The Great Guy - Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
Malam ini, Jessy Bai sangat disakiti oleh Gredy Du.
Dia tetap tidak tinggal, melainkan pergi setelah fajar.
Tentu saja, ini bukan masalah biasa, karena mereka bertengkar sepanjang malam.
Ketika dia pergi, Jessy Bai berkata kepada Gredy Du: "Ke depannya kita tidak perlu ada hubungan apapun lagi."
Awalnya, Gredy Du mengira itu adalah cara untuk menarik simpatinya, Tapi apa yang dikatakan Jessy Bai kemudian membuktikan bahwa dia tidak main-main. Dia dengan tulus berpikir bahwa mereka tidak pantas untuk bersama.
"Mereka bersama karena balas dendam, sekarang setelah balas dendam selesai, sudah sewajarnya harus berpisah."
Dapat dilihat, bahwa dia memang gadis yang sangat berpendirian.
Gredy Du tidak memaksanya untuk tinggal, tetapi mentransfer 50 juta RMB (sekitar 100 Miliar Rupiah) kepadanya.
Melihat uang di bank. Jessy Bai tercengang, Dia tidak pernah menyangka Gredy Du begitu kaya.
Dia tahu bahwa orang yang berani menentang Bruce Ye pasti bukan orang biasa, tetapi dia tidak menyangka Gredy Du memiliki begitu banyak uang.
Uangnya begitu banyak, dia merasa takut hanya dengan melihat uang sebanyak itu, jumlahnya 50 juta RMB!
"Uang ini, aku tidak bisa menerima uang ini!"
Jessy Bai ketakutan, bermimpi pun dia tidak pernah memimpikannya.
Tapi bagi Gredy Du, 50 juta RMB ini hanyalah kompensasi untuk Jessy Bai yang dapat menjaga kesuciannya selama lebih dari 20 tahun dan malah memberikan pada dirinya.
"Terimalah, Bruce Ye pasti tidak akan membiarkanmu pergi, setelah mengetahui bahwa kita bersama."
"Karena kamu tidak ingin bersamaku, aku akan melindungimu, maka kamu dapat mengambil uang itu dan pergi dengan keluargamu."
"Setidaknya kalau kamu tidak memikirkan dirimu sendiri, kamu harus memikirkan keamanan dan keselamatan keluargamu. Temukan tempat di mana tidak ada yang mengenalmu, mulai kembali hidup baru, dan temukan kebahagiaanmu."
Pemikiran Gredy Du sangat teliti, ketelitian semacam ini adalah naluri seorang pria.
Jessy Bai merasa dia tidak perlu menanggung apapun darinya, tetapi dia mempertimbangkan semua masalah yang harus dihadapi Jessy Bai, dan membuat perencanaan yang begitu teliti. Kebaikan ini membuat Jessy Bai sungguh berterima kasih.
Dan dirinya dapat memberikan cinta pertama kepada pria seperti itu, dia tidak merasakan penyesalan di dalam hatinya.
Pada akhirnya, Jessy Bai menerima uang itu dan memeluk Gredy Du sebentar, lalu bersiap untuk pergi.
Tetapi ketika dia mau pergi, Gredy Du tiba-tiba memegang tangannya.
Jessy Bai sedikit malu, "Tidak boleh melakukannya lagi, sungguh menyakitkan."
Gredy Du tersenyum dan berkata: "Siapa yang ingin melakukannya lagi, aku hanya berpikir sekarang kendaraan yang melintas sedikit, dan hanya ingin mengantarmu pulang."
Jessy Bai menjadi malu, dia tidak menyangka akan salah paham!
Gredy Du ganti baju dan menemani Jessy Bai turun ke bawah, setelah makan bersama dia mengantarnya kembali ke kediamannya.
Jessy Bai tinggal di asrama, dan ada tiga orang di asrama, jadi dia diam-diam memasuki rumah, berpikir untuk membereskan barang dan pergi.
Gredy Du menunggunya di luar, menunggu untuk membawa barang-barangnya dan mengantarnya ke bandara, lalu dia pergi menemui orang tuanya, dan Gredy Du kembali seorang diri.
Ketika sedang menunggu, dia melihat ada tiga gadis berpakaian seksi seperti model di ruangan itu, Gredy Du tidak bisa menahan diri dan mendekatinya.
Bagaimanapun, mereka masih tidur, dan tubuh mereka sangat seksi dan montok, semuanya terpampang di depan Gredy Du.
Beberapa saat kemudian, Gredy Du menyelinap diam-diam ke dalam ruangan itu, dan kemudian Jessy Bai yang sedang berkemas tiba-tiba ditarik masuk juga ke ruangan itu.
Saat itu Jessy Bai segera menutupi mulutnya dengan rasa sakit dan syok, karena takut mengeluarkan suara berisik dan membangunkan teman kamarnya itu.
Tapi dia benar-benar kesakitan, ini adalah pertama kalinya, dan itu sangat-sangat menyakitkan.
Setelah beberapa saat, dia tidak bisa menahannya lagi, dan memohon Gredy Du untuk melepaskannya.
Dan Gredy Du ingin melepaskan Jessy Bai saat ini, lagipula, ada tiga wanita cantik di sampingnya!
Jadi dia bertanya pada Jessy Bai, "Apakah mereka punya pacar?"
Jessy Bai tidak mengerti apa yang dimaksud Gredy Du, tapi dia mengangguk dengan jujur.
Ternyata begitu, kalau begini akan lebih mudah untuk dilakukan.
