The Great Guy - Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
Untuk kata-kata Bibi Yue, Gredy Du sama sekali tidak memasukkannya dalam hati.
Seorang wanita yang telah duduk diposisi manager dengan tenang selama bertahun-tahun, seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan dunia gelap seperti ini, pasti di dalamnya memiliki memiliki hati yang kuat. Dia tidak bisa mentolerir provokasi yang arogan Babi Belanda.
Jadi Bibi Yue turun tangan hanya untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain.
Bisa berbuat demikian baiknya, ditakutkan ia telah mengetahui identitas sebenarnya dari Gredy Du, jadi dengan sengaja mengatakan ini.
Dan dia hanya tersenyum untuk menanggapi kata-kata Bibi Yue, dan tidak menjawab sama sekali.
Bibi Yue juga jelas tidak membutuhkan tanggapannya. Dia berjalan langsung ke Babi Belanda.
Babi Belanda tidak turun tangan, juga tidak bisa turun tangan, tangannya memegang pisau di, sisi lain di depannya hanya seorang wanita, bahkan jika dia berani turun tangan, maka dia tidak perlu bergabung dengan gangster lagi.
Saat berikutnya, dia mendatangi Bibi Yue dengan senyum di wajahnya.
"Kenapa, kamu gadis centil sudah tidak bisa menahannya. Sekarang kamu ingin aku memberikannya kepadamu?"
Bibi Yue terkikik: "Aku semakin lama semakin menyukai lidah babi sepertimu. Ayo, keluarkan dan aku akan melihatnya."
Babi Belanda juga sombong, langsung menjulurkan lidah, melakukan hal semacam itu untuk wanita adalah tindakan yang sangat cabul.
Namun, saat berikutnya, dia menemukan bahwa Bibi Yue dengan lembut mengelus tangannya, pada saat yang sama, dia merasakan lidah yang dingin.
Ketika dia mencoba menarinya kembali, menemukan bahwa lidahnya sepertinya jauh lebih pendek.
Ketika mendengar bunyi “Plak” pelan dari tanah, melihat ke bawah dan menemukan bahwa itu adalah lidah, yang tampak menjijikkan.
Lantas, mata Babi Belanda itu tiba-tiba penuh dengan kepanikan, membuka mulut dan ingin memarahinya, tapi malahan mengeluarkan suara "Wuwu".
Dan lagi Bibi Yue melambaikan lengan baju putihnya dan dengan lembut mengusap tangannya. Dia tampak menggoda Babi Belanda. Dia mengangkat lehernya, lalu berbalik dan berjalan kembali ke kursinya dengan langkah indah.
Dia kembali mengambil cangkir baru. Bibi Yue menuangkan segelas anggur ke dalam cangkir dan mengulurkan tangannya untuk menyambut Gredy Du.
"Ayo, bocah tampan, datang dan minum dengan Bibi Yue."
Gredy Du tidak ingin melihat Bibi Yue saat ini. Matanya semua tertuju pada Babi Belanda.
Saat ini, Babi Belanda sudah kehilangan pisaunya dan ke dua tangannya berada di lehernya dengan erat.
Ada darah merah yang segar mengalir dari jari, bagaimana menghentikannya masih tidak bisa berhenti juga.
"Piak" dengan sekejap berlutut di tanah, Babi Belanda ingin mengatakan sesuatu, tetapi hanya terdengar suara "Wuwu" yang keluar, dan buih darah meluap di sepanjang sudut mulutnya.
Setelah berjuang selama lebih dari sepuluh detik, Babi Belanda "Phom" jatuh ke tanah, kejang beberapa kali dan berubah menjadi babi mati.
Dari awal sampai akhir, Gredy Du tidak melihat apa-apa di tangan Bibi Yue. Tepatnya, sepertinya dia tidak mengambil apa-apa.
Dan kemudian lihat di leher Babi Belanda, ada bekas goresan merah yang sangat tipis, yang jelas dipotong dengan alat tajam, seperti pisau.
Babi Belanda mati, kelompoknya tidak tahu, masih berani menebas orang.
Tapi dengan masuknya Hardi Yin, mereka mulai panik.
Karena penampilan Hardi Yin seperti iblis. Tidak terbayangkan bahwa satu pukulan bisa membunuh orang.
Tidak peduli siapa itu, tidak perlu serangan kedua kali. Yang paling jelas adalah ada seorang pria yang tingginya dua meter dan sekuat lembu.
Akibatnya, setelah tinju Hardi Yin, dada pria itu remuk dalam sekejap, dan kemampuan bertarung yang kuat semacam ini sangatlah mengerikan.
Setelah beberapa lama, selain orang-orang yang terkapar di tanah, hanya tersisa Babi Belanda yang mati.
Ketika mereka menemukan bahwa kakak laki-laki tertua sudah meninggal dan ada Hardi Yin, mereka semua lari.
Awalnya, Victor Qin dan saudara-saudaranya, yang mengira mereka akan mati hari ini, memandang dengan tampang bodoh.
Seorang pria dan seorang wanita memecahkan situasi kematian untuk mereka dengan mudah
"Kakak!”
Melihat akhirnya telah tenang kembali, Sonia Qin bergegas ke Victor Qin, Victor Qin memeluknya dengan erat, di mata penuh dengan rasa menyayangi adiknya.
Gredy Du berjalan ke arah Bibi Yue, dan duduk disampingnya, sedangkan Hardi Yin pun dengan bergegas mengikuti langkah Gredy Du, mata memandang Bibi Yue.
Bibi Yue memandang Hardi Yin dan berkata sambil tersenyum: "Jangan sengaja mencari masalah denganku. Meskipun kamu dapat membunuh aku, namun jika aku ingin membunuh tuan muda mu, kamu juga tidak dapat menghentikanku."
Terlihat sangat berani dan galak. Sulit membayangkan bahwa sosok Bibi Yue yang begitu mempesona seperti ini bisa sangat mematikan.
Saat berikutnya, dia mengambil cangkir lagi, menuangkan secangkir anggur dan mendorongnya ke Hardi Yin.
“Hardi Yin, yang belajar seni bela diri sejak kecil dan bekerja sebagai prajurit khusus, dan dalam pelaksanaan tugas berhasil menahan peluru, namun entah kenapa dengan sengaja mencari alasan tertentu agar dia bisa dikeluarkan dari tentara. Kemudian, dia pergi ke medan perang tentara bayaran dan terjun ke tinju bebas. Akhirnya, dia diselamatkan oleh Tuan besar Du, dan dia pun selalu berada di sampingnya mengikutinya. "
Sambil mengangkat cangkir, Bibi Yue menyentuh segelas anggur dan meminumnya.
"Kamu berhak untuk bersulang denganku, tetapi kamu tidak berhak untuk duduk."
"Di tempat ini, hanya tuan muda junior mu yang berhak untuk duduk di sampingku, karena kami mengandalkan otak untuk bertahan hidup. Kamu hanya hidup dengan tinjumu, jadi kamu tidak layak."
Perkataan ini langsung to the point, tetapi tidak ada niat provokasi sama sekali di mata Bibi Yue. Hanya berterus terang saja.
Dan penyataan ini mengarah ke Gredy Du, itu sangat terlihat dengan jelas: "Bagaimana, anak laki-laki tampan, jadi pacarku saja? Dengan cara ini, kita dapat bergandengan tangan dan saling membantu untuk naik ke posisi yang lebih tinggi."
Gredy Du tersenyum, tidak ada jawaban, tetapi dengan berani mengulurkan tangannya dan memegang tangan kanan Bibi Yue, yang baru saja mencengkram leher Babi Belanda itu.
Itu sangat mulus, sangat ramping, sangat seksi, terutama kuku bintang ungu yang dibuat dengan ujung jari, yang sangat provokatif.
Tapi hanya saja, sangat tipis, sangat tajam, Gredy Du mengambil tisu untuk membantunya menyeka, tisu itu berlumuran darah.
"Aku sangat takut, Bibi Yue. Jika suatu hari aku menyinggung perasaanmu dan kamu menyeka leherku seperti ini, bagaimana ya?"
Bibi Yue tersenyum dan mengulurkan tangan untuk menyentuh wajah Gredy Du, dan dia menempatkan wajah seksinya di depan Gredy Du.
"Gredy Du, aku belum pernah melakukan hal semacam itu dengan seorang pria selama lima tahun. Kamu membuatku merasa terangsang kembali, meski tidak begitu kuat."
Napas santai Gredy Du dapat mencium aroma tubuh wanita dari Bibi Yue, yang menawan dan menggoda.
Khususnya, kemeja dengan potongan rendah bahkan dapat dilihat melalui garis leher.
Hanya saja.... itu sedikit galak. Ada tato hantu di atasnya. Ini sangat ganas.
Dalam menghadapi monster yang begitu mengerikan seperti ini, Gredy Du selalu tersenyum di wajahnya dan berusaha untuk tetap tenang di dalam hatinya.
"Bibi Yue, kamu harus memberitahuku namamu, agar aku bisa menulis surat cinta yang bagus untukmu!"
Awalnya Bibi Yue yang terlihat penuh aura penggoda, lalu menutup mulutnya dan cekikikan.
"Gredy Du, Gredy Du, aku semakin menyukaimu. Aku tidak menyangka kamu masih menjadi orang yang klasik. Sungguh langka!"
"Nah baiklah, ingatlah, ketika kamu menulis surat cinta, kamu harus melihat ke atas dan menulis" Dear Miss Sally Gu"
"Jika kamu lupa menulis, atau kamu sama sekali tidak menulis surat cinta untuk aku ..."
Berbicara sampai sini, Sally Gu mengedipkan mata ke Gredy Du, dan kemudian mengarahkan jari putihnya ke Hardi Yin.
"Jika tidak aku akan membunuhnya!"
Pada saat yang sama ketika Sally Gu mengatakan itu, Hardi Yin mengulurkan tangan kanannya ke Sally Gu.
Dan di tangan kanannya, entah sejak kapan ada belati yang bahkan tidak bisa memancarkan cahaya, langsung berada di leher Sally Gu!
Novel Terkait
Nikah Tanpa Cinta
Laura WangWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiEternal Love
Regina WangWahai Hati
JavAliusVillain's Giving Up
Axe AshciellyKing Of Red Sea
Hideo TakashiThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)