The Great Guy - Bab 107 Kaya Mendadak
Akhirnya Gredy Du melepaskan Roy Zhou dan mengizinkan dia untuk mengambil uang tersebut, tetapi dia tetap harus menjalankan hukuman.
Hanya ada dua pilihan, apakah mempertahankan harga diri atau memilih uang?
Di hadapan semua orang, Roy Zhou langsung berlari ke depan, dia mulai merangkak dan menggonggong seperti anjing.
Semua orang mengeluarkan ponsel dan memotret dirinya, saat ini Roy Zhou langsung menjadi seekor anjing yang terkenal.
Elsa Huang sedikit merasa cemburu sewaktu melihat Gredy Du memegang pinggul Daisy Lin dan membawanya masuk ke dalam,.
Walaupun Elsa Huang tidak terlalu menyukai Gredy Du, juga belum pernah mendekati Gredy Du, tetapi dirinya juga termasuk wanita cantik!
Teringat di malam itu, Elsa Huang merasa takut jika Gredy Du menyukai dirinya, tetapi sekarang dia malah merasa sedikit menyesal.
Setelah membayangkan yang menjadi pendamping Gredy Du adalah dirinya, sepertinya... hal itu masih bisa diterima dengan akal sehat.
Tetapi semua sudah terlambat, Elsa Huang hanya bisa menatapi mereka berdua dari belakang.
Saat ini, pelayan yang berada di samping bertanya kepada Elsa Huang: “Asisten Manajer, bagaimana dengan uang Presdir Du yang telah masuk ke dalam kartu?”
“Apakah masih perlu ditanyakan? Uang itu tentu saja harus dikembalikan! Kalau tidak, kamu antarkan kartu isi ulang ini dan berikan kepada Presdir Du!”
Elsa Huang emosi sesaat. Siapa yang begitu berani dan membuat dia merasa tidak nyaman...
Gredy Du memegang pinggul Daisy Lin sambil mengelilingi mall.
Daisy Lin merasa canggung dan berkata: “Kamu jangan memegang pinggulku lagi, tidak enak dilihat orang.”
Gredy Du tertawa dan bertanya: “Kenapa? Apakah kita tidak cocok? Apakah aku tidak pantas untukmu?”
Daisy Lin menggelengkan kepala dan merasa minder: “Bukan, aku yang tidak cocok untukmu, aku adalah janda dan kamu adalah Presdir dari Perusahaan Honeycom, aku...”
Gredy Du tidak memberikan kesempatan kepada Daisy Lin untuk menyelesaikan perkataan. Dia langsung mencium pipi Daisy Lin: “Aku bilang kita memang cocok!”
Perkataan Gredy Du membuat perasaan Daisy Lin menjadi sangat berantakan dan salah tingkah.
Daisy Lin hanya berpikir, seandainya dirinya bisa bertemu dengan Gredy Du lebih awal dan menyerahkan keperawanannya kepada Gredy Du, dia barulah berhak menjadi pendamping Gredy Du. Tetapi Daisy Lin memang sudah gagal berkeluarga, hal ini...
Gredy Du mengajak Daisy Lin mengelilingi semua tempat. Mereka jalan-jalan sambil mengamati kondisi setiap toko, melihat apakah ada yang harus dibenahi?
Semua berjalan dengan lancar, pengurus mall memang menjalankan tugas dengan sangat baik. Saat ini Daisy Lin tidak menginginkan apa-apa.
Daisy Lin bukanlah tipe wanita pemeras, dia sama sekali tidak tertarik dengan produk-produk yang mahal.
Dia hanya membutuhkan tas atau pakaian sebagai keperluan sehari-hari, tidak perlu mahal, yang penting bisa digunakan dan itu sudah lebih dari cukup.
Wajahnya yang cantik juga tidak pernah memakai kosmetik yang berlebihan.
Wanita yang cantik tidak perlu terlalu banyak berdandan dan Daisy Lin adalah wanita seperti itu.
Karena Daisy Lin tidak menginginkan apa-apa, sewaktu mereka melewati toko yang menjual kaus kaki, Gredy Du membelikan sebuah stoking untuknya.
Daisy Lin terbengong dan tidak mengerti, di musim dingin seperti ini kenapa Gredy Du membelikan stoking?
Setelah keluar dari toko tersebut, maka Daisy Lin langsung bertanya dengan penasaran.
Gredy Du menjawab: “Aku pernah melihat wanita lain memakai kaus kaki seperti ini dan mereka terlihat menawan. Jika kamu memakainya, aku merasa kamu akan terlihat sangat cantik, bagaimana kalau malam ini kamu memakainya untukku?”
Daisy Lin merasa malu dan wajahnya mulai memerah. Apakah dia benar-benar tidak tahu apa yang akan Gredy Du lakukan setelah menyuruhnya memekai stoking tersebut?
Dia merasa sangat malu dan tidak tahu apa yang harus dia katakan, tetapi sikapnya malah membuat Gredy Du semakin tertarik.
Awalnya mereka berencana akan makan di sebuah restoran, tetapi Gredy Du tiba-tiba merubah perencanaan.
Gredy Du tidak ingin makan, dia malah tertarik melakukan hubungan dengan Daisy Lin.
Setelah sampai di rumah, Daisy Lin tidak dapat menahan diri dalam dekapan Gredy Du yang begitu hangat, dia langsung memakai stoking yang berwarna hitam.
Sesuai permintaan Gredy Du, Daisy Lin tidak memakai celana dalam, yang dia pakai hanyalah stoking tersebut.
Daisy Lin berkata kepada Gredy Du dengan wajah yang merah merona,: “Aku, aku... sangat jelek.”
Gredy Du tidak menjawab Daisy Lin dengan perkataan, dari dalam kamar terdengar suara desahan, itu adalah jawaban yang paling tulus dari Gredy Du. Daisy Lin bukan hanya sangat cantik, tetapi dia begitu menawan, Gredy Du sangat mencintai dirinya...
Hari berikutnya, Daisy Lin tetap seperti biasa dan kembali bekerja di kantor.
Sewaktu tiba, dari ruangan kantor tiba-tiba terdengar ada yang memecahkan vas bunga dan semua barang berjatuhan.
Daisy Lin terbengong karena tidak tahu masalah apa yang telah terjadi.
Teman baiknya mengatakan: “Daisy Lin, selamat yah, kamu telah diangkat menjadi Wakil Direktur, kamu benar-benar hebat!”
Daisy Lin terbengong sewaktu mendengar ucapan selamat bahwa dirinya naik jabatan. Kenapa belum menjadi Kepala Bagian tetapi langsung menjadi Wakil Direktur?
Dia merasa curiga, apakah semua orang sudah menjadi gila?
Hal ini memang kenyataan, semua masih waras dan tidak ada yang gila.
Saat ini, GM berjalan keluar dan mengumumkan Roy Zhou telah dipecat dari perusahaan karena kasus korupsi.
Karena Daisy Lin telah berjasa atas hal ini, maka dia diangkat menjadi Wakil Direktur.
Daisy Lin baru tersadar setelah beberapa saat. Masalah ini pasti berkaitan dengan Gredy Du. Karena tidak ada alasan yang lebih tepat untuk menjelaskan semua ini.
Jujur saja, sebenarnya GM ingin memperalat dirinya untuk menyenangkan hati Gredy Du.
Hal ini membuat Daisy Lin tidak enak hati. Dia ingin menolak posisi tersebut, tetapi GM bersikeras mempertahankan dirinya.
Daisy Lin tidak berhasil menolak. Semua teman-teman malah mendorong dia untuk masuk ke dalam ruangan Wakil Direktur.
Dia melihat ruangan itu termasuk komputer di atas meja, Daisy Lin hanya terbengong tidak tahu harus melakukan apa.
Saat ini, Daisy Lin mengeluarkan ponsel dan menelepon Gredy Du: “Gredy Du, aku naik jabatan menjadi Wakil Direktur, bagaimana ini?”
Gredy Du malah tertawa dan berkata: “Apa yang kamu takutkan? Aku percaya dengan kemampuan yang kamu miliki.”
“Walaupun mereka mengangkat kamu menjadi Wakil Direktur dikarenakan aku, tetapi kamu bisa mengekspresikan dirimu, buktikan dirimu bisa berada di posisi ini. Mungkin saja suatu hari kamu bisa menjadi terbaik!”
Dukungan Gredy Du membuat Daisy Lin mulai bekerja dengan seirus.
Daisy Lin percaya, dari hasil usaha sendiri, dirinya pasti bisa mengemban jabatan ini dengan sangat baik
Sewaktu bekerja, dia sesekali juga tersenyum sendiri dan raut wajahnya sedikit memerah karena teringat, Gredy Du memuji dirinya sangat cantik, juga memakai lidahnya...
Dia merasa malu saat berpikir sampai di sini.
Di saat Daisy Lin masih serius bekerja, Gredy Du mulai merencanakan pertandingan tinju malam ini.
Dalam kantor, Gredy Du dan Edyanto Liu menandatangani sebuah dokumen.
Setelah menutup pena, Edyanto Liu merasa khawatir dan berkata: “Presdir Du, kali ini terpakai dana perusahaan yang cukup besar!”
“Jika terjadi sedikit kekeliruan dan menyebabkan dana perusahaan ini tidak bisa berputar, maka akan menimbulkan masalah yang sangat besar.”
Gredy Du menghentikan perkataan Edyanto Liu: “Tidak masalah, aku berani memakai dana perusahaan, itu berarti aku sudah cukup yakin.”
“Memang jalan terbaik jika kita menggunakan sistem perdagangan untuk menggertak Jordan Cao, tetapi hal ini berjalan terlalu lambat. Ada beberapa pengusaha berdebat seumur hidup, sampai mati perdebatan mereka juga belum tentu terselesaikan dan semua mempunyai alasan tersendiri.”
“Lagipula perusahaan ini sangat besar. Jika dari pihak kita gagal, maka tetap ada bantuan dari pihak lain.”
“Kita akan bergerak dari sisi lain jika ingin secepatnya mengalahkan Jordan Cao. Kita perlu memakai sekop untuk menggali apa yang dia miliki”
“Aku percaya, asalkan kita mendapatkan kelemahannya maka Jordan Cao akan menghadapi jalan buntu!”
Melihat Gredy Du yang sudah bertekad bulat dan perkataannya memang masuk akal, maka Edyanto Liu juga tidak mengatakan apapun lagi.
Sejauh ini, Perusahaan Honeycom di tangan Gredy Du memang terus berkembang.
Maka Edyanto Liu bisa mempercayai Gredy Du dengan sepenuh hati. Dia percaya tindakan Presdir akan membangkitkan sebuah mujizat untuk menghancurkan Jordan Cao!
Saat ini Jordan Cao juga sedang memikirkan hal yang sama.
“Brengsek, aku rela kehilangan harga diri demi mempertahankan kekayaan. Aku akan mempertaruhkan 100 juta RMB (sekitar 200 miliar Rupiah) untuk pertandingan nanti malam dan aku akan menjadi orang yang benar-benar kaya!!!”
Novel Terkait
Adieu
Shi QiLoving Handsome
Glen ValoraDon't say goodbye
Dessy PutriHis Second Chance
Derick HoMy Perfect Lady
AliciaPrecious Moment
Louise LeeBehind The Lie
Fiona LeeThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)