The Great Guy - Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
Wylda Yu merasa sangat resah, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Dia jelas sudah meminta bantuan Gredy Du, dan Gredy Du sudah setuju, tetapi Darfin Yu tidak sabar menunggu.
Dua hari yang lalu hanya panggilan telepon, hari ini dia sudah langsung datang memohon ke sekolah, itu membuatnya benar-benar tidak berdaya.
Wylda Yu sudah melihat Gredy Du dari kejauhan, dan dia langsung seperti melihat harapan.
Tetapi kemudian, Gredy Du memberi isyarat OK padanya, dan pada saat yang sama dia mengangkat ponsel untuk memberi isyarat agar dia melihat ponselnya.
Wylda Yu mengangkat ponsel dan melihatnya, dia menyadari ada sebuah pesan: Garry Fan sudah mati, masalahnya sudah beres.
Dengan adanya pesan ini, Wylda Yu langsung menghela napas lega, dia akhirnya bisa menyelesaikan masalah Darfin Yu saat ini.
Setelah menunjukkan pesan itu kepada Darfin Yu, Darfin Yu langsung terlihat sangat gembira.
Dia tidak peduli dengan nyawa Garry Fan, dia hanya memikirkan barang-barang miliknya.
Lalu ia bergegas berkata dengan ekspresi penuh dengan rasa terima kasih: "Terima kasih Presdir Du, terima kasih putriku, terima kasih Presdir Du, terima kasih putriku ..."
Hanya dua kalimat ini yang ia katakan berulang-ulang, seolah-oleh dia tidak bisa mengatakan perkataan lain lagi, tetapi itu juga mengungkapkan kegembiraan di hati Darfin Yu saat ini.
Adapun hal perlakuan Gredy Du selanjutnya ... dia tidak berani memikirkannya, kelak dia bisa hidup dengan kekayaannya sekarang dengan damai, dia sudah merasa puas akan itu ...
Pada siang hari, Gredy Du pergi ke kantin untuk makan, tetapi dia diberi tahu bahwa konselornya, Wylda Yu sedang mencarinya.
Setelah tiba di kantor Wylda Yu, Gredy Du sudah mencium aroma makanan yang wangi setelah dia membuka pintu.
Gredy Du tertegun, "Ada apa ini, kamu bisa memasak sendiri di sekolah, dan menyuruhku mencicipi masakanmu?"
Wylda Yu menggelengkan kepalanya, "Aku baru saja memesan makanan katering, dan tidak sengaja memesan terlalu banyak, jadi aku memanggilmu untuk makan bersama."
Gredy Du tertawa, "Perkataanmu ini kenapa seperti tidak memiliki ketulusan sedikit pun? Jika kamu ingin berterima kasih kepadaku, kamu katakan saja, untuk apa bertele-tele."
Gredy Du dengan tidak sungkannya mengungkapkan maksud Wylda Yu dengan satu kalimat.
Dia tidak enak berkata-kata lagi, dia menyerahkan sepasang sumpit kepada Gredy Du.
Sambil duduk untuk makan, dia berkata kepada Gredy Du: "Terima kasih banyak karena kamu sudah membantu menangani masalah Garry Fan."
"Jika, jika kamu membutuhkan aku melakukan sesuatu sebagai tanda terima kasih, aku, aku bersedia melakukannya, tetapi hanya sekali."
Maksudnya sangat jelas, dia pikir Gredy Du ingin melakukan itu dengannya, jadi dia bersedia memberikan tubuhnya sebagai tanda terima kasih.
Tetapi yang diinginkan Gredy Du jelas bukan ini, "Yang aku inginkan adalah kamu selamanya menjadi wanitaku."
"Malam pertamamu milikku, jadi dalam kehidupan ini kamu adalah wanitaku, tidak ada yang bisa menyentuhmu kecuali aku."
Sangat gila, sangat agresif, dan sangat tidak masuk akal.
Tetapi kegilaan dan sikap tidak masuk akal semacam ini membuat Wylda Yu merasakan kehangatan di hatinya.
Dia tidak tahu apakah itu rasa suka atau cinta, tetapi dia tidak menganggap perasaan ini mengganggu.
Selain itu, dia tiba-tiba memikirkan tentang satu hal, yaitu mengakui kesalahan setelah semuanya sudah terjadi, sepertinya itu bukan hal yang tidak bisa diterima.
Tetapi ketika dia kemudian mengingat apa yang terjadi padanya dengan Gredy Du setelah diberi obat oleh Darfin Yu hari itu, dia merasa sedikit tidak dapat merimanya.
Bagaimanapun, pada saat itu, itu bukan dari hatinya, itu terjadi karena pengaruh obat.
Wylda Yu merasa sedikit bingung, dia juga tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.
Pada saat ini, Gredy Du berkata padanya: "Tidak masalah, aku akan menunggumu, menunggu hingga kamu benar-benar membuka hatimu untukku, kemudian aku baru akan membobol tubuhmu dan membuatmu merasa nyaman dan bahagia."
Awalnya, Wylda Yu cukup terharu, tetapi setelah mendengar kalimat terakhir, wajahnya memerah karena malu.
Dia memelototi Gredy Du, dia tersipu dan tidak berbicara lagi, dia hanya terus menundukkan kepalanya dan makan.
Gredy Du juga tidak menggodanya lagi, pelan-pelan saja, ada kemajuan lebih baik daripada tidak ada kemajuan.
Selain itu, dia sekarang memiliki kepercayaan diri yang cukup bahwa Wylda Yu pasti akan menjadi wanitanya, dia tidak akan bisa lari darinya dalam kehidupan ini.
Namun ... Kemana Siska Meng pergi?
