The Great Guy - Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
Dengan menghadap ke arah manajer bar yang agresif itu, Gredy Du bertanya: “Kamu sudah siap untuk dipermalukan belum?”
Manajer bar dengan sangat marah berkata: “Aku yang akan mempermalukanmu, yang aku tanyakan adalah masalah kamu memukul wajahku dengan uang!”
Emosi Gredy Du pun sudah tidak bisa ditahan lagi, setelah manajer bar selesai bicara, Gredy pun mengeluarkan segepok uang dari saku pinggangnya dan langsung melemparkan uang itu di wajah manajer bar, “Menurutmu aku bisa memukul wajahmu dengan uang tidak?”
Dia pun kembali mengambil segepok uang dan melemparkannya kembali ke wajah manajer bar, “Aku tanya bisa tidak!”
“Hei, kamu tuli ya, aku sedang bertanya padamu!”
“Tadi masih berani berkata padaku, kamu tahu aku siapa?”
“Kamu bisa ya, tadi bukannya kamu emosi sekali? Dasar bajingan!”
Sekali berbicara segepok uang yang keluar, dan Gredy Du sudah berkata sebanyak lima kali, dengan begitu pula dia memukul wajah manajer bar dengan uang sebanyak lima kali pula.
Dan saat ini, wajah sebelah kanan manajer bar itu terdapat jejak merah!
Wajahnya memerah panas, dan hal ini sangat membuat manajer bar itu emosi, tetapi bagaimana pun juga dia sudah berani lagi membantahnya.
Dia benar-benar tidak berani lagi untuk bersikap jagoan dengan orang yang berani mengeluarkan uang 100.000 RMB langsung.
Dia memang manajer bar, tetapi dia juga manajer bar yang bergilir, bukan berarti dialah yang membuka bar itu.
Setelah mendapatkan beberapa kali pukulan dari Gredy Du, wajah yang merah itu mengeluarkan senyuman.
“Bisa, bisa pukul wajah, ini semua adalah surat hutang-piutang Siska Meng.”
Manajer bar pun dengan segera mengambil kuitansi hutang Siska Meng dari dompetnya.
Setelah Gredy Du mendapatkannya, dia pun segera memasukkan kuitansi itu ke dalam tangan Siska, “Kita pergi!”
Dengan menarik tangan Siska Meng, Gredy Du sama sekali tidak melihat ke arah manajer bar itu lagi, manajer yang sangat merendahkan orang lain, Cuihh!
Setelah keluar dari bar, Siska Meng pun mengucapkan terimakasih berkali-kali, dan kemudian menyelipkan kuitansi itu ke tangan Gredy Du.
“Kamu pegang kuitansi ini, uang 100.000 RMB itu akan secepatnya aku kembalikan setelah aku tamat sekolah, aku tidak akan membiarkanmu mengeluarkan uang……”
Sepertinya Siska Meng masih ingin berbicara, tetapi dengan cepat Gredy Du pun mendorongnya masuk ke dalam taksi.
“Sudah, sampai jumpa besok, selamat malam.”
Siska Meng yang duduk di dalam taksi pun terdiam.
Walaupun dia tidak tahu darimana asalnya uang Gredy Du, tetapi dia sangat merasa berterimakasih sekali terhadap bantuannya.
Orang baik pasti akan mendapatkan karma baik juga, Siska Meng pun berpikir demikian.
Tetapi orang baik yang baru saja dikatakan oleh Siska Meng tiba-tiba saja diculik oleh sebuah mobil Van hitam.
Di dalam mobil Van tersebut terdapat seseorang botak yang mengenakan kalung emas besar dan sedang melihat ke arah Gredy Du, “Tidak salah lagi, benar dia, kedua kakinya seharga 600.000 RMB!”
Saat itu kedua mata Gredy Du pun di tutup, jadi dia sama sekali tidak dapat melihat siapa orang yang menangkapnya.
Tetapi setelah mendengar orang itu berkata seperti itu, dia pun mengerti bahwa orang itu akan membunuhnya!
Tentu saja Gredy Du tidak ingin hal itu terjadi, dia pun membuka suara dan berkata: “Di belakang saku pinggangku masih ada 100.000 RMB, itu untuk kalian saja.”
Setelah berkata demikian, orang-orang yang berada di dalam mobil itu pun tampak kaget dan kebingungan.
“Apa maksudmu, kami semua ingin membunuhmu, dan sekarang kamu sendiri yang memberikan uang kepada kami?”
Tidak mengerti apa maksud Gredy Du, tetapi si botak besar itu memberikan isyarat kepada teman yang berada duduk di samping Gredy Du, untuk mengusap bagian sakunya.
Setelah tangannya masuk seperti sihir, segepok demi segepok uang pun keluar seperti tidak ada habisnya.
Sampai mengeluarkan uang gepok yang ke-10, temannya itu pun berkata kepada si botak besar itu, “Bos, benar-benar 100.000 RMB.”
Si botak itu pun menarik dan menghembuskan nafas panjangnya, dia merasa bahwa hal ini terlihat sedikit tidak wajar.
Teman-teman yang berada di sampingnya terlihat sangat senang begitu mengambil uang 100.000 RMB itu, tetapi tidak baginya.
Si botak besar itu tentu saja orang yang berpengalaman, dan dia tahu bahwa di dalam Bar Freedom itu adanya seorang wanita hebat yang mengawasi.
Melihat uang sebanyak 100.000 RMB itu keluar langsung dari sakunya, ditambah dengan disanjung oleh manajer tadi……
Dia berpikir bahwa Gredy Du bukanlah orang biasa.
