The Great Guy - Bab 63 Siapa yang Akan Menang
Sangat gila, Gredy Du sudah sudah lama sekali tidak dimarahi.
Tanpa diduga dia mendengarnya dari seorang wanita yang paruh baya dan seorang pelayan.
Dia sangat kesal, awalnya suasana hatinya tidak terlalu baik hari ini, apalagi ditambah dengan masalah ini, membuatnya semakin kesal.
Gredy Du berkata pada Malvin Mu yang ada di sebelahnya: "Menurutmu generasi kedua yang kaya itu begitu boros?"
Malvin Mu menjawab: "Kalau tentang itu aku tidak tahu, keluargaku menjual buah-buahan saja, aku adalah generasi kedua dari penjual buah."
"Dasar kamu, suka merendah."
Gredy Du mengejeknya sambil tersenyum, lalu berpamitan pada Malvin Mu dan segera pergi.
Pelayan dan wanita paruh baya sama-sama mencibir, tetapi mereka cukup pas dengan sikap mereka berdua, setidaknya mereka tahu kalau mereka jelek.
Setelah sepuluh menit kemudian, Gredy Du kembali, dan mengemudikan truk sampah.
Terjadi masalah besar, truk itu mundur dan menabrak tempat karoke itu.
Beberapa saat kemudian, penahan mobil bagian belakang terlepas, hal ini membuat semua barang jatuh.
Karena hal ini, membuat pelayan yang awalnya bersembunyi, sekarang berusaha mengintip kejadian ini—
Sial, semuanya adalah kepingan baja, satu mobil dipenuhi dengan kepingan baja!!!
Setelah lobi karoke dipenuhi dengan kepingan baja, Gredy Du dan Malvin Mu turun dari mobil, masing-masing membawa ketapel.
Mereka tidak memukul apa pun, mereka langsung meletakkan kepingan baja di katapel, sekali mereka menembak, mereka langsung meledakkan bar.
Pelayan yang mengurus bar saat itu merasa sangat marah, “Apa maksudmu, apa kamu tidak tahu siapa pemilik tempat ini? Beraninya kamu datang ke sini untuk membuat masalah, apakah kamu pikir dengan cara ini maka kami akan takut?"
"Sudah kubilang, ini adalah tempat Tuan Qin. Kamu untuk apa ke sini!"
Sebelum pelayan menyelesaikan pembicaraannya, Gredy Du segera menembak kepingan baja kearah pelayan yang ada di depannya.
Terlihat jelas giginya langsung patah, dan darah mengucur dari bibir pelayan.
"Beraninya kamu memukulku, sialan ...!"
Kali ini gantian Malvin Mu yang menembak, dan mengarahkannya pada kaki pelayan pria itu.
Pada saat itu, pelayan itu sangat kesakitan hingga tidak berdaya.
Malvin Mu merasa sangat puas, "Bagaimana, kalau mau menembak orang harus tepat, coba kamu buat dia marah lagi, aku ingin mendengarnya?"
Jangankan bicara, pelayan itu benar-benar sudah berhenti mengomel, dan hanya memegangi tubuhnya dan menjerit kesakitan.
Jadi waktu berikutnya, Gredy Du dan Malvin Mu memulai kompetisi menembak, anggur, jam, lampu dan lain-lain...
Apa pun yang bisa dirusak mereka akan merusaknya.
Penjaga keamanan di toko bukannya tidak peduli, tetapi mereka tidak bisa keluar.
Gredy Du dan Malvin Mu menguasai mereka, mereka memukul orang-orang yang ada disana dan mereka hanya memukul beberapa saat, termasuk pelayan sebelumnya.
Mereka bertiga dengan gembira melompat ke sana dan kemari , menebak semua barang yang ada.
Gerak gerik berikutnya menarik perhatian para tamu, dan wanita paruh baya itu segera turun.
"Kenapa toko jelek ini seperti ini? Kenapa ada pengemis jelek datang dan membuat masalah..."
Berbicara tentang ini, wanita paruh baya memperhatikan apa yang terjadi dan sangat terkejut dan segera menutup mulutnya.
Siapapun yang melihat ke lobi ini dan melihat ada banyak kepingan besi, pasti akan terkejut. Meskipun bukan uang, tapi barang itu sangat mengejutkan!
Hanya saja ketika dia melihat Gredy Du dan Malvin Mu tiba-tiba menjadi marah.
"Ada apa ini, ternyata kalian berdua lagi pengemis jelek, seperti kalian sudah capek hidup!"
"Tadi aku tidak mempedulikan kalian, ternyata kalian masih di sini? Lihat sekarang aku akan menyuruh orang untuk membereskan kalian hari ini!
Wanita paruh baya mengeluarkan ponselnya sambil memaki. Dia tidak terlihat seperti orang biasa.
Orang yang dengan alis yang rapi dan masih ada tato serangga kecil di jari-jarinya, dan postur tubuh yang bagus.
Apalagi memakai kemeja yang sangat ketat, tampak sangat seksi, membuat orang terpukau.
Hanya saja……
Malvin Mu tidak menunggu sampai Gredy Du memberinya aba-aba, dia langsung mengambil ketapel dan menembakannya.
Pada saat itu, wanita paruh baya itu langsung berusaha melidungi dirinya sendiri dan langsung berteriak, dan tidak berani keluar dari persembunyiannya di sampingnya.
Gredy Du berkata, "Bukankah kamu sudah sangat keterlaluan?"
Malvin Mu menjawab: "Aku tidak terlalu banyak berpikir, aku hanya berpikir menembaknya agar dia tahu rasa sakitnya dulu, dan tidak memikirkan efek samping lainnya."
Keduanya berbisik, tetapi wanita paruh baya yang bersembunyi berteriak kesakitan.
"Kalian berdua dasar tidak tahu, berani-beraninya menggodaku. Baiklah, kalau kalian berani, jangan lari tunggu saja!"
Setelah itu wanita paruh baya itu ingin berteriak memanggil orang.
Tetapi Gredy Du benar-benar tidak takut, berteriak saja, bagaimanapun, hari ini suasana hati sangat buruk, siapapun yang datang pasti akan celaka!
Beberapa saat kemudian, pemilik karoke itu turun dari tangga.
Wanita paruh baya itu segera memanggilnya, "Darwin Chen, aku datang ke tokomu untuk menghormatimu, tapi aku tidak datang untuk membuatku menjadi marah!"
"Sekarang di sini ada dua bajingan yang berusaha mengalahkanku. Jika kamu tidak menangani masalah ini hari ini, aku akan membuatmu dalam masalah!"
Wanita paruh baya itu tampaknya memiliki beberapa kemampuan, jika tidak, Darwin Chen Wen, pemilik tempat Karaoke itu tidak akan dengan cepat memberinya senyuman.
"Jangan khawatir, aku pasti akan menangani masalah ini dengan baik."
"Astaga, Tidak melihat siapa yang sedang mereka ganggu, kebetulan karena sudah berani membuat keributan di sini, aku lihat mereka sudah tidak ingin hidup lagi!"
Setelah mengucapkan beberapa kata pada wanita paruh baya sambil tersenyum, Darwin Chen segera berjalan ke lobi.
Setelah melihat Gredy Du dan Malvin Mu, dia memberi isyarat, "Ayo, kalian berdua datang ke sini, aku ingin berbicara dengan kalian."
Malvin Mu masih ingin bertarung, tetapi Gredy Du menghentikannya.
Dia ingin tahu apa yang akan dibicarakan Darwin Chen.
Setelah itu, Darwin Chen melambaikan tangannya dan menamparnya tanpa menunggu Gredy Du mengatakan apapun.
Tapi saat ini Gredy Du sedang berlatih seni bela diri setiap malam, berurusan dengan orang biasa seperti Darwin Chen membuatnya tidak ada rasa takut.
Jadi saat berikutnya, sebelum Darwin Chen berhasil menampar, Gredy Du sudah menamparnya.
"Apakah sudah bisa membicarakannya?"
Setelah bertanya, Gredy Du melambaikan tangannya dan langsung menampar Darwin Chen.
Dia awalnya sudah memikirkannya, pertama-tama menampar Gredy Du, lalu membuatnya takut, dan kemudian sepenuhnya menaklukkan Gredy Du.
Tapi ini tidak seperti yang diharapkannya, Gredy Du tidak ingin bertindak sesuai dengan keinginannya, dan membalasnya dengan dua tamparan di wajahnya.
Tapi Darwin Chen adalah orang yang membuka bar sendiri, bukan sembarangan orang, jadi dia sangat marah saat itu.
"Kamu sangat luar biasa, kamu sangat berani, aku sudah tidak sabar ingin melihat nyawamu akan segera selesai!"
Gredy Du mencibir, dia telah mendengarkan kalimat "tidak sabar" beberapa kali malam ini.
Dia sudah sangat kesal mendengar perkataan itu berkali-kali hari ini.
Jadi setelah itu, dia bersiap ingin menampar Darwin Chen satu kali lagi.
Hanya saja pada saat ini, banyak orang yang keluar, semuanya memegang pisau genggam, dan tampak sangat galak.
Dan pemimpin mereka adalah Tuan Qin, Victor Qin!
Melihat begitu banyak orang datang, Malvin Mu sedikit takut, dia belum pernah melihat pertempuran ini sebelumnya, dan dia masih memegang pisaunya.
Namun, Gredy Du tidak mengatakan apa-apa, bahkan masih ada senyum jahat yang terlihat di wajahnya.
Dia ingin melihat siapa yang akan menang malam ini!
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangCantik Terlihat Jelek
SherinYour Ignorance
YayaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMy Perfect Lady
AliciaHidden Son-in-Law
Andy LeeAku bukan menantu sampah
Stiw boyCinta Tapi Diam-Diam
RossieThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)