The Great Guy - Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
Patricia Ye sudah dirangsang hingga sangat bergairah, Gredy Du juga sama.
Setelah kembali ke hotel, dia ingin mandi air dingin untuk memadamkan api birahinya, tetapi dia tidak tahu apakah itu karena cuaca panas. Dia bolak-balik di ranjang tetapi tetap tidak bisa tidur, dan bahkan tubuh Patricia Ye yang menawan dan seksi selalu muncul di benaknya. .
Dia berbaring dari pukul 10, dan baru tertidur pukul 1 dini hari.
Tentu saja, ini mungkin ada hubungannya dengan dia yang bergadang semalaman dan tidur hingga jam dua siang hari ini.
Jadi setelah itu, dia duduk dan memakai pakaiannya. Tidak bisa tidur sekalian tidak usah tidur saja, ini bukan masalah besar!
Mengambil kunci dan meninggalkan hotel, Gredy Du langsung pergi ke asrama tempat Jessy Bai membawanya kemarin.
Ketika Jessy Bai naik ke pesawat, karena ada pisau kecil yang tergantung di kunci, dia juga malas untuk mengeluarkannya, lagipula kunci juga tidak ada gunanya, dia melemparkan semuanya ke Gredy Du.
Ini juga membuat Gredy Du semakin kamar, jadi dia bisa diam-diam membuka pintu asramanya.
Pada saat ini, terdengar suara napas di dalam rumah, dan tiga wanita cantik sedang tertidur.
Harus diketahui, mereka semua adalah model pakaian dalam, mereka memiliki badan yang sangat indah dan mereka juga memiliki paras yang cukup cantik.
Jadi Gredy Du seolah-olah masuk ke dalam ruang harta karun, menyentuh dada ini dan mencium bagian bawah lainnya, itu sangatlah menakjubkan.
Dia datang ke gadis yang tidur di tempat tidur sebelas kiri, kulit gadis itu sangat putih sehingga dia terlihat sangat menggoda.
Dan wanita yang paling dia sukai adalah Sabela, dia tidak memakai pakaian apapun tadi malam, dan cuaca yang panas secara alami tidak membutuhkan selimut.
Jadi Gredy Du dengan lembut membelainya beberapa kali dan melihat tubuh gadis itu secara naluriah bereaksi, lalu dia mencondongkan tubuh ke depan.
Sangat ringan, lalu perlahan masuk, tanpa ada gerakan memaksa.
Gadis itu masih tertidur tanpa reaksi apapun.
Dalam merasakan dengan lambat dan perasaan bahagia, gadis itu berangsur-angsur menunjukan reaksi, dan reaksinya menjadi semakin kuat.
Hal ini terlihat dari ekspresinya. Meskipun Gredy Du belum menyelesaikan tindakannya, tidak baik untuk membangunkan orang, jadi dia pergi dengan pelan-pelan, tidak merangsang wanita itu, dan pergi ke wanita lain di sebelahnya.
Dada gadis itu benar-benar sangat indah, sangat memikat, dia mungkin akan mati lemas jika dia membenamkan kepalanya.
Jadi Gredy Du sangat antusias, setelah melepas celana dalamnya dengan lembut, sambil merasakannya dengan lembut, dia menggerakkan mulutnya di tubuhnya.
Tidur gadis itu lebih lelap dan tidak banyak merespon. Dia tidak bangun sampai hal itu datang. Dia hanya bernapas sedikit lebih cepat, dan tangan putih kecilnya melambai secara acak.
Tidak peduli seberapa lelap tidurnya tapi dia bukanlah mati, jadi setelah Gredy Du melakukannya hampir satu jam, dia akhirnya menunjukkan tanda-tanda akan bangun.
Untungnya, Gredy Du mundur tepat waktu, jadi dia hanya berbalik dan tertidur lagi.
Hanya saja di ranjang tempat dia berbalik, spreinya sudah basah.
Setelah meninggalkan gadis itu, Gredy Du kembali ke gadis pertama.
Saat ini, gadis itu sudah telungkup dan sedang tidur di tempat tidur dengan posisi tengkulup.
Namun, ini tidak menghambat Gredy Du, dia langsung menurunkan tubuhnya dan mengambilnya lagi.
Sampai terakhir kali, dia ingin meninggalkan jejaknya di wanita tersebut.
Ini adalah perilaku yang sangat berisiko baginya, bagaimanapun juga, itu dapat merangsang gadis itu hingga terbangun.
Tetapi untungnya, meskipun gadis itu sudah mencapai titik itu, dia tidak bangun sama sekali, tetapi terus tertidur dengan puas.
Setelah berhasil menyelesaikan hal yang ingin dia lakukan, Gredy Du mendatangi tempat tidur wanita muda yang cantik itu.
Di sini dia lebih sembrono, dia tahu bahwa wanita muda yang cantik itu sedang berpura-pura tidur, tanpa bermaksud membongkar sandiwaranya.
Yang satu ingin meniduri ketika mereka sedang tertidur dan yang lain berpura-pura tidur saat ditiduri. Membongkar sandiwara ini malahan tidak bagus.
Jadi ketika dia datang ke wanita muda yang cantik itu, dia memainkan segala macam trik. Dia tidak memperlakukan orang itu sebagai wanita cantik yang sedang tidur. Dia dengan paksa menanggalkan celana dalam, dan memakaikan stoking ke tubuhnya. Dia menciumnya dari ujung kepala sampai ujung kaki, dan kembali dari ujung kaki hingga kepala.
Permainan yang sangat ganas itu membuat wanita muda yang cantik itu tidak bisa menahan diri untuk mendesah..
Tapi dia tidak bangun, dengan tetap berpura-pura tidur sampai akhir.
Jadi pada saat berikutnya, Gredy Du tiba-tiba memberinya serangan terkuat tanpa peringatan.
Pada saat itu, dia ingin membuka matanya dan berteriak, karena itu terlalu mendadak dan terlalu mengenakkan.
Tapi bagaimanapun, dia menolaknya. Usaha keras ini membuat Gredy Du merasa kagum.
Tentu saja, sebagai balasan dari kekagumannya, dia menghentakkan wanita muda yang cantik itu selama lebih dari satu jam.
Setelah pelepasan histeris lainnya dari wanita muda cantik itu, Gredy Du menciumnya, dan kemudian mengganti tempat tidur dan dia pergi ke ranjang wanita kedua itu, wanita itu tertidur dengan sangat lelap, jadi setelah bermain untuk waktu yang lama, sampai ketika dia hampir keluar dia tiba-tiba mulai terbangun. Ini tidak boleh, dia harus melakukannya lagi,
Jadi Gredy Du naik kembali ke tempat tidurnya dan dengan pelan-pelan memberinya serangan cinta.
Hingga beberapa menit kemudian, keduanya terbang ke surga cinta secara bersama.
Setelah berhasil meninggalkan jejak cintanya pada kedua gadis tersebut, Gredy Du kembali kepada wanita muda yang cantik itu.
Terlihat bahwa wanita muda yang cantik itu benar-benar tertidur sekarang, dia kelihatan kelelahan sampai tertidur.
Tapi apa hubungannya dengan Gredy Du? Ketika dia kembali mengagumi keindahannya, dia sekali lagi merasa terangsang.
Kemudian, wanita muda cantik yang tertidur dengan lelap itu terbangun oleh serangan Gredy Du yang kuat.
Suara benturan yang keras itu, bahkan babi yang mati saja pasti juga terbangun, tetapi dia masih tetap tidak bangun, tetapi pesona napas dari rongga hidungnya itu menjadi semakin menawan, semakin membuat orang terangsang...
Gredy Du pulang lebih awal malam ini, dia pulang tepat setelah pukul lima, yang lebih awal dari dia yang pulang pukul enam kemarin.
Setelah Gredy Du kembali ke hotel, dia mandi dengan nyaman dan tertidur, tetapi dia merepotkan wanita muda yang cantik itu.
Setelah selesai melakukan itu, dia harus membersihkan semua seprainya, dan hari sudah pagi setelah dia siap membereskan semuanya.
Dia tidak begitu tidur tadi malam, sehingga matanya menjadi kemerah-merahan, dan tubuhnya tidak bertenaga, tetapi dia merasa sangat enak dan sangat menikmatinya.
Ketika dia membersihkan tempat tidur, dia bahkan memarahi Gredy Du di hatinya, Bagaimana mungkin dia bisa seperti, tidak pernah berakhir ... Datang lagi setelah dua hari!
Setelah selesai membereskan semuanya, kedua gadis di sana juga telah terbangun.
Wajah kedua gadis yang sudah bangun itu agak kemerahan, karena mereka berdua semalam bermimpi melakukan hal itu tadi malam, dan itu begitu nyata, sepertinya mereka telah mencapai orgasme. Sehingga mereka berpikir, bagaimana kalau mereka tidur lagi? Apakah mereka harus putus dengan pacar mereka?
Hal-hal yang bisa diselesaikan dengan tidur, mengapa masih menginginkan pacar mereka, orang-orang tidak berguna, mati saja!
Hanya saja semua ini hanya ada di pikiran mereka, mereka tidak benar-benar tidur kembali.
Lagipula, tempat tidur mereka basah, jadi bagaimana bisa mereka tidur?
Setelah dipikir-pikir mereka bisa seperti ini ketika sedang tertidur, ini benar-benar sangat memalukan.
Mereka sangat malu di dalam hati, tetapi ketika kedua gadis itu bertemu mereka seolah-olah tidak ada yang terjadi, mereka semua bertingkah seperti biasanya.
Merapikan tempat tidur segera setelah yang lainnya sedang tidak ada di kamar, jika tidak maka akan sangat memalukan jika terlihat oleh orang lain.
Si wanita muda yang cantik, Nindy, melihat ekspresi kedua gadis itu sangat konyol dan menertawai mereka di dalam hatinya.
Mereka benar-benar gadis yang konyol. Ketika mereka sudah lebih tua dan memiliki lebih banyak pengalaman, mereka harus mengetahui mimpi semacam ini, akan lebih nikmat ketika mereka menikmatinya saat terbangun. Jenis kenikmatan yang tertanam jauh ke dalam tulang, sesuatu yang tidak dapat dijelaskan ...
Malam itu, ketiga wanita di dalam rumah itu tertidur lebih awal, menanti cinta dalam mimpi kembali menghampiri mereka.
Tapi itu sangat aneh, mereka bahkan tidak merasakannya sepanjang malam, dan tempat tidur tetap bersih setelah bangun keesokan harinya.
Mereka sangat keheranan, kenapa mimpi tersebut tidak datang? Hanya Nindy yang mengetahuinya dengan jelas, mengapa pria mesum itu tidak datang?
Faktanya, pria cabul itu sangat sibuk saat ini, dia sedang sibuk menerima permintaan maaf Xavier Chen yang dengan tulus mengakui kesalahannya!
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyMy Greget Husband
Dio ZhengWaiting For Love
SnowAfter Met You
AmardaHis Second Chance
Derick HoKamu Baik Banget
Jeselin VelaniPria Misteriusku
LylyThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)