The Great Guy - Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
Di bawah aksi serangan Gredy Du yang liar yang tidak merasa malu tapi malah merasa bangga, Wylda Yu benar-benar tidak bisa apa-apa.
Dia menutupi mulut merah kecilnya, dan bahkan hidungnya, karena dia sangat takut lebih banyak orang akan tahu tentang suara itu
Namun meski begitu, sulit untuk menyembunyikan suaranya yang menawan dan berdesah dari hidungnya, sungguh menawan ...
Pelayan wanita di sebelahnya sangat malu, sampai buru-buru keluar dengan kepala menunduk dan tersipu malu, dia tidak berani membicarakannya saat bertemu dengan orang lain, beberapa orang bertanya kenapa wajahnya begitu merah, dia berbohong kalau cuaca agak panas, tidak berani mengatakan apa-apa.
Bagaimana mengatakannya, seorang gadis dewasa yang malu ketika melihat seseorang melakukan hal semacam itu.
Pada saat ini Wylda Yu juga tiba-tiba berdiri, dan dengan cepat, lalu mengambil tasnya dan pergi.
Gredy Du ingin mengejarnya, tapi dia tidak lebih cepat dari Wylda Yu!
Wylda Yu hanya perlu mengenakan roknya, stoking dan celana dalamnya robek, dan orang luar tidak bisa melihatnya.
Tetapi Gredy Du tidak bisa keluar begitu saja, akan aneh jiika di luar banyak orang dan langsung keluar begitu saja, itu pasti menjadi tontonan orang!
Tapi ketika dia mengambil celananya dan memakainya, Wylda Yu sudah pergi keluar pintu.
Dapat dimengerti, ini sangat memalukan, sampai dilihat orang sedang melakukan hal itu, betapa memalukannya.
Tapi pemuasan adalah satu hal, dan dirugikan adalah hal lain.
Gredy Du dan Wylda Yu senang hari ini, mereka bermain dua kali, sekali di sekolah pada sore hari dan sekali di restoran.
Tapi dua kali ini, Wylda Yu telah dibuat puas, dan dia masih merasakannya, cukup sekali untuk merasa malu, dan ini terjadi lagi.
Jadi Gredy Du berjalan menuju ke meja kasir dengan perasaan murung, dan kebetulan melihat pelayan wanita yang baru saja memasuki ruangannya.
Ketika pelayan wanita itu melihat bahwa Gredy Du datang, rona merah di wajahnya muncul naik lagi.
Dia benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapi Gredy Du, jadi dia ingin membiarkan rekan kerjanya yang datang untuk melayaninya.
Tapi saat ini, Gredy Du bertanya padanya, "Tadi kenapa kamu datang ke ruanganku?"
Gredy Du hanya bertanya biasa, tetapi pelayan wanita mengira itu adalah pertanyaan yang mengecewakannya, jadi dia dengan cepat menjelaskan: "Tuan, aku melihat hidangan lain di menu sudah tidak ada, jadi aku ingin memberitahu kamu untuk mengubahnya. aku tidak bermaksud pergi, pergi, lihat ... "
Melihat pelayan wanita tersipu dan menundukkan kepalanya, Gredy Du tersenyum.
"Ternyata begitu, kalau begitu baiklah, makannya sudah selesai, berikan aku tagihannya!"
Pelayan wanita itu mengangguk, dan dengan cepat membawa Gredy Du ke mesin kasir, berharap untuk mengakhiri masalah ini secepat mungkin.
Tetapi ketika dia melewati ruangan yang kosong, Gredy Du tiba-tiba mendorongnya ke ruangan itu.
Selanjutnya, hanya tersisa Gredy Du dan pelayan wanita itu di ruangan yang kosong dengan pintu tertutup.
Melihat kemeja putih stoking berwarna daging dan sepatu hak tinggi hitam pada pelayan wanita itu, dan kemudian melihat wajah mungilnya yang cantik, Gredy Du begitu bersemangat sehingga dia memeluknya dari belakang, dengan sepasang tangan langsung merayap ke depannya.
"Tidak, tidak, biarkan aku pergi !!!"
Pelayan wanita itu ingin berteriak keras, tapi Gredy Du menutup mulutnya sehingga suaranya tidak bisa terdengar keluar dari ruangan itu *.
Kemudian Gredy Du berkata: "Jika kamu berteriak, aku jelas-jelas belum memperkosamu, aku tidak akan dirugikan, tetapi yang kamu dapatkan adalah rasa malu, mungkin tidak ada yang akan menikahi kamu lagi dalam hidupmu. Mereka akan tahu bahwa kamu adalah seorang wanita yang telah diperkosa. "
"Katakan, apakah teriakanmu akan membantumu?"
Ketika Gredy Du berkata seperti itu, pelayan wanita itu merasa tidak berdaya, dan dia tidak berani berteriak lagi.
Tapi dia tidak ingin tangan Gredy Du yang tidak bermoral berada di dadanya, saat ini kancing kemejanya sudah terbuka, Gredy Du sedang memasukkan jari-jarinya ke dalam celana dalam merah jambu, dan dia sudah menyetuh setiap inci tubuhnya.
"Tuan, Tuan, kumohon, biarkan aku pergi, aku masih ..., aku mohon, jangan seperti ini."
Lebih baik dia tidak mengemis, semakin dia memohon, semakin dia menolak, maka minat Gredy Du akan menjadi lebih kuat.
Setelah itu, stoking dan celana dalamnya bahkan ditarik oleh Gredy Du, dan dia segera merasakan keberadaan senjata Gredy Du itu.
Pada saat keduanya bersentuhan, pelayan wanita itu hampir menangis dengan gugup, "Tolong, tidak, tidak!"
Tentu saja Gredy Du tidak akan menanggapi permintaan pelayan wanita itu, dia hanya punya satu tujuan saat ini, dan itu adalah memberikan kepuasan.
Selanjutnya, pelayan wanita itu merasakan tangan Gredy Du lepas dari dadanya, sekilas dia berpikir untuk keluar dari situasi yang memalukan ini, tetapi dia tiba-tiba merasakan sakit yang hebat, rasa sakit itu datang dari dalam ke luar, seperti seluruh tubuhnya terkoyak.
“Sakit, keluarkan, keluarkan, keluarkan ..."
Pelayan wanita itu menggigil kesakitan, dan wajah cantiknya penuh kesakitan.
Tetapi Gredy Du tidak melepaskannya, karena dia tahu bahwa meskipun dia sudah selesai, pelayan wanita itu masih akan kesakitan.
Namun jika diteruskan, pelayan wanita itu lambat laun akan merasakan perasaan yang berbeda.
Tapi perasaan itu, harus membiarkan pelayan itu menghilangkan rasa sakitnya perlahan, untuk mencapai keadaan yang dia inginkan.
Gredy Du memiliki rencana dalam pikirannya, dia mulai menaklukkan pelayan wanita itu lebih cepat ...
Ketika semuanya selesai, hampir jam sembilan malam.
Saat ini pelayan wanita itu telah benar-benar terkapar di kursi, tubuhnya lemas tak bertenaga.
Dia benar-benar tidak bisa melakukannya lagi, dia kesakitan seperti ini untuk pertama kalinya, dia benar-benar tidak tahan.
Jadi perasaan seperti itu adalah pengalaman pertama dalam hidupnya, semula dia hanya tahu akan sangat menyakitkan, namun ada perasaan lain yang tak bisa dijelaskan selain rasa sakit itu, dan perasaan seperti itu membuatnya merasa ingin terbang jauh.
Pada saat ini Gredy Du juga sepenuhnya menyelesaikan keinginan bercintanya.
Jadi setelah itu dia mengeluarkan salah satu kartu bank yang dia bawa, kata sandinya adalah enam digit terakhir dari nomor kartu.
"Ada 1 juta RMB (sekitar 2 miliar rupiah) di dalamnya, kamu dapat memilih untuk mengambil uang, atau memilih untuk memanggil polisi, ini pilihanmu."
"Tapi aku tetap ingin memberitahumu bahwa tubuhmu sungguh indah dan seksi, terima kasih, aku sangat menikmatinya."
Setelah berbicara, Gredy Du mencium wajah kecil pelayan wanita itu yang kemerahan, dan kemudian keluar dari ruangan.
Pelayan wanita itu tercengang, apakah dia masih merasa dipaksa?
Dia bingung, dia tidak tahu bagaimana menghadapi dirinya sendiri sekarang, apalagi bagaimana menghadapi kartu bank di tangannya.
Setelah putus asa meninggalkan ruangannya, pelayan senior restoran memarahinya, dan kemudian mengatur agar dia melakukan hal-hal lain.
Dia tidak ingin melakukan apa-apa lagi, mengganti pakaiannya dan langsung pergi.
Saat melewati ATM, dia tanpa sadar mengguncang kartu bank dan pergi ke mesin.
Ketika dia mengetahui bahwa Kartu itu benar-benar memiliki 1 juta RMB, dia sangat bingung.
Ini adalah 1 juta, dia kelelahan setiap bulan, dan itu tidak sampai 4.000 RMB (sekitar 8 juta rupiah), dan malah gajinya dikurangi ketika dia meminta cuti.
Bahkan jika itu 4.000 RMB, itu kurang dari 50.000 RMB setahun tanpa makan atau minum, tidak dapat menghasilkan uang sebanyak itu dalam 20 tahun!
Jadi pelayan wanita itu bingung saat ini, dia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.
Menaruh kartu bank di kantongnya, dia kembali ke kediamannya dengan sangat bingung.
Saat ini, dia kaget karena pertama kali masuk ke kamar kosan, pacarnya meneriakkan kejutan lalu memberinya bunga.
Hangat, romantis, dan mengejutkan.
Jadi dalam sekejap, pelayan memiliki ide di dalam hatinya——
Malam ini, dia akan melakukan hal itu dengan pacarnya dan siapa tahu kalau besoknya dia sudah "berisi".
Dengan cara ini, semuanya menjadi masuk akal, dan pacarnya tidak akan tahu apa-apa, dia masih bisa membeli rumah di kota ...
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCinta Yang Dalam
Kim YongyiInnocent Kid
FellaLove at First Sight
Laura VanessaAir Mata Cinta
Bella CiaoMata Superman
BrickThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)