Memikirkan wanita, Gredy Du teringat Siska Meng, dia tidak dapat menemukannya tidak peduli bagaimana dia mencarinya, dia menghilang dengan sangat aneh...
Dalam setengah bulan berikutnya, semuanya berjalan sangat lancar.
Gredy Du pergi ke kelas di sekolah pada siang hari, dan kembali ke perusahaan untuk menangani pekerjaan pada malam hari, setelah kembali ke rumah, dia bermesraan dengan Daisy Lin, dia merasa kehidupannya sangat bahagia.
Namun, setelah berhubungan dengan Daisy Lin pada malam hari, Daisy Lin tiba-tiba berkata kepadanya: "Aku akan pindah besok."
Gredy Du tercengang, dia tidak mengerti apa yang dimaksud Daisy Lin.
Daisy Lin bertanya kepadanya: "Apakah kamu akan menikahiku?"
Gredy Du terdiam begitu pertanyaan ini masuk ke telinganya, dia sudah pernah mengatakannya sebelumnya bahwa dia tidak akan menikahi Daisy Lin.
Daisy Lin jelas mengingat ini, jadi dia berkata sambil tersenyum sedih: "Jadi kita tidak bisa bersama."
"Aku adalah seorang wanita yang memiliki rasa cinta yang mendalam untuk keluargaku, aku juga berharap bahwa priaku adalah milikku sendiri, dan sejauh yang aku tahu tentang dirimu, itu mustahil bagi kita berdua, meskipun aku memang sedikit menyukaimu."
"Dan ... aku 6-7 tahun lebih tua darimu, ketika kamu berusia 40 tahun, aku akan menjadi seorang wanita yang hampir berusia 50 tahun."
"Saat itu, aku sudah tua dan keriput, sedangkan kamu masih muda dan kuat, meskipun kamu masih tetap memperlakukanku dengan baik, namun aku juga tidak ingin menerima masa depan seperti itu."
Daisy Lin malam itu mengatakan banyak hal, dan dia sewaktu-waktu akan meneteskan air mata, itu membuat orang yang melihatnya merasa kasihan padanya.
Tetapi sikapnya sangat tegas, mereka harus berpisah, tidak ada kemungkinan untuk bersama sedikit pun.
Oleh karena ini, Gredy Du tidak mengatakan apapun lagi.
Saat mengantar Daisy Lin pergi, Gredy Du berkata padanya: "Jika kamu menemui masalah kelak, kamu bisa menghubungiku kapan saja."
Daisy Lin mengangguk dan mengatakan "terima kasih" ...
Daisy Lin sudah pergi, dan Gredy Du kembali ke kehidupannya yang tinggal sendirian.
Biasanya dia juga akan teringat dengan Daisy Lin, tetapi Gredy Du tidak pernah masuk ke dalam kehidupannya lagi.
Jika berjodoh dia pasti akan memiliki hubungan dengan Daisy Lin lagi, dia tidak perlu mengambil inisiatif secara khusus.
Malam itu, setelah dia pulang dari perusahaan, dia mengendarai mobil kembali ke kediamannya.
Hanya saja ketika dia baru saja naik ke atas, dia melihat ada orang duduk dan meringkuk di lantai koridor, ada banyak botol anggur di sampingnya.
Cahaya lampu redup, Gredy Du tidak bisa melihat dengan jelas, dia menyalakan senter ponselnya, kemudian dia tertegun.
Dia tidak pernah menyangka bahwa orang yang duduk di depan rumahnya adalah Jenny Fan.
Gredy Du berjalan mendekatinya dan menatap Jenny Fan dengan mata kabur, dia bertanya dengan heran: "Bukankah kamu sudah kembali ke ibukota provinsi?"
Jenny Fan mengangkat kepalanya dan melirik Gredy Du, lalu bergumam: "Mereka memberikan kompensasi, satu miliar RMB (sekitar 2 triliun rupiah), jadi aku kembali untuk mengambil uangnya."
Perkataan ini dikatakan tanpa awal dan akhir, tetapi Gredy Du memahaminya.
Dia akhir-akhir ini selalu memperhatikan masalah ini, keluarga Fan sangat marah atas kematian Garry Fan, tetapi Jordan Cao juga bukan orang yang mudah ditangani, dia bukan hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, yang paling penting adalah masih ada keluarga Lei sebagai backingannya yang mendukungnya.
Bagaimanapun, orang-orang keluarga Lei merupakan orang yang memiliki kedudukan di pemerintahan, tidak peduli seberapa tinggi kedudukan keluarga Fan, mereka juga tidak bisa mengabaikan orang yang memiliki kedudukan di pemerintahan.
Selain itu, Garry Fan meninggal karena hal semacam itu, bukan dibunuh orang lain, jadi keluarga Fan akhirnya terpaksa mengalah.
Dan harga yang harus dibayarkan Jordan Cao kepada keluarga Fan yang mengalah adalah satu miliar RMB, itu membuatnya merasa sangat sakit hati.
Itu sebabnya Jenny Fan datang ke sini, sangat jelas dia datang untuk mengambil uang.
Setelah memahami tujuan kedatangan Jenny Fan, Gredy Du tidak bertanya lebih banyak lagi, dia membungkuk untuk membantunya bangkit.
Tetapi saat ini, Jenny Fan mendorong Gredy Du menjauh, dia bahkan berteriak dengan berlinang air mata: "Kenapa kamu berbohong padaku?!"
Gredy Du merasa bingung, kemudian Jenny Fan terus bertanya: "Jelas-jelas kamulah yang membunuh adikku, kenapa kamu berbohong padaku!!!"
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanPenyucian Pernikahan
Glen ValoraPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMr. Ceo's Woman
Rebecca WangBack To You
CC LennySang Pendosa
DoniMy Perfect Lady
AliciaBehind The Lie
Fiona LeeThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)