The Great Guy - Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
Begitu kata "tiga" yang baru di uacapkan oleh Gredy Du, dan sebelum kapak di tangan diangkat, Garry Fan berbicara dengan wajah cemas.
"Kakek.. kakek.., Gredy Du, kamu adalah kakekku, aku salah, aku mohon maafkan aku, aku tidak berani, aku tidak akan pernah berani lagi ..."
Sakit sekali, seperti minum air dingin setelah minum air panas, dan minum air panas setelah minum air dingin, perutnya benar-benar mengembang.
Gredy Du tertegun, "Lagipula kamu agak keras kepala, aku juga belum memotongnya, kamu telah mengatakan padaku dulu?"
Gredy Du menyaring mengapa Garry Fan masih tidak menyulitkan, Dia memohon belas kasihan saat Gredy Du berkata 'satu'.
Tapi nyatanya tidak, Gredy Du kaget saat Garry Fan mulai berbicara.
Tapi kalau dipikir-pikir itu normal, Garry Fan telah melakukan beberapa hal intimidasi dan menakutkan, Ini pasti pertama kalinya mengalami hal yang begitu mengerikan, jadi sulit untuk dihindari dalam memohon belas kasihan di bawah ketegangan. Hal ini terlihat dari celananya yang semakin basah.
Gredy Du tidak bisa berkata-kata atas nasihat Garry Fan.
"Yah, tidak ada rasa untuk menginjakmu, lebih baik kamu menjadi gangster di jalan!"
Sangat tidak menarik, Gredy Du langsung mengembalikan pisaunya ke anak buah Victor Qin, lalu berjalan ke sekolah dengan tangan di saku.
Di sekolah, banyak siswa yang memperhatikan pemandangan ini dan tercengang.
Mereka tidak menyangka, ada bos besar seperti Gredy Du yang bersembunyi di sekolah, terlalu galak.
Ratusan orang memotong jalan, Gredy Du ternyata adalah bos, ini ...
Mereka merasa, nantinya ingin menggertak siapa pun itu, tidak akan berani lagi menggertak Gredy Du.
Jika dia tidak setuju maka akan memanggil ratusan orang untuk membunuh seseorang, sungguh mengerikan.
Tetapi banyak orang berpikir ini adalah hal yang baik, karena Gredy Du tidak pernah menindas yang lemah, jika ada seseorang membuatnya marah, dia akan melawanya.
Oleh karena itu, mereka merasa bahwa, dengan adanya Gredy Du, sekolah setidaknya tidak berani membuat masalah dengan gangster.
Di pagi hari, seluruh sekolah menyebarkan cerita tentang kepahlawanan bos Du, tetapi Gredy Du tidak peduli.
Dia masih menempuh jalannya sendiri, dia harus pergi ke kelas dan belajar, seperti biasa.
Hampir mendekati makan siang, tetapi menerima telepon dari Edyanto Liu.
"Presdir Du, orang keluarga Fan ada di sini ..."
Keluarga Fan memang datang, bukan Garry Fan yang memanggil, tetapi karena Gredy Du meminta Edyanto Liu untuk memberikan satu jebakan pada keluarga Fan, maka keluarga Fan harus datang dan menyingkirkan jebakan tersebut. Dan orang yang berkunjung hari ini bernama Jenny Fan, kakak perempuan dari Garry Fan.
Jenny Fan ini bukanlah orang biasa, meski keluarga Fan memiliki tiga saudara laki-laki termasuk Garry Fan, dia adalah yang terkuat di generasi muda, walaupun dia sudah menikah, namun, dia masih memiliki hak bicara paling kuat dari keluarga Fan selain kepala keluarganya.
Sekarang Jenny Fan secara pribadi mengunjunginya, cukup bisa melihat keluarga Fan sangat mementingkan masalah ini.
Setelah Gredy Du secara kasar memahami situasi di telepon, dia menjawab kepada Edyanto Liu: "Saat makan siang kamu bisa menemani Jenny Fan untuk menyelesaikannya."
Edyanto Liu mengerti bahwa Gredy Du tidak akan menanggapi Jenny Fan untuk sementara waktu, jadi dia menjawab dengan senang.
Tentu saja, Gredy Du tidak akan menanggapi Jenny Fan, Keluarga Fan mengirimkan seorang manajer umum, dan diri sendiri yang menjadi ketua harus menyambutnya dengan cepat, Tidak ada alasan seperti itu di dunia, jika dia benar-benar ingin melakukan itu, melemahkan momentum Perusahaan Honeycom.
Jadi sepanjang siang, Gredy Du tinggal di sekolah, makan di kantin, belajar di kelas, dan Jenny Fan ... dibiarkannya begitu saja.
Di dalam perusahaan, Jenny Fan tidak senang dengan perlakuan yang diterimanya hari ini.
Edyanto Liu memang menerima sambutan peer-to-peer, tetapi jika menyangkut masalah bisnis, Edyanto Liu berkata bahwa dia tidak mengerti.
Jenny Fan merasa cemas saat ini, "Kamu adalah manajer umum Perusahaan Honeycom, tidakkah kamu mengerti?"
"Aku tidak peduli apakab kamu berpura-pura tidak mengerti atau benar-benar tidak mengerti, aku bisa tidak perlu berbicara denganmu, lalu bisakah kamu memasukkan apa yang kamu pahami?"
Untuk ketidaksabaran Jenny Fan, Edyanto Liu sama sekali tidak cemas.
Dia tersenyum dan menjawab: "Presdir berkata, dia masih bekerja keras untuk menjadi murid yang baik, tidak ada waktu."
Begitu mendengar jawabannya, dan membuat Jenny Fan gemetar di depan dengan marah.
Mereka semua tahu bahwa Gredy Du adalah seorang siswa, bagaimanapun juga, mereka berada di level yang sama, dan mereka telah menyelidikinya dengan jelas.
Tapi yang tidak dia duga adalah, bahwa Gredy Du akan menggunakan alasan ini untuk menipunya.
Meskipun kata-kata diucapkan dari Edyanto Liu, oleh siapa Edyanto Liu dapat diperintahkan, apakah masih harus memikirkan masalah semacam ini?
Setelah makan siang, dia pergi, tetapi Jenny Fan tidak bisa pergi, jadi dia kembali ke Perusahaan Honeycom.
Ketika jam satu siang, dia menunggu sampai jam empat sore, tapi tetap masih tidak bertemu Gredy Du.
Hal ini membuat Jenny Fan meringis, dia belum pernah melihat seseorang seperti Gredy Du yang tidak menganggapnya serius.
Jika itu orang lain, dia sudah lama pergi, tapi untuk Gredy Du dia tidak bisa pergi.
Karena saat ini yang memimpin bisnis adalah Perusahaan Honeycom, terus terang, Perusahaan Honeycom yang membawa mereka untuk menghasilkan uang bersama.
Tiba-tiba Perusahaan Honeycom menendang mereka keluar, tentu saja dia harus mencari alasan dan mencari tahu mengapa.
Jadi saat ini, Jenny Fan hanya bisa menunggu dengan sabar, menunggu Gredy Du, siswa berprestasi kembali dari sekolah.
Akhirnya, pada pukul 4:30 sore, saat menunggu di lobby, dia mendengar orang-orang di luar menyapa, memanggil 'Halo presdir'.
Berpikir tentang Gredy Du akhirnya dia kembali, Jenny Fan cepat bangkit, membereskan pakaiannya dan pergi keluar.
Tapi saat ini, tidak ada sosok di lorong, dia sangat yakin dia tidak salah dengar, jadi dia langsung pergi ke kantor presdir.
Seorang sekretaris berdiri untuk menghentikannya, "Nona. Halo, jika Anda ingin mencari presdir, Anda perlu memberi tahu terlebih dahulu, jika tidak ..."
Sebelum sekretaris selesai, Jenny Fan mendorong sekretaris itu ke samping.
Sekretaris kecil itu mengenakan sepatu hak tinggi, dan jatuh ke tanah setelah terhuyung-huyung beberapa langkah.
Jenny Fan mengabaikannya, dan mendorong pintu kantor Gredy Du terbuka.
Semua ini disengaja, dia sudah memikirkannya sejak awal, dia ingin menciptakan sikap yang kuat untuk menindas Gredy Du.
Jadi setelah memasuki pintu, Jenny Fan menatap Gredy Du yang sedang duduk di kursi kantor, dan menghancurkan file di meja dengan marah.
"Presdir Du, Aku harap kamu memberiku satu, memberi penjelasan kepada keluarga Fan apa yang terjadi dengan bisnis ini!"
Gredy Du mengabaikan Jenny Fan, tetapi memiringkan kepalanya sedikit dan melihat dari sisinya sekretaris kecil terbaring di tanah di luar.
Gredy Du bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja?"
Jenny Fan mendengus dingin, "Apakah ada masalah, itu tergantung pada sikap perusahaan Honeycom-mu dalam menangani masalah ini, dan ..."
Sementara Jenny Fan sedang berbicara, Gredy Du mengerutkan kening dan berkata, "Pergi, apa yang kamu bicarakan!"
Jenny Fan tertegun saat itu, kemudian suara sekretaris gadis kecil itu datang dari luar kantor, "Presdir, aku baik-baik saja, baik-baik saja. Aku akan menuangkan secangkir teh untuk Nona dan membawanya."
Gredy Du menjawab: "Dia pantas mendapatkannya? Kamu duduk di sana dan beristirahatlah, dan lihat bagaimana aku membayar untukmu nanti."
Dari memasuki pintu hingga saat ini, Gredy Du tidak menanggapi Jenny Fan, yang menyebabkan Jenny Fan sangat diabaikan.
Berpikir bahwa dia sedang dicueki dari siang hingga sekarang, dia sangat tidak senang sehingga dia benar-benar melampiaskannya pada saat ini.
"Gredy Du, apa kamu bertindak terlalu jauh? Aku sebagai putri tertua dari keluarga Fan, aku, Jenny Fan, tidak ada yang berani melakukan ini padaku!"
Gredy Du sedang memandangi Jenny Fan, Dia tinggi dan kurus, rambut panjang, kulit putih, dan wajah halus, Apalagi sekarang dia sedang mendominasi, membuat orang mengira dia bersikap dingin.
Dan setelan jas putih yang menonjolkan sosoknya yang sempurna, bahkan lebih jelas menguraikan garis-garis anggunnya.
Jadi berikutnya, Gredy Du bangkit dan menutup pintu kantor, dan berjalan di belakang Jenny Fan.
"Menurutku, sebagai putri tertua dari keluarga Fan, pasti tidak ada yang berani memperlakukanmu seperti ini, kan?"
Lalu dia mengulurkan tangannya, dan meraih tangan di belakang Jenny Fan yang tinggi, elastisitas, rasa itu, ckckck ...
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiYama's Wife
ClarkBehind The Lie
Fiona LeeCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaLoving The Pain
AmardaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeMy Lifetime
DevinaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)