The Great Guy - Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
Sebanyak enam orang preman, Gredy Du karena kematian Sunny Sun api di hatinya pun membara, karena itu serangannya juga sedikit ganas.
Salah satu botol pecah, dan menusuk tiga di antaranya, dan dua lainnya dipukul habis-habisan olehnya.
Hanya dalam dua menit, Gredy Du membaringkan semuanya, berbaring di tanah, merengek seperti anjing tua.
"Kakak Du, apakah itu benar-benar kamu?"
Sonia Qin pernah bermain dengan Gredy Du dan juga Victor Qin. Saat itu, usianya baru sekitar sepuluh tahun, tapi dia masih ingat Gredy Du.
Di saat berhadapan dengan Sonia Qin, Gredy Du tidak begitu kejam lagi. Sebaliknya, dia lembut dan menganggap Sonia Qin sebagai saudara perempuannya sendiri.
Dengan lembut mengelus kepala kecil Sonia Qin: "Kamu baik-baik saja?"
Sonia Qin menggelengkan kepalanya dengan penuh semangat: "Kakak Du, aku baik-baik saja, terima kasih."
Gredy Du baru saja akan menanyakan Sonia Qin tentang asal mula preman ini dan situasi Victor Qin baru-baru ini, tiba-tiba mendengar suara orang sedang marah.
"Bajingan, pria buta mana yang ternyata telah berani menyentuh Babi Belandaku, benar-benar sudah bosan hidup!"
Babi Belanda adalah hewan yang lumayaan kecil dan cukup lincah, dan orang yang menyerbu Gredy Du adalah orang yang memiliki bobot hampir mencapai 150 KG.
Sonia Qin yang sedang berada di sebelah terlihat ketakutan: "Kakak Du, ayo cepat pergi. Nama orang ini adalah Dicky He. Orang-orang di jalan sering memanggilnya dengan sebutan Babi Belanda. Lucu mendengar julukan itu, tapi dia sangat galak. Semua orang bahwa dia pernah membunuh orang! "
Sonia Qin benar-benar takut, jangankan seorang gadis kecil, bahkan orang biasa saja mendengar tentang telah pernah membunuh orang saja, diperkirakan mereka akan mengambil jalan memutar.
Tapi Gredy Du jelas bukan orang biasa, hanya dalam suasana hati yang buruk malam ini, jadi dia memutuskan untuk membersihkan Geng Babi Belanda!
Namun disaat itu, tiba-tiba, ada raungan amarah.
"Aku ingin melihat bajingan mana yang berani menyentuh adik perempuan dari Victor Qin. Aku akan memotongnya hari ini!"
Dengan raungan dan hula, sekelompok orang bergegas menghampiri dan membuat meja dan kursi di bar terbalik.
Dari awal dibukanya Bar Freedom belum pernah terjadi kerusuhan, dan malam ini tampaknya akan mengalami satu kali bencana besar.
Dan salah satu orang yang datang itu adalah kakak laki-laki Sonia Qin dan juga teman sekelas Gredy Du di sekolah menengah, Victor Qin.
Pada saat ini, di tangan kiri dan kanan Victor Qin sedang memegang dua pisau gunung, dengan 8 sampai 9 saudara di belakang, satu persatu dengan eksresi marah.
Victor Qin bergegas ke depan dan melihat preman yang tergeletak di tanah dan melihat Gredy Du yang telah melindungi Sonia Qin di belakangnya. Dia mengangguk lembut.
Dia tidak menyapa. Meskipun dia sangat berterima kasih kepada Gredy Du, namun dia khawatir jika dia terlalu banyak berbicara dengan Gredy Du, Babi Belanda akan mencari perhitungan dengan Gredy Du. Dia tidak ingin teman-teman lamanya mendapat masalah.
Saat berikutnya, Victor Qin memegang dua pisau, salah satunya mengarah ke Babi Belanda.
"Dasar Bajingan kamu Babi Belanda!!! kita semua sedang enak-enak makan di Restoran Hotpot. Kamu berani menyentuh adikku?"
Dengan ujung pisau di depan, wajah Babi Belanda itu bergetar, terlihat cemoohan dan jijik.
"Makan di Restoran Hotpot, dasar keparat! Aku sudah berapa lama makan di Restoran Hotpot ini, Berdasarkan alasan apa kamu Victor Qin masuk seenaknya saja, karena kamu bisa memotong, karena kamu bisa bertarung? Aku beritahu kamu, aku bukan seorang yang lembut hatinya.
"Aku juga memberitahumu hari ini bahwa aku yang mengatur orang untuk melecehkan saudara perempuanmu, dan aku juga yang mengatur orang untuk melapor kepadamu. Aku hanya ingin membawamu ke sini dan memotongmu menjadi tipis-tipis malam ini.
"Tapi jangan khawatir. Sebelum kamu mati, aku berjanji untuk melepas celana adikmu dan bersenang-senang bersamanya di depanmu. Kamu tidak akan merindukan adik yang begitu cantik, bukan? Tidak masalah. Aku akan menunjukkan pemandangan tersebut pada malam ini. "
"Membiarkan mu melihat betapa genitnya Sonia Qin dan betapa menyenangkannya di sana!"
Babi Belanda melakukan penghinaan yang sangat provokatif, membuat kepala Victor Qin marah, hampir dari mata menyembur keluar!
"Babi Belanda, bajingan ingin mencari mati ya!"
