The Great Guy - Bab 44 Dasar Bocah Sialan
Wajah Wylda Yu muram dan kesal oleh Gredy Du.
Jarvis Shen di sebelahnya tertawa keras, seperti menghina Wylda Yu, dan orang ini bahkan tidak mengenalnya.
"Bocah, anggap kamu pintar, pergi dari sini, jangan urusi urusanku!"
Gredy Du ingin pergi, tetapi setelah mendengar ini, dia jadi tidak pergi.
Sombong, orang seperti ini harus diinjak-injak sampai mati!
Jadi pada saat berikutnya, Gredy Du meraih pinggang ramping Wylda Yu dan bergerak lebih dekat.
"Sayang, aku bercanda denganmu, jangan marah, biar aku lihat siapa yang mengganggumu."
Mendengar ini, wajah Wylda Yu terlihat lebih baik, tetapi tangan yang memeluk di pinggangnya membuatnya sedikit tidak nyaman.
Hanya saja dia tidak bisa berkata apa-apa di depan Jarvis Shen saat ini, jadi dia hanya bisa mengarahkan jarinya ke Jarvis Shen.
"Dia orangnya, dia menggangguku, sungguh membuatku kesal sekali."
Gredy Du mengikuti arah jari Wylda Yu dan melihat ke arah Jarvis Shen di sisi berlawanan, sementara Jarvis Shen juga melihat ke arah Gredy Du.
Melihat Gredy Du mengenakan pakaian orang biasa, dia menyeringai.
"Hanya orang sepertimu, berpakaian seperti pengemis, berani merebut wanitaku? Lebih baik kamu mencari tahu dulu siapa aku, Jarvis Shen."
"Sampah kecil sepertimu, lebih baik pergi sejauh mungkin, jangan muncul di depan kami lagi.
Jarvis Shen sangat sombong sekali.
Tetapi untuk orang seperti ini, Gredy Du benar-benar sudah terbiasa.
Jadi tindakan balasannya adalah, jika berani menghinaku, maka bersiap saja untuk membayarnya, simple!
Tapi kali ini, sebelum dia bisa mengatakan sesuatu, Wylda Yu di sebelahnya berbicara lebih dulu.
"Aku bersedia bersamanya, apa pedulimu? Dia tidak punya uang, aku punya, aku bersedia menggunakan uang keluarga untuk menghidupinya, untuk menyenangkannya, semakin dia membelanjakan uangku, aku semakin bahagia!"
"Ayo, suamiku, tidak usah hiraukan dia!"
Setelah itu, Wylda Yu masuk ke sekolah sambil menarik lengan Gredy Du.
Pemikirannya sederhana, dia takut Gredy Du akan dipukul oleh Jarvis Shen.
Jadi dia buru-buru membawa Gredy Du pergi, agar Gredy Du tidak ketahuan oleh Jarvis Shen.
Hanya saja Gredy Du juga malas meladeni Jarvis Shen, dan hanya bisa masuk sekolah bersama Wylda Yu.
Jarvis Shen melihat Wylda Yu membawa Gredy Du pergi dan ingin masuk ke sekolah, tetapi dihentikan oleh penjaga keamanan sekolah.
Tentu saja dia tidak kaget dengan satpam, tapi kebetulan ada dua petugas polisi khusus yang patroli di sini, jadi dia harus patuh menunggu luar pintu.
Tapi melihat Gredy Du di kejauhan, dia berteriak: "Bocah sialan, aku sangat mengingatmu, kamu tunggu saja pembalasanku!"
Dari sudut pandang dua petugas polisi khusus, Jarvis Shen juga tidak takut, sekarang dia tidak melakukan kejahatan, dan tidak ada yang bisa menemukannya dalam masalah.
Jarvis Shen naik ke Ferrari-nya dan langsung pergi dari tempat itu.
Ketika Wylda Yu melihatnya pergi, dia menarik tangan putihnya dari Gredy Du.
Melihat Gredy Du dari atas ke bawah, Wylda Yu berkata, "Hei, apa kamu tahu siapa aku? Aku seorang konselor baru, apa kamu tidak takut bermasalah denganku?"
Gredy Du tidak bisa berkata-kata. Dia baru saja selesai membantu. Bagaimana orang ini malah berkata seperti ini padanya?
Jadi dia menjawab: "Guru, sepertinya kamu harus memperhatikan hari nuranimu dulu, aku sepertinya baru membantumu barusan?"
Wylda Yu menatap Gredy Du sebentar, akhirnya senyuman muncul di wajahnya.
"Ya, memang sudah membantuku, dan aktingnya cukup bagus, baiklah, kalau begitu, sebagai ucapan terima kasih kepada siswa yang baik, guru akan memberimu hadiah."
