The Great Guy - Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia

Gredy Du tidak mengerti apa tujuan Sally Gu menyuruhnya ke sini.

Sekarang ini, Sally Gu berdiri di hadapan Gredy Du tanpa berpakaian dan benar-benar membuat dia terpana.

Gredy Du hampir tidak bisa mengontrol diri dan tidak tahu bagaimana baiknya. Dia sudah tidak bisa fokus dengan tujuannya.

Sally Gu mengulurkan tangan yang dipenuhi busa sabun sambil menyentuh muka Gredy Du dengan penuh kelembutan.

Tangan Sally Gu begitu lembut dan begitu mempesona.

“Aku akan pergi menangani sebuah urusan yang sangat penting, jika aku tidak kembali lagi, kamu harus sampaikan hal ini kepada Hardi Yin.”

Setelah perkataan itu, Sally Gu sekilas memberi ciuman di bibir Gredy Du seperti seekor capung yang menyentuh air.

“Pergilah!”

Hanya dengan kata itu, Sally Gu langsung mendorong Gredy Du keluar dari kamar mandi.

Gredy Du bingung dengan kelakuan Sally Gu. Awalnya dia berusaha menggoda, kemudian tiba-tiba membahas masalah. Sebenarnya apa yang dia inginkan?

Tetapi sekarang ada hal yang lebih mengkhawatirkan, yaitu Sally Gu akan pergi dan melakukan sesuatu yang sangat berbahaya.

Gredy Du berbicara dari luar kamar mandi: “Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah aku bisa membantu kamu?”

Sally Gu menjawab: “Bahkan Dimas Du si tua itu juga sudah menghindar dan bersembunyi di luar negeri karena hal ini. Apa yang bisa kamu lakukan untuk membantu aku?”

Dimas Du pergi keluar negeri demi menghindari masalah?!

Gredy Du tidak terlalu mengerti. Dia ingin mengetahui lebih banyak, tetapi Sally Gu hanya menjawab dengan kata “Pergilah”.

Kedua kalinya mengusir tamu. Gredy Du juga merasa tidak enak hati tinggal lebih lama di sana, sudah saatnya harus beranjak dari sana.

Sewaktu mendengar suara pintu tertutup dan menyadari kepergian Gredy Du, Sally Gu mengangkat kepala dan meneteskan air mata.

“Bukan kamu! Walaupun kalian begitu mirip, tetap saja bukan kamu, siapapun tidak akan bisa menggantikan kamu dalam hati aku.”

Karena mirip, makanya dia mendekati Gredy Du.

Karena bukan orang yang dia harapkan, makanya dia membiarkan Gredy Du pergi begitu saja, tanpa terjadi sesuatu...

Sewaktu Gredy Du meninggalkan bar dan kembali ke kantor dengan mobilnya, tiba-tiba ada sebuah panggilan telepon dari Sally Gu.

“Aku lupa menyampaikan sesuatu, aku dengar kamu bermasalah dengan Jordan Cao, Apakah perlu aku untuk menghabisi dia? Membunuhnya adalah hal sepele bagiku.”

Gredy Du hanya terdiam. Sally Gu yang selama ini dianggap sebagai musuh, sekarang malah ingin membantu dirinya membunuh Jordan Cao.

Gredy Du sudah mengerti, Sally Gu dan Dimas Du adalah orang satu level, dirinya masih kalah jauh dengan mereka berdua!

Dia mengepalkan tangan dan bertekad harus lebih berusaha lagi.

Jika seseorang tidak ingin tenggelam di dunia seperti ini, maka orang itu harus lebih berusaha untuk menggapai posisi paling kuat!

Setelah itu, Sally Gu juga berkata: “Hanya lelaki aku yang boleh melihat tubuhku, kamu sudah melihatnya, maka kamu adalah orangku. Suatu hari setelah kamu sudah menjadi lebih kuat, kamu harus membantu jika aku menghadapi masalah!”

Gredy Du tidak bisa mengatakan apapun: “Bukan aku yang memintanya. Aku merasa kamu sedikit memaksa!”

“Kalau tidak, kamu boleh kembali ke sini, lepaskan semua pakaianmu di hadapan aku, maka kita terhitung seri.”

Jawaban Sally Gu sekali lagi membuat Gredy Du sekali lagi terdiam, dia meminta ampun dan menyerah.

Malam itu, Gredy Du tidak mengungkit apapun di hadapan Hardi Yin.

Sally Gu tidak berharap Gredy Du menyampaikan apapun, Hardi Yin juga tidak ingin tahu terlalu banyak, kesalahpahaman antara keluarga memang susah dijelaskan.

Atau mungkin Sally Gu mempunyai rencana yang lain. Untungnya sekarang mereka tidak lagi saling membunuh.

Hari kedua akhir pekan, Gredy Du tidak perlu ke sekolah, dia mempunyai waktu untuk mencari tempat tinggal.

Beberapa hari yang lalu pemilik rumah sudah datang mencarinya. Gredy Du juga ingin pindah secepatnya, tetapi karena beberapa ini terlalu sibuk, belum ada waktu lebih untuk mencari tempat baru.

Semalam pemilik rumah sekali lagi mendesaknya. Hari ini Gredy Du harus segera pergi mencari rumah.

