The Great Guy - Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu

Pengajuan harga dari Gredy Du membuat semua orang memperhatikan dia.

Auctioneer (Orang dari pelelangan) langsung menganggap Gredy Du sebagai penolong, tetapi Jordan Cao dan semua orang yang berada di sana malah menilai dia adalah orang bodoh.

Edyanto Liu juga terbengong dan merasa panik dengan perkataan Gredy Du.

“Presdir, berita tentang tanah tersebut sudah tersebar, tanah itu...”

Sebelum Edyanto Liu selesai berbicara, Gredy Du langsung menyenggol dia dengan sedikit kesal.

“Sekarang ini, aku atau kamu yang menjabat sebagai Presdir? Kalau aku adalah Presdir, maka akulah yang berhak, kamu diam saja!”

Perkataan Gredy Du sangat tidak menghargai Edyanto Liu dan membuatnya merasa malu di hadapan semua orang.

Semua orang menggelengkan kepala dan tidak memedulikan Gredy Du.

Mereka melihat Gredy Du dengan tatapan menghina.

Seperti yang dikatakan Jordan Cao: “Siapa yang mendapatkan tanah ini, dia adalah orang bodoh.”

Gredy Du tertawa dengan bangga: “Apakah semua orang sama bodohnya dengan kamu? Aku sudah pertimbangkan, aku akan memindahkan Disneyland ke sini dan membangun sebuah playground yang sangat besar di tempat ini. Mungkin setiap tahun akan menghasilkan uang 20 juta RMB (sekitar 40 miliar Rupiah)!”

Saat ini, Gredy du begitu bangga, tetapi Jordan Cao malah menghina dan meremehkan rencananya.

“Ternyata Presdir Du bisa mendapatkan penghasilan 20 juta RMB setiap tahun, sangat hebat!”

“Itu sama sekali tidak cukup untuk kami, yang aku inginkan adalah ratusan juta. Kalau tidak, aku tidak akan sanggup menghidupi begitu banyak bawahan. Kami tidak seberuntung Presdir Du, kamu hanya bisa mengandalkan kakek yang begitu kaya raya!”

Gredy Du masih ingin berdebat dengan Jordan Cao, tetapi saat ini Auctioneer sudah mengetuk palu.

Tiga kali penyebutan harga, jika tidak ada pengajuan untuk penambahan harga tanah, maka tanah tersebut sah menjadi milik Gredy Du.

Setelah Auctioneer mengetuk palu, Edyanto Liu yang awalnya merasa kesal, sekarang malah terlihat begitu senang.

“Presdir, kamu benar-benar luar biasa, hanya dengan 50 juta RMB (sekitar 100 miliar Rupiah) sudah bisa mendapatkan tanah yang seharusnya berharga 300 juta RMB (sekitar 600 miliar Rupiah), sungguh hebat!”

Suara teriakan Edyanto Liu mengejutkan semua orang dan mereka sama sekali tidak mengerti apa yang membuat Edyanto Liu begitu senang.

Gredy Du melihat dia sambil berkata: “GM Liu, jaga ekspresi kamu! Jangan sampai Predsir Cao mengetahui hal yang sebenarnya, aku merasa dia akan gila mendadak karena menahan emosi!”

Edyanto Liu tertawa terbahak-bahak: “Lebih baik dia langsung mati saja dan pergilah ke tempat di mana dia harus berada!”

Ekspresi Edyanto Liu tidak seperti biasanya, kelakuan dia juga tidak seperti orang yang berumur 50 tahunan.

Saat ini Jordan Cao tidak lagi peduli dengan hal itu, sekarang dia malah merasa curiga apakah memang ada dalang di balik semua ini.

Oleh karena itu, Jordan Cao sengaja memancing dengan satu perkataan: “Apakah kalian benar-benar tidak tahu bahwa tanah tersebut memang bermasalah, tanah itu akan dibangun sebuah taman besar yang bersifat umum.”

Gredy Du tentu saja tahu karena dia sendiri yang mengarang cerita itu, dia juga menghabiskan 10 juta RMB (sekitar 20 miliar Rupiah) untuk menyebarluaskan kabar angin tersebut!

Uang sebanyak itu bukan saja diberikan kepada media. Demi membuat sebuah kabar angin terlihat lebih nyata, dia memberikan uang-uang itu kepada semua penanggung jawab dari setiap departemen.

Gredy Du ingin berita tersebut bisa tersebar di semua kalangan dan menjadi rahasia umum di antara setiap orang.

Ada beberapa orang dari departemen yang bersangkutan telah memberikan penjelasan dan mencoba meyakinkan hal ini hanyalah kabar angin. Tetapi, penjelasan dari mereka tidak berguna dan membuat semua orang semakin tidak percaya. Orang-orang itu mengira mereka memakai kebohongan untuk mendapatkan keuntungan. Semuanya masih waras, tentu saja tidak akan percaya!

Dan hasilnya adalah, semua hal di luar dugaan telah terjadi di acara lelang hari ini.

Harga tanah yang seharusnya bisa mencapai 300 juta RMB, telah dimiliki oleh Gredy Du dengan harga yang begitu rendah.

Gredy Du melihat Jordan Cao dengan tersenyum: “Kemarin aku hanya berbicara sembarangan karena terlalu banyak minum dan sedikit mabuk. Aku juga tidak mengira hal ini akan tersebar, sehingga membuat semua orang percaya tanah ini benar-benar bermasalah.”

“Orang dari departemen yang bersangkutan juga sudah berusaha menjelaskan. Mereka mencoba meyakinkan bahwa hal ini hanyalah kabar angin. Tetapi kenapa kamu bisa percaya pada aku? Kamu benar-benar... Haizz, aku merasa kasihan dengan kebodohanmu!”

“GM Liu, setelah pelelangan, kita akan langsung mengambil sertifikat tanah. Aku mengubah perencanaan dan tidak ingin membangun playground, karena setahun hanya bisa mendapat 20 juta RMB, hasilnya tidak terlalu memuaskan. Kita bangun villa saja, keuntungannya bisa digunakan sebagai uang pensiun.”

Edyanto Liu tertawa lebar: “Baiklah, aku sudah menghubungi yang lain, sore ini kita pasti mendapat sertifikatnya. Aku merasa... Kita perlu memberikan 1 rangkap yang telah difotocopy kepada Presdir Cao karena dia begitu peduli dengan kita.”

Gredy Du menganggukkan kepala dan bersikap serius: “Benar, ini harus!”

Jordan Cao yang berada di samping mulai merasa emosi melihat kesombongan Gredy Du dan Edyanto Liu.

Ekspresi dua orang ini benar-benar menyebalkan dan sangat berbeda dengan sebelumnya. Jordan Cao akhirnya mengerti bahwa mereka sedang bermain sandiwara, supaya pihak lain tidak mengambil kesempatan untuk mengajukan harga, sehingga mereka bisa mendapatkan tanah tersebut dengan harga begitu rendah.

Jordan Cao terus memperhatikan kelakuan mereka. Dia mengeluh dalam hati karena mengerti semua sudah terlambat, dia telah jatuh ke dalam perangkap yang mereka rencanakan.

Jordan Cao menjadi sangat emosi ketika teringat masalah ini dan juga karena kesombongan mereka.

“Brengsek, kamu sengaja membuat kabar angin untuk membohongi aku?!”

“Presdir Cao, kita sama-sama orang terpelajar, janganlah saling menjelekkan. Aku hanya membuat sebuah berita palsu dan kebetulan kamu mempercayainya, aku hanya menganiayai kamu satu kali, kamu malah terjatuh ke dalam perangkap kedua, apakah tidak merasa dan tidak sadar kamu memang bodoh?”

Perkataan Gredy Du benar-benar membuat Jordan Cao tambah emosi, tetapi raut wajah Gredy Du malah terlihat polos dan tidak merasa bersalah.

Jordan Cao mulai merasa sesak karena amarah yang begitu tinggi, mukanya terlihat sangat merah.

Kalau bukan ada wakil direktur yang mendampinginya, mungkin saja dia sudah mati di sana.

Auctioneer yang berada di panggung mulai mengumumkan pelelangan tanah ke dua.

Karena masih emosi, Jordan Cao bertekad harus memiliki tanah tersebut, dia tidak akan membiarkan Gredy Du memilikinya!

Auctioneer membuka harga dengan 70 juta RMB (sekitar 140 miliar Rupiah), Jordan Cao langsung mengangkat papan harga yang tertulis 300 juta RMB.

Wahh... Pengajuan harga dari Jordan Cao mengejutkan semua orang.

Harga tanah yang kedua memang seharga kurang lebih 400 juta RMB (sekitar 800 miliar Rupiah), tetapi orang itu langsung mengajukan harga yang begitu tinggi dan membuat semua orang yang berada di sana merasa kaget.

Benar-benar di luar dugaan. Jordan Cao sekaligus mengajukan harga yang begitu tinggi dan membuat beberapa pesaing langsung kehilangan semangat.

Tetapi hal ini tidak membuat keberanian dari perwakilan Perusahaan Honeycom langsung menciut begitu saja.

Selanjutnya, Gredy Du mengangkat papan harga dengan tulisan 600 juta RMB (sekitar 1.200 triliun Rupiah).

Gila, sebelumnya Jordan Cao sudah mengangkat papan harga dengan tulisan 300 juta RMB dan itu sudah mengejutkan semua orang. Kali ini Gredy Du mengajukan harga yang lebih tinggi 1 kali lipat, benar-benar gila: “600 juta RMB. Tanah ini mungkin bisa mencapai harga kurang lebih 400 juta RMB, tetapi Gredy Du mengajukan harga 600 juta RMB, apa dia sudah gila?”

“Siapa yang tahu, lagipula dia adalah cucu Dimas Du, bukankah kamu pernah mendengar, para senior selalu bekerja keras untuk mengumpulkan harta dan keturunan mereka akan menghabiskan tanpa peduli apapun.”

Edyanto Liu juga sekali lagi memberi nasehat kepada Gredy Du dengan suara yang keras: “Presdir Du, harga ini terlalu tinggi, tidak pantas kita miliki dengan harga segitu.”

Gredy Du tidak peduli, dia malah berkata dengan lantang: “Terserah, dari harga tanah yang baru saja didapat, kita masih ada pegangan 250 juta RMB (sekitar 500 miliar Rupiah). Kita juga harus mendapatkan tanah ini untuk menambah penghasilan, supaya kita semakin kaya.”

Edyanto Liu berpikir: “Benar juga, kita harus mendapatkan tanah ini, aku akan membuat perencanaan terbaik yaitu fokus pada pembangunan lokasi yang diutamakan.”

Lelang kali ini sama sekali tidak seru tetapi cukup mendebarkan, pengajuan harga bisa saja langsung naik berlipat ganda dan hal ini benar-benar mengejutkan semua orang.

Suasana menjadi hening, Auctioneer mulai mengetuk palu dan mengumumkan harga terakhir: “600 juta RMB pertama, 600 juta RMB kedua...”

Sewaktu hampir menyebutkan hitungan ketiga, Jordan Cao sekali lagi mengangkat papan harga.

“Pengajuan harga dari aku adalah 700 juta RMB (sekitar 1.400 triliun Rupiah), tidak ada yang bisa merebut tanah ini dari aku?”

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu