The Great Guy - Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
Setelah Gredy Du dan Juliana Chu memasuki ruang private hotel, tidak lama kemudian Calvin Song juga ikut masuk.
Apalagi orang ini sangat tak tahu malu, dia sembarangan duduk di bangku, bicaranya terus terang, seolah dialah tuannya.
Namun, Gredy Du malas untuk memperhatikannya. Kebetulan ada anjing di sampingnya. Dia akan melempar tulang ke arahnya dan dia tidak perlu bergerak.
Terlebih lagi, dia harus melihat-lihat, apakah anjing menggigit orang itu atau orang itu memukul anjing!
Ketika makanan tiba, Gredy Du meminta Juliana Chu untuk makan. Meskipun Juliana Chu sedang tidak ada nafsu, dia juga tidak mau membiarkan Calvin Song melihatnya. Dia dengan sia-sia telah bangga kepada bajingan itu, sehingga dia mengambil sumpit untuk makan dan sesekali membagi sayuran ke Gredy Du.
Kedua orang itu menunjukkan cinta yang besar dan memiliki perasaan seperti suami dan istri yang sudah tua, ini langsung membuat Calvin Song marah.
Kamu pergilah, sialan. Suasana hatiku sedang tidak baik, kalian juga jangan berpikir untuk bahagia.
Kemudian, Calvin Song meludah, dan semua ludahnya diludahi di baskom nasi.
Ini sangat menjijikkan, dan cara ini lebih seperti digunakan anak-anak, tapi Calvin Song sangat bangga dengan dirinya.
"Aku menyuruh kalian makan, ayo makan, sekarang makan juga air liurku, aku ..."
Gredy Du tidak memberi Calvin Song kesempatan untuk menyelesaikannya kata-katanya, dia langsung mengambil sepanci sup ayam, dituangkan di kepala Calvin Song.
Sup ayam ini panas sekali, apalagi di atasnya terdapat minyak sayur. Sisa masakan lain sudah dingin. Supnya masih sangat panas sampai dia kesakitan.
Jadi ketika kepala Calvin Song tertancap di panci sup ayam, dia menangis kesakitan seperti babi yang ingin dibunuh.
Dia dengan cepat mengulurkan tangannya untuk menurunkan panci sup, dengan noda minyak di seluruh wajahnya, dia menunjuk ke Gredy Du dengan marah: "Sialan, kamu akan kuhabisi!"
"Kamu berani meletakkan panci di kepalaku, jika aku tidak membuatmu berlutut untuk meminta maaf kali ini, aku bukanlah Calvin Song!"
Ketika Calvin Song sedang marah, Gredy Du menjawab: "Aku tidak peduli jika kamu adalah Calvin Song. Aku tidak takut."
Satu kata yang sangat santai itu membuat Calvin song sangat marah.
Namun, Gredy Du sama sekali tidak memperhatikannya, hanya seorang Calvin Song saja, menginjaknya tidak berbeda dengan menginjak semut.
Ketika Calvin Song masih ingin marah, pintu ruangan private telah dibuka dan beberapa orang dengan pakaian polisi masuk.
Dan yang memimpin di depan adalah kepala tim Chen yang dipanggil Calvin Song sebelumnya.
Melihat kedatangan kepala tim Chen, Calvin Song bisa dikatakan melihat keberadaan yang memberinya keberanian.
Jadi saat berikutnya, dia cepat-cepat datang ke depan kepala tim Chen, jarinya menunjuk ke Gredy Du dan berkata kepada kepala tim Chen: "Kepala tim Chen, kamu akhirnya datang, bocah inilah yang berani memarahiku dan memukulku. Kamu bisa lihat sup ayam panas telah ditumpahkan ke seluruh tubuhku. "
"Apakah ada hukum di matanya untuk orang yang sombong seperti ini? Apakah ada aturan di matanya? Itu benar-benar melanggar hukum."
Melihat putra dari keluarga Song yang merupakan biro pengawasan keamanan yang telah dibuat menjadi seperti ini, kepala tim Chen juga sangat tidak senang.
Dia ingin melihat seperti apa orang yang tidak memiliki mata dan hati, berani bersikap sombong, bahkan dia berani melawan putra dari kepala bagian.
Saat melihat Juliana Chu, dia sangat cantik dan memiliki tubuh yang baik, tapi jelas bukanlah dia yang melakukannya.
Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke Gredy Du, dan ketika dia melihat wajah Gredy Du, kepala tim Chen tertegun.
"Pres, Presdir Du?"
Gredy Du menatap kepala tim Chen, sepertinya dia sedikit familiar, seolah-olah dia telah melihatnya di suatu tempat.
Kemudian kepala tim Chen memperkenalkan diri: "Ini aku, kamu tidak ingat? Saat kamu minum dengan Ivan Liu malam itu, aku juga hadir..."
Ketika kepala tim Chen membicarakan hal ini, Gredy Du baru memiliki kesan terhadapnya.
Memang, ketika dia makan malam dengan Ivan Liu yang merupakan kepala bagian departemen kepolisian, ada orang seperti kepala tim Chen.
Tetapi pada saat itu, perhatiannya hanya tertuju pada Ivan Liu, Gredy Du tidak terlalu memperhatikan kepala tim Chen ini.
Dua orang tidak berada pada level yang sama, bagaimana Gredy Du bisa berinisiatif untuk memperhatikannya!
Dan pada saat ini, Calvin Song tercengang.
Pada awalnya dia mengharapkan kepala tim Chen maju untuk membalas dendam, menangkap Gredy Du dan menghadapinya dengan keras!
Dapat dikatakan bahwa dia telah memosturkan tubuhnya dengan penuh kemenangan, menunggu untuk melihat Gredy Du malu dan meminta maaf!
Namun fakta tersebut jelas di luar ekspektasinya, bagaimanapun dia tidak menyangka bahwa kepala tim Chen malah berbicara dengan Gredy Du.
"Kepala Tim Chen, ini ..."
Saat Calvin Song ingin mengatakan sesuatu, wajah kepala tim Chen tersenyum dan memperkenalkannya.
"Ini pasti ada kesalahpahaman. Calvin, ini adalah Presdir perusahaan Honeycom yang terkenal, Gredy Du, Presdir Du."
"Kenapa kamu melakukan kesalahan dengannya? Ini tidak baik!"
Calvin Song benar-benar tercengang, Dia melihat bahwa Gredy Du berpakaian seperti biasa, terutama mengendarai mobil dengan suara yang buruk, dia seperti orang kelas rendah.
Siapa yang terpikir bahwa Gredy Du bisa menjadi Presdir Perusahaan Honeycom, dia benar-benar orang yang sangat penting.
Dengan bingung, kepala tim Chen memperkenalkan Calvin Song ke Gredy Du. "Orang ini adalah Calvin Song, dia adalah ..."
Tidak menunggu kepala tim Chen menyelesaikan perkenalannya, Gredy Du berkata: "Aku tahu, putra dari kepala bagian, yang dikenal sebagai orang kedua yang bertanggung jawab atas pengawasan keselamatan lokal."
Panggilan di meja anggur ini membuat kepala tim Chen tersenyum dan tidak banyak bicara.
Memang Calvin Song memiliki julukan seperti itu.
Kalau pergi mencari wakil biro untuk menangani urusan dan pergi ke biro pengawasan keselamatan, tidak akan lebih baik dari mencari Calvin Song.
Alasannya karena dia memiliki ayah yang merupakan pemimpin, dan dia harus membantu ayahnya menjaga citra bersih dan jujur.
Saat berikutnya, kepala tim Chen menjadi pembawa damai, dia ingin membiarkan Calvin Song dan Gredy Du berjabat tangan, agar bisa memiliki hubungan yang baik.
Tetapi Gredy Du tidak ingin mengenalnya sekarang, dia ingin memukulnya.
Jadi ketika Calvin Song ragu-ragu untuk mengulurkan tangannya, Gredy Du tidak menatapnya.
Gredy Du mengambil serbet untuk membersihkan mulut, bertanya pada Juliana Chu: "Apakah kamu sudah kenyang?"
Juliana Chu mengangguk: "Aku sudah kenyang."
Gredy Du menanggapi dengan suara "baik", lalu mengangguk ke kepala tim Chen sebagai salam, dan pergi dengan Juliana Chu.
Setelah membuka pintu saat kepala tim Chen masuk, Gredy Du tidak ingin melihat Calvin Song.
Saat ini, Calvin Song masih berdiri di samping meja dengan tangan canggung di depannya.
Melihat Gredy Du pergi, Calvin Song tidak senang saat itu.
"Sialan, kamu tidak berguna, Presdir Perusahaan Honeycom sangat luar biasa , kamu ..."
Sebelum kata-katanya selesai, Gredy Du tiba-tiba berbalik dan dengan cepat bergegas ke depan. Ketika semua orang belum merespon, dia menendang Calvin Song yang mulutnya sangat kasar ke dinding dengan tendangan yang sangat kuat.
Kemudian dia memegang perutnya dan jatuh perlahan di sepanjang dinding, berlutut di lantai, penuh rasa sakit di wajahnya.
Gredy Du berkata kepadanya: "Bersihkan pantatmu, dan jika kamu berani bicara sembarangan dan terdengar olehku, aku akan membunuhmu!"
Kepala tim Chen sedang menyaksikan seluruh proses itu, dan Gredy Du berada dihadapan kepala tim Chen ketika mengancamnya, dapat dikatakan bahwa dia tidak memberikannya wajah sedikit pun.
Ini membuat wajah kepala tim Chen sangat malu, tetapi bagaimanapun juga tidak ada cara lain, jika ingin menyalahkan, hanya bisa menyalahkan Calvin Song karena menyinggung Gredy Du.
Harus tahu, bahkan kepala bagian tersenyum pada Gredy Du, pemimpin tim dirinya benar-benar……. tidak ada cara lain untuk membantunya selain diam.
Jadi dia hanya bisa tahan, dan setelah Gredy Du pergi baru membantu Calvin Song berdiri.
"Bersabarlah. Siapa suruh dia adalah Presdir Perusahaan Honeycom? Kali ini kamu anggap saja sebagai sebuah bencana."
Menurut kata-kata Kepala Tim Chen, ini ide yang baik, tapi tidak bagi Calvin Song.
"Ada apa dengan Perusahaan Honeycom? Perusahaan Honeycom juga merupakan perusahaan di kota ini, dan itu juga harus di bawah kendali Biro Pengawasan Keselamatan."
"Malam ini, aku akan membiarkan dia memahami akibat dari menyinggungku. Aku akan menyapanya dengan pukulan!"
Calvin Song telah memutuskan untuk memusnahkan Presdir Perusahaan Honeycom.
Masih kalimat itu, dia harus memberi wajah sedikit pada Gredy Du untuk dilihat, membiarkannya tahu betapa penuh warna dunia ini!
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Yang Tak Biasa
WennieUnperfect Wedding
Agnes YuRahasia Istriku
MahardikaAku bukan menantu sampah
Stiw boyCinta Di Balik Awan
KellyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraAwesome Husband
EdisonThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)