The Great Guy - Bab 137 Memegang Pedang Kematian
Bukan hal yang aneh bagi Bruce Ye untuk dapat mengetahui identitas Gredy Du adalah presdir perusahaan Honeycom.
Jika pria yang berani memenggal kepala lima orang itu tidak memiliki latar belakang untuk mencari tahu siapa dia, walaupun dia mengatakannya tidak akan ada yang mempercayainya
Tetapi memang kenapa kalau dia berhasil dicek, apakah Bruce Ye sangatlah hebat? Apakah hebat memiliki latar belakang?
Kamu punya uang, aku juga punya, jika kamu memiliki kekuasaan, aku juga memilikinya, jika kamu memiliki anak buah, aku juga ada.
Satu-satunya yang tidak ada adalah kamu gila, tapi aku tidak!
Jadi Gredy Du sama sekali tidak takut untuk menantang Bruce Ye, tidak hanya tidak takut, tapi malah berdiri tepat di depan Bruce Ye.
"Kamu mengatakan omong kosong itu lagi, apakah kamu percaya aku akan menghajar wajahmu sampai babak belur?
Mendengar ini, Bruce Ye senang saat itu, "Hanya mengandalkan dirimu saja?
"Hanya sampah sepertimu, dalam sekilas aku bisa melihat seberapa lemahnya dirimu itu. Jika kamu bisa menghajarku sampai babak belur, maka aku akan berani berlutut di tanah dan berteriak, kakek, kamu memukulku dengan sangat baik, cucumu suka.
Sangat gila, kegilaannya tidak hanya karena latar belakang keluarga, tapi juga kemampuan bela dirinya itu juga.
Dia berlatih seni bela diri sejak dia kecil, dia tidak berpendidikan, tetapi kekerasan tinju masih cukup kuat.
Jadi menurutnya, lebih dari cukup untuk mengalahkan Gredy Du dengan mengandalkan dirinya sendiri.
Untuk ini, Gredy Du juga harus mengakui, bagaimanapun juga, waktu dia berlatih dengan Hardi Yin masih cukup singkat.
Tetapi ada begitu banyak orang di dunia yang bisa bertarung, mengapa mereka semua bekerja untuk mereka yang tidak bisa bertarung?
Ini sepenuhnya membuktikan bahwa mereka yang menggunakan otak jauh lebih mengancam daripada mereka yang menggunakan kepalan tinju!
Jadi, Gredy Du mundur setengah langkah.
Tetapi ketika Bruce Ye memutuskan untuk mendekati setengah langkah, Hardi Yin sudah memblokirnya.
Hardi Yin tidak bisa mengambil inisiatif untuk membantu Gredy Du melakukan pembunuhan dan pembakaran, tetapi dia harus melindungi keselamatan Gredy Du, yang sebelumnya diperintahkan oleh Dimas Du. Tapi sekarang setelah lama berkomunikasi dengan Gredy Du, Hardi Yin telah lama mengakui tuan muda ini, sebagai bos barunya.
Dan mereka tidak hanya memiliki hubungan antara atasan dan bawahan, tetapi memiliki hubungan pertemanan.
Ketika teman dalam masalah, apakah kamu perlu banyak omong kosong?
Tentu saja tidak perlu, jadi saat berikutnya Hardi Yin langsung memulai, mengangkat tinjunya dan melawan Bruce Ye seperti seorang jagoan.
Bruce Ye sama sekali tidak memperhitungkan Hardi Yin, dia mengangapnya sebagai pengawal lemah.
Sampai setelah satu pukulan yang membuatnya mundur sejauh tiga sampai empat langkah, dia baru menyadari bahwa Hardi Yin sebagai sebuah ancaman.
Jadi dia menjadi serius, dia menyipitkan matanya seperti seekor serigala kelaparan dan langsung menyerang ke arah Hardi Yin.
Hanya dia sendiri yang merasa bahwa dia adalah serigala kelaparan, tetapi di mata Hardi Yin dia adalah anjing gila, tidak lebih.
