The Great Guy - Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?

Untuk menghadapi Jordan Cao, Gredy Du sudah menyiapkan dua hal.

Tetapi baik dari pihak Hardi Yin maupun Edyanto Liu membutuhkan waktu tertentu.

Untungnya dia tidak diburu waktu. Masih ada 7 hari menjelang pelelangan. Cukup untuk mematangkan rencana terselubung Gredy Du.

Maka dari itu, beberapa hari ke depan, Gredy Du terlihat biasa-biasa saja. Pagi hari dai sekolah, malam hari dia pulang ke Perusahaan dan belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bisnis bersama Edyanto Liu, sambil mencermati perkembangan tata letak. Segalanya terlihat normal-normal saja.

Sore itu, Gredy Du sedang membereskan barang-barangnya dan bersiap pergi dari sekolah. Lalu dia menerima telepon dari Siska Meng dan pergi ke Klub Yonkert.

Di dalam Klub Yonkert, Gredy Du bertemu dengan Siska Meng. Dia juga bertemu dengan banyak pria tampan dan wanita cantik yang menjadi anggota di Klub Yonkert.

Dia menyapa orang-orang yang dia kenal sambil menghampiri Siska Meng. “Ketua Klub yang terhormat, Mengapa Anda mencariku orang kecil ini?”

Sapaan seperti ini membuat Siska Meng merasa segan. Dia menggenggam kepalan tangan dan meninju Gredy Du dengan ringan.

“Kamu jangan sembarangan bicara. Apanya yang orang besar orang kecil?”

Kemanjaannya membuat orang suka padanya. Lagipula gerakan-gerakan kecilnya yang mesra membuatnya terlihat seperti pacar yang manja.

Orang-orang di sekitar mereka yang melihat hal ini pun bersorak:

“Duh, Ketua klub kami yang cantik sedang jatuh cinta. Kol cantik ini akhirnya digerogoti babi juga (perumpamaan: wanita cantik berpasangan dengan pria yang biasa-biasa saja).”

“Ketua Klub, kapan kalian berencana untuk menyebarkan undangan. Kita harus mulai menyiapkan angpao…”

Suara orang-orang itu bergemuruh, membuat Siska Meng makin merasa segan dan malu. Mukanya menjadi sangat merah. “Kalian jangan bicara sembarangan!”

“Sudah, sudah. Kalau kalian masih bicara sembarangan juga, setelah ini kita tidak jadi makan bersama. Langsung bubar saja!”

Setelah Siska Meng bicara seperti itu, baru yang lainnya berhenti mengatainya.

Kemudian dia mulai menjelaskan kepada Gredy Du. Anggota-anggota Klub Yonkert memintanya mengadakan acara makan bersama untuk merayakan dia diangkat sebagai Ketua Klub yang baru dan untuk merayakan Perusahaan Honeycom yang bersedia untuk lanjut mensponsori Klub Yonkert.

“Meskipun makan-makan dengan menggunakan uang sponsor dari Perusahan Honeycom terkesan kurang pantas, tetapi anggap saja aku yang meminjamnya. Akan segera aku kembalikan.”

Siska Meng takut Gredy Du salah paham dan mengira dia serakah dan senang memanfaatkan uang bersama demi kepentingan sendiri. Dia cepat-cepat menjelaskan.

Dia tidak tahu bahwa Gredy Du ada hubungannya dengan Perusahaan Honeycom. Tetapi hal seperti ini menyinggung harga diri. Dia tidak ingin ada kesalahpahaman.

Gredy Du tertawa: “Sudah seharusnya. Bukan masalah besar. Tetapi untuk apa kamu memanggilku ke sini? Aku kan bukan anggota Klub Yonkert.”

Siska Meng menjelaskan: “Karena berkatmulah Klub Yonkert dapat berhasil memperoleh investasi dari Perusahaan Honeycom. Tentu saja aku harus mengundangmu.”

Baiklah, lagipula makan di manapun sama saja. Makan bersama pria tampan dan wanita cantik sebanyak ini juga bukan sesuatu hal yang buruk.

Setelah itu, mereka semua bersama-sama berjalan keluar dari sekolah.

Tadinya di sepanjang jalan banyak yang saling mengobrol dengan senangnya. Tetapi ada seorang wanita bernama Cecil Feng yang muncul di belakang Siska Meng. Atmosfirnya langsung berubah.

Cecil Feng juga merupakan anggota dari Klub Yonkert. Dia mempunya hubungan yang tidak jelas dengan mantan Ketua Klub Budi Qian. Semua orang tahu akan hal ini.

Tetapi ini adalah masalah pribadinya sehingga tidak ada orang yang memedulikannya.

Sekarang dia malah memunculkan diri di sebelah Siska Meng dan mulai menceramahinya.

“Ketua Klub, bukannya aku ingin menceramahimu, tetapi kamu sungguh bodoh!”

“Kamu bisa mencari siapa saja untuk dijadikan pacar, mengapa kamu harus mencari orang malas seperti Gredy Du?”

“Tidakkah kamu tahu, tidak sedikit pria-pria keturunan orang kaya yang menanyakan tentang dirimu kepadaku. Beri tahu aku, kamu suka yang seperti apa. Banyak uang? Tampan? Lembut? Keren? Kamu mau yang seperti apapun ada. Kamu, kamu malah memilih mahluk seperti ini. Yang benar saja.”

“Kalau aku boleh sarankan, sebaiknya cepatlah kamu tendang pergi saja dia. Jangan sampai terlambat, nanti menghambat masa depanmu yang cerah!”

Cecil Feng ini sama sekali tidak memandang Gredy Du. Saat dia bicara seperti itu, Gredy Du ada di sebelahnya.

