The Great Guy - Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
Setelah sepuluh menit merangsangnya, Juliana Chu berteriak keras, memukul Gredy Du dengan kedua tangannya.
Dia tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, dan sekarang dia telah mengalami ransangan seperti ini, dia benar-benar tidak tahan.
Dia tidak berani membayangkan bahwa suatu hari akan ada pria yang berbaring dan merangsang dirinya.
Tapi nyatanya, pertunjukan merangsanang semacam itu benar-benar terjadi, dan itu sangat mempengaruhinya, membangkitkan naluri nafsu birahinya.
Tubuhnya indahnya yang bergetar terus sedari tadi, merupakan bukti terbaik.
Untuk sesaat, dia merasa bahwa dia benar-benar tidak tahan lagi, dan sangat membutuhkan tubuh berapi-api Gredy Du untuk menenangkannya.
Hanya saja perasaan malu seorang gadis perawan ini yang menahan dirinya untuk melakukan itu.
Pas saat itu ponsel Gredy Du berdering, jadi Juliana Chu dengan cepat berkata: "Gredy Du, Gredy Du, ada yang meneleponmu."
Gredy Du tidak peduli tentang ini sekarang, dia melakukan apa yang sedang dipikirkannya sekarang.
Kedua tangannya telah berada di ujung stocking Juliana Chu, dan bersiap untuk menariknya ke bawah, memperlihatkan tubuhnya yang benar-benar mengoda perhatian orang itu.
Tetapi pada saat ini, Juliana Chu dengan tangan kecilnya berusaha menahan dengan erat, "Tidak, tolong, tolong, jangan seperti ini. Aku boleh, boleh memberimu, tetapi aku benar-benar belum siap sekarang, tolong ... "
Dapat dilihat bahwa Juliana Chu sangat malu saat ini, dan apa yang dia katakan berasal dari lubuk hatinya.
Tetapi bahkan jika Gredy Du berniat melepaskannya, tubuhnya tidak akan membiarkannya. Dia sudah sangat terangsang, dan sangat mudah untuk meledak!
Ketika dia meletakkan tangan kecil Juliana Chu di belakang tubuhnya, Juliana Chu sangat malu hingga wajahnya merah padam.
Tapi dia masih mengerti apa yang dimaksud Gredy Du, jadi dia berkata dengan malu dan cemas: "Kamu melakukannya sendiri dan kamu sekarang membuatku untuk membantumu."
Gredy Du tersenyum buruk dan menjawab: "Aku juga bisa secara sendiri membuatmu membantuku mengatasi ini!"
Ketika kata ini sampai ke telinganya, Juliana Chu memukul punggung Gredy Du dengan kepalan tangan.
Tapi dia masih tidak melepaskan tangan kirinya, dia memegangi tubuh Gredy Du yang sedang bergerak-gerak, jantungnya berdetak dengan sangat kencang.
Merasakan tangan kecil Juliana Chu yang seksi dan hangat, Gredy Du meletakkan mulutnya di telinganya dan berkata, "Kamu sangat menyukainya, apakah kamu menginginkannya?"
Mana berani Juliana Chu menjawab pertanyaan ini, dia sangat malu.
Namun, jika dia diam-diam mengikuti kata hatinya, dia memang memiliki keinginan untuk melakukannya. Meskipun dia tidak pernah melakukan hal semacam itu, tapi dia adalah seorang wanita. Ini merupakan keinginanan naluriah yang dibawa sejak lahir, mana mungkin dia tidak mau.
Hanya saja dia tidak akan mengatakan apa-apa tentang itu, lagipula, terlalu memalukan untuk mengatakannya.
Jadi dia hanya bisa membantu Gredy Du dengan wajah kemerahan dan menggunakan tangan kecilnya untuk membantu Gredy Du menyelesaikannya.
Tentu saja, Gredy Du juga tidak berdiam diri saja, telapak tangannya sudah masuk ke dalam pakaiannya, merasakan pesona dari tubuh Juliana Chu ...
