The Great Guy - Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
Kata-kata Jenny Fan menyebabkan Gredy Du terdiam, Gredy Du tidak menyangkal ataupun mengakuinya.
Saat berikutnya, Jenny Fan berdiri sambil membuka matanya, tapi kakinya tidak stabil, jadi dia terhuyung-huyung menuju Gredy Du dan terjun ke pelukannya.
Merangkul Jenny Fan agar tidak dia tidak jatuh, lalu Gredy Du membuka pintu kamar dan membawanya kembali ke kediamannya.
Setelah memasuki ruangan, Jenny Fan segera berjuang melepaskan diri dari pelukan Gredy Du, lalu bergegas ke kamar mandi.
Tiba-tiba, terdengar suara muntah, dan kelihatannya Jenny Fan benar-benar banyak minum ...
Ketika Gredy Du memapah Jenny Fan setelah membersihkan diri dan keluar dari kamar mandi, Jenny Fan sudah mabuk dan tidak punya tenaga.
Tapi mulutnya masih bergumam, "Kamu pikir aku tidak tahu, pasti kamu yang membunuh adikku."
"Tapi aku tidak punya bukti, dan jika aku punya bukti aku juga tidak berani menunjukkannya, karena aku tidak ingin keluarga Fan menimbulkan konflik dengan perusahaan Honeycom, dan aku tidak ingin kapal besar dari keluarga Fan terbalik. Aku hanya bisa menahannya."
"Gredy Du, kenapa kamu berbohong padaku? Kamu membuatku merasakan kegembiraan menjadi seorang wanita. Aku sangat berterimakasih padamu dan sangat mempercayaimu. Kamu berbohong padaku dan membunuh adikku. Dia memang bajingan, terkadang aku juga ingin membunuhnya, tapi dia adikku ... "
Jenny Fan banyak bergumam, hingga akhirnya tertidur di ranjang.
Melihat wajahnya yang memerah, Gredy Du tidak melakukan apa-apa, hanya membelai pipinya dengan lembut.
Beberapa hal dia tidak bisa tidak melakukannya, bahkan jika dia tahu bahwa Jenny Fan tertarik padanya, dia tetap harus melakukannya.
Garry Fan adalah seseorang yang sangat jahat dan kejam. Dari saat dia mencari penembak jitu untuk menghabisinya, dia sudah memastikan bahwa dia memang ingin mati.
Gredy Du tidak bisa melepaskannya, bahkan jika dia berbaik hati, mungkin sekarang Jenny Fan hanya bisa menangis kepada Garry Fan, "Mengapa kamu membunuh Gredy Du?" Jadi dia sama sekali tidak sungkan untuk menghabisinya, tapi dia hanya peduli tentang—
Mengapa Jenny Fan adalah kakak dari Garry Fan ...
Ketika dia bangun keesokan paginya, Gredy Du 'tertendang' hingga bangun.
Karena pertama kali bangun, dia merasakan keharuman dan kehangatan dari tubuh menawan Jenny Fan.
Terutama bisikan manis di telinga, itu membuatnya merasa kesal.
Jadi saat berikutnya, Jenny Fan yang awalnya tinggi, dipaksa oleh dirinya hingga ke bawah tubuhnya, dan kemudian mengirimkan gelombang dampak yang lebih kuat, membawa kegembiraan naluriah Jenny Fan ...
Ketika semuanya selesai, Jenny Fan bersandar di pelukan Gredy Du, tidak mengatakan apa-apa, setenang burung yang sedang terluka.
Sulit membayangkan bahwa Jenny Fan, yang pada awalnya sangat dingin, akan tetap diam di pelukan Gredy Du seperti saat ini.
Gredy Du menoleh dan menatapnya, "Aku membayangkan sebelum tidur tadi malam. Ketika aku bangun di pagi hari, aku mungkin akan dicekik oleh dirimu, atau juga mungkin ketika aku membuka mata dan menemukan bahwa kamu tidak lagi di sini. Tetapi aku tidak berpikir, kamu akan melakukan hal itu lagi padaku. "
Jenny Fan memberi pandangan tajam pada Gredy Du terhadap hal tersebut yang dimaksudnya.
Namun, tidak ada sedikit pun kebencian di matanya, dan hanya beberapa kelembutan untuk ditutup-tutupi.
Saat ini, Jenny Fan hanya menyesali mengapa dia memiliki nama keluarga Fan. Jika dia tidak memiliki nama keluarga ini, dia bisa bersama Gredy Du tanpa beban. Persetan dengan suami itu. Itu adalah pernikahan karena kepentingan bisnis.
Dia merasa bahwa sekarang dia bukan hanya milik Gredy Du secara fisik, tetapi secara perasaan juga untuk Gredy Du.
Jadi di dalam hatinya dia sangat sulit untuk memilih, di satu sisi adalah pria yang disukainya, dan di sisi lainnya adalah pembunuh yang membunuh kakaknya.
Setelah berbaring di pelukan Gredy Du beberapa saat, Jenny Fan berkata, "Aku akan kembali ke ibukota provinsi nanti."
Gredy Du bertanya: "Rumah aku baru-baru ini kosong. Jika tidak ada wanita di sekitar aku pada malam hari, aku tidak bisa tidur."
Jenny Fan mengerti arti dari kata-katanya, Gredy Du ingin dia tinggal, dan sejujurnya, dia juga menginginkannya.
Tapi bagaimanapun juga ini adalah musuh yang membunuh adiknya, bagaimana dia bisa melihatnya setiap hari?