Mengenai apa reaksi Gredy Du mendengar kata-katanya, Cecil Feng sama sekali tidak peduli. Jelas-jelas tidak menghargainya sama sekali.

Dia tidak menghargai Gredy Du tidak berarti Siska Meng juga tidak menghargai Gredy Du.

Mendengar kata-kata Cecil Feng, jelas sekali bahwa Siska Meng merasa sangat tidak senang.

“Cecil Feng. Kita sama-sama teman sekolah. Perhatikan kata-katamu kalau bicara!”

Cecil Feng terkejut. Lalu dengan memelas berkata: “Ketua Klub, memang hatimu terlalu lemah dan kamu sangatlah lemah dan pemalu. Maaf.”

“Kalau begitu baiklah. Tunggu saja. Serahkan hal ini padaku, aku akan membantumu!”

Jelas sekali bahwa Cecil Feng salah menangkap maksud Siska Meng. Tetapi saat ini sudah terlambat bagi Siska Meng untuk menghadangnya.

Cecil Feng menolehkan kepalanya ke arah Gredy Du. Tatapan matanya dipenuhi hinaan, seperti melihat pengemis bau.

Gredy Du, kita semua setidaknya pernah menjadi teman sekolah. Aku rasa sesama teman sekolah seharusnya saling membantu. Karena kemampuanmu terbatas, aku tidak akan menyalahkanmu. Tetapi kamu juga jangan membebani Siska Meng dan menghalangi kemajuannya, benar tidak?”

“Apa lagi, zaman sekarang yang penting bukan lagi kelebihan seseorang. Apa itu kelebihan seseorang? Sekarang ini yang paling penting adalah kelebihan uang!”

“Jangan menyalahkan aku karena aku sangat realistis, karena ini juga merupakan realita di komunitas masyarakat kita sekarang ini. Kedudukan wanita seperti kita sudah meningkat cukup tinggi. Sekarang kita bukan lagi sekedar aksesoris milik pria. Maka dari itu kita perlu menggunakan perias wajah yang berkelas tinggi untuk menjaga diri kita, dan kita juga memerlukan baju dan tas-tas bermerek untuk menjaga kesan kita.”

“Kamu? Apa yang kamu miliki? Kemisikinan?”

Cecil Feng masih ingin melanjutkan kata-katanya, tetapi Siska Meng sudah tidak tahan mendengarnya. Saat itu dia sangat marah.

“Cukup! Cecil Feng kamu sangat keterlaluan!”

Amarah Siska Meng betul-betul mengejutkan Cecil Feng.

Dia menatap Siska Meng tidak percaya: “Ketua Klub, aku bicara seperti ini demi kebaikanmu. Mengapa kamu begitu galak terhadapku?”

“Sini. Kamu lihat baik-baik bajuku, tasku dan sepatuku. Kalau kamu total-total, harganya bisa lebih dari 10 ribu RMB (setara 20 juta rupiah).”

“Kamu? Hanya wajahmu saja yang lebih cantik dan bentuk tubuhmu lebih bagus. Tetapi kamu hanya mengenakan barang-barang diskon dari pinggir jalan, sama seperti Gredy Du. Apakah kamu tidak merasa sayang? Aku saja merasa saying melihatmu seperti itu.”

“Aku sudah mengatakannya kepadamu. Ada berapa banyak pria-pria keturunan keluarga kaya yang mengantri untuk menjadi pacarmu!”

“Ketua Klub, dengarkan aku. Terserah kamu pilih yang mana saja, mereka lebih kuat ribuan kali, tidak, jutaan kali lipat dibandingkan Perusahaan Honeycom…”

Cecil Feng masih saja sibuk membujuknya, terdengar seolah itu semua demi kebaikan Siska Meng.

Tetapi Gredy Du tidak merasa seperti itu. “Apakah pria-pria keturunan orang kaya itu menjanjikan sesuatu padamu? Asalkan kamu berusaha dengan berbagai cara menjadi germo demi keberhasilan mereka, mereka akan memberikan keuntungan untukmu. Tas yang kamu bawa itu, apakah itu adalah jaminan sementara dari mereka?”

Kenyataannya memang seperti itu. Maka dari itu, karena dirinya tertangkap basah, rasa malu Cecil Feng menjadi amarah.

“Omong kosong! Siapa yang kamu sebut germo. Aku sama sekali tidak menerima keuntungan apa-apa dari mereka. Aku benar-benar memikirkan kepentingan Ketua Klub!”

“Jelas-jelas karena kamu miskin, tidak punya uang. Maka dari itu kamu sengaja menuduhku!”

“Orang miskin seperti dirimu, jangankan makan bersama dengan kami. Bernapas di udara yang sama saja aku takut tertular penyakit miskinmu! Tebal sekali mukamu, berani-beraninya menuduhku. Apa kamu sudah tidak punya rasa malu?”

Cecil Feng masih ingin lanjut memarahinya, tetapi Siska Meng angkat bicara: “Cukup. Cecil Feng, kalau masih ingin kamu teruskan, aku akan mengusirmu dari Klub Yonkert!”

Melihat Siska Meng benar-benar marah, akhirnya Cecil Feng menutup mulutnya.

Tetapi sebelum dia menutup mulutnya, dia tidak dapat menahan diri untuk menambahkan satu kalimat.

“Ada seseorang yang tak tahu malu, hari ini ikut dengan kami sehingga mendapat keuntungan dan dapat makan enak di Restoran Sea Wave bersama kita malam ini. Cih!”

Mulut rombeng itu pintar sekali bicara.

Baiklah. Gredy Du ingin melihat, makanan enak apa yang akan mereka dapatkan di Restoran Sea Wave malam ini!

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu