh secara langsung.
Bahkan jika Gredy Du datang sendiri, dia tidak memiliki keberanian untuk melakukannya.
Karena dia takut Dimas Du akan menginginkannya mati dengan segala cara, dan dia benar-benar tidak akan hidup saat itu.
Jadi meski wajahnya dicubit oleh Gredy Du, dia hanya memelototinya, tapi dia tidak berani menikamkan pisau ke tubuh Gredy Du.
Melihat penampilan Jordan Cao, Gredy Du langsung mencibir.
"Jordan Cao, kamu benar-benar sampah!"
Kata-kata itu terlontar, Gredy Du berbalik dan pergi.
Tapi setelah mengambil dua langkah, Gredy Du tiba-tiba berbalik, dan langsung menampar Jordan Cao dengan kuat.
Tamparan yang kuat ini ini, membuat Jordan Cao langsung terhuyung-huyung, seolah wajah panas dan pedih itu bukan lagi miliknya.
"Ikuti Jordan Cao? Aku menyarankan kalian untuk mencari Tuan lain dan pergi ke Victor Qin agar kalian bisa lebih maju!"
Setelah berbicara, Gredy Du langsung berjalan kembali ke mobil, dan pergi.
Dari awal sampai akhir, tidak ada yang berani menyentuh Gredy Du sedikit pun.
"Kakak Jordan..."
Bawahan itu melirik ke arah Jordan Cao, yang hampir mengeluarkan api di matanya.
Jordan Cao mengabaikannya dan langsung masuk ke villa.
Tidak ada yang berani mengikuti, tetapi di saat berikutnya, ada suara dentuman gila di dalam rumah, dan ada suara gemuruh dari waktu ke waktu.
Bawahannya itu memikirkan sejenak, lalu memutuskan untuk masuk dan membujuknya, berpikir bahwa Jordan Cao tidak akan terlalu marah.
Tapi setelah beberapa saat, dia keluar dengan muka memar dan bengkak, rupanya dipukul oleh Jordan Cao.
Melihat villa tempat Jordan Cao berada, pria itu tiba-tiba terengah-engah.
"Gredy Du membunuh orang di depan kita dan menamparmu. Kamu bahkan tidak berkutik sedikit pun."
"Aku masuk untuk membujukmu, kamu menamparku?"
"Brengsek, aku juga akan pergi ke Victor Qin!"
Di bawah kepemimpinan bos ini, lebih dari belasan orang memisahkan diri dari Jordan Cao malam itu dan langsung pergi ke Victor Qin.
Ketika Jordan Cao mengetahui hal ini, dia menggeram dengan marah.
"Gredy Du, aku harus menemukan seseorang untuk menghabisinya, aku, Jordan Cao, bersumpah pasti akan membunuhnya!!!"
Mengenai sumpah Jordan Cao di villa sendirian, Gredy Du tidak tahu, juga tidak ingin tahu.
Dia sangat memahami masalah ini, selama Dimas Du tidak mati, Jordan Cao tidak akan berani membunuhnya di depan mata.
Itu sebabnya malam ini dia terang-terangan pergi ke Jordan Cao secara langsung, jangankan terang-terangan menyuruhnya untuk membunuhnya, dia juga dengan sombong menampar wajah tua Jordan Cao dengan kuat.
Apapun yang membuat Jordan Cao merasa tidak bahagia bisa membuat Gredy Du merasa bahagia ...
Sore tiga hari kemudian, tepat setelah pertemuan tingkat tinggi perusahaan, Gredy Du menerima telepon dari Harry Zheng.
Tanpa diduga, orang ini bisa memiliki nomor teleponnya, jadi Gredy Du memikirkannya dan mengambilnya.
Dia tidak punya pemikiran lain, dia hanya ingin melihat apakah Harry Zheng masih sombong sekarang.
Ternyata sikap Harry Zheng lumayan, "Gredy Du, sikapku tidak begitu baik hari itu, jangan dimasukkan ke hati! Tapi hubungan kita berdua, tidak mungkin berakhir begitu saja, kan?"
"Malam ini, rekan-rekan lama kita di supermarket ada acara kumpul-kumpul, ayo ikut kumpul dengan kami ..."
