The Great Guy - Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
Jordan Cao turun dari mobil, jas hitam, kemeja hitam, celana panjang hitam, sepatu hitam, semuanya hitam.
Hanya dasinya yang berwarna emas, dan ada sulaman dengan motif macan, orang itu adalah Jordan Cao.
Ketika dia sudah dekat, Jordan Cao bertemu dengan Gredy Du.
Sambil memegang cerutu di tangannya, Jordan Cao menunjuk ke Gredy Du. "Kamu benar-benar semakin bosan hidup ya. Mencampuri segala urusan. Apakah Kamu pikir dengan dukungan Dimas Du, kamu pikir bisa melakukan segala yang kamu mau?
"Jika kamu berpikir demikian, aku hanya dapat memberitahumu, bahwa kamu salah besar!"
"Dimas Du juga bukan bisa semuanya. Jika mau, aku bisa saja memotongnya dengan mudah!"
Pada saat ini, Jordan Cao, merasa sangat gila, tergila-gila pada situasi yang tak tertandingi.
Tapi kegilaannya, jelas bukan yang paling hebat, paling hebat adalah Gredy Du yang berada di sampingnya!
Gredy Du tidak perlu bicara. Edward Ma, yang memiliki penglihatan yang tajam mengeluarkan sebatang rokok di mulutnya.
Sebelum tiba di hadapan Jordan Cao, Edward Ma menyipitkan mata padanya dan melihat dari atas ke bawah.
"Apakah kamu si cicak kecil itu? Tidak terlihat, kamu benar-benar memiliki keberanian. Kamu di depanku sangat terlihat sombong, lumayan juga ya bocah. Bagaimanapun, Aku di saat itu tidak memotongmu dengan kedua pisau di tanganku. Sekarang kamu sudah berkembang? "
"Oh, aku juga akan memberitahumu, kamu begini, bahwa di tahun itu yang mati di tebasan pisauku tidak tahu sudah berapa banyak!"
"Lihatlah apa yang akan aku lakukan padamu hari ini, membawa begitu banyak orang ke sini, untuk apa, Apakah ingin ikut bersamamu menemui nenek moyangmu? Apakah menurutmu mereka layak? Apakah kamu pikir Edward Ma kamu layak? Hah?"
"Bajingan! Orang yang memegang pisau ganda menghabisi orang, tidak sebanyak dari orang-orang yang kamu bawa!"
"Melihat mu menjadi gila, tanpa ada habisnya. percaya atau tidak, bajingan hanya dengan menghentakkan kaki saja, kamu Jordan Cao akan berlutut untukku. Kamu berlutut di depanku dengan bergetar seperti sedang bermain saringan dan menundukkan kepalamu untuk memanggil Tuan Ma."
Jordan Cao mengerutkan kening dan mulai melihat ke arah Edward Ma.
Dia tidak mengenal pria yang beberapa tahun lebih muda darinya, dan tidak tahu dari mana asalnya.
Tetapi orang gila seperti itu, berani berbicara di depannya, seharusnya ia juga orang yang berpengaruh besar di gangster jalanan. Apakah dia orang besar?
Ketika Jordan Cao mengerutkan kening dan merenung, beberapa bawahannya yang telah berpartisipasi dalam perang mendekatinya dan mengucapkan beberapa patah kata di telinganya.
"Bajingan. Dasar orang rendahan, Sial!"
Ketika Jordan Cao mengetahui identitas asli Edward Ma, paru-parunya terasa ingin meledak seketika.
Dia tadi masih memikirkan di mana ada bermarga Ma di gangster jalanan di sekitarnya. Bagaimana mungkin dia tidak mengingatnya. Dan mendengarkan maksud Edward Ma, keduanya tampaknya pernah berkontak. Saat itu, dia merasa sangat marah ketika mengetahui identitas asli Edward Ma.
"KEPARAT KAMU!"
Jordan Cao mengeluarkan gerakan tinjunya, tapi gerakan tinjunya jelas tidak setajam Edward Ma.
Sebagai pendekar Double Pore Horse dari Jianghu, dia tidak hanya pandai membual, tetapi juga hebat dalam melarikan diri.
Tak satu pun dari mereka yang berhasil membuat serangan mendadak padanya.
Jordan Cao berusaha sekuat tenaga untuk menyerang, secara langsung menyerang tempat kosong, inilah yang membuat punggungnya sakit.
Semakin memikirkannya semakin merasa marah. Ternyata dimarahi di hadapan sampah seperti itu dengan waktu yang lama. Diri sendiri masih memikirkan sebenarnya siapa itu. Semakin memikirkannya semakin merasa seperti orang bodoh yang dipermainkan oleh orang lain.
Menggertakkan giginya, Jordan Cao melambaikan tangannya yang besar: "Robohkan dinding halaman itu!"
Dengan perintah Jordan Cao, sepuluh ekskavator pun keluar. Dengan deru mesin, dinding halaman yang tua bobrok didorong ke bawah, dan sepuluh ekskavator berjalan di atas dinding yang runtuh dan langsung meluncur ke halaman.