Tidak hanya Hardi Yin yang berpikir demikian, Gredy Du juga memiliki pemikiran yang sama, jadi dia sama sekali tidak memperhatikan pertarungan Hardi Yin dengan Bruce Ye.
Setelah memberi isyarat kepada Siska Meng untuk menunggu dirinya di dalam mobil, Gredy Du mendatangi Joni Chen.
Joni Chen awalnya dilindungi oleh Bruce Ye, jadi dia masih sangat percaya diri, dan sorot matanya melihat Gredy Du dengan penuh dengan niat membunuh.
Tetapi pada saat ini, Bruce Ye telah disibukkan oleh Hardi Yin, dan kepercayaan diri Joni Chen tiba-tiba menghilang.
Dia mulai takut akan hal ini, Dia mengira Gredy Du adalah orang gila, orang gila yang bahkan berani mengabaikan Bruce Ye.
Apa yang bisa Gredy Du katakan? Gredy Du hanya bisa mengatakan bahwa pemikirannya sangat benar!
Pada saat ini, saat langkahnya semakin dekat, Joni Chen mundur dan berkata dengan panik: "Kamu lebih baik menjaga perilakumu, jika tidak, ketua pasti tidak akan membiarkanmu pergi. Aku beritahu kamu, ketua reguku di dalam militer dipanggil tuan muda Ye, dia memiliki latar belakang yang memiliki kekuasaan! "
Sungguh tidak biasa dipanggil tuan muda Ye di dalam militer, terutama dia memiliki latar belakang yang memiliki kekuasaan!
Tapi apakah itu sangat hebat? Gredy Du tidak berpikir begitu. Bruce Ye memiliki latar belakang, jadi apakah Gredy Du tidak punya!
Lagipula, apa hubungan ini semua dengan Joni Chen?
Jadi pada saat berikutnya, ketika Joni Chen sedang memamerkan kehebatan Bruce Ye di depannya, Gredy Du sudah mencekik lehernya, lalu meraih pisau buah, dan meletakkan ujung pisau di leher Joni Chen sambil menghadap Bruce Ye, dan kemudian menggores lehernya.
Merasakan perih di kulitnya, Joni Chen meratap seolah seekor babi yang hendak dibunuh.
"Lepaskan aku, aku mohon biarkan aku pergi, aku tidak berani, aku tidak berani lagi!"
"Ketua, selamatkan aku, dia akan membunuhku, cepatlah selamatkan aku !!!"
Joni Chen memohon belas kasihan Gredy Du dan juga meminta bantuan Bruce Ye, tapi itu tidak membantu.
Ujung pisau di tangan Gredy Du masih saja tertancap, darah berwarna agak kegelapan mengalir keluar, dan Bruce Ye mulai merasa cemas saat ini.
Dia mungkin tidak peduli dengan kawan perjuangan ini, tapi dia tidak bisa untuk tidak memperhatikan kehormatannya sendiri.
Orangnya dibunuh di depan wajahnya sendiri, jika ini menyebar, apakah Bruce Ye masih menginginkan wajahnya? !
Jadi Bruce Ye meraung marah: "Gredy Du, jika kamu berani membunuhnya, aku akan membunuh seluruh keluargamu !!!"
Raungan marah itu sangat menakutkan, tapi harga yang harus dia bayar adalah pukulan keras dari Hardi Yin di dahinya.
Dia menjadi pusing dengan pukulan itu, merasa seolah-olah dia ditabrak oleh perahu besar, dan kakinya mulai terhuyung-huyung.
Di sisi Gredy Du, dia dengan senang hati menusukkan pisaunya ke leher Joni Chen.
Pada saat ini, Joni Chen hanya bisa membuat suara racauan “ He He”, seolah-olah blast box yang bocor.
Wajahnya penuh rasa sakit, dan hatinya penuh penyesalan. Jika dia tahu ini yang akan terjadi, dia tidak akan memanggil ketua untuk membantu dirinya sendiri. Dia lebih baik malu daripada harus mati. Jika dia tahu ini yang akan terjadi, maka dia tidak akan mencari masalah dengan Gredy Du.
