The Great Guy - Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
Ketika Gredy Du sedang tidur di depan Daisy Lin keesokan paginya, telepon berdering.
Dia tidak ingin mengangkatnya, dia tidak rela untuk meninggalkan wanita muda yang glamor ini dalam pelukannya, terutama kelembutan yang ada di telapak tangannya, sangat nyaman.
Tapi dia tidak tahan dengan dering telepon yang berdering berulang kali, dan Daisy Lin, yang terbangun dalam pelukannya, tersipu dan menyampingkan tangannya. Gredy Du tidak punya pilihan selain mengangkat telepon dari penelepon yang tidak dikenal itu.
"Halo, siapa."
"Gredy Du, kamu ... bisakah kamu membantuku, anggap aku memohon padamu."
Suara itu sangat familiar, Gredy Du tertegun, dan kemudian teringat, bukankah ini Wylda Yu?
Dia masih ingat bahwa kemarin Wylda Yu memberitahunya bahwa mereka berdua tidak usah menghubungi satu sama lain lagi. Mengapa dia meneleponnya sepagi ini? Gredy Du bertanya-tanya, dia khawatir apakah ada hubungannya dengan Garry Fan si bajingan itu lagi?
Benar saja, setelah bertanya di telepon, Wylda Yu menjelaskan apa yang terjadi pada Darfin Yu.
"Meskipun ayahku sangatlah buruk, tapi bagaimanapun juga dia adalah ayahku. Aku tidak bisa begitu saja melihat kerja keras hidupnya dihancurkan dan semua diambil oleh orang lain. Sebagai putrinya, aku tidak bisa melakukan apapun….."
Gredy Du terdiam beberapa saat, dan kemudian dia berjanji untuk membantunya dalam masalah ini.
Tentu saja dia bisa menolak, tetapi setelah dia menolak, Wylda Yu hanya memiliki pilihan untuk masuk ke dalam pelukan Garry Fan.
Wanita yang begitu menawan, yang merebut kali pertamanya, dan dia tidak ingin Garry Fan si bajingan itu mengambil keuntungan darinya
Jadi dia menyetujui masalah ini tanpa ragu sama sekali.
Tapi kemudian dia berkata kepada Wylda Yu: "Jangan terlalu khawatir tentang masalah ini, biarkan Darfin Yu menunggu beberapa hari!"
Gredy Du sudah punya rencana, mudah untuk berurusan dengan Garry Fan, tapi ada keluarga Fan di belakangnya, dan dia juga harus sekalian membererkan mereka semua.
Jadi setelah beberapa hari, bukan menunggu Gredy Du untuk memiliki mood yang baik, tapi menunggu rencana yang dia buat membuahkan hasil.
Tetapi Wylda Yu tidak masalah dengan ini, Gredy Du bersedia membantunya, dia sudah sangat bahagia.
Setelah menutup telepon, Wylda Yu sangat tenang, mengingat bahwa dia telah mengatakan bahwa dia tidak akan menghubunginya lagi hari itu, dan hari ini Gredy Du masih membantunya, dia merasa sangat malu, tetapi dia tidak memiliki cara yang lebih baik untuk melakukan ini, dia hanya bisa meminta bantuan Gredy Du.
Ketika dia pertama kali berhubungan dengan Gredy Du, dia masih harus memberi Gredy Du imbalan sebesar 10 ribu RMB (sekitar 20 juta rupiah) ...
Memikirkan kejadian ini, Wylda Yu tidak bisa menahan senyum masam di wajahnya.
Dia mengira Gredy Du adalah orang miskin, tetapi sekarang, 'orang malang' itulah yang dia minta bantuan.
Pada saat ini, Gredy Du si "orang malang" sudah bangun, dan setelah mencuci muka dan menyikat gigi dan sarapan dengan Daisy Lin, dia mengantar Daisy Lin ke tempat kerjanya.
Setelah mengemudi ke sekolah, Gredy Du bersiap untuk berbicara dengan Wylda Yu tentang masalah ini secara langsung.
Tapi sebelum dia sempat masuk sekolah, dia dihadang oleh Garry Fan.
Kali ini, Garry Fan membawa lebih dari 30 orang, semuanya berpakaian hitam dan celana panjang hitam, terlihat sangat galak.
Berjalan ke depan Gredy Du, Garry Fan penuh dengan kesombongan, dan matanya penuh dengan niat buruk.
"Bukankah kamu sangat hebat kemarin? Tunjukkan lagi kehebatanmu hari ini padaku!"
"Ayo, buka bagasi mobilmu, ambil semua uangnya, terus beli orang-orang ini, kamu lihat apakah mereka berani menerimanya!"
Gredy Du memandang orang-orang di sekitarnya, salah satunya tampak tidak asing, tetapi dia yakin dia tidak mengenalnya.
Dia berpikir sejenak, dan akhirnya ingat bahwa ketika dia pergi ke tempat Jordan Cao melakukan pembunuhan malam itu, dia ada di sana.
Setelah mengingat ini, Gredy Du tiba-tiba menyadari, "Oke, kamu botak. aku tidak menyangka kamu berkerja sama dengan Jordan Cao."
Garry Fan sangat bangga, "Bagaimana, sekarang kamu sudah takut, hah?"
"Aku tahu identitasmu, Gredy Du, ketua perusahaan Honeycom, memang kenapa, aku masih merupakan tuan muda dari keluarga Fan. dalam hal uang, aku tidak akan kalah darimu dan aku tidak kalah darimu dalam hal kekuasaan. Berbicara tentang, aku sekarang memiliki lebih dari 30 orang! "
"Bagaimana, yang bermarga Du, menurutmu aku sedikit menindas orang kah?"
"Aku beritahu kamu, hari ini aku ke sini memang bertujuan untuk menindasmu, bajingan!"
"Aku mengandalkan sejumlah besar orang ini untuk menindasmu dan jika kamu tidak puas. Kamu bisa melawan, kamu bisa satu lawan semua!"
Melihat wajah Garry Fan yang sangat bangga, Gredy Du sangat ingin menamparnya.
Jadi dorongan semacam ini tidak lagi terbatas pada dorongan hati, tetapi segera berubah menjadi tindakan nyata, dan menamparnya.
Garry Fan tercengang saat itu, dia tidak pernah menyangka Gredy Du begitu marah.
Di hadapan begitu banyak orang, Gredy Du berani memukulnya? !
Sambil memegangi wajahnya yang panas, Garry Fan dengan marah mengutuk: "Gredy Du, apakah kamu ingin mati?!"
Gredy Du tidak repot-repot memperhatikannya, dan langsung memandang ke sekeliling anak buah Jordan Cao.
"Kalian suka mengeroyok orang, bukan?"
"Oke, aku akan memuaskan kalian hari ini dan memberitahu kalian apa artinya banyak orang mengeroyok sedikit orang!"
Mengangkat kedua tangan, menepuk-nepuk, dan pada saat berikutnya, sekelompok orang bergegas keluar dari daerah sekitarnya, ratusan orang.
Semuanya mengenakan sarung tangan putih di tangan mereka dan mereka semua membawa parang, yang tampaknya merupakan perlengkapan standar Victor Qin.
Sekelompok orang yang awalnya cukup sombong itu tiba-tiba tercengang saat ini. Mereka tidak menyangka bahwa Gredy Du akan menyiapkan penyergapan ini sejak lama, menyembunyikan begitu banyak orang Victor Qin!
Ketika lebih dari seratus orang menarik parang dan bergegas ke arah 30 anak buah Jordan Cao, Gredy Du memandang Garry Fan yang berdiri dengan tercengang di tempatnya, dan mengulurkan tangannya untuk mencekik lehernya.
"Hei botak, kamu sangat suka dipukuli ya? Kamu akan merasa tidak nyaman jika hanya satu hari saja tidak dipukuli bukan?"
"Jika ini masalahnya, maka aku akan memuaskanmu!"
Setelah berbicara, tanpa memberi Garry Fan kesempatan untuk memohon belas kasihan, Gredy Du mengangkat tinjunya dan memukul wajahnya dengan tinjunya.
Setelah lebih dari 30 pukulan berturut-turut, wajah Garry Fan dipukuli hingga bentuk wajahnya berubah dan lebih dari selusin giginya patah.
Setelah melonggarkan cengkramannya terhadap Garry Fan yang sudah tidak berdaya, Gredy Du langsung menendang orang itu hingga terpental lebih dari 1 meter jauhnya.
Detik berikutnya, Garry Fan langsung tersungkur di atas tanah, benar-benar tidak berbentuk seperti seonggokan lumpur, tidak ada lagi gerakan.
Hanya telapak tangannya yang masih bergerak, mencoba bangkit.
Hanya dalam lima menit, semua anak buah Jordan Cao ditebas dan roboh di atas tanah seperti Garry Fan.
Tanah berlumpur yang kekuningan itu, pada saat ini berubah menjadi merah karena tertutupi oleh darah.
Gredy Du menyalakan rokok, lalu berjongkok di depan Garry Fan, mengulurkan tangan dan menampar wajahnya yang bengkak.
"Hei botak kecil, aku mempersilakanmu datang untuk menghambatku lagi besok, tapi ingatlah untuk membawa lebih banyak orang."
"Kalau tidak, itu benar-benar tidak cukup untuk dibabat habis, idiot, apakah kamu dengar?!"
Garry Fan tidak mau bicara, dia datang untuk membunuh orang, tapi semua orang yang dibawanya disingkirkan dengan mudahnya.
Sikap sombong dia sebelumnya, sekarang tampak seperti lelucon besar.
Tetapi dia tidak berbicara, Gredy Du tetap bisa membuatnya berbicara.
Dia mengulurkan tangannya, Gredy Du mengambil parang dari bawahannya itu dan mengarahkannya ke lengan Garry Fan.
"Aku akan menghitung sebanyak tiga kali. Jika kamu tidak memanggil Tuan dalam hitungan ketiga, maka lihatlah apakah aku berani atau tidak memotong lenganmu!"
Gredy Du saat ini tidak menakuti Garry Fan.
Dia sangat marah selama dua hari ini dicari masalah oleh dirinya, jika dia tidak mempersiapkan ini semua dari awal hari ini, dia pasti akan berakhir sama dengan Garry Fan.
Jadi dia menatap Garry Fan dan memulai hitung mundur——
"Tiga……"
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Charming Lady Boss
AndikaDon't say goodbye
Dessy PutriBeautiful Love
Stefen LeeMr. Ceo's Woman
Rebecca WangThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)