The Great Guy - Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
Gredy Du telah bersiap-siap. Dia menyerahkan urusan bisnis kepada Edyanto Liu dan menyuruh Hardi Yin membantu masalah pribadi.
Saat ini, Hardi Yin sedang berada dalam mobil boks modifikasi yang berada di luar restoran.
Di dalam mobil tersebut ada begitu banyak komputer, juga ada 8 hacker. Saat ini mereka sedang menyelidiki sesuatu.
Mereka melihat sebuah rekaman acara yang diadakan di restoran tersebut.
Delapan hacker itu mempunyai tugas tersendiri. Ada yang mengontrol WIFI, ada yang mengecek data ponsel dan ada juga yang langsung melihat CCTV...
Semuanya berjalan dengan sangat lancar dan tidak ada masalah.
Sambil memantau CCTV restoran, Hardi Yin mengeluarkan ponsel dan menelepon Gredy Du.
“Tuan Muda, semuanya berjalan sesuai rencana. Jordan Cao dan Caroline Lei sudah mulai tidak akur. Sebelumnya kamu menyuruh aku mengutus seseorang untuk menggoda Caroline Lei, dia sudah melakukan sesuai perintah dari kita. Saat ini Jordan Cao hanya bisa memendam amarah.”
Gredy Du hanya mendengar dan langsung mematikan panggilan telepon.
Jordan Cao mencoba menahan emosi. Tetapi sekarang ini, Jordan Cao tidak akan membuat keputusan untuk bercerai dengan Caroline Lei, dia hanya bisa menerima kenyataan istrinya yang sudah mengkhianati dirinya.
Lagipula ayah dari Caroline Lei juga masih hidup. Jordan Cao masih menjaga hubungan baik dengan ayah mertua. Jika ada masalah, dia berharap ayah mertua bisa langsung membantu dia.
Seandainya Jordan Cao dan Caroline Lei sudah bercerai, maka hubungan kekeluargaan akan berakhir, dan yang bisa dia diandalkan akan semakin berkurang.
Gredy Du tentu saja berharap Caroline Lei akan segera mengakhiri hubungan dengan Jordan Cao. Jika hubungan mereka berakhir, maka Gredy Du lebih gampang mencari celah untuk menghadapi Jordan Cao.
Tetapi dia sama sekali tidak percaya. Walaupun Jordan Cao adalah orang yang emosional, tetapi dia masih bisa mengontrol dirinya.
Kenyataan memang begitu. Malam itu juga, Jordan Cao langsung meminta maaf kepada Caroline Lei di hadapan semua orang.
Walaupun Jordan Cao hampir tidak bisa menahan amarah, tetapi dia tetap berusaha mengontrol hatinya dan meminta maaf.
Karena Jordan Cao tidak ingin kehilangan sandaran, oleh karena itu dia harus tetap memperjuangkan Caroline Lei...
Setelah acara, Jordan Cao langsung kembali ke rumah. Sekretarisnya sedang mempersiapkan diri untuk melayani dia!
Sewaktu sekretaris ingin mendekati dia, Jordan Cao langsung mengambil vas bunga klasik yang berada di atas meja dan melempar dia dari bagian kepala!
Tindakan selanjutnya terlihat lebih kejam. Dia mengambil pecahan kaca dan menusuk leher sekretaris tersebut.
Jordan Cao melihat wanita itu memegang lehernya yang penuh dengan darah, mulai merasa lemas dan langsung mati begitu saja. Jordan Cao langsung membuang pecahan kaca tersebut.
Setelah itu, dia menghidupkan sebatang rokok sambil memerintahkan kepada bawahan untuk mengurus mayat wanita yang tergeletak di lantai.
“Bawalah dia ke kawasan proyek pembangunan, bukankah sekarang masih dalam tahap penyemenan, lemparkan mayatnya ke dalam, aku menjamin dewa juga tidak akan menemukan dirinya!”
Setelah memerintah kepada bawahan dengan bengis, Jordan Cao kembali duduk di kursi. Dia sempat terdiam sebentar sambil memikirkan sesuatu dan sekali lagi memerintah anggota yang lain.
“Hubungi satu orang dan suruh dia segera temukan Gredy Du, atur sebuah kecelakaan untuk menghabisi nyawanya. Ingat! Lakukan dengan waspada, jangan sampai ada kecerobohan, aku tidak mau terlihat...”
Di saat Jordan Cao masih berbicara, ada seorang pemuda yang bersembunyi di atas pohon telah merekam semua kejadian. Setelah menyimpan semua rekaman, orang itu diam-diam turun dari pohon tanpa ketahuan siapapun dan langsung beranjak dari sana.
Sewaktu sampai di tempat yang lebih aman, pemuda tersebut langsung menelepon Gredy Du: “Presdir, semua kejadian memang sesuai prediksi kamu, Jordan Cao mengira sekretarisnya yang membocorkan rekaman tersebut. Dia telah membunuh wanita itu dan aku telah merekam semuanya.”
Gredy Du sedang duduk di sofa kantor, dia hanya memerintahkan si pemuda untuk membawa rekaman dan langsung mematikan panggilan telepon.
Setelah Edyanto Liu melihat semua rekaman, dia langsung mengacungkan jempol kepada Gredy Du.
“Presdir, kamu telah membuat rencana berantai yang cukup hebat!”
“Awalnya aku mengira tiga kali perangkap di acara lelang itu sudah termasuk akhir, tidak terpikir kamu membuat dua perangkap lagi untuk dirinya.”
“Tadi sore, aku menggunakan kejadian untuk memancing amarahnya. Malam ini, aku membuat Jordan Cao benar-benar merasa malu saat berada di acara dan terakhir aku menjebak dia membunuh seseorang sebagai pelampiasan emosi. Orang yang aku utus telah merekam semua kejadian sebagai barang bukti.”
“Kali ini Jordan Cao benar-benar tidak bisa terhindar dari maut. Jika kita menyerahkan rekaman ini kepada pihak kepolisian, maka Jordan Cao pasti celaka dan siapapun tidak akan bisa membantu dia!”
Memang sebuah kenyataan dan Edyanto Liu telah menebak segalanya, semuanya berjalan sesuai perencanaan Gredy Du.
Pemikiran Gredy Du cukup sederhana, Jordan Cao adalah preman yang sangat kejam, benar-benar merepotkan jika dibiarkan hidup.
Daripada menambah kerepotan, lebih baik jatuhkan dia ke jurang dan biarkan dia mati di sana.
Dengan begitu, walaupun Jordan Cao sangat kejam, dia akan menjadi mayat dan semua orang tidak perlu takut dengannya.
Gredy Du menggenggam flashdisk yang berisi rekaman kejadian dengan erat. Saat ini, ada sesuatu yang dia rencanakan. Gredy Du menelepon Hardi Yin dan menyuruhnya mengantarkan rekaman tersebut.
Gredy Du mematikan panggilan telepon dan Edyanto Liu berkata: “Presdir, aku ada kenalan di pihak kepolisian, kalau meminta bantuan pada temanku, aku merasa masalah akan terselesaikan lebih cepat...”
Tetapi Gredy Du menolak tawaran dari Edyanto Liu.
“Demi berjaga-jaga saja! Siapa saja yang mengantar flashdisk ini sebenarnya sama saja, asal benar-benar bisa menyelesaikan masalah, lagi pula Jordan Cao sudah tidak memiliki kesempatan untuk menghindar.”
“Tetapi bagaimana kalau terjadi sesuatu hal di luar kendali kita dan dia mengetahui kamu yang menyerahkan barang bukti ini, aku yakin dia pasti tidak akan melepaskan kamu.”
“Aku sudah terlanjur melibatkan diri, biarkan aku yang menyelesaikan semuanya, aku tidak akan membiarkan kamu terkena masalah.”
Edyanto Liu tidak bisa membalas perkataan Gredy Du.
Sejauh ini, Gredy Du bukanlah orang yang terlalu memikirkan perasaan orang lain, tetapi perkataan Gredy Du saat ini benar-benar membuat Edyanto Liu terharu.
Walaupun Presdir begitu muda, tetapi cara dia dalam menangani masalah memang bisa diakui, dia bisa membuat pertimbangan dari berbagai pihak.
Gredy Du sangat melindungi Edyanto Liu, hal ini bukan hanya membuat dia merasa terharu tetapi ada sedikit serba salah.
Jika dibahas masalah umur, sebenarnya Edyanto Liu yang harus melindungi Gredy Du, Tetapi saat ini malah terbalik, dia tidak berdaya dan hanya bisa membiarkan Gredy Du yang menanggung segala resiko.
“Presdir...”
Edyanto Liu ingin berkata sesuatu tetapi dia tidak sanggup mengutarakan isi hatinya, dia menangis.
“Sudahlah! Kamu sudah berumur. Jangan begitu cengeng, tidak bagus kalau dilihat orang.”
Gredy Du terus menghibur Edyanto Liu dan akhirnya bisa menenangkan dia.
“Presdir, aku akan setia padamu sampai akhir hayatku. Aku akan melakukan semua perintahmu dan tidak ada penolakan.”
Sejauh ini, Edyanto Liu bekerja hanya demi meraih masa depan yang lebih baik.
Tetapi sekarang ada sedikit perubahan, dia bertekad untuk mengabdi pada Gredy Du dengan tulus.
Dengan satu perkataan...
Raja telah melindungi rakyatnya, dan yang sebagai rakyat biasa tentu saja harus selalu setia dan terus berjuang untuk negara!
Setelah meninggalkan kantor, Gredy Du langsung kembali ke rumah sewaan.
Sampai di depan rumah, dia melihat pemilik rumah yang sedang mabuk karena terlalu banyak minum bir.
Pemilik rumah jongkok di depan rumah tersebut. Gredy Du mengerutkan dahi dan segera bertanya: “Bukankah aku sudah memberikan biaya sewa rumah pada kamu?”
Pemilik rumah merasa tidak enak hati dan berkata: “Aku ke sini bukan karena masalah biaya sewa. Sekarang adik ipar berada di rumahku, karena bermasalah dengan keluarga, makanya dia datang untuk mencari istriku. Istriku ingin aku mengambil kembali rumah ini, dia menyuruh adiknya untuk tinggal di sini.”
Gredy Du mengerti maksud pemilik rumah yaitu ingin dia segera pindah dari sini.
Ya sudah! Di sini sangat jauh dari perusahaan, jarak dari sekolah juga tidak dekat. Sebenarnya dari awal Gredy Du juga ingin pindah.
Gredy Du langsung menyetujui dan akan pindah dalam tiga hari.
Pemilik rumah merasa bersalah: “Bagaimana dengan biaya sewa yang sudah kamu berikan?”
“Tidak perlu kembalikan!”
Perkataan ini membuat hati pemilik rumah merasa lega karena dia bisa memakai uang tersebut untuk membeli bir.
Akhirnya Gredy Du bisa beristirahat setelah pemilik rumah beranjak dari sana. Setelah dipikirkan kembali, sudah saatnya mencarikan sebuah rumah untuk diri sendiri...
Keesokan harinya, Gredy Du pulang sekolah dan berencana mencari rumah yang lebih sesuai.
Sewaktu berjalan ke arah gerbang, dia langsung dihalangi oleh Wylda Yu.
“Gredy Du, kenapa kamu mencari masalah dengan ayahku?!”
Novel Terkait
Behind The Lie
Fiona LeeLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMy Superhero
JessiIstri Yang Sombong
JessicaHalf a Heart
Romansa UniverseMarriage Journey
Hyon SongPrecious Moment
Louise LeeSi Menantu Buta
DeddyThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)