The Great Guy - Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
Juliana Chu mulai mempunyai hati, tapi sekarang Gredy Du benar-benar tidak ada maksud itu. Dia hanya memikirkan apa yang terjadi pada Siska Meng.
Setelah mengobrol beberapa kata dengan Carmel Lu dan Juliana Chu, Gredy Du pun pergi.
Sampai melihatnya telah pergi jauh, Carmel Lu tiba-tiba sadar: "Lupa mengembalikan uangnya!"
Ini membuat Carmel Lu sangat menyesal. Dia merasa bahwa dia seharusnya tidak melupakannya. Bagaimana dia bisa melupakannya?
Tapi Juliana Chu tidak merasakan apapun. Sebaliknya, dia merasa sedikit bahagia.
Dengan begini, dia punya alasan untuk menghubungi Gredy Du, juga sangat bagus ...
Setelah Gredy Du meninggalkan rumah sakit, dia langsung pergi ke rumah Siska Meng.
Namun tak disangka, Siska Meng tidak ada di rumah, sedangkan Gredy Du sedang menunggu di bawah.
Penantian ini, menanti sampai lebih dari pukul sembilan malam, bahkan Gredy Du tidak makan malam, jadi dia hanya di dalam mobil untuk menunggu saja.
Tapi sekarang sudah lebih dari pukul sembilan. Mengapa Siska Meng belum kembali? Apakah dia tinggal di tempat rumah sakit?
Di saat memikirkan yang tidak-tidak, ponsel berdering.
Gredy Du mengangkat telepon dan melihatnya. Nama Malvin Mu ditampilkan di layar.
Setelah mengangkat telepon, Gredy Du tidak sempat untuk mengatakan apa-apa, dari si penelpon berteriak: "Cepat datang bantu, di depan pintu Bar Junky, cepat ..."
Di telepon selain ada suara Malvin Wu, masih ada suara marah-marah, terdengar sangat menggila.
Setelah Malvin Mu berteriak kata itu telepon pun tidak ada suara lagi, dan juga tidak ditutup. Kadang-kadang masih bisa mendengar suara teriakan, teguran dan pukulan.
Gredy Du merasa sangat cemas saat itu, Malvin Mu juga masih saudara baiknya. Gredy Du sama sekali tidak membiarkannya terjadi apapun.
Jadi pada saat berikutnya, dia menyalakan mobil dan langsung menuju ke Bar Junky tempat lokasi itu terjadi ...
Saat ini, di depan pintu Bar Junky, Malvin Mu berlumuran dengan darah, memegang tongkat kayu di tangannya, melindungi Siska Meng di belakangnya.
Dan muka Siska Meng memerah, berdiri dengan sempoyongan, matanya hampir tidak bisa terbuka, dan seperti orang yang mabuk.
Malvin Mu yang memegang tongkat, seperti anjing tersesat yang diburu oleh kerumunan serigala, terlihat sangat mengenaskan.
Tapi dia tidak memiliki rasa takut sedikitpun, dan dia memegang tongkat itu semakin erat.
Melihat sekitar tujuh atau delapan preman di sekitarnya, Malvin Mu meraung marah: "Ayo, jika berani ayo satu lawan satu!"
Orang yang memimpin dalam geng tersebut mencibirinya: "Satu lawan satu? Omong kosong, aku lebih suka sekelompok orang menghajar kamu. Kamu mau apa? Keparat banyak ikut campur urusan orang. Aku beritahu kamu, jika kamu berani ikut campur urusan aku, kamu harus siap dibunuh olehku.”
Kata-katanya galak, dan nadanya sangat garang. Kemudian si pemimpin gangster itu melambaikan tangannya: "Semuanya serbu dia ramai-ramai, singkirkan pria ini dan bawa gadis cantik itu. Dia milikku malam ini, dia tidak akan tidur nyenyak malam ini!"
Sombong sekali, tapi pada saat ini dia memang bisa untuk sombong, hanya dengan seorang Malvin Mu saja yang tidak bisa menahan tujuh atau delapan preman ini.
Namun ia tetap tak mundur sedikitpun, wanita di belakangnya itu adalah wanita kakak nya, dia menganggapnya seperti kakak iparnya sendiri.
Meskipun saat ini muncul beberapa masalah, dia tidak akan pernah membiarkan kakak iparnya, dinodai oleh orang luar.
Bahkan jika dengan mengorbankan nyawa ini, dia tidak akan pernah mengizinkannya !!!
Maka di saat berhadapan dengan kerumunan 7 sampai 8 preman, Malvin Mu sekali lagi mengangkat tongkat di tangannya.
Meskipun dia tahu bahwa dia akan dipukuli dan bahkan lebih buruk lagi malam ini, Malvin Mu tetap tidak takut!
Tapi saat mereka akan berhadapan satu sama lain, tiba-tiba terdengar suara teriakan: "Hentikan!"
Para preman tertegun, dan pemimpin preman pun melihat ke belakang, mencoba melihat bajingan mana yang ingin ikut campur.
Tetapi dia telah berpikir dengan baik, tidak peduli siapa yang ikut campur dalam bisnis saat ini, dia harus membayarnya!
Tetapi ketika dia melihat tiga orang di belakangnya, dia menelan ludahnya dan ketakutan.
Karena ketiga orang itu adalah penjaga Victor Qin, seperti pada biasanya di tangan mereka ada pisau gunung yang sangat mempesona.