Dari samping, Jordan Cao sedang memerintah dan memerintah saja. Dengan galak dan kuat.
"Aku ingin melihat, orang yang buta mana pada hari ini yang berani menghentikan aku melakukan sesuatu!"
Sebelumnya, dia yang ingin membunuh Gredy Du, tapi sekarang Jordan Cao telah mengubah niatnya.
Artinya sudah sangat jelas, selama Gredy Du tidak ikut campur dengan urusannya sendiri, hari ini dia akan menjaga wajah Gredy Du dan tidak turun tangan padanya.
Meski tadi Jordan Cao berkata bahwa dia tidak takut pada Gredy Du, tapi sebenarnya takut atau tidak takut, hatinya sendiri lah yang tau jelas.
Secara diam-diam dibunuh, dan tidak terlihat siapa yang membunuhnya, Gredy Du ternyata juga memiliki musuh dalam bisnis.
Namun terlihat dengan jelas, yaitu, dia Jordan Cao lah yang telah melakukannya terhadap Gredy Du.
Meskipun dia tidak mau mengakuinya, namun dia harus mengakui bahwa dia tidak berani melakukannya secara terbuka.
Tetapi hari ini akan dapat melihat Gredy Du malu di depan umum, ini juga membiarkannya merasakan hal yang sangat membahagiakan.
Namun, dia berpikir terlalu indah, karena saat berikutnya Gredy Du berdiri dan berdiri berhadapan di depan Jordan Cao.
"Jordan Cao, jika kamu berani menghancurkan paksa panti jompo hari ini, aku akan membuatmu sangat menderita!"
Setelah mendengar ini, Jordan Cao tertawa: "Keparat! Sangat bagus!"
"Sejujurnya, hal favoritku adalah hanya asik membual saja. Menurut kamu betapa enaknya, ya?"
Jordan Cao sangat sombong, tapi orang yang lebih sombong darinya berbicara lagi.
Edward Ma berteriak pada Gredy Du: "Jordan Cao, dengan pisauku ini bisa memotong kantong kotoranmu dan membiarkanmu membawanya. Bajingan! Kantong kotoran pun tidak bisa membawanya!"
Jordan Cao sangat marah, dia tidak tahu dari mana Gredy Du mencari orang semacam ini.
Keterampilan apapun tidak ada, berbicara besar sangat hebat, seolah-olah membual dengan sangat hebat, banyak omong kosong!
Menjulurkan tangan dan menunjuk Edward Ma, Jordan Cao mencibir dan menggretakkan giginya dan berkata: "Nak, apa yang kamu katakan sangat menyenangkan."
"Oke, tunggu sebentar, dua ratus pisau akan memotong-motong tubuhmu, dan aku akan membuatmu lebih menyenangkan!"
Saat berikutnya, Jordan Cao melambaikan tangannya dan meraung pada Edward Ma: "Potong dia!"
Edward Ma sekarang ketakutan sampai memperlihatkan giginya, hati berkata bagaimana bos tidak bertindak, mereka akan segera dipotong?!
Ketika dalam ketakutan, belasan bus tiba-tiba datang dari belakang anak buah Jordan Cao.
Begitu bus berhenti, pintu terbuka, dan orang-orang bergegas keluar dengan sarung tangan putih di tangan kiri mereka.
Akhirnya, Victor Qin menerobos kerumunan dan sampai ke hadapan Gredy Du.
Melihat Victor Qin dengan banyak orang, Jordan Cao memelototinya.
"Victor Qin, dasar bajingan kamu telah menginjak di wilayah ku. Beraninya kamu membawa orang-orang menggangguku sekarang?"
"Beritahu kamu, jika kamu pergi hari ini, jika kita akan bertemu besok, kita akan untuk duduk dan minum teh. Namun jika kamu berani menunjukkan pisau, aku akan turun tangan..."
Sebelum dia selesai berbicara, Victor Qin mengambil pisau gunung dan hendak menebas wajah Jordan Cao.
Jika Jordan Cao tidak mundur tepat waktu, kepalanya akan terbelah menjadi dua bagian.
Dengan cara ini, dia juga merasakan hawa dingin di ujung hidungnya. Dia mengulurkan tangan dan menyekanya, ada darah.
"Berani-beraninya kamu menyerangku?"
"Bajingan aku akan menghancurkanmu!"
Setelah berbicara dengan penuh amarah, Victor Qin berkata kepada Gredy Du: "Orang yang dibawa tidak banyak, hanya 400 orang saja, dua orang memotong satu orang, sangat fantastis!"
Mendengar ini, Jordan Cao langsung tersadarkan.
Victor Qin yang tiba-tiba bangkit, adalah ulah dari Gredy Du, untuk menghadapi Jordan Cao!
Saat ini, jelas sudah agak terlambat.
Gredy Du tiba-tiba menendang Jordan Cao, lalu mengambil pisau gunung dari Victor Qin dan melompat.
"Tunggu apa lagi? Tebas preman sampah ini!!!"
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiLoving Handsome
Glen ValoraThe Great Guy
Vivi HuangThick Wallet
TessaMy Superhero
JessiThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)