The Great Guy - Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
Nada suara Patricia Ye mencerminkan sikapnya.
Dia tidak pernah bersikap yang baik terhadap Xavier Chen, terutama setelah keluarga Chen mengambil kesempatan untuk memaksanya menikah, Patricia Ye bahkan menjadi lebih tidak bersikap baik dengannya. Bahkan di matanya, Xavier Chen selalu menjadi musuh. Kesan yang baik? Tidak mencekiknya saja sudah baik untuknya!
Pada waktu berikutnya, di bawah pertanyaan Gredy Du, Patricia Ye menceritakan hubungannya dengan Xavier Chen.
Setelah mengetahui masalah ini, Gredy Du mencibir.
"Bruce Ye yang memberitahumu tentang ini, meminjam pisaumu untuk datang dan membunuhku bukan?"
Gredy Du melihat kebenaran masalah ini sekilas, dan Patricia Ye di sebelahnya sedikit terkejut, tidak mengerti mengapa dia mengatakan itu.
Tetapi setelah sedikit merenung, segala sesuatunya menjadi jelas bahwa dia berpacaran dengan Gredy Du, berita ini tidak tersebar ke khalayak luas. Xavier Chen benar-benar datang, dan dia datang bersama orang-orang ini. Ini jelas berarti bahwa dia telah menerima 'informasi' yang akurat.
Dan orang yang bersedia membagikan informasi ini adalah Bruce Ye, yang telah dibereskan oleh Gredy Du.
Setelah ada hasilnya, alasannya semua menjadi sangat jelas.
Tapi Gredy Du yang baru tahu identitas Xavier Chen sudah dapat memikirkan ini semua dalam sekejap, yang membuat Patricia Ye merasa kagum.
Dia juga orang yang memiliki otak, dan dia juga merasa dia memiliki kebijaksanaan.
Tetapi setelah apa yang terjadi kemarin dan hari ini, apa yang dia rasakan di depan Gredy Du hanyalah rasa malu.
Tetapi ini jelas bukan waktunya untuk membicarakan hal ini, dan Xavier Chen di sisi lain sepertinya juga tidak ingin membicarakannya, "Kenapa kamu harus tahu siapa yang memberitahuku? Aku hanya ingin menasihatimu, jika kamu sadar diri, cepat keluar dari sini, jika tidak anak buahku ini bukanlah orang yang bisa diajak bercanda! "
Xavier Chen tampak galak, sama sekali tidak seperti pengusaha, melainkan seperti seorang preman.
Dan orang-orang di belakangnya semuanya sangatlah galak, dengan aura seperti jiga seseorang tidak setuju dengan mereka, maka mereka akan mencabut pisau dan membunuhnya.
Sayangnya, keganasan ini bahkan bukan apa-apa di mata Gredy Du.
Jadi dia tidak berbicara apapun, dia ingin melihat sejauh mana Xavier Chen bisa melakukannya, dan seberapa berbakat orang yang dia bawa.
Namun, penolakannya untuk berbicara dianggap sebagai ekspresi lemah di mata Xavier Chen.
Dengan satu sorot mata saja dia bahkan tidak berani mengatakan apapun, dia jauh lebih bangga saat itu, dan dia menjadi lebih percaya diri.
Dia menjulurkan tangan menunjuk Gredy Du dengan marah, Xavier Chen bertanya: "Apakah Kamu akan keluar dari sini? Aku akan menghitung sampai tiga. Jika kamu tidak pergi, aku akan memberitahu mereka untuk memukul Kamu sampai mati dan memukulmu sampai dagingmu remuk!!!"
Kata-kata ini benar-benar menakutkan, terutama setelah hitungan mundur Xavier Chen ke '3, 2, 1' seperti peluncuran roket. Itu sangat serius, tetapi Gredy Du malah mengabaikannya.
Melihat penampilan Gredy Du yang mengabaikannya, Xavier Chen yang meneriakkan hitungan mundur "3, 2, 1", tiba-tiba menjadi sangat marah.
Dengan lambaian besar tangannya, dia meraung dengan marah: "Pukul dia sekarang, pukul hingga dia buang air di celana!"
Buang air di celana, kedengarannya sedikit lucu.
Menghadapi lima atau enam orang yang bergegas ke arahnya, Gredy Du langsung mendorong Patricia Ye yang khawatir ke samping.
Segera setelah itu, lima atau enam orang mendekat dari depan, mengangkat tangan dan dengan ancang-ancang memukuli Gredy Du.
Melihat sekelompok gangster yang seperti serigala lapar itu, Patricia Ye benar-benar khawatir.
Dia buru-buru berteriak: "Namanya Gredy Du, Gredy ..."
Dari awal sampai akhir, Xavier Chen tidak memanggil nama Gredy Du atau menanyakan identitas Gredy Du, hanya untuk berpura-pura bodoh.
Dengan begini ketika Gredy Du pergi ke Dimas Du untuk mengadu, jadi Xavier Chen dapat menjelaskan bahwa dia tidak mengetahui identitas Gredy Du.
Ada perbedaan mendasar antara menghajar dengan sadar dan menghajar tanpa mengetahui.
Jadi, ketika Patricia Ye hendak mengatakan identitas Gredy Du untuk mencegah dia dipukuli, Xavier Chen berteriak dan meminta semua orang untuk memukul Gredy Du dengan keras. Bagaimanapun, Patricia Ye tidak diizinkan untuk memberitahu identitas Gredy Du yang sebenarnya.
Melihat wajah cemas Patricia Ye, Xavier Chen tersenyum.
Dia merasa bahwa Gredy Du akan berakhir kali ini, lima atau enam orang, dan Gredy Du pasti akan disingkirkan dalam beberapa detik.
Namun faktanya dengan jelas tidak sesuai harapan Xavier Chen, dan senyum kemenangan masih di wajahnya, Alhasil, para gangster yang dibawanya semuanya dengan mudah malah dikalahkan oleh Gredy Du.
Melihat sekelompok orang yang tergeletak di tanah, Xavier Chen benar-benar tertegun.
Dia tidak menyangka bahwa hal yang sangat baik akan berubah secara drastis dalam sekejap.
Gredy Du, yang seharusnya berada dalam bahaya, mengubah situasi dalam sekejap dan Xavier Chen yang berada di dalam bahaya.
Melihat Xavier Chen yang tercengang, Gredy Du melangkah maju ke arahnya.
Awalnya wajah Xavier Chen penuh dengan kepuasan, tetapi sekarang dia tidak berani menunjukan wajah puasnya, dia tidak hanya tidak menunjukan wajah puasnya, dia malah mundur beberapa langkah. Agar tidak dipukuli oleh Gredy Du yang berada di dekatnya.
Namun, Gredy Du tidak bermaksud untuk menghajarnya, dia hanya mencibir ketika dia mendekat.
"Kali ini aku masih memberimu muka, dan jika ada yang kedua kalinya, muka itu akan hilang. Jika kamu kehilangannya lagi, maka kamu akan kehilangan segalanya."
Mengulurkan tangan dan menepuk bahu Xavier Chen, Gredy Du berbalik lagi, dan kemudian membawa Patricia Ye yang berdiri tidak jauh untuk pergi.
Melihat gerakan keduanya berpelukan lagi, Xavier Chen kesal hingga wajahnya menjadi pucat.
Gredy Du tidak memukulinya, dia tidak berpikir itu adalah cara untuk memberinya muka, tetapi dia menghajar mukanya.
Jadi dia sangat kesal, memelototi Gredy Du yang akan pergi dan mengikuti Patricia Ye.
"Gredy Du, kamu tunggu saja, aku akan membuatmu ada satu hari di mana kamu bahkan tidak bisa menangis!"
Gredy Du tidak mendengar ancaman ini, tetapi bahkan jika dia mendengarnya, dia tidak akan merasakan apapun.
Alasan mengapa dia tidak menghajar Xavier Chen adalah karena dia tidak ingin memenuhi keinginan Bruce Ye.
Hanya saja jika Xavier Chen berani melakukan ini lagi, dia benar-benar tidak keberatan menghajar muka Xavier Chen hingga babak belur.
Pengampunan ini, satu kali saja sudah cukup, dan jika dia mengulanginya lagi maka dia memang ingin dihajar!
Setelah masuk ke dalam mobil, Gredy Du menyadari bahwa Patricia Ye yang berada di kursi samping pengemudi tampak sedikit tertegun, dan menatapnya dengan rasa ingin tahu.
Gredy Du tersenyum sambil bertanya, "Kenapa, apakah ada bunga di wajahku, kamu terlihat sangat penasaran?"
Patricia Ye menggelengkan kepalanya, "Tidak ada bunga. Aku hanya berpikir bahwa kamu awalnya adalah tipe karakter seperti Zhuge Liang (seorang pembuat rencana yang tidak bisa bertarung di Three Kingdom), yang tidak akan melakukan apa-apa, dan aku khawatir kamu akan dihajar habis-habisan oleh mereka. Di luar perkiraanku, rupanya kamu juga menyembunyikan keahlian bertempur seperti Guan Gong (jenderal perang hebat di dalam sejarah China). "
Kata-kata ini seperti pujian, yang membuat Gredy Du malu.
"Itu hanya kemampuan sedikit, masih tidak bisa dibandingkan dengan Bruce Ye, kungfunya sangat bagus."
Gredy Du selalu mengakui kekurangannya.
Hanya untuk menghadapi kekurangannya dan menggunakan kekuatannya untuk menutupi kelemahannya, jika tidak, dia pasti akan dipukuli saat bertemu Bruce Ye kali ini.
Tapi Patricia Ye jelas tidak berpikir begitu. Menurutnya, Gredy Du sangat kuat, tipe 'pemikir dan menguasa ilmu beda diri' yang serba bisa.
Bisa mengatakan hal masuk akal, bisa bermain trik, ketika bertemu gangster dia masih bisa menghajar mereka hingga melarikan diri, dan yang paling peting dia cukup tampan.
Pria seperti itu sulit untuk tidak dipuja-puja oleh wanita, terutama wanita seperti Patricia Ye yang sudah lama menutup dirinya sendiri.
Tentu saja, ini ada hubungannya dengan Gredy Du yang membuatnya sangat keenakan kemarin itu.
Saat kembali mengamati Gredy Du, Gredy Du juga sedang melihat daun telinga kecil Patricia Ye.
"Patricia, aku ingin bertanya sesuatu padamu."
Patricia Ye tidak memperhatikan tatapan Gredy Du, tetapi tanpa sadar mengangguk dan setuju.
Segera Gredy Du bertanya: "Apakah telinga kecilmu sangat sensitif? Aku baru saja mencium beberapa kali tadi malam, dan kamu sudah sangat terangsang dengan sangat kuat, kamu ..."
"Pergi!!!"
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioYou're My Savior
Shella NaviThe Great Guy
Vivi HuangStep by Step
LeksCinta Yang Terlarang
MinnieHanya Kamu Hidupku
RenataMy Enchanting Guy
Bryan WuThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)