The Great Guy - Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
Mau bagaimanapun juga karena tambahan jumlah dari para satpam itu, sehingga lebih berguna.
Bagaimanapun, itu sama seperti Double Pole Horse yang bisa menarik semangat!
Oleh karena itu, Gredy Du, yang awalnya berjuang untuk bertarung, secara bertahap menjadi nyaman sekarang, dan kelompok orang berbaju hitam juga semakin sedikit.
Pada akhirnya, mereka berhasil dipukul mundur, dan marah-marah di pintu masuk panti jompo, menandakan bahwa mereka pasti akan kembali lagi.
Edward Ma berdiri dengan bangga, memegang tongkat dan menunjuk ke pintu——
"Aku masih di sini, dan aku akan membuat kalian mundur, bahkan jika Jordan Cao datang pun, aku akan menghabisi dirinya!"
Apa yang dikatakan ini sangat berani.
Namun, Gredy Du berkata di sampingnya: "Semua orang telah sangat jauh, jangan teriak lagi, tidak ada yang bisa mendengarmu".
Edward Ma tidak canggung dan berkata: "Jika belum pergi jauh, dan bagaimana jika aku benar-benar membuat mereka kembali lagi?"
Sial, apa yang dia katakan sepertinya masuk akal ...
Gredy Du berhenti berbicara pada Edward Ma, lalu berjalan ke arah kepala panti jompo Ema Sun dan membantunya berdiri.
Orang yang berusia 50-an, dan kelompok bajingan itu benar-benar memukulnya, dan mereka sangat tidak memiliki otak.
Gredy Du menelepon 120, dan kemudian membantu Ema Sun untuk duduk di sebelahnya.
Ema Sun tidak peduli dengan luka di kepalanya, dia hanya bertanya-tanya apakah Gredy Du terluka.
"Oh, anak baik, jika bukan karena kamu, hari ini panti jompo kami akan berakhir ..."
Lalu Carmel Lu memberikan penjelasan.
Dia berkata bahwa lokasi panti jompo sangat bagus, dibangun dua puluh tahun yang lalu saat masih tanah kosong.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, karena perencanaan kota dan pembangunan lokal, sekolah dan pusat perbelanjaan telah dibangun di sekitar area tersebut, dan tempat ini menjadi lokasi utama.
Karena ini, Jordan Cao memikirkannya, berpikir untuk menempati tempat ini.
Apalagi Jordan Cao tidak hanya tidak jujur, dan dia memiliki watak yang jahat, dia hanya menawarkan 3 juta RMB (sekitar 6 miliar rupiah).
Hanya 3 juta, sebidang tanah yang sangat luas, dan harus tahu juga di sini tidak hanya ada panti jompo, tetapi juga ada pabrik di belakang, dan jika ingin membeli ini maka harga pasarnya ada di 50 juta RMB (sekitar 100 miliar rupiah). Dan bahkan Jordan Cao, tidak memberikan sepersepuluh dari nilai pasar, dia hanya menawarkan harga 3 juta RMB.
Dan tentu saja Ema Sun tidak akan menjualnya. Dia tidak peduli dengan uangnya. Yang dia pedulikan adalah apa yang dilakukan para lansia di sini?
Panti jompo boleh tidak ada, tetapi Perusahaan Golden Tiger harus memikirkan dan bertanggung jawab pada orang-orang lansia di sini.
Untuk kondisi ini, jawaban Jordan Cao adalah: Biarkan mati di jalan saja!
Kata-kata ini adalah jawaban paling baik dari Jordan Cao, dan mereka pasti ingin membuat orang mati.
Ema Sun bertekad untuk tidak menjualnya, jadi Jordan Cao menggunakan hubungan istrinya untuk memotong subsidi di sini, dan dari waktu ke waktu dia akan mengirim gangster untuk membuat masalah. Ini bukan pertama kalinya hari ini, tetapi yang pasti ini yang terburuk.
Ketika Gredy Du mengetahui hal ini, dia menjadi sangat marah, dia jauh tak menyangka bahwa Jordan Cao akan menjadi begitu menjijikkan.
Ini bukan lagi perbuatan gangster atau sekelompok bajingan, ini sudah pasti termasuk dalam kategori kegiatan kriminal.
Jika bukan karena Dimas Du mencegahnya untuk tidak menggunakan kekuatan polisi, maka Gredy Du pasti sudah mengirimnya ke penjara duluan!
Ketika dia merasa marah, Carmel Lu memperkenalkan identitas Gredy Du ke Ema Sun.
Setelah mengetahui bahwa Gredy Du adalah Presdir dari Perusahaan Honeycom yang akan menyumbangkan 10 juta RMB, Ema Sun segera berlutut di tanah dan segera bersujud pada Gredy Du, "Terima kasih, kamu adalah orang yang baik, orang yang baik hati, kamu seperti Bodhisattva yang hidup di panti jompo kami ... "
Bagaimana bisa Gredy Du berani menerima pujian sebesar itu dari seorang kepala panti jompo, jadi dia berlutut kembali ke Ema Sun dan membantunya berdiri.
"Ema, kamu tidak boleh bicara seperti itu, kamu orang yang benar-benar yang baik hati dan hebat, perbuatan ku ini tidak sebanding".
"Tapi kamu tenang saja, aku tidak akan pernah membiarkan Jordan Cao berhasil menggambil panti jompo ini".
"Selama aku Gredy Du ada disini, aku tidak akan pernah membiarkan Jordan Cao masuk ke panti jompo ini setengah langkah pun!"
Berdasarkan kebaikan dari Ema Sun pada panti jompo ini dan kejahatan besar dari Jordan Cao terhadap panti jompo, Gredy Du membuat janji.
Ini tidak ada hubungannya dengan bisnis, tidak ada hubungannya dengan sebuah keuntungan, ini hanya berhubungan dengan hati nurani.
Dia paling tidak bisa melihat penindasan, dan penindasan Jordan Cao yang dilakukan kepada orang baik!
Kemudian, setelah mengirim Ema Sun ke ambulans, Gredy Du menelepon Victor Qin.
"Bawa orang ke sini. Aku baru saja memukul mundur orang-orang Jordan Cao. Dia pasti akan datang lagi untuk mencariku, semakin banyak orang yang kamu bawa, semakin baik."
Victor Qin sangat ingin memotong-motong Jordan Cao dan sangat ingin membalaskan dendam pacarnya.
Jadi dia segera setuju, dan dengan cepat memanggil semua bawahannya, dan pergi ke panti asuhan.
Di saat yang sama, Jordan Cao yang sedang bermain golf juga mendapat laporan pribadi dari Desmond Zhang.
Setelah mengetahui bahwa Gredy Du dengan satpam tua, dan orang yang hanya membual itu, dan berhasil memukul mundur orang-orangnya, Jordan Cao tersenyum.
"Desmond Zhang, Desmond Zhang, sudahlah...., kamu telah lama ikut denganku, dan aku tidak akan ribut denganmu lagi".
"Sekarang kamu bantu aku lihat bola ini, bagaimana aku harus memukul bola ini agar masuk ke lubang itu".
Atas perintah Jordan Cao, Desmond Zhang segera berbaring di tanah dan melihat ke arah lubang bola golf tersebut.
Tapi pada saat ini, Jordan Cao tiba-tiba mengitari tongkat golfnya dan memukul pelipis Desmond Zhang.
Kemudian, Desmond Zhang segera jatuh ke tanah, dengan darah mengalir dari hidung dan telinganya, dan dia terdiam setelah berbaring di tanah.
Jordan Cao menyerahkan tongkat golf kepada orang-orang di sekitarnya, melepaskan sarung tangan putihnya, dan melemparkannya ke tubuh Desmond Zhang.
"Kamu tidak bisa menangani hal seperti itu dengan benar. Sangat sulit bagiku untuk tidak kesal dengan hal seperti ini!"
Setelah meninggalkan lapangan golf, Jordan Cao duduk di Bentley dan memanggil anak buahnya.
"Pakai sepuluh ekskavator untuk mengepung panti jompo itu. Kemudian cari 200 orang dan pergi ke sana".
"Hari ini, aku ingin melihat siapa yang berani menghentikan diriku!"
Setelah menutup telepon, Jordan Cao mengisap cerutunya, dan pandangannya ke luar jendela penuh dengan kebencian.
"Gredy Du, Gredy Du, akhirnya kamu muncul di panti jompo ini sendirian, ini sangat bagus".
"Aku akan menggunakan dua ratus pisau, untuk memotongmu hidup-hidup hari ini!!!"
Jordan Cao sedang mengumpulkan orang-orang, dan Victor Qin juga mengumpulkan orang-orang, dan mereka semua pergi ke panti asuhan.
Gredy Du memindahkan bangku dan duduk di pintu masuk panti asuhan. Hari ini, Hardi Yin tidak ada di sana dan dia disuruh untuk pergi keluar untuk menanyakan tentang Siska Meng, tapi dia masih tidak takut. Apa yang diandalkan Jordan Cao? Bukankah itu hanya banyak orang saja? Sungguh kebetulan, sekarang orang Gredy Du juga tidak sedikit!
Jadi dia ingin melihat, hari ini, siapa yang akan memotong leher seseorang!
Di sebelahnya, Juliana Chu melihat bekas darah di leher Gredy Du yang terkena tongkat kayu, dan hatinya sangat merasa sakit.
Tapi kejadian tadi, sangat terukir di dalam hatinya, dan sangat tidak bisa hilang dari ingatannya seumur hidupnya.
Jadi dia tidak bisa tidak untuk menundukkan kepalanya, dan berkata dengan malu-malu di telinga Gredy Du: "Gredy Du, aku ingin menjadi pacarmu."
Sungguh memalukan bagi seorang gadis untuk berinisiatif mengatakan ini.
Tetapi Juliana Chu tahu dengan sangat jelas bahwa jika dia tidak mengambil inisiatif untuk hal ini, dia mungkin tidak memiliki kesempatan lagi dalam hidupnya.
Jadi dia mengumpulkan keberanian dan mengatakan ini.
Gredy Du tidak tahu bagaimana menjawabnya.
Saat ini, sebuah mobil besar mendekat.
Dan Bentley Jordan Cao-lah yang memimpin di paling depan!
Novel Terkait
Pernikahan Kontrak
JennyTakdir Raja Perang
Brama aditioSomeday Unexpected Love
AlexanderMy Greget Husband
Dio ZhengThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlHidden Son-in-Law
Andy LeeUnplanned Marriage
MargeryMata Superman
BrickThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)