Sambil berbicara, Wylda Yu membuka dompetnya, dan kemudian mengeluarkan setumpuk kertas merah.
"Nah, ini, hari ini hal ini tidak boleh diberitahukan kepada siapapun. Kalau kudengar ada skandal di antara kita berdua di sekolah ... Hehe, lihat saja bagaimana aku membereskanmu."
Melihat 10.000 RMB (sekitar 20 juta rupiah) di tangan Wylda Yu, dan kemudian melihat ke Wylda Yu, Gredy Du pergi dengan tangan di dalam saku.
Hah, siapa yang memandang rendah 10 ribu RMB, apakah dia merasa 10 ribu RMB ini kurang?
Selain itu, dia bahkan tidak menghiraukan ancamannya.
"Hei, apa-apaan kamu? Aku mau memberimu uang. Kamu tidak hanya tidak mengucapkan terima kasih, bahkan langsung pergi begitu saja? Baiklah baiklah, aku akan memberi 10 ribu RMB lagi, dasar pria tamak!"
Dapat dilihat bahwa Wylda Yu tidak peduli dengan uang, dan menurutnya Gredy Du tidak menyukai uang.
Tapi kebetulannya, Gredy Du tidak terlalu peduli dengan uang.
Jadi ketika Wylda Yu menggerutu dan mengambil uang itu, Gredy Du sudah menjauh.
Melihat Gredy Du dengan tangan di sakunya, Wylda Yu tertegun.
Butuh waktu lama baginya untuk bergumam: "Kamu berani tidak menghiraukanku seperti ini, tunggu saja! Dasar bocah sialan!"
"Aku mau lihat, bagiaman sikapmu kedepannya di depanku setelah aku menjadi konselor?"
Memasukkan uang itu kembali ke dompetnya, Wylda Yu pergi ke kantornya.
Dia harus mencarinya dengan cermat, siapa nama anak orang sialan ini, dan mengapa begitu sombong ...
Pada saat ini, Gredy Du sama sekali tidak peduli dengan apa yang disebut konselor Wylda Yu.
Mengapa harus memperhatikannya? Alasan mengapa Wylda Yu bisa bekerja sebagai konselor adalah karena dia menendang yang sebelumnya. Jika tidak, Wylda Yu mungkin tidak bisa mendapatkan posisi ini!
Jadi Gredy Du tidak peduli sama sekali. Jika Wylda Yu terlalu berlebihan, langsung keluarkan saja dia.
Sebelum kelas, Malvin Mu menyodok Gredy Du, wajahnya penuh percaya diri, seolah ingin mengatakan sesuatu.
Gredy Du berkata: "Kalau ada omong kosong, katakan saja."
"Heh, dasar!"
Malvin Mu memutar matanya tanpa daya, tetapi setelah bercanda, dia sangat tenang.
"Sobat, aku ingin meminjam mobilmu. Pacarku, setelah mengetahui identitasmu yang sebenarnya, bertengkar setiap hari dan ingin duduk di mobilmu, aku pikir kamu sangat sibuk, jadi aku hanya ..."
"Bawa saja."
Gredy Du tidak memberi kesempatan kepada Malvin Mu untuk berbicara lebih banyak, hanya mobil saja, tidak masalah.
Malvin Mu langsung bersemangat, dia tahu bahwa teman baiknya tidak akan pernah pelit.
Jadi dia segera pergi ke samping dan mengirim pesan WeChat kepada pacarnya dengan penuh semangat, "Sayangku, aku akan membawamu jalan-jalan di malam hari ..."
Kelas siang itu berjalan dengan lancar, namun saat sekolah akan usai, Gredy Du dicari oleh Siska Meng.
Siska Meng bertanya, "Apakah akhir-akhir ini kamu melakukan kesalahan?"
Gredy Du sedikit tertegun, "Kesalahan apa? Dalam hal apa, hubungan pria dan wanita?"
Siska Meng tidak bisa berkata-kata, dan melirik Gredy Du, "Apa yang kamu bicarakan? Ini tentang sekolah."
"Baru saja konselor baru mengirim seseorang dan memberitahu, dia memintamu segera pergi ke sana dan berbicara kepadamu tentang keluar dari sekolah!"
Sial? Berita ini membuat Gredy Du sedikit bingung.
Tanpa diduga, konselor cantik itu tidak hanya tidak membalas kebaikannya, tapi malah membalas dendam padanya!
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan
MedellineCinta Yang Tak Biasa
WennieHanya Kamu Hidupku
RenataPrecious Moment
Louise LeeUnplanned Marriage
MargeryAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanIstri Yang Sombong
JessicaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)