The Great Guy - Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
Gredy Du tidak suka membicarakan masalah dalam masalah, dan sering ditanya, "Kamu harus berjanji padaku satu hal."
Karena baginya, kalimat ini lebih seperti ancaman.
Tetapi setelah Caroline Lei menyebutkan 'pemerasan' itu, dia merasa bahwa dia cukup bersedia untuk setuju.
Karena Caroline Lei berkata dengan malu-malu padanya: "Aku nanti masih mau merasakan rasa seperti itu lagi."
Ini tentu saja bisa disetujui, dan itu harus disetujui.
Wanita menawan seperti dia, baru saja melampiaskannya begitu saja, Gredy Du seketika memiliki rasa kepuasan tersendiri.
Oleh karena itu, dia dengan senang hati menyetujui kondisi ini, yang membuat Caroline Lei sangat senang ...
Setelah tinggal di tempat Caroline Lei sebentar, Gredy Du meninggalkan kediaman Caroline Lei.
Pada saat yang sama, polisi mulai mengevaluasi dengan cepat untuk menangani kasus tersebut.
Ini juga menyebabkan petunjuk tentang kasus itu terungkap satu per satu, dan kemudian jatuh ke tangan Gredy Du.
Hanya dalam dua hari, ujung tombak kasus ini mengarah kepada seorang pemuda bernama Keny Liu.
Saat pertama kali melihat informasi milik Keny Liu, Gredy Du mengira itu adalah kesalahan.
Harus diketahui, keluarga Keny Liu sangat kaya, dan orang tuanya itu menjalankan bisnis tambang batu bara.
Dari komentar "Ada tambang di rumah" di internet, orang-orang seharusnya memahami betapa kayanya tambang batu bara itu.
Dikatakan bahwa keluarga Keny Liu memiliki banyak uang, dan dia tidak akan berkonflik sama sekali dengan Malvin Mu, apalagi menginginkan 4 juta RMB (sekitar 8 miliar rupiah) miliknya.
Harus diketahui, polisi telah menemukan bahwa 4 juta RMB di kartu Malvin Mu telah diambil melalui Internet.
Rute yang dilintasi oleh Internet adalah kasino online yang didirikan di luar negeri, jadi untuk sementara tidak mungkin untuk diselidiki.
Tapi Keny Liu ini ternyata menjadi inti dari kasus ini, dan video pengawasan membuktikan bahwa dia memang pernah berada di dekat rumah Malvin Mu...
Gredy Du mengambil berkas milik Keny Liu dan mengetuk meja dengan ringan.
Dia tidak terburu-buru, dia menunggu, menunggu penyelidikan lebih lanjut dari polisi.
Dalam penyelidikan dengan cara hukum, tidak ada aspek yang lebih efisien daripada polisi, jadi Gredy Du tidak akan terburu-buru untuk campur tangan.
Kecuali menunggu sampai polisi mendapat beberapa masalah yang sulit, seperti mengetahui siapa mereka tetapi gagal membuktikan situasinya.
Bagaimanapun, polisi perlu berbicara tentang hukum dan peraturan, tetapi dia tidak membutuhkannya, dia hanya perlu tahu siapa pembunuhnya dan kemudian membunuhnya.
Malam itu, laporan investigasi polisi terhadap Keny Liu muncul di meja Gredy Du.
Menurut penyelidikan polisi, meskipun Keny Liu muncul di dekat rumah Malvin Mu, ini tidak dapat digunakan sebagai bukti langsung masuknya dia ke rumah Malvin Mu, dan rumah Malvin Mu tidak ditemukan sidik jari dan jejak kaki sedikit pun darinya.
Dapat dikatakan bahwa tidak ada bukti bahwa dia yang membunuh Malvin Mu.
Tetapi kecurigaan polisi bukan tanpa alasan, mereka menemukan dalam evaluasi awal mereka bahwa Keny Liu dan Malvin Mu adalah teman saat berada di SMP, dan mereka sangat akrab pada saat itu, tetapi kemudian Keny Liu pergi ke SMA luar kota, dan kemudian secara perlahan pertemanan mereka memudar.
Keny Liu datang ke kota ini sebulan yang lalu melalui penjelasan pribadi dan keluarganya adalah untuk bertemu dengan teman-teman lamanya dan berencana mencari tempat untuk bekerja dan mengasah dirinya sendiri.
Tetapi penjelasan ini jelas berbeda dengan apa yang dilakukan Keny Liu, Keny Liu tidak bekerja di sini, tetapi selalu tinggal di tempat Malvin Mu, dan tampaknya Malvin Mu yang menjaganya selama ini baik makan, minum dan kesehariannya.
Meskipun kartu Keny Liu memiliki 1 juta RMB untuk biaya hidup, tapi itu baru dimasukkan tiga hari lalu.
Sebelumnya, kartu bank Keny Liu hanya ada puluhan RMB saja atau setara dengan kurang dari 100 ribu rupiah...
Banyak keraguan kecil mengarah pada Keny Liu, tetapi keraguan ini tidak dapat digunakan sebagai bukti, jadi Gredy Du memutuskan untuk mengambil tindakan.
Polisi perlu mengevaluasi tentang aturan dan bukti sesuai hukum, tetapi dia tidak perlu
Jadi malam itu, dia mengajak Hardi Yin bersama dan pergi ke rumah Keny Liu di dekat kota.
Keny Liu diawasi oleh polisi, tetapi orang tuanya tidak diawasi.
