The Great Guy - Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
Wanita yang mendekati Gredy Du sangat cantik.
Umurnya sekitar 27 tahun, berambut hitam dan panjang, kulitnya sangat putih, tubuh tinggi dan langsing seperti model.
Sebuah sweater menutupi tubuhnya dari bagian leher sampai bawah, tetapi dia tetap terlihat sangat cantik.
Legging hitam yang dia pakai, membuat kedua kakinya terlihat menawan.
Hanya saja... Wanita itu terus menangis dan begitu banyak air mata di mukanya, membuat orang lain merasa kasihan melihat dirinya.
Tetapi saat ini Victor Qin mengangkat tangan dan berkata: “Benar-benar tidak tahu aturan, bawa dia keluar dari sini!”
Tidak bisa menyalahkan Victor Qin karena semua tempat mempunyai peraturan tersendiri. Jika semuanya bertingkah seperti wanita ini, bagaimana Victor Qin mengatur bawahan?
Bawahan langsung menjalankan perintah dari Victor Qin, tetapi Gredy Du menghalanginya.
Victor Qin tertawa melihat Gredy Du. Dia sekali lagi memerintah bawahan untuk membawa keluar 7 wanita yang lain.
Victor Qin bertanya: “Bagaimana? Apakah kamu tertarik dengan wanita ini?”
Gredy Du tidak menghiraukan perkataan Victor Qin, dia hanya memperhatikan wanita yang sedang menangis dengan panik dan berlutut di lantai.
“Siapa namamu?”
“Aku... aku... aku...” Begitu lama tersedu-sedu, akhirnya dia bisa menghentikan tangisan, hatinya sudah merasa lebih tenang dan berkata: “Nama aku adalah Daisy Lin.”
Nama yang sangat bagus dan indah.
Hanya saja Gredy Du tidak terlalu mengerti, kenapa dia terus menawarkan diri? Apa alasanya terus meminta Gredy Du memilih dirinya?
Sewaktu Gredy Du menanyakan alasan, maka Daisy Lin langsung menjawab: “Suami aku meminjam uang dengan bunga yang sangat tinggi, mereka hanya memberikan waktu tiga hari, jika dalam tiga hari kami tidak sanggup bayar, maka suamiku akan kehilangan kaki dan tangan dan akan dibawa ke luar negeri untuk dijadikan pameran orang cacat.”
Para pengunjung pameran orang cacat di luar negeri sebenarnya kebanyakan adalah para pengusaha hebat yang abnormal.
Mereka berkunjung dengan alasan peduli orang cacat. Tetapi setelah masuk, orang-orang itu membawa pisau, kapak, gergaji maupun sejenis obeng atau peralatan lainnya. Mereka memotong mayat, menusuk-nusuk luka orang cacat bahkan mencungkil mata...
Terlihat benar-benar kejam karena berlumuran darah. Gredy Du juga terkejut dengan apa yang diceritakan wanita ini, ternyata di kota ini ada orang yang melakukan hal sekejam ini.
Selanjutnya, Gredy Du kembali melihat Victor Qin.
Victor Qin yang awalnya merasa santai sekarang menjadi panik ketika melihat tatapan Gredy Du, dia langsung menaikkan badan dan membenarkan cara duduknya.
“Bos, aku sama sekali tidak pernah melakukan hal sekejam ini. Mengenai pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi juga tidak ada urusan dengan aku. Bawahan aku sudah mendapatkan kabar, orang yang melakukan hal seperti ini adalah Domm, dia adalah anggota Jordan Cao dan aku tidak campur tangan dengan urusan mereka.”
“Bagus kalau begitu.”
Jika ketahuan bahwa Victor Qin melakukan hal seperti ini, maka Gredy Du akan langsung bertindak dengan tegas.
Setelah itu, Gredy Du menyuruh Daisy Lin berdiri.
Tetapi Daisy Lin tidak ingin berdiri. Dia malah berlutut semakin dekat dengan kaki Gredy Du dan memegang kakinya.
“Aku mohon, malam ini pilihlah aku. Aku akan melakukan semua perintahmu, seandainya kamu menganggap aku bukan manusia, itu juga tidak masalah bagi aku. Berilah aku 500 ribu RMB (sekitar 1 miliar Rupiah), jika kamu malam ini tidak memilih aku, maka besok pagi suamiku akan kehilangan nyawa.”
Daisy Lin menangis tersedu-sedu dan terlihat begitu sedih, bahkan juga tidak lagi peduli dengan rambutnya yang berantakan. Dia terus meminta belas kasihan sehingga Gredy Du merasa iba kepada wanita itu.
Gredy Du melihat Daisy Lin dan berdiri: “Ikuti aku, aku akan membereskan masalah ini.”
Dasiy Lin terus berterima kasih kepada Gredy Du Karena perkataan tersebut, dia langsung berdiri dan mengikuti Gredy Du.
Mereka masuk ke dalam mobil. Gredy Du membawa Daisy Lin menuju tempat keberadaan Domm.
