The Great Guy - Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
Hanya boleh pergi sendiri? Hal ini benar-benar membuat Hardi Yin mengerutkan dahi.
Dia mendapat perintah untuk membuat Gredy Du selalu dalam perlindungannya. Sally Gu bukanlah orang yang stabil. Saat ini, Hardi Yin hanya mengkhawatirkan dengan keamanan Gredy Du.
Tetapi Gredy Du malah bersikap santai, dia melambaikan tangan dan mengisyaratkan tidak ada masalah.
Lagipula Gredy Du juga penasaran dengan masalah pribadi Sally Gu. Dia naik ke atas tanpa merasa ragu.
Gredy Du mengikuti bawahan Sally Gu dan langsung naik ke lantai 3, akhirnya tiba di depan salah satu kamar.
Anggota Sally Gu dengan sopan mempersilakan Gredy Du. Setelah bawahan pergi, dia langsung mengetuk pintu kamar.
“Masuk!”
Dari dalam terdengar suara Sally Gu. Gredy Du membuka pintu dan masuk ke dalam kamar.
Kamar ini cukup sederhana dan tidak terlalu besar.
Kasur berwarna merah muda, meja rias yang dipenuhi barang kosmetik, di samping tempat tidur ada sebuah lemari pakaian, di dalamnya terdapat baju Sally Gu yang begitu banyak bahkan ada beberapa lingerie.
Di sudut ruangan ada sebuah kamar mandi yang hanya di sekat dengan kaca dan tidak ada ruang tamu, ini adalah tempat tinggal Sally Gu.
Setelah masuk, Gredy Du langsung mengamati seluruh kamar, akhirnya terdengar suara air yang berasal dari kamar mandi yang hanya dibatasi kaca.
“Kakak Sally Gu, Apakah kamu memanggil aku ke sini hanya untuk mendengarkan suara air dari kamar mandi?” Gredy Du menutup pintu kamar sambil bercanda.
Dari dalam kamar mandi terdengar suara Sally Gu: “Kenapa harus mendengar wanita yang sedang mandi, kemari dan lihatlah.”
Perkataan itu membuat Gredy Du bingung dan salah tingkah.
Awalnya hanya ingin bercanda, sekarang malah dipermainkan kembali oleh Sally Gu, hal ini cukup membuat Gredy Du merasa canggung.
Tetapi saat ini, Sally Gu sekali lagi bersuara.
“Gredy Du, apakah kamu adalah laki-laki? Buat apa takut dengan aku yang hanyalah seorang wanita? Apa yang kamu takut? Cepat ke sini!”
Setelah perkataan itu, Gredy Du langsung memberanikan diri dan melangkah menuju kamar mandi.
Apa yang ditakutkan? Sally Gu saja tidak merasa malu, buat apa dirinya merasa malu?
Sampai di depan kamar mandi, Gredy Du mendorong pintu kaca.
Tetapi sebenarnya dia menebak, Sally Gu mungkin saja sedang cuci baju atau cuci kaki, kalau tidak, dia tidak akan begitu santai menyuruh seorang laki-laki masuk ke kamar mandi.
Kenyataannya, sewaktu pintu kaca terbuka, Gredy Du melihat Sally Gu yang memang sedang mandi.
Saat ini, Sally Gu sedang menghadap ke arah dalam, kedua tangannya sedang memegang rambut yang basah, benar-benar menggoda.
Yang lebih membuat orang terpikat adalah bagian punggung yang langsing, putih dan bersih, juga kakinya yang panjang.
Keseluruhan tubuh terlihat jelas karena dia tidak berpakaian. Saat ini, Gredy Du sedang melihatnya tetapi Sally Gu sama sekali tidak merasa malu.
Sally Gu sengaja bertanya: “Gredy Du, apakah kamu masih ingat apa yang pernah aku katakan? Dalam lima tahun ini, aku belum pernah bersentuhan dengan laki-laki.”
Gredy Du mulai merasa bergejolak setelah mendengar perkataan Sally Gu.
Gredy Du pertama kali melihat tubuh wanita yang tanpa berpakaian, dan kebetulan saat ini dia melihat tubuh Sally Gu yang begitu menggiurkan.
Terutama perkataan Sally Gu, benar-benar membuatnya merasa tidak bisa menahan nafsu.
Karena tidak mendengar jawaban dari Gredy Du, maka Sally Gu sekali lagi bertanya dengan senyuman: “Gredy Du, apakah aku cantik?”
Gredy Du hanya menganggukkan kepala. Gredy Du tidak bisa menyangkal kecantikan wanita ini, dia terlihat begitu seksi, dewasa dan sangat mempesona.
Setelah Gredy Du menganggukkan kepala, Sally Gu berkata: “Bantu aku bersihkan bagian punggung, tanganku tidak mencapai seluruh punggung.”
Gredy Du tidak bisa mengatakan apapun. Bukankah Sally Gu sedang mengisyaratkan dan memberikan kesempatan kepada Gredy Du untuk segera melakukan sesuatu?
“Aku merasa... tidak terlalu baik.”
“Apa yang kamu khawatirkan? Apakah aku adalah siluman yang bisa mencelakai kamu?”