Jika terjadi sesuatu pada Keny Liu, maka orang tuanya harus tahu bahwa hal ini tidak diragukan lagi, karena sejak kematian Malvin Mu, Keny Liu terus di rumah dan tidak pernah pergi ke mana-mana, sampai polisi menyelidikinya, dia baru mencari tempat asrama tempat dia bekerja.
Jadi jika ada sesuatu di dalamnya, maka orang tua Keny Liu pasti akan tahu.
Mobil pun melaju kencang dan akhirnya sampai ke kediaman orang tua Keny Liu.
Ini adalah villa tepi sungai dengan rumah terpisah, terlihat megah dari kejauhan, dengan suasana kaya dan elegan.
Pada saat ini, Heno Liu ayah dari Keny Liu adalah seorang yang kaya raya dan nakal, sedang menghalangi seorang gadis berusia 15/16 tahun di sudut dinding rumahnya.
Gadis kecil itu masih mengenakan seragam sekolah, dan seluruh tubuhnya gemetar ketika dia terbaring di sudut tampak ketakutan.
"Paman, paman, jangan lakukan ini, aku ingin pulang, ibuku masih di rumah menungguku, biarkan aku pergi!"
Tapi mata Heno Liu merah, seolah-olah dia telah selesai minum dan begadang, matanya sangat buas dan kejam.
Kalau yang tidak tahu pasti akan berpikir bahwa dia akan membunuh gadis kecil ini.
Tapi nyatanya tidak, dia tidak tahu harus meletakan tangannya di mana adalah bukti terbaik.
Menatap dada gadis kecil yang baru saja berdiri di depannya, mata Heno Liu dipenuhi dengan suasana hati yang ingin lepas kendali.
"Ayo, buka bajumu, dan biarkan Paman mencicipi seperti apa wangimu, apakah manis dan harum!"
Heno Liu tidak hanya berkata saja, tetapi bergegas ke depan seperti serigala lapar, di tengah kepanikan dan jeritan gadis kecil itu, dia dengan buasnya merobek pakaiannya, dan dia seperti sosok binatang buas yang sedang kelaparan.
Tetapi pada saat ini, pintu terbuka karena didorong, dan seorang wanita paruh baya masuk.
Usianya 45/46 tahun, wanita paruh baya itu berpakaian modis dan terawat dengan baik, dan tampak sangat elegan.
Tetapi ketika menghadapi Heno Liu, dia tidak berani berbicara dengan keras, bertingkah seperti seorang pelayan, bahkan sekarang Heno Liu sedang bersiap untuk melakukan sesuatu yang lebih buas terhadap gadis di bawah umur. Dan wanita paruh baya ini adalah ibu Keny Liu, Horiani Zhang.
"Heno, dia masih muda, tolong biarkan dia pergi, jika kamu benar-benar ingin melampiaskannya, kamu bisa mencari ..."
"Dasar brengsek, tidak ada giliranmu berbicara, keluar dari sini!"
Dengan amarahnya, Horiani Zhang langsung dimarahi Heno Liu.
Horiani Zhang sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia takut dengan amarah Heno Liu, jadi dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan bersiap untuk pergi dengan perasaan takut.
Ketika gadis kecil itu melihat Horiani Zhang bersiap untuk pergi, dia sangat cemas dan berteriak dengan air mata berlinang, "Bibi, tolong bantu aku, aku mohon untuk bantu aku, aku tidak ingin tinggal, tolong bantu aku ... "
Permohonan gadis kecil yang berlinang air mata itu menyentuh hati Horiani Zhang.
Dia ragu-ragu, tapi akhirnya membuka mulutnya lagi.
"Liu sayang, itu masih anak-anak, jika kamu mau bermain silakan cari yang di luar sana dengan uangmu, aku tidak akan menghentikan atau melarangmu lagi."
"Kamu suka anak muda, kamu pergi ke bar untuk mencari gadis muda di sana, mereka lebih cantik, dan mereka lebih murah, mereka akan pergi denganmu segera setelah kamu memberikan uang, membiarkanmu memainkan mereka, apa kamu harus melakukan itu pada gadis kecil ini dan ini lebih buruk dari binatang buas, kamu ... "
Saat dia sedang berbicara, Heno Liu bergegas ke depan dan memukul kepala Horiani Zhang dengan 'piak' mendarat di wajahnya.
"Aku lebih rendah dari binatang, kamu makan dan hidup dengan semua kepunyaanku, kamu masih berani mengatakan bahwa aku lebih rendah dari binatang."
"Sudah kubilang, jika bukan demi jasamu yang melahirkan membesarkan seorang putra untukku, aku akan mencincangmu dan menggunakannya sebagai kayu bakar!"
"Dasar bangsat, Dasar tua bangka, kamu berani mengatakan bahwa aku lebih rendah dari binatang buas, aku akan merobek dadamu itu, percaya atau tidak ?!"
Sambil mengamuk dan sambil mengepalkan tinjunya, tampaknya Horiani Zhang benar-benar tidak memiliki martabat sedikit pun di rumah.
Setelah dipukul hingga jatuh ke tanah dan tidak bisa bangun, Heno Liu melihat ke arah gadis kecil yang terletak di sudut lagi.
"Sayangku, jangan takut. Seorang wanita harus melalui masa-masa itu, dan paman akan sangat mencintaimu."
Novel Terkait
After Met You
AmardaMr Huo’s Sweetpie
EllyaCantik Terlihat Jelek
SherinYou're My Savior
Shella NaviGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraStep by Step
LeksDark Love
Angel VeronicaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)