Gredy Du tidak ingin pergi, tetapi Harry Zheng mengundang lagi dan lagi, berpikir bahwa hubungan teman mereka baik sebelumnya, jadi dia setuju.
Setelah waktu acara disepakati, Gredy Du mengemudikan Poussain rusak yang telah diperbaiki dan langsung pergi ke tempat yang telah disepakati.
Bukan sengaja rendah hati, tapi BMW-nya sedang diperbaiki.
Mobil Poussain melaju kencang, dan akhirnya sampai di hotel yang disepakati.
Ini bukan hotel terkenal, bagaimanapun, ini hanya pertemuan mantan rekan kerja.
Begitu dia tiba di depan pintu hotel, Gredy Du melihat Harry Zheng berdiri di depan pintu dengan wajah antusias.
Tanpa diduga, anak ini sepertinya sedikit berubah.
Melihat Harry Zheng bergegas ke arahnya dengan antusias, Gredy Du tersenyum dan bersiap untuk berjabat tangan dengan Harry Zheng.
Bagaimanapun, dia pernah menjadi rekan, dan itu bukan masalah besar.
Tetapi saat berikutnya, Harry Zheng berlari melewatinya secara langsung, tanpa memperhatikannya.
Ini membuat Gredy Du sangat tertekan, dan kemudian menoleh lagi dan melihat Harry Zheng dengan wajah menyanjung seperti anjing.
Saat ini, Harry Zheng sedang membuka pintu Audi TT putih dan menyapa Camila Feng.
Camila Feng, meskipun memiliki rasa pedesaan yang kuat, tetapi dia sangat cantik, sangat menawan, dan dia jelas seorang wanita berusia 30-an, juga seperti rubah kecil.
Malam ini mengenakan mantel bulu, rok setengah hitam di bawahnya, dan sepasang stoking berwarna kulit di kaki putih lembut ramping, sungguh menawan.
Suatu ketika, dia dikenal sebagai kembang di supermarket, perlu diketahui, banyak pelanggan pergi ke supermarket untuk membeli barang, dan mereka semua pergi menemuinya.
Tapi sekarang tampaknya Camila Feng jelas telah berubah menjadi burung phoenix, mengendarai Audi, dan mengenakan mantel bulu seharga sepuluh ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah), yang semuanya membuktikan bahwa dia telah mencapai tingkat sukses.
Mengulurkan jari-jari putihnya, Camila Feng menyentuh dahi Harry Zheng.
"Heh, kak Harry, cara penglihatanmu bagus juga, tapi seharusnya itu diberikan pada pemimpin!"
Dulu saat mereka sedang bekerja, Camila Feng dan Harry Zheng tidak pada waktu yang sama, jadi tidak ada begitu hubungan di antara mereka.
Tapi sekarang Harry Zheng sangat senang dan tersanjung, Camila Feng masih cukup senang, ini adalah perubahan yang disebabkan oleh statusnya.
Dan Harry Zheng buru-buru menunduk, dan berkata sambil tersenyum: "Dulu itu, bukankah masih bodoh, dan tidak terlalu mengerti?"
"Ada apa, umurmu tidak sama di awal tahun dan di akhir tahun?"
Camila Feng tidak menunjukkan belas kasihan kepada Harry Zheng, membuat Harry Zheng sangat malu.
Tapi di saat berikutnya, Camila Feng menutupi mulut kecilnya yang kemerahan, dan menggelengkan kepalanya.
"Lupakan, aku bercanda denganmu, kamu Harry Zheng sering menghormatiku, bagaimana aku bisa mengingat hal-hal kecilmu sebelumnya?"
"Ya sudah, sekarang aku adalah orang yang memiliki identitas, dan aku tidak akan peduli denganmu lagi."
Camila Feng pergi dengan menawan.
Harry Zheng bergegas menemaninya.
Tapi saat melewati Gredy Du, Harry Zheng menatap tajam—
"Dasar orang tidak tahu diri, cepat minggir, jangan menghalangi kakak Camila!"
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkYour Ignorance
YayaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAdieu
Shi QiGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)