Melihat tiga orang mendatanginya, gangster itu berkata dengan ketakutan: "Tiga kakak sekalian, kami tidak ingin mencari masalah, Baik gadis ini atau sampah itu, aku juga melakukannya di luar Bar. Kamu tidak dapat ikut campur dalam urusan ini."
Setelah pemimpin gangster selesai berbicara, ketiga pria itu langsung melompat ke depan dengan pisau.
Gaya mereka melakukannya sama persis dengan Victor Qin. Jika ada yang ingin kamu katakan, kamu dapat mengatakannya lagi setelah dipenggal!
Jadi saat berikutnya, timbulnya benturan dan pertumpahan darah.
Pisau besar itu melambai, dan tetesan darah beterbangan, disertai dengan semua jenis lolongan, sangat tragis dan mengenaskan.
Sekitar tiga menit kemudian, selain pemimpin gangster, semua preman lainnya melarikan diri.
Pemimpin gangster juga ingin melarikan diri, tapi kakinya ditebas oleh seseorang, dan tendonnya mungkin patah dan dia tidak bisa lari sama sekali.
Jadi dia merangkak kembali sambil menangis saat dia memohon belas kasihan.
"Kakak besar, tiga kakak sekalian, aku tidak tahu bagaimana menyinggung perasaanmu. Aku salah. Maafkan aku!"
Dia berulang kali memohon belas kasihan, dan akhirnya mendapat salah satu dari mereka menjawab: "Jika kamu ingin menyalahkan, salahkan orang yang seharusnya tidak boleh diprovokasi."
Preman itu menatap mata Siska Meng, dan kemudian melihat Malvin Mu, yang dahinya berlumuran darah. Benar-benar tidak tahu siapa itu: "Yang mana?"
Dia ingin mencari tahu sebenarnya siapa, dan ingin segera meminta maaf.
Namun, dia jelas telah mengakui kesalahan. Tiga bawahan Victor Qin datang bukan untuk dua orang ini.
Pada saat ini, suara aneh dan dingin datang dari belakang gangster itu: "Aku".
Gredy Du datang, dia berada tidak terlalu jauh dari sana, khawatir terjadi kecelakaan, langsung memanggil Victor Qin.
Dan Victor Qin pun tidak mengulur-ulur waktu lagi. Ia pun langsung mengirimkan tiga orang keluar untuk menyelamatkan Malvin Mu dan Siska Meng.
Mereka bertiga telah bertemu Gredy Du di Bar Freedom milik Sally Gu, jadi mereka sangat jelas tentang identitas Gredy Du.
"Tuan Du, Anda datang kemari."
Gredy Du mengangguk dan mengucapkan beberapa kata, kemudian datang ke depan Malvin Mu.
Kali ini, Malvin Mu sedang duduk di tanah, bersandar di dinding, mengulurkan tangan untuk menyeka darah di wajahnya. Dia tampak mengenaskan.
Gredy Du langsung memasukkan Malvin Mu dan Siska Meng ke dalam mobil, lalu mengeluarkan tiga tumpukan uang tunai dari tas dan melemparkannya ke tiga bersaudara yang baru saja membantu menyelamatkan orang. "Terima kasih untuk bantuannya ya, namun urusan ini merepotkan kalian lagi untuk membereskannya."
Victor Qin menghormatinya dengan wajah tersenyum. Tentu saja, mereka bertiga tidak berani menyinggung perasaannya. Mereka bahkan punya uang untuk diambil saat ini. Mereka sangat bersemangat.
"Jangan khawatir Tuan Du, kami berjanji akan membersihkannya sampai bersih!"
Janji ketiga pria itu sangat menggairahkan, tetapi sampai pada telinga preman-preman tersebut membuat mereka ketakutan.
"Tuan Du, maafkan aku. Aku salah. Aku benar-benar salah. Aku selanjutnya tidak akan berani ..."
Dia salah apa, dan siapa Tuan Du, dia sama sekali tidak tahu jelas, tetapi ia tahu dengan jelas harus meminta permohonan belas kasihan dengan siapa, jika marah itu sudah hal yang pasti.
Namun, Gredy Du tidak mau mendengarkan omong kosongnya, langsung mengantarkan Malvin Mu dan Siska Meng ke rumah sakit.
Setelah sampai di rumah sakit, Siska Meng tertidur dalam keadaan mabuk. Gredy Du menguncinya di dalam mobil dan menemani Malvin Mu untuk melihat keadaanya.
Untung saja Malvin Mu tidak mengalami masalah besar. Tampaknya pendarahan itu menakutkan, tetapi sebenarnya tidak ada hal yang serius.
Sudah memastikan Malvin Mu baik-baik saja, Gredy Du lega, kemudian naik mobil lagi dan mengantarkan Malvin Mu ke kediamannya.
Dalam perjalanan, Malvin Mu bercerita tentang situasinya secara sekilas. Dia pergi jalan-jalan di malam hari. Akhirnya, dia kebetulan bertemu Siska Meng yang sedang mabuk dan dianiaya oleh beberapa gangster, jadi dia mulai berhadapan dengan para preman itu.
"Situasi awal sebelum di depan pintu bar, Siska Meng bergumam bahwa kamu tidak boleh membencinya. Kurasa dia pasti telah menyembunyikan sesuatu darimu ..."
Novel Terkait
Si Menantu Buta
DeddyMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaKing Of Red Sea
Hideo TakashiMy Goddes
Riski saputroThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)