Mereka semua bercampur aduk menjadi satu di jalan. Victor Qin tidak tahan dengan penghinaan dan provokasi tersebut. Dia tidak sabar ingin memotongnya dengan pisaunya sendiri.
Namun, gerakan Babi Belanda yang gemuk itu sangat cepat, dengan satu tapakan kaki membuat Victor Qin mundur ke belakang.
Saat berikutnya, dengan satu gerakan tangan Babi Belanda itu, bar tersebut secara cepat berdiri lebih dari 30 orang, semuanya adalah pria preman.
Seperti kata Babi Belanda tadi, dia akan membunuh Victor Qin malam ini, jadi dia sudah lama menyimpan orang di sini.
Tetapi dia tidak menyangka bahwa Gredy Du tiba-tiba membunuh kelima saudara laki-lakinya di tengah perjalanan rencananya.
Jika tidak, akan mudah untuk membunuh delapan atau sembilan orang dari Victor Qin dengan kekuatan bertarung mereka yang berjumlah empat puluh orang!
Jadi ketika dia ingin mencincang, dia juga menunjuk ke Gredy Du dan berkata: "Cincang Si brengsek itu untuk ku!"
Harus dikatakan bahwa anak buah Victor Qin memang setia dan pemberani. Tidak ada yang mundur bahkan dalam situasi satu lawan empat. Mereka sudah siap mati di depan.
Bahkan jika beberapa saudara ditebas, mereka juga menahan rasa sakit dan meraung ke Victor Qin: "Kakak besar cepat pergi, ajak yang lainnya untuk membalas dendam saudara kita!"
Victor Qin sebagai pemimpin, bagaimana dia bisa meninggalkan saudaranya di sini.
Dia berkata kepada Gredy Du: "Gredy, adikku aku serahkan padamu, cepat pergi. Jika aku tidak mati, aku berhutang satu nyawa padamu!"
Selesai berkata, Victor Qin segera berlari ke arah Babi Belanda dengan pisau.
Raja bandit harus ditangkap terlebih dulu. Dalam situasi saat ini dikepung dan dibunuh, dia harus memotong Babi Belanda terlebih dahulu.
Namun Babi Belanda membawa terlalu banyak orang, sebelum ia berhasil menerobos sampai ke depan hadapannya, langsung dikepung oleh sekelompok orang Babi Belanda.
Gredy Du ingin naik membantu, tapi Sonia Qin masih di belakangnya. Di saat itu, beberapa preman datang ke arah Gredy Du dengan membawa pisau, Gredy Du harus melindunginya.
Dan lagi, ia memberikan Hardi Yin isyarat melalui tatapannya.
Para preman dengan ganas memegang pisau di depan mereka membuat takut sebagian besar pelanggan. Bahkan jika ada beberapa orang yang menonton kesenangan itu, mereka juga bersembunyi jauh.
Hanya ada dua orang di ruangan itu yang tidak bergerak sama sekali, satu adalah Bibi Yue yang melihat adegan itu, dan yang satunya adalah Hardi Yin, yang hanya sedang minum.
Hardi Yin menerima isyarat mata Gredy Du dan segera membuang cangkir anggur di tangannya.
Sebuah pisau yang akurat mengarah leher Victor Qin, segera diblokir, menyelamatkan nyawa Victor Qin.
Dan saat berikutnya, Hardi Yin berubah menjadi harimau buas di hutan, dan menyerbu kelompok preman dengan pisau.
Pada saat yang sama, bibi Yue yang duduk di Bar Freedom, juga membuka mulut.
"Hey Babi Belanda, apa kamu sudah gila? Aku masih duduk di sini. Kamu memotong orang di depanku?"
Sebutan nama Babi Belanda ini sudah cukup kekanak-kanakan untukmu. Memanggil Babi Belanda dari mulut Bibi Yue semakin mencela kepolosan seperti anak kecil, yang membuat Babi Belanda merasa terhina, dan niat asli bibi Yue memang seperti itu.
Kemudian, Babi Belanda yang bersembunyi di belakang kerumunan itu mengacungkan pisau ke Bibi Yue.
"Kamu dasar wanita centil, kamu duduk di sana sepanjang hari, menggertak saja bisanya. Kamu benar-benar berpikir kamu itu apa, masih ingin menghentkan keributan di sini."
"Aku akan memberitahumu kebenaran pada hari ini bahwa jika kamu laki-laki, datang kemari akan dipotong-potong. Jika perempuan, dia akan dipermainkan!"
"Bibi Yue, menurutku kamu juga terlihat genit. Kamu tunggu saja dulu. Saat aku selesai memotong orang, aku akan membawamu ke surga. Aku akan memelukmu setiap hari. Sedangkan untukmu, kamu bisa duduk di pangkuanku!"
Ini sangat gila. Babi Belanda ini benar-benar gila. Ada parang di tanganku. Aku memiliki aura yang sangat membara.
Saat berikutnya, pelayan di belakang bibi Yue berjalan menuju Babi Belanda, seolah ingin membalas dendam.
Namun, bibi Yue itu justru mengulurkan tangannya untuk menghentikan gerakannya.
Kemudian dia berdiri dan berjalan menuju Babi Belanda sambil tersenyum.
Saat berjalan, matanya yang menawan tertuju pada Gredy Du.
"Pria tampan, aku akan membantumu untuk membunuh Babi Belanda untukmu. Kamu berhutang budi padaku. Ingatlah untuk membayar kembali!"
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraTen Years
VivianCinta Yang Tak Biasa
WennieHarmless Lie
BaigeWaiting For Love
SnowMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)