The Great Guy - Bab 139 Tidak Menghormatinya
Malam itu, Jordan Cao muncul di arena tinju bawah tanah, dia merasa gugup.
Bahkan meskipun Richardman berulang kali menjamin bahwa dia akan menang, tetapi dia masih tidak bisa menahan diri untuk merasa gugup.
Bukannya dia tidak percaya pada kemampuan Richardman, dia hanya tidak percaya pada Gredy Du.
Karena dia itu terlalu bisa menipu, bahkan dia pernah ditipu beberapa kali, dia benar-benar sudah takut ditipu.
Kadang-kadang dia bahkan berpikir, jika pada awalnya dia memilih untuk berteman dengan Gredy Du dan bukan berdiri di sisi yang berlawanan dengannya, apakah sekarang dia akan menjadi seperti Victor Qin, bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan. Apalagi dia juga memiliki hubungan dengan Caroline Lei, istrinya akan mendukungnya dari keluarga Lei, dan dia bisa setara dengan Gredy Du.
Tetapi kenyataannya sekarang ... huh!
Tidak ada obat penyesalan di dunia ini, dan Jordan Cao juga tidak dapat membelinya meskipun dia memiliki uang, masalahnya adalah setelah malam ini dia mungkin akan tidak memiliki uang lagi.
Dia benar-benar tidak memiliki kepercayaan diri, tadi Jordan Cao teringat Caroline Lei, jadi dia memberikan jalan mundur untuk dirinya.
Jika dia kalah malam ini, dia harus menggenggam Caroline Lei dengan erat, bahkan meskipun dia tidak memiliki nilai guna lagi, namun dia bisa meminta Caroline Lei untuk memberinya 'hadiah hiburan', bagaimanapun, mereka telah hidup bersama selama bertahun-tahun, dan hubungan ini tentu saja harus digunakan.
Jordan Cao mengeluarkan ponselnya, dan dia secara tidak sengaja melihat Hardi Yin memasuki lapangan.
Namun yang masuk hanya Hardi Yin, tidak ada orang lain, tidak ada Gredy Du.
Gredy Du tidak datang, dia hanya mengatur Hardi Yin untuk bertanding dengannya, Jordan Cao semakin tidak memiliki kepercayaan diri, dia berpikir tipuan apa lagi yang dimainkan Gredy Du.
Dia tidak bisa memahaminya, jadi dia segera menelepon Caroline Lei untuk berusaha mendapatkan hadiah hiburan terlebih dahulu.
"Istriku, apakah malam ini kamu sudah makan? Apakah makanannya enak? Aku merindukanmu ..."
Pada saat ini, Jordan Cao berperilaku seperti saat dia mengejar Caroline Lei dulu, sikapnya sangat lembut.
Namun jawaban Caroline Lei membuat Jordan Cao gemetaran, karena Caroline Lei berkata: "Jika kamu kalah dalam pertandingan malam ini, maka mati saja kamu!"
Mati belum tentu benar-benar mati, tetapi menghilang dari hadapan Caroline Lei, itu pasti.
Mendengar nada sibuk dari telepon, hati Jordan Cao menjadi semakin gelisah.
Brengsek, ingin mendapatkan 'hadiah hiburan' tetapi gagal, dia benar-benar sudah tidak memiliki kepercayaan diri!
Dia saja tidak memiliki kepercayaan diri, jadi bagaimana Caroline Lei bisa memiliki keprecayaan diri?
Saat ini dia sedang berada di ruang tamu di rumah, dan ada seorang pria sedang duduk di sofa di ruang tamu.
Pria ini bukanlah orang lain, dia adalah Gredy Du, orang yang membuat Jordan Cao merasa tidak memiliki kepercayaan diri.
Malam ini Caroline Lei baru saja selesai makan malam, kemudian Gredy Du datang ke rumahnya, itu membuat Caroline Lei merasa terkejut.
