The Great Guy - Bab 52 Lihat Apa Ini
Setelah menelepon Edyanto Liu, Gredy Du menerima telepon dari tim polisi lalu lintas.
Memberitahunya bahwa Rolls-Royce Rolls-Royce Cullinan miliknya mengalami kecelakan yang parah, dengan satu korban meninggal dan satu luka-luka, jadi dia harus datang ke departemen kecelakaan untuk mengurus semuanya.
Gredy Du pada saat itu sangat cemas dan mendesak sopir taksi agar lebih cepat ke kantor polisi lalu lintas.
Di kantor polisi lalu lintas, dia melihat Malvin Mu. Dia baik-baik saja, dengan beberapa luka lecet. Gredy Du bertanya-tanya apakah korban yang meninggal itu adalah pengemudi mobil itu, tetapi kemudian polisi lalu lintas yang menangani kecelakaan itu mengatakan bukan.
Karena dia adalah pemilik mobil, Gredy Du bisa melihat foto-foto tempat kejadian kecelakaan tersebut.
Sebuah truk yang mengangkut limbah tanah yang terbalik, di bawahnya adalah Rolls-Royce Cullinan yang telah hancur tidak berbentuk.
Foto lainnya adalah pemandangan setelah penggalian, ada seorang wanita yang tubuhnya telah terpotong menjadi dua bagian berdarah yang tidak terlalu jelas ...
Pacar Malvin Mu, Sunny Sun, meninggal.
Menurut catatan penyelidikan polisi, Sunny Sun sedang berdiri di dalam mobil ketika kecelakaan mobil itu terjadi, mengeluarkan separuh tubuhnya dari jendela atap mobil, melambaikan tangan dan memamerkan mobil tersebut, selfie yang banyak dan membagikannya ke sosial media.
Ketika kecelakaan dengan mobil pengangkut limbah itu terjadi, badan Sunny Sun yang tidak terlidungi oleh apapun, langsung terpukul hingga meninggal.
Karena Malvin Mu ada di dalam mobil, perlindungannya cukup tepat, selain luka goresan, tidak ada luka serius.
“Dia sengaja melakukannya. Pengemudi mobil yang menyebabkan kecelakaan itu melakukannya dengan sengaja. Aku sudah menghindarinya sepanjang jalan, aku bergerak ke arah dia tetap mengikutiku, tapi dia tidak berhenti saat aku berhenti, jadi dia langsung menabrak kearahku. "
Malvin Mu menangis histeris, tapi bisa dimaklumi, bagaimanapun juga, pacarnya sudah mati.
Meskipun Gredy Du tidak menyukai Sunny Sun, itu adalah kehidupan, jadi dia merasa perlu untuk menyelidiki masalah ini.
Setelah bertanya kepada polisi lalu lintas yang menangani kasus ini, Gredy Du mengetahui bahwa pengemudi mobil tersebut telah melarikan diri dan sama sekali tidak ada di dalam mobil.
Menurut rekaman cctv, setelah menyelidiki nomor plat mobil bermuatan limbah tanah tersebut, ternyata itu adalah kendaraan curian.
Polisi lalu lintas meyakini hal ini sangat mungkin adalah sebuah pembunuhan yang terencana, sehingga kasus ini diserahkan kepada tim resese kriminal.
"Kami tidak bisa memberikan informasi spesifik sekarang. Lagi pula ini menyangkut kerahasiaan penyelesaian kasus ini, harap dipahami."
Polisi yang menangani kecelakaan itu berjabat tangan dengan Gredy Du, dan kemudian pergi untuk menangani hal-hal lain.
Gredy Du memanggil taksi dan mengantar Malvin Mu pulang, Malvin Mu terus menangis dan merasa sedih sepanjang jalan.
Gredy Du tidak mencoba terlalu menghiburnya, lagipula orang tidak bisa hidup kembali dari kematian, dan lebih menyakitkan jika dia menahan diri untuk tidak menangis.
Setelah mengantar Malvin Mu kembali, Gredy Du menemui Hardi Yin.
Dia yakin Jordan Cao pasti yang merupakan dalang di balik semua ini, dan Sunny Sun hanya sebagai pihak tidak bersalah yang menggantikan kematiannya sendiri.
Meskipun Sunny Sun yang berinisiatif meminta Malvin Mu menemui Gredy Du untuk meminjam mobil untuk pamer, tapi Gredy Du merasa dia meninggal diakibatkan oleh dirinya.
Oleh karena itu, Gredy Du memberi tahu Hardi Yin: "Setelah masalah ini selesai, kompensasi perusahaan asuransi akan dikirim dengan aman ke rumah Sunny Sun. Adapun jangan mengatakan hal lainnya lagi."
Hardi Yin mengiyakan masalah ini, dan kemudian Gredy Du bertanya lagi padanya, "Mengapa Jordan Cao dapat terus melakukan dosa?"
Dia memiliki bukti bahwa Jordan Cao yang telah membunuh sekretaris cantik itu, jadi dia menyuruh Hardi Yin untuk mengirimkan bukti tersebut ke polisi tadi malam.
Jika Jordan Cao telah tertangkap, maka semua kejadian malam ini pasti tidak akan terjadi.
Jadi Gredy Du mempunyai alasan untuk curiga bahwa barang bukti itu sama sekali tidak sampai ke tangan polisi.
Bagaimanapun, ini adalah video pembunuhan yang sangat jelas, dan itu akan menjadi bukti kuat agar polisi bisa menahannya dan tidak akan pernah membiarkan Jordan Cao lepas.
Benar saja, setelah Gredy Du selesai bertanya, Hardi Yin terdiam beberapa saat sebelum akhirnya mengaku.
"Maaf, Tuan Muda, aku tidak menyerahkan bukti itu ke polisi."
Gredy Du telah menebak dengan benar, jadi sekarang dia ingin tahu apa alasannya, "Aku tidak menginginkan hasilnya, Aku hanya ingin tahu alasannya."
Karena Hardi Yin sudah mengaku, dia berbicara dengan jauh lebih tenang.
"Tidak bisa melakukannya, Tuan besar memberitahuku sebelumnya. Jordan Cao adalah batu asah pisau yang sangat bagus. Dia bisa memperlihatkan kepadamu betapa tidak tahu malu dan tidak ada batasannya seorang musuh, jadi tuan besar tidak mengizinkanku untuk mengambil tindakan terhadap Jordan Cao, atau mengizinkan tuan muda untuk meminjam kekuatan polisi. "
Gredy Du tiba-tiba tersadar, tidak heran jika Hardi Yin berusaha menutupi bukti tersebut di belakang dirinya. Tak heran jika dia pernah bercanda dengan Hardi Yin dan meminta Hardi Yin untuk mengambil inisiatif untuk membunuh Jordan Cao, tetapi Hardi Yin berkata bahwa dia hanya bertanggung jawab untuk melindungi tapi tidak dengan membunuh.
Setelah berkendara sampai ke bar bebas milik bibi Yue, Gredy Du duduk di kursi dan memesan dua minuman.
Segelas bir berada di tangannya, dan segelas bir didorong ke depan Hardi Yin.
Setelah meminum seteguk, Gredy Du bertanya pada Hardi Yin, "Bagaimana jika aku yang mengemudi pada kejadian itu?"
"Aku akan menabrak truk limbah tanah itu terlebih dulu, agar tuan muda bisa selamat."
Hardi Yin menjawab tanpa ragu-ragu, dan tidak memedulikan dirinya yang akan hidup atau mati setelah kecelakaan tersebut
Melihatnya, Gredy Du benar-benar tidak bisa berkata-kata.
Di dalam hatinya dia merasa tidak senang karena Hardi Yin menyembunyikan bukti tersebut, tapi dia tidak bisa menyalahkan Hardi Yin, apalagi Dimas Du. Bagaimanapun, mereka berdua memiliki niat baik. Keuntungan dari perkembangan akan dirasakan secara langsung oleh Gredy Du, begitu pula risikonya. Juga akan dirasakan langsung oleh Gredy Du.
Tapi sekarang secara kebetulan, orang yang mati itu merupakan Sunny Sun ...
"Tuan Muda, jangan salahkan tuan besar, dia hanya takut kamu akan terbiasa dengan metode kekerasan yang paling sederhana dan tidak akan mendapatkan hasil latihan yang seharusnya. Tuan besar masih sangat memperhatikan Anda, tuan besar juga mengetahui masalah di acara pelelangan itu. "
"Setelah dia mengetahui bahwa kamu telah mengatur strategi untuk mengatasi Jordan Cao, dia bertepuk tangan dengan gembira ..."
Hardi Yin tidak mengkhawatirkan dirinya sendiri, tetapi khawatir bahwa Gredy Du telah menyalahpahami Dimas Du.
Sebagai seorang pegawai, dia memang bisa dihitung setia.
Gredy Du bersulang dengannya dan tidak mengatakan apapun tentang masalah ini lagi.
Karena Dimas Du telah menetapkan aturan, dia hanya bisa bermain di lingkaran aturan ini.
Namun, meskipun ini sedikit lebih sulit, bukan berarti dia bisa mematikan Jordan Cao!
Setelah meminum segelas bir, Gredy Du hendak bangun dan pergi, ia kembali untuk merenungkannya, dan lebih baik menggali beberapa lubang jebakan untuk Jordan Cao.
Tetapi pada saat ini, dia menyadari bahwa ada lima atau enam anak muda, yang mengelilingi seorang adik perempuan yang berkulit putih. Mereka tidak hanya merabanya, tetapi juga mulut mereka yang tidak bersih, dan segala macam kata-kata cabul sering diucapkan.
Secara kebetulan dia mengenali adik perempuan ini, dan dia adalah adik perempuan dari teman sekelas SMA yang bernama Sonia Qin.
"Lepaskan aku, jangan sentuh aku, kakakku adalah Victor Qin, dia akan membunuh kalian semua!"
"Victor Qin? Victor Qin itu tidak ada gunanya, jika kamu bukan saudara perempuan Victor Qin, kami tidak akan mau bermain denganmu!"
Gredy Du menoleh dan menatap Bibi Yue. Ini adalah tempat Bibi Yue, biasanya tidak ada yang berani membuat masalah.
Namun, yang menarik adalah saat ini bibi Yue menatapnya dengan senyuman di matanya, yang cukup berarti.
Gredy Du bertanya: "Bibi Yue, apa kamu tidak akan berbuat sesuatu?"
Bibi Yue menjawab: "Aku menunggumu untuk berbuat sesuatu, aku rasa kamu akan mengatasi hal ini."
Bibi Yue ini, yang bahkan tidak bisa menyentuh Edyanto Liu, tersenyum sangat menawan, tetapi lebih seperti rubah yang licik.
Tapi Gredy Du jelas tidak bisa menunggu lebih lama lagi, bagaimanapun Sonia Qin sedang dilecehkan oleh lima atau enam berandalan.
Jadi saat berikutnya, Gredy Du mengambil sebotol bir, mengenggamnya di tangan dan berjalan ke arah mereka.
Dia menepuk bahu salah satu berandalan, "Saudaraku, lihat apa ini."
Berandalan itu menoleh, “Bang” botol itu langsung menghatam kepalanya.
Sebelum pingsan dia mengerti, "Bir ..."
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinTen Years
VivianCinta Dan Rahasia
JesslynCinta Seorang CEO Arogan
MedellineAnak Sultan Super
Tristan XuAfter The End
Selena BeeThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)