"Begini saja, aku pergi sekarang ..."
Bangun dari pelukan Gredy Du, Jenny Fan berpakaian dan keluar tanpa berbalik.
Dia tidak berani tinggal lebih lama, dia takut tinggal lebih lama, dan hatinya menjadi lebih terjerat.
Berdiri di depan jendela, memandang Jenny Fan, yang sedang berjalan ke bawah terbungkus mantelnya, Gredy Du menyalakan sebatang rokok.
Terkadang, dia merasa seolah-olah telah jatuh ke dalam lingkaran yang aneh.
Seorang wanita selalu mengelilinya ketika dia tidak meniduri mereka, tetapi begitu dia meniduri mereka, mereka akan menghindari dirinya sendiri.
Apakah mungkin dia memiliki nasib untuk tetap menjadi bujangan? Ataukah dia tidak melakukannya dengan cukup baik?
Kalau tidak, bagaimana mereka bisa pergi satu per satu?
Tidak dapat memahaminya, Gredy Du berhenti memikirkannya, hanya melambai pada Jenny Fan yang melihatnya dari bawah.
Jenny Fan berdiri di sana sebentar, juga mengangkat tangannya dan melambai, dan akhirnya masuk ke dalam mobil dan menjauh.
Mematikan rokok, Gredy Du kembali ke tempat tidur dan berbaring lagi, tidak ada kelas di pagi hari. Dia juga masih lelah dan ingin tidur untuk sejenak lagi.
Namun, setelah tidur sebentar, ponselnya berdering dan itu adalah Edyanto Liu.
"Presdir Du, undangan Jordan Cao telah dikirim ke sini lagi."
Gredy Du terpana, dia tidak menyangka Jordan Cao akan memberinya undangan lagi.
Setelah memikirkannya, Gredy Du bisa menebak sesuatu.Setelah bangun untuk mandi, dia langsung pergi ke perusahaan.
Setelah kembali ke kantornya untuk menerima undangan, Gredy Du tersenyum di wajahnya.
Seperti yang dia tebak, Jordan Cao kangen untuk membuat masalah lagi.
"Pertama kehilangan satu miliar RMB (Sekitar 2 trilliun rupiah) dalam tinju bawah tanah, dan kemudian diambil satu miliar RMB (Sekitar 2 trilliun rupiah) lagi oleh Jenny Fan. Kamu, Jordan Cao, kekurangan uang. Kamu ingin menjebakku dan mengambil uang dari aku!"
"Ya, mari kita lihat siapa yang menjebak siapa."
Setelah meletakkan undangan untuk Hardi Yin melawan Richardman lagi, Gredy Du memanggil Hardi Yin.
Setelah memberikan undangan kepada Hardi Yin, Gredy Du bertanya, "Apakah kamu yakin?"
Wajah Hardi Yin kesulitan, dan sepertinya itu rumit, "Melawan Richardman, memiliki kesulitan tertentu."
Gredy Du awalnya mengira Hardi Yin tidak yakin, tapi dia ingin mendengar kalimat seperti itu, "Pergilah!"
Setelah memarahi Hardi Yin sambil tersenyum, Gredy Du memintanya untuk beristirahat dengan baik dan jangan kalah di atas ring besok malam.
Di saat yang sama, Jordan Cao sedang duduk di villa dengan tinjunya membentur meja dengan suara “Bang, Bang”.
Dia sangat marah, sangat-sangat marah, Kemarahan telah ditipu oleh Gredy Du sebanyak satu miliar RMB (Sekitar 2 trilliun rupiah) sebelumnya, dan sekarang uang satu miliar RMB (Sekitar 2 trilliun rupiah) miliknya juga dibawa pergi oleh keluarga Fan
Selama bertahun-tahun, dia melalui bisnis illegalnya memang mendapatkan cukup banyak uang.
Tapi dia tidak bisa melemparkan seperti ini, satu miliar RMB (Sekitar 2 trilliun rupiah) di awal bulan, dan satu miliar RMB (Sekitar 2 trilliun rupiah) di akhir bulan, bahkan jika dia membuka bank juga tidak bisa seperti ini.
Jadi saat ini, Jordan Cao benar-benar sedikit tidak sabar, dia harus segera mendapatkan uangnya kembali.
Melihat Richardman yang berdiri di depannya, Jordan Cao bertanya: "Aku akan bertanya kepadamu untuk terakhir kalinya, apakah kamu yakin ?!"
Richardman juga menjadi jawaban awal, "Ini adalah arena hidup atau mati. Aku tidak yakin aku tidak akan bercanda tentang hidupku!"
Oke, dengan jawaban ini, Jordan Cao punya kepercayaan diri.
Menarik napas dalam-dalam, Jordan Cao mengepalkan tinjunya.
"Richard, aku mengandalkanmu kali ini."
"Jika kamu bisa memenangkan pertempuran ini, aku akan memberimu sepersepuluh dari kemenanganmu!"
Jordan Cao tidak pernah menghabiskan uang sebesar ini, dan hari ini dia sangat dermawan, karena dia sudah mulai kekurangan uang.
Jika dia kalah lagi kali ini, maka dia benar-benar kehilangan semuanya.
"Pertarungan besok malam, kita harus menang, pasti !!!"
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongCutie Mom
AlexiaIstri Yang Sombong
JessicaAwesome Guy
Robin1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaInventing A Millionaire
EdisonBack To You
CC LennyVillain's Giving Up
Axe AshciellyThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)