Perkataan Sally Gu benar-benar membuat dia malu dan tidak enak hati. Saat ini, Gredy Du juga merasa sedikit kesal.
Seorang pria sejati, tidak boleh diremehkan oleh seorang wanita!
Detik selanjutnya, dia melepaskan jaket, menaikkan lengan baju dan mulai bertindak.
Kulit Sally Gu terlihat putih, bersih, lembut dan mulus. Tangan Gredy Du sesekali tergelincir ke arah depan.
Sally Gu mengingatkan: “Kontrol tanganmu! Kalau tergelincir ke arah depan lagi, kamu akan menyentuh bagian yang tidak boleh disentuh. Jika kamu memancing nafsu aku, maka aku tidak akan melepaskan kamu, malam ini aku akan berubah jadi siluman dan menelanmu!”
Wajah Gredy Du begitu merah, tidak tahu apakah karena rasa malu atau dorongan nafsu. Tetapi sekarang ini Gredy Du sudah bisa mengontrol tangannya, dia hanya membantu Sally Gu menggosok bagian punggung. Karena punggung Sally Gu tidak kotor, maka dia hanya menggerakkan tangannya dengan pelan dan sama seperti sedang mengelus.
Setelah itu, Sally Gu kembali bertanya: “Gredy Du, jujur saja, apakah kamu ingin melakukan sesuatu dengan aku?”
Sally Gu cukup ceplas-ceplos, pertanyaan itu membuat Gredy Du sangat panik.
Sally Gu adalah wanita yang sangat terbuka dan Gredy Du tentu saja harus menyesuaikan diri.
Gredy Du berkata: “Ada sedikit dorongan.”
Sally Gu tertawa: “Kebetulan, aku juga terdorong untuk melakukannya, tetapi belum begitu bergairah. Kita diskusikan saja apa yang harus kita bicarakan. ”
Sally Gu benar-benar wanita penggoda. Dia sudah membangkitkan nafsu Gredy Du, setelah itu membiarkannya begitu saja. Sekarang Sally Gu malah ingin membahas masalah yang lain.
“Aku tahu, bukankah kamu ingin tahu masa lalu aku dengan Hardi Yin?”
Dia adalah wanita yang cukup mengerti hati orang lain. Sekali melihat tatapan Gredy Du maka dia sudah bisa menebak apa yang Gredy Du inginkan. Benar-benar bisa membaca pemikiran orang lain.
Gredy Du juga tidak menyangkal: “Benar, Hardi Yin sudah sekilas menceritakannya, tetapi dia tidak terlalu mengerti seluruhnya juga.”
Sally Gu tertawa dan berkata: “Tentu saja dia tidak mengerti. Hardi Yin hanya mengira aku telah menganiaya teman baiknya. Dia sama sekali tidak memberikan aku kesempatan untuk menjelaskan apapun. Saat itu Hardi Yin langsung mengambil sebuah pisau dan menusuk aku, dia ingin mengambil nyawaku.”
“Aku yakin dia juga tidak menceritakan tentang aku sebenarnya adalah bibinya.”
Perkataan ini membuat Gredy Du cukup terkejut: “Kamu adalah bibinya?”
“Ya sayang, Hardi Yin adalah keponakan aku!”
Hardi Yin memang tidak menceritakan hal ini, Gredy Du juga tidak berani memikirkan sampai sejauh ini.
Tidak ada yang menyangka, ternyata Sally Gu dan Hardi Yin sebenarnya mempunyai hubungan...
Setelah itu, Sally Gu mulai menjelaskan semua kejadian...
Saat itu, Sally Gu sedang menemani bos untuk memperjualbelikan informasi. Waktu itu bos mendapat informasi bahwa teman seperjuangan Hardi Yin akan menjadi mata-mata dalam masalah transaksi narkoba, mereka akan menjual obat-obatan tersebut dengan harga tinggi di wilayah perbatasan.
Sally Gu tidak ingin hal ini terjadi, dia sudah berusaha menyebarluaskan informasi tersebut, tetapi akhirnya ketahuan oleh bos.
Setelah itu, orang itu membuat sebuah perangkap dan menjual informasi tersebut, tetapi dia menjadikan Sally Gu sebagai kambing hitam.
Setelah itu, Hardi Yin mengeluarkan sebuah pisau belati dan menusuk Sally Gu.
“Dia ingin membunuh aku dan menuduhku telah mengkhianati negara.”
“Aku adalah seorang wanita, hatiku masih berwarna merah dan masih mencintai negara sendiri.”
“Hardi Yin adalah keponakan aku. Jika dia adalah orang lain, mungkin aku sudah membunuhnya ribuan kali.”
Setelah itu, Sally Gu langsung membalikkan badan dan tidak peduli dirinya yang tidak berpakaian, dia langsung menghadap Gredy Du begitu saja.
“Gredy Du, sekarang kamu mengerti sebenarnya apa yang aku inginkan?”
Novel Terkait
My Cold Wedding
MevitaDiamond Lover
LenaCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAnak Sultan Super
Tristan XuPergilah Suamiku
DanisSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)