Untung saja, Gredy Du bukan tipe pemilih. Yang penting tempatnya nyaman, persyaratan yang lain adalah jangan terlalu jauh dari perusahaan dan sekolah.

Gredy Du meminta anggota perusahaan dari departemen konstruksi bangunan memperkenalkan beberapa rumah. Setelah itu. Dengan membawa mobil Poussain, dia segera mengunjungi beberapa rumah tersebut.

Bukan berarti ingin mengambil untung dari perusahaan. Dia hanya berpikir, daripada membeli rumah dari orang lain, lebih baik beli bangunan rumah yang didirikan oleh perusahaan sendiri!

Sepanjang pagi, dia sudah mengunjungi tiga tempat, tetapi masih kurang puas. Ada yang lingkungannya tidak terlalu nyaman, juga ada yang jaraknya terlalu jauh.

Sebelum makan siang, Gredy Du akhirnya mendapatkan sebuah rumah yang lebih sesuai.

Rumah itu lumayan bagus dan sudah ditata dengan begitu rapi. Ada dua kamar, satu ruang tamu, lumayan dekat dari perusahaan dan sekolah. Tinggal angkat barang dan pindah.

Permintaan Gredy Du tidak terlalu banyak, dia cukup puas dengan rumah ini.

Gredy Du dan marketing berjalan ke departemen penjualan. Dia langsung mengeluarkan kartu dan berkata: “Rumah ini saja!”

Gredy Du sama sekali tidak menanyakan harga. Yang pasti semua akan menguntungkan perusahaan, jadi tidak terlalu memperhitungkan.

Marketing itu begitu senang karena pertama kali bertemu dengan konsumen yang begitu baik: “Tuan, silakan tunggu sebentar, kita akan siapkan kontrak pembelian rumah.”

Gredy Du menganggukkan kepala dan berjalan ke ruang tunggu. Dia duduk di atas sofa sambil merokok.

Ada seorang wanita duduk di samping Gredy Du. Wanita itu mungkin berumur 26 tahun, sangat ceria dan seksi, hanya saja tidak tahu bagaimana sifat aslinya.

“Boleh meminjam mancis?”

Sewaktu Gredy Du mulai memperhatikan dia, wanita itu malah meminjam mancis kepada Gredy Du.

Gredy Du meminjamkan mancis kepada dia. Dengan kesempatan itu, mereka juga saling berbicara.

Sewaktu wanita itu mendengar Gredy Du membeli rumah, apalagi memilih rumah yang memang dia sukai, wanita itu menjadi sangat panik.

Dia berdiri dan berkata dengan tegas: “Kenapa kamu membeli rumah yang aku sukai, rumah itu akan menjadi milikku!”

Amarah wanita itu membuat Gredy Du kebingungan. Baru saja masih bersikap sopan, kenapa mendadak emosi? Lagipula rumah ini belum menjadi miliknya. Apakah dia sudah memberi uang mukanya?

Gredy Du langsung menanyakan hal ini kepada marketing, orang itu juga menggelengkan kepala: “Maaf Nona Bella Li, kamu tidak memberi uang muka untuk rumah ini, berarti orang lain memiliki hak untuk memilih rumah tersebut.”

Perkataan marketing memang masuk akal. Bella Li belum mengeluarkan uang, kenapa berani memastikan rumah ini telah menjadi milik dia dan tidak membiarkan departemen penjualan menjualnya.

Bukan berarti, sewaktu Bella Li berkata menyukai rumah ini, maka marketing dari departemen penjualan akan langsung mengira dia akan membelinya, dan mereka tidak akan memperkenalkan kepada orang lain.

Tetapi Bella Li masih belum mengerti aturan: “Aku tidak peduli, aku yang duluan melihat rumah ini, sudah seharusnya rumah ini menjadi milik aku.”

“Aku sudah meminta pacar aku segera datang ke sini. Jika rumah ini sudah terjual sewaktu dia sampai, kalian lihat saja akibatnya!”

Setelah berdebat dengan marketing, Bella Li langsung menunjuk Gredy Du dengan mancis yang masih berada di tangannya.

“Aku beritahu kamu. Kalau kamu memang tahu diri, lebih baik mengalah saja. Setelah pacar aku sampai tempat ini, aku akan meminta dia memperkenalkan rumah lain kepada kamu dan akan diberikan diskon.”

“Jika kamu tidak ingin mengalah, maka tunggu saja akibatnya. Kamu jangan berharap bisa memiliki apapun di perumahan ini.”

Perkataan orang itu terlalu ketus, seolah-olah perumahan ini adalah miliknya.

Setelah itu, Bella Li kembali menunjuk marketing: “Kamu juga! Lebih baik kamu tidak menjual rumah itu. Jangan sampai pacarku yang bertindak. Aku akan menyuruhnya membuat kamu kehilangan pekerjaan, lihat saja kalau tidak percaya!”

Ancaman orang ini terlalu gila. Sepertinya pacar dia adalah orang yang bekerja di departemen konstruksi bangunan Perusahaan Honeycom dan mempunyai jabatan yang tinggi.

Baiklah, Gredy Du cukup penasaran sebenarnya siapa orang itu...

Apakah Perusahaan Honeycom memiliki karyawan begitu sombong, sehingga Bella Li bisa bertingkah laku seperti itu?

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu