The Great Guy - Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
Gredy Du pergi, meskipun dia sudah tiba di lantai bawah rumah keluarga Daisy Lin, namun dia tidak naik.
Melihat mobil Poussain yang sudah usang itu melaju menjauh, Randy Lin menghela napas lega.
Gredy Du ini sangat galak, dia tiba-tiba memukulnya, itu sangat menakutkan.
Namun, koper yang dibawanya sangat berat, itu sangat berat hingga Randy Lin harus menyatukan kedua tangannya untuk membawanya.
Tidak tahu apa sebenarnya yang ada di dalamnya, Randy Lin ingin membukanya dan melihatnya.
Tetapi memikirkan perkataan Gredy Du sebelum dia pergi, dia berpikir sejenak kemudian memutuskan untuk membukanya setelah tiba di rumah, daripada dia dipukul lagi ...
Setelah pulang dengan membawa koper itu, pada saat ini Juandi Lin sedang membaca koran di ruang tamu dan Tika sedang memasak di dapur.
"Ayah, ibu aku sudah pulang."
Setelah menyapa mereka, Randy Lin masuk ke ruang tamu dengan membawa koper.
Juandi Lin menurunkan kacamata bacanya, "Randy, apa yang kamu bawa? Selain itu siapa yang memukuli wajahmu?"
"Ini……"
Randy Lin meragu sejenak, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya, kemudian dia langsung mengatakan kejadian yang sebenarnya.
Begitu mendengar bahwa putranya dipukuli, Juandi Lin langsung sangat marah.
Tepat sebelum dia melampiaskan amarahnya, Tika keluar dari dapur, "Bajingan brengsek, berani-beraninya memukul putraku, aku tidak peduli siapa dia, tidak peduli apa pekerjaannya, aku pasti akan memberinya pelajaran!"
"Ingin bersama putriku, aku tidak akan membiarkan itu, aku tidak akan pernah menyetujuinya!!!"
Teriakan melengking itu seperti suara digigit ular, dan itu cukup menunjukkan arogansinya.
Juandi Lin saat ini juga mengomel, "Brengsek, berani-beraninya memukul putraku, dia sudah meremehkan keluarga Lin!"
Mereka berdua tampak sangat galak, dan mereka sangat marah karena Gredy Du memukuli putra mereka.
Sebagai 'korban', Randy Lin tentu saja juga sangat marah, tetapi sekarang yang lebih membuatnya penasaran adalah apa yang ada di dalam koper yang susah payah dia bawa, dan mengapa Gredy Du menyuruhnya membukanya setelah tiba di rumah.
Dengan rasa penasaran di hatinya, Randy Lin mengabaikan orang tuanya yang sedang mengomel di samping, dia langsung membuka koper itu.
Saat koper itu dibuka, ruangan menjadi sunyi seketika, dan tidak ada lagi suara omelan.
Uang, semuanya uang berwarna merah, banyak tumpukan uang di dalamnya, di depan mata mereka semuanya adalah uang.
"Ini, banyak sekali uangnya, bagaimana bisa ada begitu banyak uang, ini ... sepertinya jutaan RMB (sekitar miliaran rupiah), bukan ?!"
Tika tercengang, dia berjalan ke depan koper dengan tertegun, dia benar-benar dibuat terkejut oleh tumpukan-tumpukan uang itu.
Juandi Lin juga kaget hingga tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, sikapnya yang marah dan mengomel tadi tidak terlihat lagi.
Randy Lin menelan ludahnya dan mengusap matanya dengan kuat, "Ya Tuhan, Gredy Du memberi kita begitu banyak uang?!"
Karena khawatir bagian bawahnya bukan uang, Randy Lin membalikkan koper ke lantai, alhasil dia menyadari itu semua adalah uang.
Dia langsung terkejut hingga tercengang di tempat, dia benar-benar tidak tahu harus berkata apa.
Pada saat ini, Juandi Lin melangkah maju untuk memeriksanya, dia mengeluarkan segepok uang, itu semua uang, tidak ada kertas yang dicampur.
Dia mengambil segepok uang lagi, itu semua juga uang, setelah memeriksanya, dia menyadari juga tidak ada masalah apa pun ...
"Semuanya uang, Gredy Du ... Tidak, menantu baru kita memberi kita begitu banyak uang ?!"
Sebelumnya, dia memanggilnya dengan bajingan, tetapi sekarang dia malah memanggilnya menantu baru, perkataannya juga membawa aroma kedekatan.
Orang yang mengatakan ini adalah Tika yang mengatakan 'jangan pernah berharap ingin menjadi menantuku'.
Tidak peduli siapa dia atau apa pekerjaannya ... Bagaimanapun, pernyataan dan omelannya sebelumnya, semuanya sudah hilang. Ini semua uang, dengan total jutaan RMB!
Melihat begitu banyak uang, Tika langsung ingin meletakkan semua uang itu di pelukannya, dan tidak ada yang boleh merampoknya!
Juandi Lin yang berada di sebelah jelas mengatakan hal sesuai kebenaran.
Dia berdeham, kemudian berkata kepada Randy Lin: "Randy, kamu terlalu menyebalkan, dengan siapa kakakmu berpacaran itu adalah kebebasannya, orang seperti apa yang dia sukai dan ingin berhubungan dengan siapa, apakah itu ada hubungannya denganmu? Kamu ini mengganggu pernikahan orang lain! "
"Selain itu, mengapa kamu mengomeli Gredy Du? Dia adalah kakak iparmu, kamu harus menghormatinya, sejak kecil aku mengajarimu untuk menghormati orang lain, apa kamu sudah melupakannya? Sia-sia kamu ini mahasiswa 100 universitas terbaik di dalam negeri! "
"Lihatlah kakak iparmu Gredy Du, meskipun dia adalah seorang mahasiswa di universitas biasa, tetapi dia telah mendapatkan begitu banyak uang melalui kerja kerasnya sendiri. Meskipun kita tidak serakah akan uang, tidak memandang kekayaan, tetapi uang ini adalah bukti dari usahanya! "
"Lalu lihat dirimu ini, kamu suka bersenang-senang dan tidak berpikir untuk maju, dibandingkan dengan kakak iparmu, kamu hanyalah sampah!"
"Menurutku kakak iparmu memukulmu, itu adalah salahmu sendiri, kamu pantas mendapatkannya, menurutku yang ia lakukan adalah sesuatu hal yang benar!"
Randy Lin tercengang, sebelumnya ayahnya bukan berkata demikian, bukankah dia mengatakan bahwa ia meremehkan keluarga Lin dan dia ingin memukulnya balik?
Bagaimana semuanya langsung berubah dalam waktu kurang dari dua menit?
Yang lebih membingungkan adalah,, setelah itu, Tika memukul punggungnya dengan keras.
"Tidak punya otak, apakah kakak iparmu boleh kamu marahi?"
"Menurutku dia sudah memukulmu terlalu ringan, kamu yang tidak memiliki mata sudah seharusnya dipukuli dengan keras, yang ayahmu katakan itu benar, yang dilakukan kakak iparmu bagus, kami mendukungnya, kamu memang sudah seharusnya dipukul dengan keras, jika tidak dipukul tidak akan bisa menjadi orang ... "
Mereka berdua yang awalnya sangat kasihan pada putranya, tiba-tiba merubah sikap mereka setelah melihat koper itu penuh dengan uang.
Mereka memperlakukan Gredy Du, yang belum pernah bertemu dengan mereka dengan ramah, dan memperlakukan putra kandungnya Randy Lin dengan memukuli dan memarahinya.
Itu membuat Randy Lin merasa sangat teraniaya, jelas-jelas dialah yang dipukuli, tetapi mengapa dia dimarahi lagi ketika pulang!
Tetapi setelah melihat uang di lantai yang begitu banyak, dia tidak merasa sedih lagi, matanya menunjukkan kegembiraan.
"Ayah, Ibu, kakakku memiliki selera yang bagus dan menemukan seorang kakak ipar yang baik!"
Tika berkata dengan sangat bangga: "Tentu, dia adalah putriku, aku selalu percaya seleranya sangat bagus!"
Juandi Lin menambahkan kalimat tepat pada waktunya: "Dan menantu kita juga memiliki selera yang baik, dia selalu memperlakukan putri kita dengan tulus!"
Setelah mereka memberikan beberapa penilaian, mereka bertiga melihat tumpukan uang di lantai dengan sangat gembira, dan mereka berkata dengan serempak: "Sangat memuaskan!"
Apakah Gredy Du yang memuaskan atau uangnya yang sangat memuaskan, mereka tidak mengatakannya, tetapi pada saat ini, mereka benar-benar sangat gembira, akhirnya mereka punya uang ...
Gredy Du sama sekali tidak peduli dengan sikap keluarga Lin.
Setelah dia mengendarai mobil kembali ke kediamannya, dia membuka pintu dengan pelan, kebetulan dia mendengar Daisy Lin menelepon dengan membuka speakerphone ——
Daisy Lin: "Bu, apa yang kamu bicarakan, dia bukan menantumu, kami baru berpacaran, jangan sembarangan bicara."
Tika: "Apanya yang bukan menantu, kamulah yang jangan sembarangan bicara, aku katakan padamu, kamu harus memperlakukannya dengan lebih baik, pemuda itu cukup baik, adikmu bilang dia tampan, dia juga memiliki pemikiran untuk maju, dia sangat sangat baik."
Daisy Lin: "Bu, kamu jangan dengarkan omong kosong Randy, dia tadi masih memarahinya ..."
Tika: "Randy memarahinya itu karena Randy masih belum dewasa, aku akan mengomelinya nanti. Selain itu setelah dibujuk oleh Gredy, adikmu sudah merasakan kasih sayang Gredy padamu, dia juga mengatakan kepada kami bahwa Gredy adalah orang baik, dia sangat luar biasa ... "
Ketika Gredy Du mendengar percakapan ini, dia tahu bahwa tidak ada uang yang dikeluarkan dengan percuma di dunia ini.
Ketika Daisy Lin menutup telepon, dia sangat penasaran, dia tidak mengerti sihir apa yang digunakan Gredy Du sehingga membuat adik dan ibunya mengubah sikap mereka dengan begitu cepat, mereka memuji Gredy Du dan bahkan seperti berharap mereka bisa menikah malam ini juga.
Ketika Daisy Lin sedang berpikir, dia tiba-tiba didorong ke tempat tidur.
Dia sama sekali tidak mendengar suara Gredy Du membuka pintu saat pulang, jadi dia terkejut hingga belum merespons, dan gaun tidurnya langsung dibuka.
Daisy Lin merasa panik seketika, "Tidak, tidak, siapa kamu, cepat lepaskan aku!!!"
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaMr Huo’s Sweetpie
EllyaCintaku Pada Presdir
NingsiCinta Yang Dalam
Kim YongyiKisah Si Dewa Perang
Daron JayThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)