The Great Guy - Babak 88 Tak Berguna
Mengenai masalah Siska Meng, Gredy Du meminta Hardi Yin untuk melanjutkan penyelidikan.
Tapi sebulan telah berlalu, dan masih belum ada detail tentangnya.
Dalam waktu satu bulan Double Pole Horse sudah mendapatkan surat izin mengemudi...
Pagi ini, Gredy Du di rapat petinggi perusahaan, mendengar orang yang sedang ribut.
Mereka sedang bertanya-tanya apakah iklan real estat yang baru itu berjalan dengan efektif.
Ada yang bilang efektif, karena dengan total biaya promosi yang digunakan, dan pada lelangan waktu itu masih terbilang untung.
Beberapa orang mengatakan bahwa itu tidak efektif, dan sama sekali tidak ada artinya, sangat menyia-nyiakan tenaga dan sumber daya karyawan.
Gredy Du untuk sementara menangguhkan masalah ini tanpa membuat keputusan apapun.
Dua orang yang berdebat di sini, belum menemukan kenyataan yang begitu baik.
Jadi, setelah rapat itu selesai, Gredy Du meminta orang-orang untuk mengambil banyak iklan real estat dan dia yang akan mengurus iklannya sendiri.
Dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore, Gredy Du terus mengirimkan ke alun-alun, stasiun kereta bawah tanah, dan sangat banyak iklan yang di sebar, tetapi kenyataanya yang menelepon tidak banyak, dan ada yang menelepon tetapi hanya menanyakan beberapa patah kata, dan kemudian menutup telepon, dan hal ini sangat tidak berguna.
Kemudian, brosur iklan tersebut menjadi kertas yang tidak berguna, dan dibuang begitu saja.
Gredy Du mengeluarkan ponselnya dan menelepon Edyanto Liu.
"Iklan lokal tidak berguna, dan tidak mungkin untuk menarik pelanggan, aku memiliki saran, tetapi tidak tahu ini bagus atau tidak, kamu bisa mendiskusikan kepada petinggi perusahaan, dan memasang semua iklan kantor penjualan kita di setiap bus".
"Selain itu, kita juga dapat memilih beberapa toko terdekat dan memberikan mereka sebuah tas. Tas tersebut tercetak iklan kita, tidak hanya untuk mereka, dan ada juga untuk iklan penjualan kita..."
Setelah memberikan beberapa saran kepada Edyanto Liu, Gredy Du menutup teleponnya.
Karena iklan lokal tidak berguna, tentu saja brosur iklan tidak perlu untuk dilakukan penyebaran.
Jadi Gredy Du meletakkannya di tempat sampah, dan bersiap untuk pergi.
Tapi saat ini, seseorang menepuk pundaknya, "Tidak baik jika kamu bekerja seperti ini?"
Gredy Du menoleh, lalu melihat wajah yang dikenalnya, "Harry Zheng? Hei, lama tidak bertemu!"
Saat Gredy Du bekerja sebagai sales di sebuah supermarket, dan Harry Zheng adalah rekan kerja yang ia kenal saat itu.
Saat bekerja bersama, Harry Zheng baik-baik saja, dia sedikit pelit, tetapi tidak ada yang salah dengan itu.
Tanpa diduga, sudah hampir setahun tidak melihatnya, dan ini masih terhitung sangat berjodoh bisa bertemu dengannya.
Setelah keduanya mengobrol beberapa patah kata, Harry Zheng bertanya pada Gredy Du, "Ada apa, sekarang kamu melakukan pekerjaan membagikan brosur ini?"
Gredy Du tersenyum, tidak tahu apa yang harus dikatakan tentang hal ini, tidak mungkin untuk mengatakan hal ini kepada Harry Zheng dari awal hingga akhir, jadi dia mengangguk mengiyakan saja.
Harry Zheng menggelengkan kepalanya, "Kamu ini, mengapa kamu tidak ada sedikit kemajuan?"
"Begini saja, kamu panggil saja aku kak Harry, maka aku akan membantumu".
Saat bekerja bersama di supermarket, Harry Zheng berpura-pura menjadi orang hebat, dan orang-orang akan memanggilnya Kak Harry, tak di sangka sampai hari dia masih memiliki sifat ini.
Gredy Du tersenyum dan bertanya, "Kenapa, sekarang kamu memiliki pekerjaan yang bagus?"
Harry Zheng menarik-narik bajunya, "Ini baju Versace, sangat mahal!"
Kemudian memainkan ponsel di tangannya, "Apple XS, harganya 10.000 RMB (sekitar 20 juta rupiah)".
"Dari dua hal ini, aku yakin kamu akan memiliki penilaian tersendiri terhadap diriku".
Gredy Du mengerti, ini untuk memberitahunya, dia adalah orang kaya.
Nyatanya memang benar, lalu Harry Zheng berkata: "Aku bekerja di Perusahaan Honeycom sekarang, apakah kamu tahu Perusahaan Honeycom? Oh, iya, karena kamu pasti tahu, brosur iklan ini adalah perusahaan honeycom kami".
