The Great Guy - Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
Si gendut begitu sombong, tidak tahu kesombongan orang itu berasal dari lemak di badannya atau karena dia memang kaya.
Tetapi saat ini Gredy Du tidak ingin berdebat dengannya, paling penting adalah menyelamatkan orang terlebih dahulu.
Gredy Du meminta nomor rekening kepada Carmel Lu, dia ingin mengirimkan uang sebesar 20 ribu RMB (sekitar 40 juta Rupiah) sebagai bantuan.
Sebelum selesai transfer, si gendut berusaha merampas ponsel Gredy Du.
“Brengsek, aku yang duluan menyukai wanita ini. Siapa dirimu? Kamu berani menentang aku?”
Benar-benar mengesalkan, Gredy Du hanya ingin menyelamatkan orang, tetapi si gendut ini malah mencari keuntungan dalam kesempitan.
Sewaktu Gredy Du menghindar supaya ponsel tidak dirampas oleh si gendut, saat itu dia sekalian mencekik leher orang itu.
Si gendut merasakan seperti ada rantai besi yang melilit lehernya, menyebabkan dia sulit untuk bernapas.
Raut wajah si gendut menjadi begitu pucat, mata memerah, tangannya masih berusaha bergerak seperti ingin meninju seseorang, tetapi dia tidak bisa menjangkau Gredy Du.
Sebelah tangan Gredy Du masih bisa menekan ponsel dan menyelesaikan masalah pengiriman uang.
Carmel Lu memasukkan kartu identitas dan surat kerja ke dalam kantong celana Gredy Du, dia juga memberi jaminan akan segera melunasi uang tersebut.
Seharusnya Carmel Lu sudah boleh pergi dari sana. Tidak tahu apakah dia hanya melakukan penipuan atau karena memang ingin menyelamatkan orang, Carmel Lu tidak seharusnya masih berada di sana.
Tetapi Carmel Lu tidak beranjak, dia menunjuk si gendut dan berkata kepada Gredy Du: “Lepaskan saja dia, jangan karena si gendut ini dan menyebabkan kamu terlibat dalam masalah, benar-benar tidak layak...”
Gredy Du tersenyum sambil menganggukkan kepala setelah mendengar nasehat Carmel Lu, dia menyuruh Carmel Lu untuk segera pergi dan melakukan hal yang lebih penting.
“Kamu tenang saja, aku bisa mengontrol diri, kamu pergi saja dari sini!”
Setelah Carmel Lu pergi, Gredy Du sekali lagi memperhatikan si gendut.
Saat ini, si gendut benar-benar sudah kehabisan tenaga dan tangannya sudah berhenti bergerak.
Sepertinya sudah hampir kehilangan napas, akhirnya Gredy Du melepaskan tangan.
Setelah melepaskan tangan, si gendut langsung berlutut di hadapan Gredy Du dan mencoba menstabilkan napas.
Si gendut langsung memegang leher yang masih sakit, dia melihat Gredy Du dengan tatapan benci.
“Benar-benar ingin cari masalah. Kamu berani mencekik leher aku, apakah kamu tahu siapa aku?”
Gredy Du menghidupkan sebatang rokok dan jongkok di hadapan si gendut: “Tidak tahu, coba kamu ceritakan!”
Si gendut berkata dengan emosi: “Aku adalah Presdir Perusahaan Honeycom, aku adalah Presdir Du.”
Gredy Du terbengong seketika. Awalnya dia mengira, mungkin si gendut ini akan memperkenalkan dirinya sebagai anak kepala polisi, pemimpin dari sebuah perusahaan atau anak orang kaya. Tetapi tidak terpikir, si gendut cukup beruntung, karena bisa ketemu Presdir Perusahaan Honeycom dengan cara seperti ini!
Gredy Du menepuk mukanya yang tembam dan berkata: “Astaga, ternyata adalah Presdir Du!”
Si gendut merasa bangga: “Bagaimana, apakah sudah tahu identitas aku?”
Di saat itu, raut wajah Gredy Du mendadak berubah menjadi dingin.
“Oh kebetulan, masih ada utang sebanyak 60 juta RMB (sekitar 120 miliar Rupiah) yang belum terselesaikan di bagian konstruksi. Hari ini aku sekalian membuat perhitungan!”
Setelah itu, Gredy Du memegang kerah baju si gendut dan juga mengambil sebuah batu yang tepat berada di samping.
Dari gayanya, Gredy Du akan menggunakan batu tersebut untuk memecahkan kepala si gendut.
Si gendut langsung merasa ketakutan dan berkata: “Jangan jangan jangan.... Aku mohon jangan...”
Si gendut hanya ingin menggertak orang ini dengan memakai nama Presdir Perusahaan Honeycom, tidak terpikir masalah malah menjadi begini.
Apakah orang ini mempunyai dendam dengan Perusahaan Honeycom? Kenapa setelah mendengar nama perusahaan itu, dia langsung emosi dan ingin membunuh? sepertinya dendam antara dirinya dan perusahaan tersebut begitu dalam.