Setelah lebih dari setengah jam berlalu, Juliana Chu tidak tahan lagi, dan Gredy Du birahi sudah mencapai batasnya.
Jadi Juliana Chu mendorong Gredy Du dengan tiba-tiba, dan kemudian bangkit untuk melarikan diri.
Jika ini terus berlanjut, dia harus menyerahkan dirinya kepada Gredy Du hari ini. Tubuhnya terasa sangat tidak nyaman sama seperti sedang sauna, seluruh tubuhnya panas. Yang lebih penting adalah ada sebuah dorongan yang sangat kuat dari dalam tubuhnya yang hendak keluar, yang membuatnya sangat berharap agar hal itu terjadi.
Dia bukan wanita murahan, jadi dia tidak ingin melakukannya hari ini, dan juga dia belum siap.
Tetapi ketika Juliana Chu baru saja bangun dan belum sempat melarikan diri satu langkah saja, Gredy Du tiba-tiba menyeretnya kembali ke sofa.
Saat berikutnya, Juliana Chu bahkan belum sadar dengan apa yang sedang terjadi, stoking transparan dan celana dalamnya benar-benar ditarik oleh Gredy Du.
Ketika semuanya sudah terpampang jelas, Juliana Chu menjadi sangat ketakutan, dia tidak menyangka bahwa hal memalukan yang dia tunjukkan kepada seorang pria untuk pertama kalinya dalam hidupnya akan terjadi seperti ini.
Tapi yang tidak dia duga adalah Gredy Du segera melemparkan tubuhnya ke sofa setelah itu, dan tubuhnya tiba-tiba merasakan sakit yang sangat luar biasa.
Kesakitan semacam itu, seolah-olah terdapat sebuah kayu di dalam ototnya itu, yang juga sangat tebal.
Oleh karena itu rasa sakit akibat robekan itu menyebabkan Juliana Chu merasa sangat kesakitan, dan karena tidak bisa menahannya dia pada akhirnya menggigit bahu Gredy Du ...
Nyatanya, rasa sakit ini tidak berlangsung selama beberapa menit, dan bahkan Gredy Du meninggalkan bekasnya dalam waktu kurang dari satu menit.
Tapi ini tidak mencegah Juliana Chu mengingat rasa sakit yang sangat luar biasa barusan, dan dia sudah berubah dari seorang gadis perawan menjadi seorang wanita.
Melihat warna merah di bagian bawah rok dan stoking sutranya, Juliana Chu memukuli Gredy Du dengan marah.
"Kamu bajingan, kenapa kamu menindasku, aku sudah bilang aku belum siap !!!"
Juliana Chu sangat marah, dia merasa Gredy Du tidak menghormatinya dan memaksanya untuk melakukan hubungan intim.
Tapi kenyataannya, Gredy Du sudah memberikannya sebuah kehormatan terbesar, "Aku hanya ingin menggunakan hal ini untuk memberitahumu bahwa Juliana Chu adalah milikku, dan hanya bisa menjadi milikku dalam kehidupan ini. Tidak ada yang diizinkan untuk merebutmu dari sampingku! "
Pengumuman yang mengandung maksud jahat ini, membuat Juliana Chu marah dan terharu.
Tapi paksaan semacam itu, dia benar-benar tidak bisa menerimanya.
Hanya saja pada saat ini, terima atau tidak, dia sudah mencapai titik di mana dia hanya bisa menerimanya saja.
Bagaimanapun, mereka sudah melakukannya, dia sudah meninggalkan tanda di tubuhnya, jadi apa yang bisa dia katakan?
Tapi hatinya tidak terima, jadi dia berkata dengan marah kepada Gredy Du, "Pergi dan temui dokter spesialis pria. Kamu sudah selesai dalam waktu kurang dari satu menit. Kamu pasti mengidap penyakit tertentu."
Saat itu, Gredy Du hampir mati tercekik oleh kalimat ini, apa artinya mengidap penyakit tertentu?
Jelas, tangan kecil Juliana Chu telah membantunya lebih dari setengah jam sebelumnya, dan dia sudah merasakan hampir klimaks, jadi dia berakhir ketika dia memasukkannya.
Dan ini juga tujuannya, dia meninggalkan jejak di tubuh Juliana Chu.
Tidak kepikiran bahwa Juliana Chu "keluar dari konteks" dan hanya memperhatikan menit-menit terakhir itu. Fakta ini benar-benar membuatnya kesal.
"Oke, ayo coba lagi, aku ingin kamu melihat apakah priamu perlu pergi ke dokter spesialis pria!"
Ketika dia mengatakannya, dia ingin menindih Juliana Chu lagi, tetapi kali ini Juliana Chu sudah menyelinap pergi.
Ketika Gredy Du sedang berbicara, dia dengan cepat bangkit dan lari ke pintu.
Dan kali ini dia juga berhasil, menatap Gredy Du dengan malu-malu di depan pintu, "Kamu harus mencari dokter dan memeriksanya, persetan denganmu!"
Setelah berbicara, Juliana Chu dengan cepat menutup pintu untuk melarikan diri.
Dia berlari kecil hingga sampai dia keluar dari perusahaan dan menyadari bahwa Gredy Du tidak berhasil menyusul, dia baru bernapas lega.
Setelah duduk di dalam mobil, Juliana Chu membuka tas tangan, mengeluarkan tisu dari dalam, lalu membungkuk untuk membersihkan bekasnya itu.
Melihat tisu itu berubah menjadi tisu basah, wajah Juliana Chu memerah, tapi ekspresinya sama sekali tidak kesal.
Meskipun Gredy Du mengambil secara paksa kali pertamanya pada saat-saat terakhir, dia tidak membenci Gredy Du.
Bagaimanapun, Dia sudah mulai menyukai Gredy Du, jadi pemaksaan kali ini tidak bisa dimaafkan.
Hanya sedikit sakit, keterlaluan, sudah hampir robek….
Saat ini, Gredy Du sedang merokok dengan santai di kantor, dalam suasana hati yang baik.
Dia tahu bahwa Juliana Chu hanya berusaha membalasnya dengan sebuah lelucon, karena dia terlalu tidak menghormatinya dengan memaksanya melakukan hal itu.
Jadi dia tidak peduli dengan kata-kata dia harus pergi ke dokter spesialis pria, dia sekarang telah menguasai tubuh indah dari seorang Juliana Chu.
Sekarang dia telah melakukan awal yang baik, Juliana Chu tidak akan terlalu berusaha untuk menolak melakukan hal itu lagi, bagaimanapun, sudah ada tanda yang dia berikan pada tubuhnya.
Harus diketahui, jejak semacam ini tidak hanya tertinggal di tubuh Juliana Chu, tetapi juga di dalam hatinya.
Dia bahkan lebih mengharapkan kala di mana dia akan merasakan tubuh indahnya itu lagi, telepon berdering secara tiba-tiba.
Gredy Du mengangkat ponselnya dan melihat nama Hardi Yin, dan ini ketiga kalinya dia tidak mengangkat teleponnya.
Sesuatu yang bisa membuat Hardi Yin menelpon sebanyak tiga kali secara berturut-turut, pastilah ada sesuatu yang mendesak telah terjadi.
Faktanya, itu benar. Setelah Gredy Du menjawab telepon, Hardi Yin tidak mengatakan sepatah kata pun, dan langsung membicarakan masalahnya.
Novel Terkait
After The End
Selena BeeUnplanned Marriage
MargeryLove In Sunset
ElinaIstri ke-7
Sweety GirlAfter Met You
AmardaSee You Next Time
Cherry BlossomPergilah Suamiku
DanisThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)