The Great Guy - Bab 19 Cara Presdir
Simon Felix adalah orang yang sudah lama bekerja di perusahaan itu. Gredy Du pernah menyuruh Edyanto Liu untuk menyelidikinya.
Meskipun Simon Felix bukan seorang pekerja yang giat dan kompeten, Tetapi saat bekerja dia pasti akan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan dan dia akan melakukan pekerjaan dengan baik.
Beberapa tahun ini dia telah melepaskan tanggung jawabnya, sisanya dia tidak perlu bekerja hanya perlu memantau saja.
Oleh karena itu, dia tidak mungkin membuat masalah dengan Simon Felix karena dia sudah tua. Gredy Du berkata kepada Simon James: "Masalah ini, karena aku memandang ayahmu saja. Aku tidak peduli denganmu. Suatu saat kamu jangan pernah muncul lagi di hadapanku. Tidak ada satupun orang dari Perusahaan Honeycom yang akan menerimamu. "
Simon Felix tercengang. Jika dia tidak bisa muncul di Perusahaan Honeycom, dia tidak punya hak apapun lagi!
Namun, Simon Felix sudah berpikir tentang apa yang dipikirkan Gredy Du. Dia tahu maksud dari perkataan Gredy Du , maksudnya Simon James sudah selesai.
Jadi dia mengangkat kakinya dan menendang Simon James, "Kamu masih tidak mau sujud dan berterima kasih kepada Presdir? Sangat tidak tahu sopan santun!"
Selama dia ditendang, "Dong dong" terdengar suara hentakan kepala Simon James yang bersujud dilantai, dia berulang kali mengucapkan terima kasih pada Gredy Du.
Simon Felix juga dengan cepat berkata, "Terima kasih Presdir, Terima kasih karena kamu adalah orang terhormat dan memiliki kekuatan, kamu tidak perlu memandang orang kecil ini."
Simon Felix tidak sedang memuji Gredy Du, tetapi dia hanya menyampaikan sesuatu yang berasal dari lubuk hatinya, tetapi dia juga membungkuk kepada Gredy Du.
Gredy Du dengan cepat menahannya, "Tuan Simon Felix, apa yang anda lakukan, saya hanya seorang junior, silakan duduk kembali!"
Simon Felix dituntun oleh Gredy Du duduk di kursi, dan wajah Simon Felix langsung bersinar.
Dia tahu saat ini Gredy Du sedang menghormatinya!
Hari ini, ketika putranya berlutut dihadapan orang lain, Dia merasa sangat malu dan kehilangan mukanya. Sekarang saat Gredy Du menunjukkan rasa hormat kepadanya, yang berarti dia bisa menunjukkan pada orang-orang kalau dia masih terhormat, dan Presdir masih tersenyum padanya .
Pahit dulu baru manis, Simon Felix diam-diam mengagumi trik ini.
Jika dibandingkan dengan putranya sendiri, dia adalah orang yang dihormati, dan putranya hanya seperti butiran tanah saja...
Setelah mengurus Simon James, Gredy Du mengambil gelas winenya dan bersulang pada Edyanto Liu.
Bersulang secara otomatis menjadi salah satu sarana orang untuk saling menghormati, semua orang tahu dan mengerti itu.
Namun meski begitu, semua orang sangat bahagia, setelah semua, Setidaknya Gredy Du menunjukkan identitas aslinya.
Gredy Du langsung berjalan ke meja Erwin Zhou dan Vincent Zhou, Gredy Du bersulang dengan orang lain, kecuali mereka berdua melewatkannya.
Erwin Zhou segera meringis dan mengeluh kepada Gredy Du, "Presdir, aku ..."
Saat Erwin Zhou berbicara, Gredy Du menoleh dan memandang Edyanto Liu.
"Menurut bukti yang ditemukan oleh polisi, Heri Gou didukung oleh Erwin Zhou, kan?"
Edyanto Liu mengangguk, "Ya, Presdir."
Gredy Du mengangguk, "Baik kalau begitu, sebagai perusahaan yang baik yang tahu hukum dan mematuhi hukum, kita harus memberi contoh yang baik. Kita harus dengan jelas memeriksa transaksi antara Heri Gou dan Erwin Zhou, susun dokumen itu dan antarkan ke departemen terkait dan biarkan mereka yang atasi itu! "
Setelah berbicara, Gredy Du pergi ke meja sebelah.
Erwin Zhou cemas, dan sekarang dia sangat menyesalinya, dia harusnya dari awal tidak mengganggu Gredy Du .
Tetapi jelas di dunia ini tidak ada obat untuk penyesalan, jadi hanya ada satu cara yaitu membuat Vincent Zhou berlutut di lantai dan bersujud untuk meminta maaf.
Hanya saja Vincent Zhou belum sempat berlutut, Gredy Du sudah meraih lengannya, dan menahan Vincent Zhou agar dia tidak bisa berlutut.
"Karena kalian berdua ingin membunuhku, kalian tidak perlu berlutut, teruskanlah, semakin kalian teruskan semakin baik!
Erwin Zhou meringis cemas, "Presdir, maaf aku tidak tahu diri, aku bajingan, tolong ampuni kami berdua!"
Ampuni? Gredy Du mencibir. Saat mereka berdua hampir membunuhnya, Dia tidak pernah berpikir akan mengampuni mereka berdua!
Karena tidak mau mengurus kedua orang ini lagi, Edyanto Liu yang ada di sebelahnya memerintahkan satpam untuk menyeret keluar Erwin Zhou dan Vincent Zhou.
Keadaan seperti itu, seolah-olah mereka ada di pengadilan kerajaan, memerintahkan orang untuk memenggal para koruptor.
Semua yang yang hadir di pesta hatinya merasa panas dingin, karena kekuatan Gredy Du. Awalnya mereka pikir Presdir hanyalah seorang pemuda lemah yang bisa diintimidasi, tetapi saat ini dia menunjukkan kekuatannya, ini jauh dari ekspektasi mereka selama ini.
Setelah itu, Gredy Du terus bersulang.
Ketika dia tiba di meja Suvi Chen, tidak menunggu sampai Gredy Du mengatakan sesuatu. Suvi Chen yang anggun dan seksi berdiri dan mengambil inisiatif untuk minum anggur yang ada di gelas, dan kemudian dia meminum lagi.
"Presdir, maaf dulu aku memandang rendah dirimu. Aku minta maaf. Aku bersedia melakukan apa pun untuk menebusnya."
Kata-kata ini jika terdengar, berarti Suvi Chen bersedia melakukan apapun, jadi ini mencakup aspek hubungan antara pria dan wanita.
Suvi Chen dilihat sekilas, dan jika dilihat dari postur tubuhnya Suvi Chen, tawarannya cukup menggoda.
Tapi itulah yang dipikirkan orang-orang yang ada di sekeliling, tetapi Gredy Du tidak berpikir begitu.
Dia tertawa sejenak, dan kemudian berkata, "Suvi Chen , apakah kamu pikir kamu itu sangat pintar? Kamu ingin naik ke atas tempat tidurku setelah selama ini kamu telah meremehkanku, sebenarnya bukan untuk menebus kesalahanmu bukan? Tapi untuk memanfaatkanku dan ingin menjadi istri dari Presdir?"
"Kamu sangat tampak jelas sekali, kamu mempercantik tingkah lakumu sendiri dan menggodaku. Kenapa kamu begitu pintar?"
Gredy Du membongkar rahasia Sevi Chen di depan umum dan mengungkapkan pikirannya di hadapan semua orang.
Wajah Sevi Chen lagsung terasa panas, sangat malu sampai dia ingin bersembunyi di bawah meja.
Dia berpikir kepintarannya itu sangat hebat, tetapi di mata Gredy Du, itu adalah kepintaran yang bodoh.
Di sebelahnya, Rio Chen dengan cepat menghampiri Gredy Du dan tersenyum padanya, "Presdir, aku ..."
Gredy Du cepat-cepat melambaikan tangannya, "Jangan, jangan panggil Presdir, sama seperti sore hari tadi, panggil aku Jeroan kecil saja."
Ekspresi wajah Rio Chen sangat pahit bahkan lebih pahit dari pare. Jika dia dari awal dia tahu kalau Gredy Du adalah Presdir dari Perusahaan Honeycom, dia bahkan saat pulang rumah biasanya jika bertemu ayah dan ibunya dia berani memanggil mereka Jeroan Kecil, tapi dia tidak akan berani memangil Gredy Du Jeroan kecil.
Dan sebagai orang kepercayaan Gredy Du, Edyanto Liu memanggil satpam lagi di saat waktu yang tepat.
"Kedua orang itu di seret keluar, dan kedepannya nama mereka berdua akan di blacklist dari Perusahaan Honeycomb dan perusahaan mereka dan tidak akan pernah bekerja sama dengan mereka berdua!"
Rio Chen mengandalkan kerja sama dengan Perusahaan Honeycom. Tetapi kali ini dia diblacklist, sengsaralah dia.
"Presdir, Presdir, Kamu tidak boleh melakukan ini. Aku baru saja melakukan pinjaman baru. Kalau Anda seperti ini, bisa membuatku bangkrut!"
"Benarkah? Jika begitu, maka aku sangat senang, ini harus dirayakan."
Di depan semua orang, Gredy Du berkata seperti itu, dia mengangkat gelasnya tinggi-tinggi dan mengajak semua orang untuk bersulang.
Dengan gerak geriknya seperti ini membuat semua orang menyadari.
Siapa pun yang berani dengan Presdir dan berdiri di sisi yang berlawanan pasti akan menghadapi serangan yang kejam!
Simon James sudah selesai, Erwin Zhou dan Vincent Zhou sudah selesai, Suvi Chen dan Rio Chen juga sudah selesai. Saat ini, hanya tinggal satu orang lagi yaitu Charles Chu. Gredy Du tidak tahu apakah orang dengan nama yang dominan ini, masih berani bertindak dominan di hadapannya saat ini.
Tapi ternyata Charles Chu benar-benar lemah saat ini.
Ketika Gredy Du yang dikenalnya hanyalah seorang satpam, dia menjadi orang yang kuat.
Tapi sekarang tahu setelah dia tahu identitas Gredy Du adalah seorang Presdir, dan dia melihat cara Gredy Du berurusan dengan orang-orang yang tadi, itu tampak sangat kejam.
"Pres, Presdir, aku, aku, aku ..."
Di hadapan Gredy Du, Charles Chu bahkan tidak bisa berkata-kata, dan anggur di gelas yang dia pegang itu bergetar, bergetar seperti diguyur hujan lebat .
Sebaliknya, putrinya Juliana Chu, saat ini sangat tenang.
"Presdir, karena masalah siang hari ini, bisakah aku meminta bantuanmu?"
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaAsisten Bos Cantik
Boris DreyPredestined
CarlyGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraNikah Tanpa Cinta
Laura WangBlooming at that time
White RoseMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraMenantu Hebat
Alwi GoThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)