Si gendut langsung menjelaskan: “Aku bukan Presdir Du, mohon jangan membunuh aku. Kalau tidak percaya kamu bisa melihat kartu identitas, aku benar-benar bukan Presdir Du. Belakangan ini aku hanya mendengar bahwa Presdir Du sangat hebat, bahkan Jordan Cao saja merasa takut dengannya, aku hanya ingin memakai namanya untuk...”
Si gendut langsung berterus terang, kata-kata dari mulutnya begitu lancar seperti orang yang sedang menceret.
Perkataan dia membuat Gredy Du ingin tertawa.
Tidak terpikir, dirinya begitu terkenal. Bahkan namanya juga bisa digunakan untuk menggertak orang lain, dasar!
Benar benar lucu, dia malah berani menggunakan nama presdir Du di depan presdir Du itu sendiri. Ini adalah lelucon yang konyol
Gredy Du melepaskan kerah baju dan menendang bokong si gendut: “Cepat pergi dari sini, kalau tidak...”
Sewaktu masih berniat menggertak si gendut, dari jauh tiba-tiba terdengar suara: “Presdir Du, Presdir Du!”
Ada yang memanggil dirinya. Gredy Du melihat ke arah orang itu dan melihat wajah Juliana Chu yang merasa kaget.
“Presdir Du, kenapa kamu berada di sini?”
Juliana Chu berlari menghampiri Gredy Du dan berkata dengan perasaan senang. Tidak terpikir mereka masih mempunyai jodoh karena bisa bertemu di tempat seperti ini.
Si gendut langsung terbengong ketika mendengar perkataan Juliana Chu.
“Kamu.. kamu adalah Presdir Perusahaan Honeycom? Kamu adalah Presdir Du?”
Gredy Du tertawa dan tidak lagi peduli dengan si gendut, dia mulai berbicara dengan Juliana Chu.
Si gendut sadar ketika mendengar pembicaraan antara Gredy Du dan Juliana Chu. Ternyata orang yang ingin memecahkan kepalanya adalah Presdir Du dari Perusahaan Honeycom. Dia yang sebagai peniru malah bertingkah sombong di hadapan orang aslinya.
Teringat hal ini, si gendut merasa canggung dan menyesal.
Selagi Gredy Du tidak fokus dengan dirinya, lebih bagus kabur sekarang juga.
Jika si gendut masih tetap di sana, maka dia akan benar-benar merasa malu.
Sewaktu kabur dan keluar dari rumah sakit, si gendut langsung merencanakan sesuatu dan wajahnya terlihat ada senyuman jahat.
“Bangsat, aku adalah orang yang pernah bertemu Presdir Du, aku harus menyebarkan kejadian ini...”
Saat ini, Gredy Du dan Juliana Chu masih membahas masalah rumah sakit.
“Oh ya, ada satu hal, temanku sedang menunggu uang ini. Karena ponsel ku tidak ada baterai, makanya aku pulang untuk membantunya menjemput uang ini.”
Sewaktu Juliana Chu ingin beranjak, dia melihat Carmel Lu berlari ke arah mereka.
“Juliana Chu, kamu sudah datang. Untung saja ada orang yang berbaik hati dan membantu aku. Dia... Oh, ternyata kamu masih di sini!”
Carmel Lu berlari menghampiri Gredy Du. Juliana Chu yang berkeringat langsung melihat Carmel Lu dan Gredy Du dengan bingung.
Setelah Carmel Lu menjelaskan semua kejadian, akhirnya Juliana Chu mengerti.
Sewaktu meninggalkan parkiran, Carmel Lu menelepon dan ingin meminjam uang kepada Juliana Chu. Tetapi karena ponsel tidak ada baterai dan tidak bisa mengirim uang, maka Juliana Chu langsung menjemput uang tersebut dan mengantar ke rumah sakit.
Hanya saja tidak terpikir, Gredy Du juga berada di sini dan dialah yang telah membantu Carmel Lu.
Setelah mengerti semuanya, Juliana Chu semakin bangga dengan Gredy Du.
Juliana Chu sengaja bertanya: “Apakah kamu tidak takut Carmel Lu adalah seorang penipu?”
Gredy Du tertawa dan berkata: “Jika dia menipu aku, maka hanya bisa menganggap diriku adalah orang bodoh. Kalau dia tidak melakukan penipuan, maka aku telah membantunya menyelamatkan satu nyawa. Dalam memilih antara menjadi orang bodoh atau menyelamatkan orang, aku percaya semua orang akan memilih untuk menjadi orang bodoh, dan tidak ingin memberi bantuan untuk menyelamatkan nyawa orang lain.”
Perkataan ini benar adanya. Sewaktu Carmel Lu meminta bantuan di pinggir jalan, tidak ada yang berbelas kasih dan mengulurkan tangan untuk membantu.
Hanya Gredy Du yang langsung mengirim uang sebesar 20 ribu RMB tanpa merasa ragu.
Carmel Lu merasa terharu dengan bantuan Gredy Du, dia terus memuji Gredy Du adalah orang baik sehingga membuat dirinya merasa tidak enak hati.
Juliana Chu yang berdiri di samping semakin terpesona dengan Gredy Du.
Ganteng, jujur, baik hati. Kalau Gredy Du bisa menjadi pacarnya...
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesMi Amor
TakashiLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinBack To You
CC LennyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)