Berulang kali dia berpikir, dan akhirnya dia bertanya: “Hei, Gredy Du, kamu selain sebagai mahasiswa, apa lagi yang kamu kerjakan?”
Orang itu tahu bahwa dirinya adalah mahasiswa? Dari poin ini, Gredy Du bisa memastikan bahwa orang yang berencana menculiknya adalah orang yang dia kenal.
Dengan cepat dia berpikir orang-orang yang mempunyai dendam padanya akhir-akhir ini, hanya dua orang yaitu antara Vincent Zhou atau ayah dan anak Heri Gou.
Dan orang yang berani membeli kedua kakinya seharga 600.000 RMB……
Gredy Du pun tertawa, “Kenapa, apakah Heri Gou tidak mengatakan kepada kalian siapa aku sebenarnya?”
Begitu Gredy Du berkata seperti itu, si botak itu pun tampak kaget, “Bagaimana kamu tahu orang yang mengutus kita adalah Heri Gou?!”
Tentu saja Gredy Du tidak dapat memastikannya, tetapi di antara kedua orang itu, dia hanya menebak yang akhir-akhir ini.
Dan dari jebakannya, ditambah pula dengan kata-kata yang jujur yang dilontarkan oleh si botak itu, maka bisa dibuktikan bahwa tebakan Gredy Du adalah benar.
“Heri Gou bisa mencari kalian, berarti dia percaya bahwa kalian sangat berpengalaman dan bisa mencari atau menggali informasi dari kalian. Kalau begitu aku langsung saja mengatakan kepada kalian bahwa aku adalah Presdir baru dari perusahaan Honeycom, namaku Gredy Du.”
“Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa menelepon Edyanto Liu GM yang sekarang, siapa sebenarnya aku.”
“Aku rasa, kalian tidak mungkinkan tidak bisa menghubungi Edyanto Liu?”
Si botak besar itu pun terdiam sejenak, lalu memerintahkan supir untuk memberhentikan mobil di pinggir jalan, kemudian dia turun ke jalan untuk menelepon.
Teman komplotannya yang di dalam mobil berkata: “Bos, kamu untuk apa percaya dia, dia baru umur berapa, tentu saja dia itu berbohong!”
Ada yang menyambung, “Iya bos, dia hanyalah mahasiswa, dan juga pakaian dia sangat berantakan sekali, bagaimana mungkin seorang mahasiswa bisa menjadi Presdir? Pasti dia hanya membohongi kita!”
Mendengar teman-temannya berkata demikian, si botak besar itu pun dengan nada tinggi berkata: “Diam! Kalian tahu apa!”
Tentu saja yang mereka pikirkan sudah dia pikirkan sebelumnya, tetapi dia pun memikirkan lebih panjang.
Hanya dengan satu kali menelepon dia dapat menentukan nasibnya di kemudian hari, akan baik atau malah akan habis, jadi sangatlah penting baginya.
Dan setelah lima menit kemudian, akhirnya telepon itu pun terjawab dan membuatnya gembira atas keputusannya ini.
Setelah kembali ke dalam mobil, seorang anggota yang duduk di sampingnya, dengan hebat berkata: “Sudah kubilang kan bos, dia pasti hanya berpura-pura, sampah ini……”
Belum lagi kata-kata itu selesai dilontarkan, terdengar suara ‘Prakk’ suara tamparan yang sangat menyengat di telinga.
Setelah itu si botak besar itu pun dengan segan membuka penutup kain hitam yang menutup mata Gredy Du, serta melepaskan tali yang mengikat di tangannya.
“Presdir Du, maafkan kami orang-orang kecil ini yang tidak pintar dan telah dibohongi oleh Heri Gou, makanya bisa berbuat seperti itu.”
“Jika biasanya kami melihatmu dari jauh, itu hanyalah kekaguman kami, bagaimana mungkin kami berani untuk menyentuhmu.”
“Jadi kami harap anda dapat memaafkan kami sekelompok orang-orang yang tidak mengerti, aku mohon kepada anda.”
Dia sangat ketakutan karena di dalam telepon tadi, dia mengatakan bahwa Gredy Du adalah anak kandung dari Dimas Du.
Dimas Du adalah orang yang seperti apa, Dimas Du adalah orang yang berani mematikan orang-orang yang hidup dengan uang, bagaimana mungkin berani?!
Jadi sekarang dia tidak memohon apapun lagi, hanya saja memohon Gredy Du untuk mengampuni mereka.
“Presdir Du, kamu katakan saja kamu ingin pergi kemana, kami akan segera mengantarmu, uang 100.000 RMB itu akan kami kembalikan untukmu, dan uang Heri Gou sebanyak 300.000 RMB itu pun kami tidak mau lagi, semuanya kami berikan untukmu, hanya kami berharap, anda berlapang dada dan mengampuni kami, kami akan sangat berterimakasih sekali.”
Gredy Du dengan berlapang dada melambaikan tangannya, serta tidak membuat perhitungan dengan mereka, bagaimana pun juga mereka melakukan ini demi uang.
Tetapi tidak dengan Heri Gou yang berani menyentuhnya…… Hehehe!!!
Novel Terkait
You're My Savior
Shella NaviMr. Ceo's Woman
Rebecca Wang1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaDark Love
Angel VeronicaCinta Dan Rahasia
JesslynCinta Tapi Diam-Diam
RossieLelaki Greget
Rudy GoldMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)