Karena ini sama sekali bukan orang normal, tapi dia adalah orang gila, orang gila yang terlihat lebih gila dan sadis daripada Bruce Ye.
Sebenarnya pemikiran dia benar, tetapi sekarang dia baru menyadari itu jelas sudah terlambat.
Karena Gredy Du telah memotong kepalanya dengan pisau buah, dan menendangnya seperti bola.
Melihat Joni Chen terbunuh di depan wajahnya, Bruce Ye merasa wajahnya diinjak-injak sebanyak lima ratus kali menggunakan sepatunya.
Dia kehilangan muka, dan itu semua direngut secara langsung oleh Gredy Du, dan dia berteriak dengan marah.
"Gredy Du, sialan kamu !!!"
Bruce Ye meraung seolah-olah dia sangat kuat, tetapi tanpa tunggu lama Gredy Du langsung berlari kedepannya, pukulan yang secara tiba-tiba dan kuat itu sangat mengagumkan. Pada saat ini Hardi Yin telah berhenti, dan Gredy Du lanjut bertarung dengan Bruce Ye.
Dia memang tidak lebih hebat dari Bruce Ye, tapi itu sebelum Bruce Ye dipukuli dengan kejam oleh Hardi Yin.
Sekarang Bruce Ye sudah dipukul hingga terhuyung-huyung, dan dia sudah bukan lawan Gredy Du lagi, jadi dia dipukuli hingga babak belur seperti kepala babi.
Meskipun Gredy Du menjebaknya, tapi Bruce Ye juga dapat merasakan bahwa Gredy Du jelas bukanlah orang yang lemah.
Kemampuan dirinya lebih kuat dari beberapa bawahan dia yang memang memiliki kemampuan.
Tapi yang paling disayangkan adalah ketika dia menyadari hal ini, dia harus dipukuli terlebih dahulu baru menyadarinya.
Setelah sikuan kerasa lainnya, Bruce Ye benar-benar terlempar dan terkapar ke atas tanah.
Ketika dia berbaring di tanah sembari menghadap ke langit, Gredy Du mengenakan sepatu kulit dan menginjaknya dengan keras.
Kaki itu langsung menginjak patah hidung Bruce Ye, dan dia berteriak kesakitan sambil memegangi kepala yang sudah babak belur seperti kepala babi itu.
“Aku sudah bilang aku akan memukulmu hingga wajahmu babak belur. Kamu tidak percaya. Sekarang kamu sudah percaya bukan, apakah sudah waktunya memenuhi janjimu?
Tidak peduli apakah dia masih mengingatnya atau tidak, Gredy Du masih mengingatnya dengan jelas.
Ketika dia pertama kali memasuki pintu, Bruce Ye berkata bahwa jika Gredy Du bisa mengalahkannya hingga babak belur, dia akan berlutut di tanah dan berteriak bahwa cucu dipukuli hingga sangat enak. Gredy Du merasa sudah waktunya Bruce Ye memenuhi janjinya!
Tentu saja, Bruce Ye juga boleh tidak memenuhi janjinya, bagaimanapun memotong semangka hanyalah memotong, tidak ada alasan untuk tidak bisa memotong dua semangka.
Jadi ketika dia melihat Gredy Du berjalan dengan pisau buah yang berlumuran darah, Bruce Ye di dalam hatinya merasakan ketakutan yang pertama kali di dalam hidupnya.
Dia dulunya tidak takut pada apapun dan siapapun, tetapi baru setelah Gredy Du datang dengan memegang pedang kematian ini, dia menyadari bahwa dia rupanya bukan orang yang sangat pemberani, bahkan dia sangat takut mati ...
Novel Terkait
Love and Trouble
Mimi XuThe Winner Of Your Heart
ShintaLove In Sunset
ElinaBehind The Lie
Fiona LeeAdieu
Shi Qi1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)