Setelah melepaskan Jessy Bai, di bawah tatapan syok Jessy Bai, Gredy Du naik ke tempat tidur salah satu saudara perempuannya, lalu masuk dengan hati-hati.
Saudari itu bersuara beberapa kali, seperti tanda-tanda mau bangun, kemudian Gredy Du membalikkan badannya.
Sungguh berani sekali? ! Jessy Bai tercengang, dan berdiri diam sama sekali tidak tahu harus berbuat apa.
Tetapi pada saat ini, Gredy Du pindah ke tempat tidur wanita lainnya, dengan lembut dia melepaskan celana dalamnya, dan dengan hati-hati memasukannya. Gadis cantik ini menegakkan alisnya sedikit dan sepertinya merasakan sakit, Tapi secara bertahap mengendurkannya lagi, dan sepertinya cukup nyaman.
Reaksi ini perlu lebih lama, Gredy Du melakukannya untuk waktu yang lama, dan hanya setelah tubuhnya yang lembut gemetar karena respon kenyamanan, Gredy Du baru mennggalkannya.
Segera, Gredy Du datang ke tempat tidur gadis ketiga di bawah tatapan Jessy Bai.
Jessy Bai ketakutan, dan buru-buru menarik Gredy Du, "Sudah mau pagi, mereka semua akan segera bangun."
"Kalau begitu, maukah kamu membantuku menyelesaikannya?"
Ketika Gredy Du menanyakan kalimat ini, Jessy Bai memilih untuk menggelengkan kepalanya, dan dia merasa sangat sakit.
Tetapi pada saat dia memilih untuk menolak, Gredy Du naik ke tempat tidur gadis ketiga.
Kemudian sebelum Jessy Bai menolak, Gredy Du sekali lagi berhasil memasuki wanita muda yang masih seksi di usia 30-an.
Dan kali ini dia sudah kelewatan, menggosok dan bermain dengan tangannya di depan wanita muda itu.
Jessy Bai takut, dia tidak berani muncul di sini, jika rekan kerjanya bangun dan mengetahui hal ini, apa yang akan dia katakan!
Tetapi ketika dia berlari ke pintu, dia menemukan bahwa wanita muda itu tidak bereaksi sama sekali dan masih tertidur.
Jessy Bai tercengang, ini seharusnya tidak terjadi, bagaimana bisa ada orang yang tidur begitu nyenyak, ini tidak mungkin?
Benar-benar tidak ada reaksi, setelah dipermainkan oleh Gredy Du dalam berbagai pose dan trik selama setengah jam, Gredy Du merasa puas, dan kemudian dia melepaskan rekan wanita muda yang seksi itu, dan Gredy Du sangat berlebihan menggunakan mulut wanita itu untuk membersihkannya.
Setelah berpakaian, Gredy Du pergi dengan perasaan puas, lalu menarik Jessy Bai yang berada di pintu dan pergi.
Jessy Bai kaget, dan hatinya berkata bahwa dia telah membawa kembali seorang yang mesum!
Baru saja membawa seseorang kembali ke asrama, dan akhirnya meniduri tiga orang sekaligus. Ada empat wanita di sebuah ruangan, semuanya ditiduri oleh Gredy Du. Ini ...
”Setelah tiba di dalam mobil, Jessy Bai bertanya kepada Gredy Du dengan heran, "Mengapa Nindy tidak merespon? Apakah dia sudah bangun?"
Nindy adalah wanita muda seksi yang dipermainkan paling lama oleh Gredy Du.
Gredy Du tersenyum dan berkata: "Tentu saja dia sudah bangun, dan dia bangun ketika kami berdua mulai melakukannya, tetapi dia tidak berbicara, dia selalu mengintip kita secara diam-diam. Aku bisa menjamin kehidupan rumah tangganya tidak harmonis, ini bisa dilihat di matanya yang seperti itu. "
“Hah?” setelah berpikir, Jessy Bai tiba-tiba menyadari bahwa kehidupan rumah tangga Nindy tidak harmonis.
Dia ingat suatu kali ketika mengobrol dengan Nindy, dan bertanya dengan malu-malu bagaimana rasanya hidup dalam pasangan yang sudah menikah, Nindy mengatakan bahwa dia tidak merasakannya.
Sekarang setelah dia mengalaminya, dia jadi tahu bahwa apa yang disebut kurangnya perasaan, itu dapat membuktikan bahwa pria itu kurang membahagiakannya.
Faktanya memang demikian. Ketika Gredy Du mengantar Jessy Bai ke bandara, Nindy sudah mengambil handuk dan tisu, lalu menyeka tubuhnya hingga bersih. dia bahkan tidak lupa menyembunyikan tisu itu, dengan wajahnya yang memerah dia kembali ke tempat tidurnya.
Pesona penuh gairah semacam itu benar-benar membuatnya terkesan.
Jika memungkinkan, dia benar-benar masih ingin bahwa pria itu akan menemukan dirinya malam ini, dan dia akan berpura-pura tidak tahu apa-apa..
Dengan begini, hati nuraninya juga tidak akan merasa bersalah..
Saat Nindy sedang berpikir sambil malu-malu, tiba-tiba terdengar jeritan.....
"Ahhhhhh!!!!!!!, bagaimana mungkin ada jejak hal semacam itu di tempat tidurku, apa yang terjadi?!"
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioAfter The End
Selena BeeBeautiful Love
Stefen LeeCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaLoving The Pain
AmardaWahai Hati
JavAliusThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)