"Aku sekarang menjadi kepala bagian HRD di Perusahaan Honeycom. Ini memang tidak terlalu besar, hanya menjadi seorang wakil kepala bagian di perusahaan honeycom saja, dan aku hanya bertanggung jawab dalam merekrut orang".
Kepala bagian yang kecil, tetapi melihat dari ekspresi Harry Zheng ini bukanlah hal yang kecil, kalau tidak tidak mungkin dia begitu bangga.
"Ngomong-ngomong, apa kabar, apakah kamu sudah lulus?"
Gredy Du menjawab: "Belum, ada apa?"
Harry Zheng tampak menyesal, "Jika kamu lulus, aku akan membuat kamu bekerja di Perusahaan Honeycom, dan memberi kamu jabatan di kantor sebagai superintendent, meskipun tidak seperti jabatanku, akan tetapi ini lebih baik daripada kamu menyebarkan brosur iklan di jalan".
Ternyata seperti itu, jadi Gredy Du berkata: "Tetapi aku telah mengambil cuti kuliah, dan sehingga aku dapat bekerja dengan formal kapanpun itu".
Harry Zheng tercengang, lalu dia berkata: "Menjadi apa? Superintendent di kantor, menjadi supertintendent tentu saja memiliki persyaratan akademis".
Pada saat berikutnya, Harry Zheng mulai berbicara omong kosong.
Sikapnya sangat jelas, selama Gredy Du belum bekerja, maka dia dapat menetapkan Gredy Du di posisi apapun.
Tapi selama Gredy Du setuju, pasti akan ada berbagai macam alasan yang menghalangi, singkat kata Gredy Du tidak akan diizinkan untuk melakukan sesuai yang dia mau.
Harry Zheng dulu tidak seperti ini, tetapi mengapa dia sekarang memiliki sifat yang suka membual?
Gredy Du tidak banyak bicara lagi dengannya, jadi dia mencari alasan untuk meninggalkannya.
Namun, Harry Zheng tidak mau melepaskan dan terus membual di depannya tentang betapa berpengaruh dia dalam Perusahaan Honeycom dan betapa para pemimpin sangat optimis tentang dirinya dia. Bahkan Presdir perusahaan sendiri pun sampai memujinya sendiri atas kemampuannya.
“Presdir kami mengatakan kepadaku bahwa aku adalah orang yang paling baik di perusahaan, dan juga masih sangat muda dan memiliki kemampuan. Dia sangat senang melihat diriku, dan ingin membuatku memegang posisi tinggi di perusahaan".
Gredy Du tidak tahu kapan dia senang dengan Harry Zheng, dan juga tidak tahu kapan dia bertemu dengan Harry Zheng ini.
"Oke, Harry, aku tidak bisa mendengarkanmu lagi, aku sungguh masih ada urusan, sampai di sini dulu!"
Untuk seorang pria yang membual tanpa batas, Gredy Du benar-benar tidak memiliki kesan yang baik.
Tapi saat ini, Harry Zheng tidak senang.
"Gredy Du, apa maksudmu, aku sekarang ingin membantumu, dan jika sekarang kamu ingin pergi, ini sama saja kamu menggangapku rendah, kuperingati dirimu, aku belum sampai merendahkanmu, kamu juga bukan barang bagus! "
"Aku dengan sangat senang hati ingin membantumu karena hubungan lama kita, lihat dirimu sekarang ini, sedikitpun tidak kelihatan lebih baik dariku, kamu masih saja seperti sebuah sampah. "
Gredy Du tidak bisa berkata-kata tentang sikap Harry Zheng.
Orang seperti ini keluar untuk menginjak orang lain dan untuk mencari kepercayaan dirinya, dan tidak ingin diremehkan orang.
Tapi masyarakat sekarang ini sangat sibuk, selain mencari kehidupan mana yang lebih baik, dan masih ingin berpikir untuk menginjak orang lain.
Jadi Gredy Du berkata kepadanya: "Ada yang harus kulakukan, ayo bicara lain kali saja!"
Hingga saat ini, Gredy Du masih memikirkan hubungannya dengan teman lamanya ini, dan tidak ingin terlalu kaku dengan Harry Zheng.
Tapi Harry Zheng jelas tidak peduli tentang ini, "Gredy Du, kamu sangat tidak tahu malu".
"Aku ingin mempromosikanmu, tapi kamu masih tidak menanggapi hal ini, ada apa, kamu menggangap rendah diriku ya?!"
Gredy Du sedikit kesal, masih saja berkicau di sini.
Dia tidak lagi memedulikan Harry Zheng, dan Harry Zheng masih terus-terusan ingin menginjak dirinya, dan jika tidak seperti itu, maka tubuhnya merasa tidak nyaman?
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPejuang Hati
Marry SuBlooming at that time
White RoseCinta Yang Dalam
Kim YongyiMy Lady Boss
GeorgeWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)