The Great Guy - Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
Jordan Cao telah memikirkannya, Gredy Du meninggal secara tak terduga, dan berusaha sepenuhnya untuk tidak membiarkan Dimas Du mengetahuinya.
Jika Dimas Du mengetahuinya, maka dia akan melemparkan masalah itu ke keluarga Lei dan pergi ke luar negeri sendirian.
Bagaimanapun, dia sudah tidak senang dengan keluarga Lei, dan ketika keadaan tidak tepat waktu, dia akan menghancurkan keluarga Lei sebelum pergi, biarkan Dimas Du melawan keluarga Lei!
Malam itu, Gredy Du mengemudi di jalan raya.
Dia mengeluarkan rokok, dia mau menyalakan satu, tapi korek apinya secara tidak sengaja jatuh.
Gredy Du membungkuk untuk mengambil korek api, tetapi pada saat ini, dia menemukan sebuah truk besar dengan cepat melaju mendekat dari belakang.
Kecepatannya sangat cepat, langsung mendekat ke mobil Gredy Du, yang paling penting, lampunya tidak menyala.
Jika bukan karena mengambil korek api, dan mobil yang berlawanan kebetulan lewat, menerangi truk di belakangnya, Gredy Du tidak akan kelihatan truk itu sama sekali.
Malam segelap ini, tapi tidak menyalakan lampu depan, dan mengejar dengan cepat...
Gredy Du bukan orang bodoh, dan segera menyadari bahwa bahaya akan datang.
Jadi saat-saat berikutnya, dia juga menambah kecepatan, dan tetap menjaga jarak dengan truk besar itu.
Sebuah truk, bagaimana pun caranya, tidak akan bisa menyusul BMW seri 7.
Jadi Gredy Du mengambil korek api lagi, dan setelah menyalakan sebatang rokok, Gredy Du menelepon Hardi Yin.
Setelah mendiskusikan masalah tersebut dengan Hardi Yin, Gredy Du mengatakan rencananya melalui telepon.
Setelah menyetujui tempat pertemuan, Gredy Du terus menggiring truk besar di belakangnya.
Orang-orang berjalan-jalan dengan anjing mereka di malam hari, dan dia malah menggiring mobil truk, mantap juga.
Setelah menggiring selama hampir dua puluh menit, Gredy Du membawanya ke sudut.
Ini adalah jalan menuju desa.
Gredy Du mengendarai BMW melewatinya.
Jadi ketika Gredy Du tiba-tiba mematikan lampu dan bergegas lewat, truk besar yang telah mematikan lampunya menjadi gelap dan langsung bergegas ke atas.
Suara "Bang, Bang" berbunyi sebanyak dua kali, dan kedua batu besar itu langsung masuk ke truk besar itu.
Truk besar itu jelas menyadari bahwa ada sesuatu, dan berhenti dengan cepat.
Tetapi pada saat ini, sesosok gelap muncul dari pinggir jalan, lalu melompat langsung ke truk besar dan membuka paksa pintu ...
Dua menit kemudian, pengemudi truk besar itu berlutut di depan BMW Seri 7 dengan lampu depan xenon menyala.
Dia tidak ingin berlutut, tetapi kedua paha belakangnya ditebas, dan belati itu menempel di lehernya.
Hardi Yin mengancam pengemudi truk besar itu, dan Gredy Du menggunakan lampu mobil untuk melihat wajahnya yang sudah dikenalnya.
"Oh, ternyata kamu, yang sengaja berpura-pura ditabrak mobilku terakhir kali."
"Sepertinya hidupku lumayan bagus terakhir kali. Menurutku kedua polisi itu muncul untuk menyelamatkanku?"
Leopard berlutut di tanah, meskipun pergelangan kakinya sakit, dia masih memiliki wajah yang suram.
"Brengsek, jika kamu memang hebat, lepaskan aku, aku akan melawanmu!"
Di dunia ini, akan selalu ada orang yang begitu konyol, entah dengan tampang konyol atau tingkah laku yang konyol.
Tapi Leopard jelas menciptakan kategori baru, dia bodoh dan konyol.
Gredy Du mengangkat kepalanya untuk memberi tanda, Hardi Yin menyingkirkan belati itu.
Pada saat berikutnya, Gredy Du berkata kepada Leopard: "Baiklah, aku akan memenuhi keinginanmu, ayo lawan aku!"
Leopard kemudian ingat bahwa dia bahkan tidak bisa berdiri, dan menggertakkan giginya dengan marah.
Tetapi bahkan dalam situasi ini, dia tidak bermaksud meminta belas kasihan sama sekali, dia sangat tangguh.
Gredy Du menyalakan rokok lagi, duduk di depan mobil, mengeluarkan ponselnya, dan memulai panggilan.
"Halo, Jordan Cao, terima kasih atas beritanya, aku telah menangkap orangnya ..."
"Aku baik-baik saja, jangan khawatir, karena kamu telah melakukannya dengan tulus malam ini, maka aku tidak akan pelit. Tanah yang kita katakan sebelumnya akan menjadi milikmu ... Tidak masalah, itu hanya tanah, tentu saja nyawaku lebih penting!"
Gredy Du sedang berbicara di telepon, sementara mata Leopard membelalak.
Kemudian dia tiba-tiba berteriak dengan marah, "Jordan Cao, brengsek, kamu memintaku untuk membunuh Gredy Du untukmu, dan kamu menelepon Gredy Du secara diam-diam dan menjualku. Kamu menggunakanku sebagai umpan, bajingaaann!!!"
Leopard sangat marah, dia tidak menyangka bahwa Jordan Cao, yang telah bersumpah setia sampai mati, akan melakukan ini padanya.
Tetapi saat berikutnya, Gredy Du tersenyum dan mengambil telepon dan datang ke Leopard.
Nyalakan layar dan lihat Leopard. Nomor panggilan yang ditampilkan di layar adalah 10086 ...
Leopard tercengang. Dia telah mengambil keputusan sebelumnya, dengan tegas untuk tidak mengatakan siapa yang menghasutnya, dan dia tidak akan mengatakannya walaupun disiksa mati.
Tetapi dia langsung mengatakannya begitu dipancing oleh Gredy Du.
Hardi Yin juga tertegun, dia masih bertanya-tanya bagaimana cara memaksa Leopard untuk mengaku. Lagipula, orang ini terlihat sangat setia, dan bahkan tidak bisa tertebak sekali. Tapi sekarang sepertinya ... sepertinya lebih ampuh jika menggunakan otak untuk melawannya.
Gredy Du tidak perlu bertanya kepada Leopard, dia hanya berpura-pura sedang berbicara di telepon dan Leopard memberi tahu semuanya.
Gredy Du meletakkan gagang telepon dan memandang Leopard sambil tersenyum, "Kehidupan selanjutnya, lebih baik kamu mengikuti Tuan yang lebih ada otak!"
Satu kalimat, hidup dan mati Leopard ditentukan.
Bukan karena Gredy Du kejam, tapi dia tidak akan pernah membiarkan siapa pun yang berani mencelakainya tetap hidup.
Jika bukan karena izin Dimas Du, Jordan Cao sedari awal sudah kehilangan nyawanya!
Pada saat berikutnya, Gredy Du memasukkan Leopard ke dalam bagasi dan menyalakan mobil.
Hardi Yin bertanya: "Tuan muda, mau kemana?"
Gredy Du menjawab, "Tidak apa-apa, ajak dia jalan-jalan."
Setelah berkata, Gredy Du langsung pergi tanpa diikuti Hardi Yin.
Mobil itu melaju jauh dan akhirnya sampai di kediaman Jordan Cao.
Secara kebetulan, Jordan Cao baru saja pulang ke rumah saat ini dan turun dari Bentley dan berdiri di villa.
Tapi saat ini, pintu terbanting dan runtuh, lalu sebuah BMW bergegas masuk.
Ketika semua orang di sekitar bergegas ke Jordan Cao, Gredy Du keluar dari BMW dengan sebatang rokok di mulutnya.
Melihat Jordan Cao, yang dilindungi di kerumunan, Gredy Du mendengus lalu berjalan ke belakang mobil dan membuka bagasi.
Setelah mengangkat Leopard keluar, Gredy Du menyeretnya dengan satu tangan seperti anjing, dan datang ke Jordan Cao.
"Jordan Cao, bisakah kamu mencari orang yang lebih baik untuk melakukan sesuatu? Jangan selalu mencari sampah untuk berurusan denganku, apakah itu pantas?"
"Aku saja sudah merasa kesal melihatmu terus-menerus mencoba untuk membunuhku, tapi tidak berhasil."
Setelah berbicara, Gredy Du mengulurkan tangan untuk menyentuh pinggang belakang Leopard, lalu mengeluarkan belati tajam, tepat di depan Jordan Cao, menyasat leher Leopard sedikit demi sedikit. Darah memercik ke Jordan Cao.
Leopard, yang lemas di tanah, tubuhnya meronta-ronta, Gredy Du tidak menanggapi sama sekali, hanya memasukkan belati ke tangan Jordan Cao dan membantunya memegangnya erat-erat, lalu Gredy Du menatap wajah Jordan Cao yang agak panik.
"Kamu mau membunuhku? Pengawalku tidak ada di sini sekarang, aku di sini, ayo, bunuh aku!"
Jordan Cao kaget. Dia belum pernah melihat seseorang seperti Gredy Du, yang membunuh orang di depannya dan berani memberikan pisau ke tangannya.
Jordan Cao tidak berani.
Gredy Du mengulurkan tangannya dan langsung mencubit pipi Jordan Cao seperti anak kecil.
"Aku sudah datang ke depanmu, ayo! Bunuh aku!"
"Aku memberimu kesempatan, mengapa kamu tidak mau memanfaatkannya, kamu benar-benar sampah!!!"
Novel Terkait
Dewa Perang Greget
Budi MaGet Back To You
LexyDemanding Husband
MarshallThe Gravity between Us
Vella PinkyPejuang Hati
Marry SuCinta Yang Tak Biasa
WennieMata Superman
BrickMy Lady Boss
GeorgeThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)