The Great Guy - Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
"Bruce, Bruce Ye, apakah kamu laki-laki? Selamatkan aku, selamatkan aku !!!"
Dia merasakan tangan di bawah tubuhnya, dia yang menjaga keperawanannya selama lebih dari 20 tahun, membuat Jessy Bai menangis dan memohon.
Hanya saja Bruce Ye mengepalkan tinjunya sepanjang waktu, terlihat sangat marah, tetapi dia tidak berani melakukan pergerakkan apa pun.
Kemudian, dia mendengar suara kesakitan dari Jessy Bai.
Mendengar suara itu, dia seperti sedang menyaksikan Jessy Bai yang sedang dipaksa.
Hanya setelah bosan setelah hampir setengah menit, Gredy Du pergi dengan tangan memeluk Jessy Bai.
Jessy Bai masih mengenakan rok, tapi dia memandang Bruce Ye dengan penuh kebencian.
Gredy Du menunjuk ke stoking robek yang tertinggal di sofa, "Aku memang merobeknya, tapi aku hanya menunjukkan kepadanya."
"Sayang sekali, aku pikir kamu laki-laki, jika kamu memohon lagi, aku pasti akan melepaskannya."
"Tapi kamu tidak melakukannya. Kamu bertindak dengan sangat tenang. Kamu benar-benar sepeti seekor kura-kura yang memasukkan kepalanya ketika ketakutan. Sungguh menakjubkan. Aku mengagumimu!"
Jessy Bai menatap Bruce Ye dengan getir, "Dia tidak memperkosaku di depan aku, dia hanya membuktikan bahwa dia adalah seorang laki-laki."
"Tapi kamu, kelakuanmu malam ini sepenuhnya membuktikan bahwa kamu adalah binatang!"
"Jadi aku akan memberitahumu dengan jelas, setelah pergi dari sini, aku akan memberikan diriku padanya malam ini, dan aku melakukan ini dengan inisiatifku sendiri. Aku ingin dia mendapatkan kali pertamaku, dan aku ingin membiarkanmu hidup dengan menanggung beban ini, menjadi seorang bajingan! "
Gredy Du pergi bersama Jessy Bai, Bruce Ye ingin menghentikannya, tapi bagaimanapun dia tidak berani berteriak.
Tidak peduli betapa jengkelnya dia, dia tidak berani menghadapi Gredy Du secara langsung, karena video yang bisa menghancurkannya masih ada di tangan Gredy Du.
Jadi yang bisa dia lakukan hanyalah menendang sofa dengan satu kaki setelah Gredy Du membawa Jessy Bai pergi, untuk melampiaskan amarah dan ketidakpuasannya ...
Saat ini, Gredy Du sudah pergi dengan Jessy Bai.
Setelah mengemudi menuju jalan utama, Gredy Du bertanya: "Mau ke mana, aku akan mengantarmu ke sana."
Jessy Bai menjawab tanpa mempedulikan pertanyaannya, "Apa yang aku katakan barusan itu benar, bukan karena aku sedang marah."
Berpikir sejenak saja sudah tahu bahwa dia mengatakan akan memberikan tubuhnya kepada Gredy Du.
Gredy Du melihat ke samping pada tubuh Jessy Bai yang menawan, dan mencibir sambil tersenyum: "Jangan bercanda lagi, meskipun aku memiliki dendam dengan Bruce Ye, tapi aku tidak membencimu. Kamu telah menjaga kesucian kamu selama lebih dari 20 tahun, baik itu menjaga kesucianmu lagi ataupun untuk menunggu seseorang yang tepat juga baik, tapi itu bukanlah untukku. Kamu tidak perlu mengorbankan ini. "
"Kenapa, menurutmu tubuhku tidak menarik bagimu?"
Ketika Jessy Bai menanyakan kata-kata ini, Gredy Du tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Dia ingin menjadi pria yang baik, tetapi ketika orang lain menggodanya, dia tidak akan menjadi setenang seperti biksu tua.
Jadi setelah itu, dia meletakkan tangannya ke bagian bawah rok Jessy Bai, dan saat mengemudi, dia merasakan tubuh Jessy Bai yang menawan.
"Aku pikir malam ini akan menjadi malam terakhir yang tidak akan pernah kamu lupakan dalam hidupmu. Aku harap kamu tidak menyesalinya besok pagi."
Awalnya ingin menghentikan rangsangan Gredy Du, tetapi ketika Jessy Bai mendengar kata-kata yang diucapkan Gredy Du, dia segera memperkuat tekadnya.
"Aku tidak akan, aku Jessy Bai tidak pernah menyesal dengan apa yang aku lakukan!"
"Aku harap nantinya sesuai dengan apa yang kamu bilang."
Mobil itu berlari kencang dan akhirnya sampai di hotel tempat Gredy Du menginap.
Pada saat ini, wajah Jessy Bai sudah memerah sejak dari dirangsang Gredy Du tadi, dan matanya menjadi kabur.
Sehingga saat ini, hanya untuk turun dari mobil saja sangat sulit baginya.
Gredy Du menarik telapak tangannya, lalu meletakkan jarinya di ujung lidahnya di depan Jessy Bai, mencicipi rasa-rasa jari jemarinya itu.
Gerakan ini membuat Jessy Bai, sangat malu.
Tetapi pada saat ini Gredy Du mengatakan kepadanya, “sekarang masih sempat untuk berbalik arah”, Jessy Bai masih dengan keras kepala menggelengkan kepalanya dan memilih untuk turun dari mobil.
Kemudian, dia dengan pasti mengikuti Gredy Du ke hotel dan memasuki kamar tempat Gredy Du tinggal.
"Kamu mandilah terlebih dahulu, kurasa kamu juga merasa bahwa kamu perlu mandi."
Jessy Bai benar-benar merasa bahwa dia harus mandi, lagipula roknya pun sudah basah, dan kakinya penuh dengan hal-hal yang membuatnya merasa malu.
Hanya saja dia baru saja pergi ke kamar mandi dan melepas pakaiannya, dan Gredy Du sudah masuk sebelum dia membuat air hangat.
Dan saat ini, kedua orang itu telanjang, mengagumi tubuh satu sama lain dan keduanya sangat seksi dan juga sama-sama menggoda, perbedaannya adalah Gredy Du tidak pemalu, dan Jessy Bai masih sangat pemalu.
Tetapi sebelum Jessy Bai membuat inisiatif terlebih dahulu, Gredy Du sudah berjongkok dan membiarkannya duduk di pundaknya.
Kemudian, Jessy Bai merasakan kekuatan dari mulut Gredy Du ...
Wanita cantik yang telah menjaga kesuciannya lebih dari 20 tahun, pastilah sangat bersih dan senantiasa menjaga kebersihan tubuhnya sehingga aromanya sangat wangi.
Ketika Gredy Du memberitahu Jessy Bai tentang perasaan itu setelah setengah jam, Jessy Bai merasa malu dan tidak bisa menatap wajah Gredy Du.
Tetapi pada saat ini, tiba-tiba ada rasa sakit yang menusuk hati, yang datang dari bawah, hampir merobek jiwa Jessy Bai ...
Ketika semuanya selesai, Jessy Bai jatuh lemas ke lantai kamar mandi, dan tubuhnya yang halus akan bergetar beberapa kali dari waktu ke waktu.
Melihat tubuhnya yang menggoda, Gredy Du benar-benar bernafsu.
Benar-benar tidak diragukan lagi memang seorang model, begitu menawan, begitu menggoda.
Hanya menikmatinya dengan seksama, keindahan itu seperti sebuah karya seni.
Memasuki bak mandi yang penuh dengan air, mendudukkan Jessy Bai dalam pelukannya, merasakan tubuhnya yang menawan dan mengoda, Gredy Du bertanya: "Katakan padaku, bagaimana perasaanmu setelah melakukan kali pertamamu?"
Jessy Bai sangat malu dan lelah, dan dia benar-benar tidak punya tenaga untuk membicarakannya.
Hanya tidak tahan dengan Gredy Du yang tidak tahu malu yang bertanya berulang-ulang, jadi dia menjawab dengan malu: "Itu menyakitkan pada awalnya, seolah-olah itu akan robek, tapi kemudian secara bertahap menjadi lebih enak, dan juga menjadi sangat menginginkannya, terutama ketika berangsur-angsur terasa seperti sengatan listrik. Arus listrik menyebar dengan cepat dan menyebar ke seluruh tubuhku ...
Penjelasan Jessy Bai sangat detail, terlihat bahwa ia memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, dan seolah-olah ceritanya itu sangatlah realistis.
Gredy Du yang mendengarkan apa yang dia katakan, membuatnya ingin melakukannya lagi dengannya.
Tentu saja, melakukannya sekali lagi adalah keharusan, bagaimanapun mereka memiliki sepanjang malam yang sangat indah ini!
Tapi karena Jessy Bai terlalu lelah sekarang, ini pertama kalinya, dan tubuhnya begitu menawan, membuat Gredy Du semakin bernafsu untuk kembali mencicipinya.
Setelah mencium pipi dan bibir Jessy Bai, Gredy Du bertanya kepadanya: "Apakah kamu menyesali keputusan yang kamu buat sebelumnya?"
Jessy Bai terdiam beberapa saat, dan akhirnya menangis dan menitikkan air mata.
"Aku sedikit menyesalinya, jika aku tidak begitu terburu-buru, aku masih bisa menjaga kesucianku ..."
Pada saat ini Jessy Bai sangat menyesal, tapi dia tidak menyesali akibat dari hal ini.
Karena dia mengalami perasaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, ini adalah sesuatu yang sangat dia sukai.
Gredy Du tersenyum dan memeluk Jessy Bai, lalu membalikkan tubuhnya, dan keduanya duduk berhadap-hadapan.
Melihat wajahnya yang memerah dengan air mata, Gredy Du mendekati bibirnya dan menciumnya dengan lembut.
Mereka sudah melakukan semua itu, seharusnya dia tidak akan menolak ciuman ini, tapi Jessy Bai masih berusaha menolak dengan malu-malu.
Setelah merenung sedikit, Gredy Du segera memahami alasannya.
"Ini adalah tubuhmu sendiri, aku bahkan tidak merasa jijik, mengapa kamu masih merasa jijik?"
"Kamu cicipilah, rasanya manis, rasanya enak."
Ketika Gredy Du mengatakan ini, Jessy Bai merasa sangat malu.
Bagaimana bisa seperti itu, jika kamu memakannya ya sudahlah, mengapa kamu harus mengatakannya, lalu masih juga menciumku ...
Tetapi perasaan malu ini tidak berlangsung lama, karena saat berikutnya, dia merasa tubuhnya dimasuki kembali.
Jessy Bai merasa sangat kesakitan, "Gredy Du bajingan kamu, apakah kamu tidak bisa memberitahuku, kamu setiap kali selalu tiba-tiba memasukkannya, itu sangat menyakitkan!"
Novel Terkait
The Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)