The Great Guy - Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
Manajer shift yang bertugas di Restoran Sea Wave malam ini adalah Wanda Liu yang 'dipromosikan' oleh Gredy Du tempo hari.
Wanda Liu adalah gadis yang sangat cerdas, dan sangat termotivasi. Hanya dalam beberapa hari, dia telah terbiasa dengan sistem manajer shift, dan pekerjaannya luar biasa baik. Bos Devan Huang sangat senang, dan berpikir Gredy Du membantunya menemukannya seorang yang berbakat.
"Seperti yang diharapkan dari Presdir Du, bisa melihat bakat dari dirimu. Tentu saja, ini tidak terlepas dari upaya pribadi kamu, jadi Wanda Liu, kamu harus bekerja keras, aku sangat optimis tentang dirimu!"
"Terima kasih bos!"
Setelah Devan Huang pergi, di dalam hati Wanda Liu sangat senang, dan dia sangat bangga dan senang bisa mendapat pujian dari seorang bos.
Namun, dia sangat berterima kasih kepada Gredy Du, jika tidak ada Gredy Du, maka sampai sekarang dia masih akan tetap menyajikan hidangan saja!
Memikirkan Gredy Du, kegembiraan wajah di Wanda Liu perlahan menghilang, dan dia tidak tahu apakah dia akan memiliki kesempatan untuk bertemu lagi kelak.
"Manajer Liu, Manajer Liu, banyak tamu datang di depan, tiga puluh atau empat puluh orang, mereka berkata mereka akan makan malam bersama".
Mendengar teriakan dari walkie-talkie, Wanda Liu segera memperbaiki suasana hatinya dan pergi ke lobby dengan senyum hangat.
Baru saja masuk, dia melihat Gredy Du sekilas di kerumunan.
Sebelumnya dia masih bertanya-tanya apakah dia masih bisa melihat Gredy Du lagi, tetapi Gredy Du muncul di depannya saat ini, dan ini sangat membuatnya terkejut senang.
Tetapi pada saat berikutnya, dia melihat Gredy Du mengedipkan mata padanya.
Dia malu. Dia sangat malu dirinya digoda di depan orang banyak.....
Tetapi kemudian dia tiba-tiba menyadari bahwa Gredy Du tidak menggodanya sama sekali, tetapi menyuruhnya untuk tidak mengungkapkan identitasnya.
Setelah memahami ini, Wanda Liu sangat malu sehingga diam-diam dia memarahi dirinya sendiri karena tidak tahu malu.
Wanda Liu menyapa dengan hangat dan telah mengatur dengan baik.
Hanya saja ada suara yang sangat sumbang di antara kerumunan tersebut, Cecil Feng berteriak dan berfoto selfie, serta meminta orang-orang disekitar untuk membantunya mengambil gambar.
Tipe orang yang sangat membosankan, yang ingin pergi ke toilet dan segera mengambil foto untuk membuktikan bahwa dia telah menggunakan toilet yang mewah.
Wanda Liu, sebagai manajer, memiliki kewajiban untuk mengingatkan tetapi tidak mengingatkan.
Pada waktu memesan makanan, sikap Cecil Feng sangat buruk.
Ketika dia berada di toko orang, para penjual menggangapnya seperti raja, tetapi dia memperlakukan orang lain seperti kotoran.
Ketika melihat bahwa satu set peralatan makanan yang sangat bagus, dia diam-diam memasukkan ke dalam tasnya.
Dia pikir tidak ada yang melihatnya, Wanda Liu hanya menghormati Gredy Du jadi dia tidak mau mengukapkannya.
Ketika Gredy Du keluar untuk merokok, dia bertemu dengan Gredy Du:
"Presdir Du, gadis bernama Cecil Feng itu memiliki sikap yang sangat tidak baik, kami telah menerima banyak keluhan pelanggan karena dia".
"Lalu kenapa kamu tidak mengikuti aturan toko? Aku tidak kenal dia".
Wanda Liu awalnya merasa sedikit tidak enak, karena takut hal ini akan membuat Gredy Du kesal.
Setelah memikirkannya, Gredy Du berkata bahwa dia tidak mengenalnya, dan Wanda Liu tahu apa yang harus dilakukan.
Setelah kembali ke rumah, Gredy Du terus makan, dan sementara Cecil Feng terus mengejek.
"Ada apa, pergi ke toilet untuk mengosongkan perut, kemudian kembali lagi untuk mengisi perut kembali?"
"Cepat dan makanlah makananmu. Tidak banyak kesempatan untuk makan di tempat seperti ini. Ini mungkin makanan terakhir dalam hidupmu!"
Cecil Feng mengolok-olok terus menerus, dan Gredy Du tidak repot-repot mengatakan apapun padanya dari awal sampai akhir, Gredy Du menganggap dia seperti seekor anjing yang sedang menggonggong saja.
Siska Meng melirik Cecil Feng, dia benar-benar sedih, Bagaimana bisa ada orang rendahan seperti itu?
Selanjutnya, Cecil Feng terus-terusan mengejek, dan suaranya tetap nyaring.
Semakin gembira dia berteriak di sini, dan semakin membuat dia merasa sangat hebat.
Bahkan saat pelayan datang untuk mengingatkan sampai dua kali saja, dia tetap tidak peduli.
Kemudian sampai ketiga kalinya pintu ruangan tersebut dibuka, dan bukan pelayan yang masuk, tapi Wanda Liu bersama satpamnya.
"Para tamu yang terhormat, kami benar-benar minta maaf. Sebagai perusahaan dalam bidang makanan, penting untuk menjamin rasa kenyamanan dalam bersantap makanan di sini, dan juga merupakan kewajiban untuk memberikan kenyamanan para tamu".
"Tapi sekarang beberapa tamu mengeluh tentang Nona Cecil Feng ini, mengeluh bahwa dia berisik sekali, dan sangat mempengaruhi situasi makan mereka sehingga menjadi sangat tidak enak".
"Jadi toko kami memutuskan, Nona Cecil Feng untuk tolong segera keluar, kami tidak menginginkan kamu berada di restoran kami!"
Ketika kata-kata ini diucapkan, Cecil Feng, yang awalnya cukup senang, langsung tercengang.
Lagipula dia tidak menyangka, restoran ini berani mengusir tamu!
Setelah tertegun, Cecil Feng menjadi marah dan berteriak dengan panik.
"Aku adalah tamu, aku berhak makan dengan bebas, aku akan pergi ke Asosiasi Konsumen untuk menuntut kamu!"
Tidak hanya mengecilkan suaranya, bahkan malah sebaliknya, suaranya semakin besar dan tidak memedulikan siapapun.
Tetapi kenyataannya tidak demikian, dan Wanda Liu tidak perlu lebih keras darinya.
Kemudian, Wanda Liu melambaikan tangannya, dan satpam masuk ke ruangan untuk menarik orang, dan dengan paksa menarik Cecil Feng dari meja makan.
Pada saat itu, Cecil Feng mulai melolong dan menjerit seperti tikus.
"Restoran Sea Wave menindas orang, restoran ini menindas seorang tamu, dan mengusir tamu....."
Segala macam omong kosong telah menarik perhatian banyak orang di sekitarnya.
Cecil Feng juga mengharapkan semua orang membantunya berbicara, jadi dia berteriak lebih keras dan lebih bersemangat.
"Menurutmu kalian restoran macam apa kalian ini, piring-piringnya rusak, dan piring serta sumpitnya tidak didesinfeksi, semuanya kotor!"
Dia mengatakan hal yang tidak baik, dan membuat wajah Wanda Liu pucat.
"Oke, apakah kamu memfitnah kami? Tadi aku masih menganggapmu sebagai seorang perempuan dan memberimu sedikit harga diri. Sekarang kamu tidak tahu malu, maka jangan salahkan kami karena bersikap tidak sopan!"
Kemudian, Wanda Liu mengambil tas dari Cecil Feng secara langsung dan membukanya di depan umum.
Setelah mengeluarkan satu set peralatan makan yang sangat indah dengan tanda Restoran Sea Wave dari dalam, Wanda Liu langsung menunjukkannya kepada semua orang.
“Semua lihat, ini yang dia katakan piringnya rusak dan piringnya tidak didesinfeksi. Jika kamu tidak melihat peralatan makan semacam ini, mengapa kamu bisa memasukkannya ke dalam tasmu, karena peralatan makan kami harganya 320 RMB (sekitar 640 ribu rupiah) per set? "
"Tadi aku melihatmu memasukan barang itu ke dalam tasmu, aku tidak enak untuk membuatmu malu, aku khawatir kamu akan malu di depan begitu banyak teman sekelas, tapi kamu bahkan dengan berani memfitnah kami!"
Kata-kata Wanda Liu dan barang-barang yang ditemukan di tas Cecil Feng membuat wajah Cecil Feng memerah, dan membuat orang-orang di sekitarnya, termasuk teman-teman sekelasnya, mencibir padanya:
"Orang macam apa itu, aku pernah mendengar seseorang mengambil tusuk gigi, tapi ini pertama kalinya aku melihat ada orang yang mengambil peralatan makan. Aku tidak menyangka ada seseorang yang memiliki perilaku jelek seperti ini!"
"Cecil Feng, aku sangat malu menjadi teman sekelasmu, semua orang keluar untuk makan malam bersama, dan kamu mencuri peralatan makan!"
"Sialan, aku baru ingat, jam tangan baru yang kubeli tahun lalu menghilang setelah menunjukkannya kepada Cecil Feng. Awalnya aku mengira jam itu diambil oleh seseorang yang lewat ... Cecil Feng, apa kamu yang mencuri jam tanganku!!!"
Terkepung oleh kata-kata semua orang, Cecil Feng tidak bisa bersilat lidah lagi. Selain itu, dia benar-benar mengambil barang-barang itu. Bagaimana dia bisa membela dirinya.
Pada saat ini, dia sangat malu sehingga dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Tetapi ketika dia melihat Gredy Du, matanya bersinar dan dia punya ide--
"Itu dia. Dia yang meletakkan peralatan makan di tasku. Orang yang benar-benar menjebakku adalah pria miskin ini!"
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiMarriage Journey
Hyon SongMy Lady Boss
GeorgeKisah Si Dewa Perang
Daron JayMenantu Hebat
Alwi GoIstri ke-7
Sweety GirlThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)