The Great Guy - Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang

Walaupun Gredy Du masih mengkhawatirkan masalah Siska Meng, tetapi dia tetap merasa peduli dengan Perusahaan Honeycom dan tidak boleh kehilangan orang yang berbakat.

Di saat Gredy Du bertanya terakhir kalinya, jawaban Juliana Chu malah membuat Gredy Du merasa kaget.

“Orang itu baru saja menyelesaikan study di luar negeri. Dia sangat berbakat dan cukup percaya diri. Dia ingin menjadi Wakil Direktur di Perusahaan Honeycom.”

“Menjadi Wakil Direktur?”

Perkataan ini membuat Gredy Du terkejut.

Karena Gredy Du juga tidak terlalu mengerti. Sebenarnya apa yang dipikirkan si bocah yang baru menyelesaikan study di luar negeri ini? Kenapa baru saja lulus kuliah dan langsung berniat menjadi Wakil Direktur di Perusahaan Honeycom?

Sewaktu Juliana Chu meminta Gredy Du interview orang tersebut, Gredy Du langsung menyetujui tanpa ada rasa ragu.

Gredy Du cukup penasaran dengan orang itu. Sebenarnya apa yang dia pikirkan? Kenapa dia begitu berani meminta posisi Wakil Direktur?

Siang hari, Gredy Du langsung pergi ke tempat yang sudah di atur oleh Juliana Chu. Sambil makan sambil interview, biar hal ini kelar secepatnya.

Dalam ruang private, Gredy Du melihat Juliana Chu telah membawa orang tersebut.

Perawakan orang itu sangat lumayan, dia masih muda dan ganteng, sepertinya cukup berpengetahuan.

Tetapi sewaktu bersalaman dan menyapa, Gredy Du sudah merasakan kesombongan orang tersebut.

Gredy Du mengulurkan tangan dan berkata: “Halo, aku adalah Gredy Du.

Tetapi orang itu hanya duduk di kursi dan tidak bergerak sama sekali. Bokong dia seperti memang terkunci di kursi.

“Ya, aku sudah mendengar namamu, duduklah Presdir Du!”

Dia memperlakukan Gredy Du seperti orang yang datang untuk interview.

Tetapi karena menghargai Juliana Chu, Gredy Du hanya diam saja, dia menyimpan kembali tangannya dan duduk.

Waktu selanjutnya, Gredy Du sekilas interview orang berbakat yang bernama Edward Ma sambil melihat kertas catatan riwayat hidup.

Tidak ada yang istimewa. Nilai pelajaran sekolah menengah hanya biasa-biasa saja, Edward Ma bisa sekolah di luar negeri juga karena mendapat dukungan keluarga yang menjual beberapa properti.

Sekarang sudah lulus kuliah, dia berharap bisa mendapatkan pekerjaan dengan posisi tinggi, sekalian pamer bahwa dirinya adalah lulusan dari universitas luar negeri.

“Perusahaan dalam negeri biasa-biasa saja. Bagian manajemen juga sangat ketinggalan, bahkan cara mengatur restoran KFC saja tidak tahu. Apakah kamu tahu seberapa pesat perkembangan manajemen mereka? Semua tidak akan terpikir oleh kamu.”

“Mereka hanya memerlukan 6 atau 7 karyawan dalam satu restoran. Dengan beberapa karyawan, mereka sudah bisa menangani ribuan konsumen dan pelayanan mereka sangat memuaskan. Coba kamu ceritakan, apakah perusahaan dalam negeri bisa menyaingi mereka? Benar-benar sampah...”

Edward Ma membuka mulut dan langsung marah-marah. Dia terlalu membanggakan luar negeri, sepertinya dia merasa kotoran anjing di sana juga harum baunya. Kotoran yang dikeluarkan mereka berbentuk Cumin flavor (sejenis bumbu yang digunakan untuk BBQ), tidak perlu diolah juga bisa langsung dimakan.

Terutama perkataan dia “dalam negeri yang bagaimana”, terdengar seperti sudah lupa dengan asal-usulnya sendiri.

Gredy Du melirik Juliana Chu. Dia tidak mengerti kenapa Juliana Chu bisa tertarik dengan bocah seperti ini.

Tetapi saat ini Juliana Chu malah menundukkan kepala dan memakan beef steak, dia bersikap cuek dengan kondisi ini.

Kalau begini, Gredy Du juga tidak akan merasa segan lagi.

Detik selanjutnya, Gredy Du berkata kepada Edward Ma: “Sesuai dengan perkataan kamu, manajemen di luar negeri memang sudah berkembang dan lebih berbeda, tetapi masih tidak sebanding dengan bagian Biro Sanitasi Lingkungan dalam negeri, yang hanya beranggotakan 20 orang petugas kebersihan.”

“20 orang ini bertanggung jawab atas kebersihan jalan di seluruh kota.”

“Apakah kamu merasa manajemen seperti ini kalah dengan manajemen KFC di luar negeri?”

Perkataan Gredy Du sangat masuk akal dan membuat Edward Ma terdiam.

Tidak lama setelah itu, Edward Ma tiba-tiba memukul meja dengan kuat.

“Aku paling tidak suka dengan tingkah laku orang kaya seperti kamu. Jelas-jelas tidak berkemampuan dan hanya bisa mengandalkan kekayaan keluarga, malah menghina perkembangan manajemen zaman sekarang, menutup diri dan tidak menerima perubahan. Kamu mengira dirimu hebat, tetapi sebenarnya hanyalah sampah.”

“Perusahaan-perusahaan di negara ini memang kekurangan banyak orang hebat seperti aku. Dengan adanya partisipasi kami, maka usaha kalian pasti semakin berkembang dan lancar, bahkan bisa menjangkau ke seluruh pelosok di dunia ini...”

Gredy Du tidak mengerti. Kenapa orang ini begitu percaya diri? Apakah mungkin karena otaknya bermasalah atau keterbelakangan mental?

Gredy Du mengeluarkan sebuah kartu dan melempar ke atas meja.

“Baiklah, bukankah kamu tidak senang dengan kami yang sebagai orang kaya? Bukankah kamu lebih berpendidikan dan terpelajar? Katakan gaji tahunan yang kamu inginkan!”

Edward Ma langsung tertawa: “Merasa hebat dengan kekayaan yang kamu miliki? Dan kamu menghina aku dengan uang? Aku beritahu kamu, jangan terlalu merendahkan semua anak muda, tunggu saja 5 tahun atau 10 tahun lagi, aku akan mendirikan sebuah perusahaan yang lebih besar berkali-kali lipat dari Perusahaan Honeycom!”

“Saat itu, aku akan berdiri di hadapan kamu dan lihat saja apakah kamu masih bisa berlagak sombong di hadapan aku!”

Perkataan ini mengejutkan Gredy Du.

Edward Ma akan mendirikan perusahaan yang berkali-kali lipat lebih besar dari Perusahaan Honeycom dalam waktu 5 tahun atau 10 tahun? Cukup hebat! Bualan seperti ini terlalu luar biasa, benar-benar mengangkat diri seolah-olah tidak ada yang bisa menandingi dia!

Setelah perkataan itu, Edward Ma masih belum menghentikan bualannya.

“Karena menghargai Juliana Chu maka aku bisa memaafkan kamu. Aku akan membantu Perusahaan Honeycom dengan tulus. Untuk masalah gaji, kamu hanya perlu memberiku 500 ribu RMB (sekitar 1 miliar rupiah) setahunnya dan hanya meminta posisi Wakil Direktur. Aku akan mengembangkan Perusahaan Honeycom!”

Perkataan orang itu terlalu sombong. Dia menganggap dirinya adalah orang hebat yang sangat berbakat dan cukup mengerti kondisi Perusahaan Honeycom.

Gredy Du menjawab: “500 ribu RMB mana cukup? Aku bisa memberi kamu 1 juta RMB (sekitar 2 miliar Rupiah), karena aku merasa 1 juta RMB lebih sesuai dengan kemampuan kamu!”

Sewaktu Gredy Du mengatakan hal ini, Edward Ma langsung membesarkan mata dan merasa dia sudah berhasil meyakinkan Gredy Du.

Permintaan dia hanya 500 ribu RMB, tetapi Gredy Du malah memberikan dia 1 juta RMB, ini adalah sebuah pembuktian!

Hanya saja, Gredy Du langsung berkata: “Kalau aku mengangkat kamu sebagai Wakil Direktur, mungkin akan menyia-nyiakan bakat kamu!”

Hati Edward Ma berbunga-bunga setelah mendengar perkataan Gredy Du dan berpikir apakah dirinya akan menjadi GM?

Benar-benar seperti Zhuge Liang (ahli politik, ahli strategi militer, ahli kaligrafi dalam sejarah Tiongkok) yang sangat diagungkan. Setelah selesai kuliah, Edward Ma langsung mendapatkan kesempatan untuk menjadi orang kaya.

Sewaktu Edward Ma masih dalam kesenangan, Gredy Du mengatakan: “Kamu sebagai penjaga pintu di Perusahaan Honeycom saja. Saat bertugas, kamu harus memakai sebagai papan yang tertulis ‘aku adalah orang hebat dari luar negeri’. Kamu sudah boleh bekerja!”

Juliana Chu yang awalnya yang sedang makan. Sekarang dia malah tersedak makanan karena perkataan itu.

Saat Juliana Chu mengangkat kepala, dia melihat Gredy Du yang sedang melirik dirinya sehingga merasa tidak enak hati.

Sebenarnya Gredy Du mengerti, semua ini sengaja diatur oleh Juliana Chu.

Tujuan utama Juliana Chu adalah ingin bertemu Gredy Du, makanya dia membawa orang ini sebagai alasan...

Edward Chu yang berada di samping langsung berteriak karena perkataan Gredy Du.

“Terlalu kejam! Kamu meremehkan orang yang memiliki intelektual tinggi dan mengikuti perkembangan zaman. Kamu benar-benar menghina orang!”

Gredy Du tidak ingin berdebat dengan Edward Du. Jika bersuara besar itu termasuk sebuah kesabaran, maka keledai juga bisa menguasai dunia ini.

Maka Gredy Du hanya bisa bersabar dan menunjuk kartu yang berada di atas meja: “2 juta RMB (sekitar 4 miliar Rupiah) dan cepat keluar dari sini untuk bekerja dan menjaga pintu, ingat memakai papan dengan tulisan seperti yang aku perintahkan.”

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu