The Great Guy - Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
Ketika Gredy Du bangun di pagi hari, Jenny Fan masih tertidur pulas di sampingnya.
Wajahnya masih tampak memerah bekas tadi malam yang belum menghilang, dan itu terlihat sangat menawan.
Tidak tahu kenapa dia bisa begitu kuat, sudah berjam-jam berlalu, namun masih meninggalkan bukti semacam itu setelah kejadiannya berlalu.
Gredy Du mencondongkan tubuh ke depan dan menciumnya dengan lembut.
Awalnya, dia ingin bangun setelah menciumnya sekali, tetapi setelah secara tidak sengaja merasakan tubuhnya yang menawan, Gredy Du memiliki pemikiran lagi.
Lalu saat berikutnya, Jenny Fan yang masih tertidur pulas tiba-tiba terbangun.
Rasa sakit yang tiba-tiba semacam itu membuatnya semakin mencintai namun membenci Gredy Du.
Sambil memeluk Gredy Du, dia sangat ingin mencekiknya hingga mati.
Selama proses itu, ponsel Gredy Du berdering, dan ponselnya juga berdering, tetapi tak satu pun dari mereka menjawab panggilan telepon.
Seolah-olah mereka sudah bersepakat sebelumnya, tidak ada yang diizinkan untuk menjawab telepon.
Hingga sampai setelah semua gairah terlampiaskan, telepon berdering lagi, dan kemudian Jenny Fan menjawab panggilan itu.
"Halo?"
Nada suaranya penuh dengan kelembutan, dan ekspresinya terlihat lebih santai.
Hanya saja di saat berikutnya, Jenny Fan langsung duduk tegak, ekspresinya panik, dan terlihat sedikit marah—
"Mustahil, bagaimana bisa adikku meninggal, omong kosong!"
Saat marah di telepon, Jenny Fan mengalihkan pandangannya ke Gredy Du lagi.
Dia langsung curiga bahwa hal ini adalah perbuatan Gredy Du, tetapi Gredy Du sedang merokok, dan ekspresinya terlihat sangat tenang, sepertinya dia sama sekali tidak peduli dengan kematian Garry Fan, dan ia terlihat sedikit bahagia.
Semakin dia melihatnya, dia semakin marah, Jenny Fan mengangkat kaki kecilnya dan menendang pantat Gredy Du.
Kemudian, orang di sisi telepon sana memberitahunya sesuatu yang membuatnya terkejut: Adikmu meninggal di tempat Jordan Cao ...
Di saat yang sama, Jordan Cao mondar-mandir di villa dan akhirnya membuat keputusan.
"Bunuh dua wanita luar negeri itu, hilangkan jejaknya, dan buat kejadian kematian Garry Fan seperti dibunuh orang, cepat !!!"
Maksud Jordan Cao sangat jelas, dia ingin mengalihkan kejadian kematian Garry Fan.
Dia tidak bisa menyembunyikan fakta bahwa Garry Fan meninggal di wilayahnya, tetapi dia bisa membuat mayat Garry Fan terlihat seperti dibunuh oleh orang lain. Dengan begitu, meskipun dia bersalah, namun itu hanya kesalahan kecil, orang yang benar-benar bersalah adalah orang yang membunuh Garry Fan.
Adapun siapa yang membunuhnya, tentu tergantung siapa yang berkonflik dengan Garry Fan.
Jadi Jordan Cao tidak keberatan menjadikan Gredy Du sebagai kambing hitam!
Bawahannya bergegas menangani masalah ini, dan Jordan Cao segera memikirkan masalah lain.
"Garry Fan menderita penyakit jantung bawaan, dia sendiri tidak mungkin tidak tahu, jadi bagaimana dia bisa meninggal?"
Ketika Jordan Cao melihat Domm, Domm mengatakan dia tidak tahu, dia berada di toilet ketika Garry Fan memasuki ruangan tadi malam.
Memang benar, bagaimanapun, Jordan Cao melihatnya dengan matanya sendiri, dan ini tidak dapat menipu siapapun.
Saat Jordan Cao masih memikirkan hal ini, Domm mengambil botol obat di saku celananya dengan pelan.
Di dalam botol obat terdapat tablet glukosa, itu sangat berbeda dengan obat untuk penyakit jantung ...
Dua wanita luar negeri itu sudah ditangkap, dan salah satunya telah terbunuh saat melakukan perlawanan.
Namun yang satunya ketika ditangkap, dia memakai pakaian terbuka dan sosoknya terlihat semakin menawan, sehingga orang yang menangkapnya memiliki sedikit pemikiran lain.
Bagaimanapun, dia akan mati, jadi lebih baik biarkan dia menikmatinya dulu sebelum dia mati.
Tetapi pada saat ini, wanita luar negeri yang tampaknya terikat, tiba-tiba mengeluarkan belati dan membunuh orang itu.
Tentu saja pisau itu diberikan oleh Domm, bahkan dia sendiri adalah orang yang diundang oleh Domm.
Setelah pergi dengan sembunyi-sembunyi, wanita luar negeri itu menemui anak buah Garry Fan dan mencurahkan masalah itu.
"Aku benar-benar tidak tahu dia memiliki penyakit jantung, Jordan Cao-lah yang mengatur agar aku dan gadis itu melayaninya ..."
Ketika Jordan Cao mengetahui bahwa wanita luar negeri itu telah lolos hidup-hidup, itu sudah setengah jam lebih kemudian.
Setelah mengetahui kejadian ini, Jordan Cao langsung sangat cemas, jika kejadian ini bocor itu akan sangat gawat, jadi dia segera mengutus orang untuk mencarinya.
Hanya saja sebelum dia menemukan wanita luar negeri itu, Jenny Fan telah membawa bawahan keluarga Fan ke sana.
Setelah berjalan masuk dengan penuh kemarahan, Jenny Fan langsung menampar wajah Jordan Cao tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Ini membuat Jordan Cao sangat kesal, tetapi dia tidak bisa mengelak, bagaimanapun tuan muda dari keluarga Fan memang benar-benar mati ditempatnya.
Tetapi dia masih berharap wanita luar negeri itu bisa ditangkap oleh bawahannya, jadi dia berkata: "Nona Jenny, kamu benar-benar tidak bisa menyalahkanku atas masalah ini, aku telah mengutus banyak orang untuk melindungi Tuan muda Gerry, tetapi siapa sangka ada orang yang membawa senjata muncul ... "
Kemudian, Jordan Cao mengarang sebisanya untuk menyalahkan orang yang bersenjata itu atas kematian Garry Fan.
Namun, ketika dia mengira karangannya sudah sempurna, Jenny Fan menamparnya lagi.
"Bawa wanita itu keluar, aku ingin lihat apakah dia masih bisa mengelak!"
Setelah Jenny Fan selesai berbicara, wanita luar negeri yang melarikan diri itu dibawa keluar oleh bawahan Jenny Fan.
Jenny Fan bertanya sambil menatap Jordan Cao dengan serius: "Jordan Cao, apakah ada hal lain yang ingin kamu katakan lagi?!"
Ketika melihat wanita luar negeri itu muncul, Jordan Cao langsung terkejut, dan dia langsung tercengang di tempat.
Dia tahu bahwa masalah ini tidak perlu disembunyikan lagi karena itu telah sepenuhnya terungkap, jadi dia ingin mengatakan yang sebenarnya.
Hanya saja Jenny Fan sama sekali tidak membutuhkan kejujurannya, Jenny Fan sekarang hanya ingin melihat adiknya yang sudah meninggal.
Namun, setelah dia mengajukan permintaannya, dan ketika dia melihat mayat Garry Fan, dia menjadi lebih marah, dia hanya kesal karena dia tidak memiliki senjata di tangannya, jika dia memiliki senjata, dia pasti akan membunuh Jordan Cao dengan tangannya sendiri.
Karena adiknya jelas-jelas meninggal karena serangan jantung, namun sekarang ada lubang peluru di dahinya.
Jenny Fan yang pintar, dia sudah bisa langsung memahami niat Jordan Cao.
Ini dilakukan untuk memalsukan jejak kematian, kemudian menyalahkan orang lain!
Jenny Fan mengangkat tangannya dan menunjuk Jordan Cao dengan marah, wajahnya terlihat penuh dengan kebencian——
"Jordan Cao, kamu tunggu saja untuk menerima api kemarahan dari keluarga Fan !!!"
Jenny Fan berbalik dan pergi setelah meminta anak buahnya untuk mengambil jenazah, dia tidak mendengar dan tidak membutuhkan penjelasan Jordan Cao.
Saat melihat sosok Jenny Fan berjalan pergi, saat ini Jordan Cao sangat marah hingga dia mau meledak.
Bagaimanapun, dia tidak bisa memahaminya, awalnya dia sudah memikirkan ingin menjadikan Gredy Du sebagai kambing hitam, namun mengapa menjadi senjata makan tuan?
Dia masih ingat sebelumnya masih bertarung dengan Perusahaan Honeycom Gredy Du, dan kemudian dia tidak sengaja menyinggung keluarga Fan, ini ... huh!
Saat ini, Jordan Cao sangat resah, hingga dia merasa sangat ingin membenturkan kepalanya ke tembok.
Pada saat yang sama, Gredy Du pergi ke sekolah dengan santai sambil bersiul.
Hari yang membahagiakan ini sangat menyenangkan, dia tidur dengan Jenny Fan sepanjang malam tanpa harus menunda hal membunuh Garry Fan.
Dan orang yang menjadi kambing hitam dalam permasalahan ini adalah Jordan Cao.
Masalah ini, bahkan dia sendiri merasa dia telah melakukannya dengan sangat baik!
Tetapi ketika dia hendak pergi ke ruang kelas, dia menyadari Darfin Yu sedang berlutut di depan gedung kantor dan Wylda Yu sedang berdiri di sampingnya.
Tidak peduli bagaimana Wylda Yu menariknya, Darfin Yu tetap menolak untuk bangkit.
Setelah sedikit berjalan mendekat, dia mendengar Darfin Yu bersujud dan berteriak sambil menangis: "Aku mohon padamu, mintalah Presdir Du untuk selamatkan aku, oke ..."
Novel Terkait
Mi Amor
TakashiHei Gadis jangan Lari
SandrakoThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaHanya Kamu Hidupku
RenataPrecious Moment
Louise LeeLoving Handsome
Glen ValoraGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)