Dalam perjalanan, Gredy Du bertanya kepada Daisy Lin: “Walaupun 500 ribu RMB termasuk jumlah banyak bagi keluarga biasa, tetapi kalian tidak mungkin tidak memiliki uang itu, setidaknya kalian bisa menjual rumah atau mobil untuk melunasinya.”
“Semua sudah dijual...”
Gredy Du belum selesai berbicara, Daisy Lin langsung menjawab dengan tiga perkataan itu dan jawaban tersebut membuat Gredy Du terkejut.
Daisy Lin juga menjelaskan, sebenarnya suami dia adalah akuntan di perusahaan, sedangkan dia sendiri bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang busana, gaji setiap bulan sangat besar dan kehidupan mereka sangat lumayan.
Dikarenakan harga saham saat itu tinggi, maka suaminya mengambil dana dari perusahaan untuk bermain saham.
Tidak pernah terpikir, uang sebesar 1,5 juta RMB (sekitar 3 miliar Rupiah) hilang begitu saja.
Karena harus mengembalikan uang perusahaan, suaminya menjual rumah dan mobil, juga meminjam uang kepada semua kerabat, tetapi tidak berhasil mendapatkan uang sebanyak itu. Maka perusahaan mengancam untuk melaporkan kepada pihak kepolisian, dia terpaksa meminjam uang sebanyak 200 ribu RMB (sekitar 400 juta Rupiah) dengan bunga yang sangat tinggi.
Dalam waktu satu bulan, 200 ribu RMB ditambah dengan bunga langsung berubah menjadi 500 ribu RMB, suaminya sudah tidak sanggup membayar dan akhirnya ditangkap oleh mereka.
Demi menyelamatkan suaminya, Daisy Lin tidak memiliki cara yang lebih baik, makanya dia menjual diri...
Setelah dipikirkan, jika bukan karena terpaksa, siapa yang rela mengorbankan dirinya.
Gredy Du berkata kepada Daisy Lin: “Aku akan membantu suamimu dan lain kali jangan berurusan lagi dengan para mafia seperti mereka. Jika ada masalah dengan pekerjaan, suruh suami kamu temui Edyanto Liu di Perusahaan Honeycom, Edyanto Liu akan mengaturkan pekerjaan untuk dia.”
“Aku percaya suamimu karena kamu, tetapi dia juga harus pantas aku percayai. Kalau ketahuan dia memang bermasalah di bagian keuangan, aku tidak akan bersikap lebih baik dari Domm.”
Daisy Lin sangat terharu dengan perkataan Gredy Du, dia terus menangis.
Karena mobil bukanlah tempat yang terlalu luas, kalau tidak, dia akan langsung berlutut dan berterima kasih kepada Gredy Du. Daisy Lin benar-benar terharu.
Daisy Lin memberi jaminan bahwa mereka tidak akan terlibat dengan dunia preman lagi.
Gredy Du menganggukkan kepala dan tidak mengatakan apapun, dia langsung membawa Daisy Lin ke tempat Domm.
Domm duduk di ruangan tempat bermain mahjong (sejenis permainan tradisional negara Tiongkok). Ruangan itu tidak begitu luas tetapi bisnisnya lumayan, dari jauh sudah terdengar suara orang bermain mahjong yang begitu ramai.
Gredy Du dan Daisy Lin langsung melangkah masuk. Preman berambut pirang berjalan keluar dan melihat tubuh Daisy Lin dengan tatapan mesum.
“Kenapa hari ini datang ke sini dengan seorang pria? Aku merasa akan lebih baik jika dengan mengorbankan tubuhmu, walaupun kakak Domm memang lebih tertarik dengan uang, tetapi dia juga sangat tertarik melakukan hubungan intim dengan wanita, terutama wanita secantik dirimu...”
Orang itu berbicara dengan kasar dan tidak enak di dengar, muka Daisy Lin terlihat memerah karena malu, saar ini dia juga merasa ketakutan.
Daisy Lin menarik lengan kanan Gredy Du dan menyembunyikan diri di belakang Gredy Du sambil mengeluarkan segepok uang dari punggungnya.
Sebelum menunggu preman berambut pirang mengatakan sesuatu, Gredy Du langsung mengambil uang itu dan melemparkannya ke muka.
“Panggilkan Domm! Beritahu dia, ada kakek yang mencarinya. ”
Perkataan ini membuat preman itu sangat tidak senang.
Sebelum mengatakan sesuatu, Gredy Du mengambil uang dan menamparnya sekali lagi.
Uang tersebut langsung terlempar di muka preman.
“Apakah kamu mau uang ini? Cepat panggil Domm, jika tertunda 1 menit, aku akan kurangi 2 ribu RMB (sekitar 4 juta Rupiah).”
Perkataan Gredy Du membuat preman itu merasa panik, masa bodoh dengan tingkah mereka yang tidak menghargai nama Domm karena baginya nama bos tidak sepenting uang-uang ini!
Preman berambut pirang berlari ke lantai atas dengan muka pucatnya...
“Kakak Domm, kakak Domm, ada kakek yang datang mencari kamu... bukan, ada orang yang datang mencari kamu!”
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiKisah Si Dewa Perang
Daron JayJalan Kembali Hidupku
Devan HardiLove In Sunset
ElinaAdore You
ElinaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)