Gredy Du tidak bertele-tele, dia langsung mengatakan niat kedatangannya.
"Jordan Cao malam ini pasti akan kalah, dan dia juga akan tamat. Jadi, apakah kamu masih ingin mendukungnya? Jika kamu ingin terus mendukungnya, maka aku akan beralih menjadi berurusan dengan keluarga Lei. Jika kamu tidak mendukungnya, maka kita akan menjadi teman baik."
Sangat arogan, meskipun Gredy Du mengatakan perkataan yang sebenarnya, mengatakan perkataan dari lubuk hatinya, tetapi itu masih tetap membuat Caroline Lei bisa merasakan keangkuhan dalam kata-katanya.
Namun Caroline Lei juga tahu betul bahwa sebagai cucu Dimas Du, Gredy Du memang memiliki modal untuk bersikap arogan.
Jadi setelah menutup telepon, Caroline Lei menatap Gredy Du.
Dia tidak mengatakan keputusannya, tetapi tadi dia sudah menyatakan sikapnya di telepon, jika Jordan Cao malam ini kalah, maka lebih baik dia segera pergi, mereka berdua tidak akan pernah memiliki hubungan apapun lagi dalam kehidupan ini.
Ini adalah keputusan Caroline Lei, dia bukan takut pada Gredy Du, meskipun dia memang sedikit takut dengan latar belakang Gredy Du, tetapi dia lebih tidak ingin membuang lebih banyak sumber daya pada Jordan Cao yang tidak berguna ini, dan keluarga Lei juga tidak mau.
Meskipun Caroline Lei mengenakan baju tidur longgar berwarna hitam, namun itu juga sulit menyembunyikan tubuhnya yang menawan dan seksi.
Dia duduk di sofa, dengan menyilangkan kakinya, dia menyalakan sebatang rokok wanita.
Setelah menghisapnya beberapa kali dengan dalam-dalam, Caroline Lei menatap Gredy Du, "Tadi kamu bilang kita adalah teman baik, teman baik hingga di tahap seperti apa?"
Gredy Du menatap wajah menawan Caroline Lei dan melihat tubuhnya yang seksi, dia tidak menyembunyikan pikirannya sedikit pun.
Dia duduk mendekat dan berkata kepada Caroline Lei: "Aku akan memperlakukanmu sebagai selingkuhan yang menarik, dan akan sering datang melakukan hubungan intim denganmu, apakah kamu merasa itu menyenangkan?"
Perkataannya ini sangat vulgar, seperti yang dikatakan oleh pria yang tidak berpendidikan dari orang-orang pedesaan di ladang ketika mereka melihat gadis kota, 'Aku benar-benar ingin membuka pahanya dan melakukan hubungan intim dengannya'. Tetapi yang tidak dapat disangkal adalah perkataan seperti ini terdengar sangat menarik.
Dan ketertarikan semacam ini jelas tidak hanya bagi pria, bagi wanita itu juga sangat menarik.
Melihat tubuh Gredy Du yang kekar dan melihat wajah Gredy Du yang tampan, Caroline Lei benar-benar merasa dia sedikit menawan.
Terutama setelah mendengar perkata vulgar itu, itu seperti melayaninya dengan tongkat besar, dan membuatnya merasa sangat nyaman.
Namun bagaimanapun dia adalah seorang wanita, dia juga memiliki rasa malu.
Jadi meskipun dia sedang mempertimbangkannya, namun dia tetap memelototi Gredy Du dengan galak, "Dasar bajingan!"
Ini adalah perkataan omelan, dia tidak bisa mengucapkan kata-kata kasar seperti brengsek, karena dia adalah orang yang berpendidikan, dan dia adalah putri dari keluarga yang memiliki kedudukan di pemerintahan.
Jadi dia bermoral, dan sikapnya yang seperti itu sama menariknya seperti pesonanya.
Lalu Gredy Du menjadi merasa sangat penasaran, "Akankah wanita yang berpendidikan dan memiliki pesona sepertimu akan mendesah saat melakukan hubungan intim?"
Perkataan ini bahkan lebih vulgar, hingga Caroline Lei yang sudah berumur 40 tahun masih tetap tidak tahan lagi.
Tetapi Gredy Du jelas lebih tidak tahan lagi daripada dia, karena Gredy Du sudah memindahkan tubuh indah Caroline Lei yang semula duduk di sofa, seperti membantu anak kecil buang air kecil, meletakkan tangannya dari belakang ke kedua paha Caroline Lei, dia memindahkannya ke tempat tidur besar di kamar tidur.
Meskipun sikap Caroline Lei masih bisa dibilang terbuka, tetapi dia juga tidak cukup terbuka hingga membiarkan orang lain menyerang tubuhnya begitu mereka baru bertemu.
Selain itu, dia adalah orang yang memiliki status dan latar belakang tertentu, dia tidak akan pernah membiarkan hal seperti itu terjadi, itu sama saja dengan tidak menghormatinya!
"Gredy Du, cepat lepaskan aku, kamu sudah keterlaluan!"
"Aku tidak ingin hubungan kita berubah begitu saja karena kelakuan kasarmu ... Ah!"
Caroline Lei yang sangat berpendidikan dan sangat menawan, sebelum dia selesai berbicara, dia sudah dilemparkan ke tempat tidur besar oleh Gredy Du.
Dan yang lebih keterlaluannya adalah kaki Caroline Lei terbuka tanpa sadar karena terjatuh ke tempat tidur.
Alhasil, sebelum dia sempat menutup dan menyembunyikan rasa malunya, Gredy Du sudah masuk ke dalam.
Itu membuat Caroline Lei merasa kewalahan, rangsangan yang membuat tubuh indahnya tanpa sadar bergoyang ke depan dan ke belakang, adalah sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dan itu membuat hatinya langsung merasa tergoyahkan, ekspresinya penuh dengan gairah.
Dan segera setelah itu, Gredy Du merobek baju tidurnya dengan lebih lancang, dan sama sekali tidak merasa sayang pada baju tidur itu.
Suara merobek pakaiannya lebih membuatnya merasakan kegembiraan yang ekstrim dari lubuk hatinya yang terdalam.
Kegembiraan semacam ini tidak hanya dirasakan oleh Gredy Du, Caroline Lei juga merasakan hal yang sama.
Dia bahkan menyadari bahwa pada saat itu, dia dengan tidak malunya membayangkan bahwa Gredy Du dapat memberikannya secepat mungkin.
Namun Gredy Du jelas tidak membiarkan Caroline Lei mendapatkan apa yang ia inginkan, karena dia langsung merendahkan tubuhnya dan membenamkan kepalanya di tubuh Caroline Lei yang menawan dan seksi itu, dia menikmati pesonanya dan keseksiannya dengan sebisanya.
Sampai lebih dari setengah jam kemudian, Caroline Lei tidak tahan lagi, dia bergoyang-goyang dengan penuh gairah, dan berinisiatif menyentuh ikat pinggang Gredy Du.
Tetapi pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu, lalu pintu terbuka.
Orang yang masuk bukan orang lain, melainkan adik Caroline Lei, Alice Lei.
Dan saat ini, Alice Lei yang masuk sudah benar-benar tercengang.
Bagaimanapun, dia tidak menyangka, dia datang untuk curhat pada kakaknya, namun dia malah melihat kakaknya terbaring di tempat tidur dan mengulurkan tangan untuk membuka kedua pahanya, kemudian bagian yang paling intim wanita, menantikan pria lain selain kakak iparnya ... …
Novel Terkait
Lelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyTakdir Raja Perang
Brama aditioAnak Sultan Super
Tristan XuAsisten Bos Cantik
Boris DreyLove And War
JaneLelaki Greget
Rudy GoldThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)