The Great Guy - Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
Untuk ancaman dari Jarvis Shen, Gredy Du menggangapnya seperti mendengar suara kentut, tidak memedulikan!
Wylda Yu menatap Gredy Du dengan tatapan kosong, "Apakah kamu ... sangat kaya?"
Gredy Du tersenyum misterius, tanpa memberikan penjelasan apapun kepada Wylda Yu.
Tidak ada penjelasan adalah penjelasan terbaik, karena Wylda Yu tidak tahu dari mana uang Gredy Du berasal atau latar belakangnya seperti apa. Apa yang tidak dapat diketahui adalah hal yang paling mengejutkan. Justru karena ini, Gredy Du tidak pernah secara spesifik mengungkapkan identitasnya.
Lelangan hari ini Edyanto Liu sebagai tangan pertama, dan tangan kedua adalah Jordan Cao, dan sebelumnya Gredy Du telah mengatakan lebih dulu, karena lelangan hari ini akan cepat dilakukan.
Jordan Cao mengira Gredy Du hanya membual, jadi dia tidak terlalu memikirkannya.
Selain itu, dia sedang tidak ingin memikirkan hal seperti ini, karena hari ini adalah ulang tahunnya Lelaki Tua yang ke 70.
Meskipun di pelelangan pada siang hari sangat tidak menyenangkan baginya, tetapi dia tetap harus mengurusi acara ulang tahun hari ini.
Harus diketahui, dia bukan Lelaki Tua yang biasa-biasa saja, dia pernah menjadi seorang pemimpin, dan masih banyak keahlian lainnya.
Meskipun dia sudah pensiunan, dia masih begitu energik.
Karena itu, Jordan Cao tidak berani sembarangan dengan ulang tahun Lelaki Tua itu.
Jordan Cao muncul di pesta ulang tahun bersama istrinya yang masih memiliki pesona yang anggun.
Pertama, dia memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Lelaki Tua, dan kemudian berbicara dengan ramah kepada para tamu VIP yang hadir.
Sulit untuk mengatakan bahwa dia kesal untuk lelang pada siang hari ini, dan dia masih terbawa suasana amarah.
Selain itu, dia sangat menjaga penampilan istrinya, baju, rambul dan lain-lain. Dia begitu lembut sekali dan membuat orang-orang di sekitarnya merasa iri. Membuat sekitarnya berkata:
"Lihatlah seseorang Presdir Cao, betapa baiknya dia kepada istrinya, dia sama lembutnya seperti dulu".
"Tentu saja, karena presdir Cao dan istrinya itu merupakan pasangan yang cocok sekali, mereka masih sangat mencintai satu sama lain setelah beberapa tahun lamanya".
"Presdir Cao, coba beritahu kami, kenapa kamu begitu sangat setia kepada istrimu, selain kecantikan pada istrimu, rahasia khusus apa yang masih kamu miliki?"
Ketika orang lain bertanya dengan pujian, Jordan Cao menunjukkan senyum rendah hati di wajahnya.
"Masih harus ada apa lagi, tentu saja karena perasaan cinta".
"Saat aku masih miskin, Caroline Lei mau menikahiku. Aku bersumpah pada saat itu bahwa aku akan merawatnya dengan baik dan melindunginya dalam hidup ini. Tidak peduli seberapa kaya Jordan Cao di masa depan, aku tidak akan pernah melupakannya. Caroline Lei yang mengikutiku saat aku dalam kemiskinan".
"Dan Caroline Lei telah menjagaku dan merawatku dengan segala cara selama bertahun-tahun. Hubungan antara suami dan istri kami ini lebih kuat dari pada sebuah emas, dan hubungan kami ini seperti air yang mengalis, dan tidak akan bisa diputuskan dan dipisahkan".
"Cinta kami ini telah menjadi satu".
Jordan Cao tidak hanya membicarakannya, tapi kemudian dia mengangkat wajah menawan Caroline Lei dan berciuman dengan mesra.
Jangankan pasangan-pasangan tua yang ada di sana, bahkan anak-anak muda yang hadir pun merasa iri.
"Inilah perasaan yang sesungguhnya, inilah cinta sejati. Jika aku bisa memiliki cinta seperti ini di masa depan, itu akan luar biasa".
"Sungguh membuat iri, pasangan yang saling mencintai dan rasa lebih kuat dari pada emas".
Semua yang hadir iri dengan hubungan Jordan Cao dengan Caroline Lei, dan mereka semua mengucapkan pujian.
Orang-orang memuji Jordan Cao atas kesetiaannya kepada istrinya, dan memuji Caroline Lei atas kepeduliannya pada suaminya.
Tapi pada saat ini, suara yang tidak terlalu harmonis tiba-tiba terdengar di lapangan.
"Ahhh..., bagus sekali, kamu luar biasa, jauh lebih baik dari Jordan Cao yang hanya seorang sampah".
Suara ini sangat sumbang, dan berasal dari ponsel di saku dan tas semua orang.
Semua orang buru-buru melihat ponsel mereka, dan tidak mengerti mengapa ponsel mereka tiba-tiba membuat suara seperti itu.
Hanya saja keraguan ini belum teratasi, mereka melihat sebuah adegan yang ada pornographi dan menawan.
Dalam video tersebut, istri Jordan Cao, Caroline Lei, telanjang dan sedang dengan seorang pemuda.
Hubungan antar mereka berdua sangat mengasyikkan, dan begitu hangat.
Bahkan Caroline Lei, yang masih berusia 40-an, kadang-kadang berteriak gembira, itu terdengar sangat mengasyikkan.
Semua berpikir tentang cinta Jordan Cao yang lebih kuat dari emas, kemudian melihat video yang secara otomatis diputar di layar. Benar-benar memalukan. Terutama hari ini, ini adalah ulang tahun ke-70 Tuan besar Lei, jadi mereka ingin mematikan ponsel dengan cepat.
Tapi itu juga aneh, ponsel itu tidak bisa di apa-apakan, terus tidak berhenti diputar.
Dan sekarang video lain yang dimainkan, Jordan Cao dan sekretaris wanita cantiknya.
"Oh sayang, tubuhmu luar biasa, jauh lebih baik dari wanita berwajah tua yang berada di rumahku, ayo, biarkan aku mencicipinya..."
Ups, adegannya sangat kasar sehingga banyak wanita yang sudah menikah yang tersipu.
Orang macam apa, ternyata berlutut dan kepalanya menunduk dan menjulur-julurkan lidahnya....., mereka semua panik karena malu.
Sebagai aktor dalam video tersebut, Jordan Cao dan Caroline Lei juga sangat tidak tenang.
Setelah mereka tidak melihat ponsel tersebut, mereka saling memandang, masing-masing dengan rasa malu dan marah.
Kemudian, ‘piaaaakkk’ sebuah suara tamparan berasal dari wajah Caroline Lei.
Mata Jordan Cao terbakar dan dia hampir membakar Caroline Lei hidup-hidup dengan matanya yang marah.
"Dasar jalang, beraninya kamu selingkuh di belakangku, kau ..."
Kemudian Caroline Lei memutuskan pembicaraan dari Jordan Cao.
"Kamu masih memiliki wajah untuk memarahiku? Jika bukan karena kamu pergi keluar dan berhubungan dengan wanita lain setiap hari, dan tidak peduli denganku, aku ini juga seorang wanita, dan aku seorang wanita berusia 40-an, dan aku juga memiliki kebutuhan! "
"Kamu tidak dapat memenuhi kebutuhanku, maka jangan salahkan aku karena pergi mencari pasangan lain!"
"Jordan Cao, sudah kubilang, jangan begitu merasa menerima kesedihan, apalagi mengira betapa mulianya kamu. Jika bukan karena aku, Caroline Lei, apakah kamu bisa ada untuk hari ini?"
"Beberapa tahun ini kamu telah berpura-pura terlihat seperti pria yang baik di luar, tetapi kenyataanya, untuk pulang ke rumah saja kamu tidak pernah, bermain dengan sekretaris wanita setiap hari. Kamu cukup berdedikasi ya? Sekretaris wanita terus berganti setiap hari! "
"Jika bukan demi karena keluarga, aku sudah lama menceraikanmu, kamu itu seekor anjing ..."
Bagaimanapun, skandal hari ini pecah di depan umum, Caroline Lei tidak takut malu, dan sepenuhnya mengungkapkan.
Pada saat ini, Jordan Cao sedang memperhatikan mata semua orang, wajah memerah dan seperti merah berdarah.
Sesaat yang lalu, ia bahkan membual tentang betapa saling sayangnya dia dan istrinya, bahwa cintanya lebih kuat dari emas, dan seperti aliran air yang tidak akan putus. Alhasil, saat kedua video diputar, ia mulai menampar wajahnya, dan seolah ditampar di depan umum.
Kemudian dia teringat apa yang dikatakan Gredy Du saat di tempat parkir pelelangan--
"Apa menurutmu aku melawanmu hari ini? Tidak, bukan ini. Kamu akan segera melihat serangan yang kuberikan padamu".
Jordan Cao mengira itu adalah ancaman biasa dari seorang anak kecil, tapi dia tidak menyangka bahwa serangan balik itu akan begitu tajam.
Setelah melihat tatapan mengejek semua orang di sekitarnya, Jordan Cao sampai menggigit gusinya hingga berdarah.
Akhirnya, tidak bisa menahan dan meraung--
"Gredy Du, aku akan membunuh seluruh keluargamu !!!"
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyMy Charming Wife
Diana AndrikaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaDemanding Husband
MarshallMy Greget Husband
Dio ZhengMy Cold Wedding
MevitaHei Gadis jangan Lari
SandrakoThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)