The Great Guy - Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
"Orang bodoh tidak pernah takut. Apa kamu tidak pernah mendengar kata itu?"
Setelah meninggalkan hotel, Juliana Chu mengkhawatirkan Gredy Du karena takut Calvin Song akan membawa masalah besar baginya.
Jadi, Gredy Du memberinya kalimat seperti itu.
Menurut Gredy Du, Calvin Song adalah orang yang bodoh dan tak kenal takut. Dia mengira ayahnya adalah kepala bagian dari Biro Pengawasan Keselamatan, jadi dia tak terkalahkan di dunia, semua perusahaan harus mendengarkan ayahnya. Hehehe, ini benar-benar ide konyol!
"Aku akan membuatnya mengerti bahwa bahkan ayahnya tidak ada apa-apanya di depanku!"
Setelah mengantar Juliana Chu pergi, Gredy Du menerima bukti dari orang yang dikirim oleh Edyanto Liu, dan kemudian langsung pergi ke rumah keluarga dari Biro Pengawasan Keamanan.
Ketika dia sampai di lantai bawah rumah Calvin Song, Gredy Du memarkirkan mobilnya dan naik ke lantai atas dengan membawa dokumen.
Orang yang membuka pintu adalah seorang wanita berusia empat puluhan, tapi postur tubuhnya masih anggun.
Namun, setelah melihat Gredy Du, dia bingung: "Siapa kamu? Apakah kamu orang baru di biro pengawasan keselamatan?"
Melihat Gredy Du memegang dokumen di tangannya, dan usianya masih muda, dia secara alami berpikir begitu.
Gredy Du juga tidak menjelaskan, senyum dan menyapanya: "Apakah kepala bagian Song ada di rumah, aku ada beberapa kebutuhan mendesak dan perlu persetujuannya."
"Ohhh!”
Ibu Calvin Song menjawab, dan kemudian dia langsung memutar tubuh montoknya ke ruang tamu.
"Ingatlah untuk menutup pintu, Tuan Song sedang di ruang kerja saat ini, kamu pergi cari sendiri, ketuk pintu dulu sebelum masuk."
Tidak heran jika dia adalah istri pemimpin, dia bahkan berbicara dengan nada seperti orang pejabat.
Gredy Du tidak peduli padanya, menutup pintu dan pergi ke ruang kerja, tetapi dia tidak mengetuk pintu.
Dia langsung mendorong pintu untuk masuk, membuat Tuan Song yang berada di dalam terkejut.
Dia segera meletakkan barang di tangannya itu ke dalam, dan ketakutannya terlihat oleh Gredy Du.
Gredy Du mencibir: "Apa yang kamu lakukan, bukankah ini hanya puluhan ribu RMB (sekitar puluhan juta rupiah), kenapa takut akan ini?"
Gredy Du tidak memberikan wajah sama sekali, bahkan dia tidak berpura-pura, langsung bicara ke intinya.
Hal ini membuat Tuan Song sedikit marah: "Siapa kamu, mengapa kamu bisa datang ke rumahku, mengapa kamu tidak mengetuk pintu saat masuk?"
Gredy Du menjawab: "Perusahaan Honeycom, Gredy Du."
Setelah menjawab, Gredy Du datang langsung ke meja seberang dan duduk di seberang Tuan Song.
Saat ini, Tuan Song mulai bergumam nama Gredy Du, menurutnya nama ini sangat familiar.
Setelah memikirkannya dengan hati-hati, dia tiba-tiba melotot: "Apakah kamu Gredy Du dari Perusahaan Honeycom?"
Gredy Du duduk di kursi, menyilangkan kakinya, wajahnya penuh dengan senyuman bercanda: "Kenapa, apakah tidak mirip?"
Sejujurnya, Tuan Song merasa bahwa dia benar-benar tidak mirip, dari pakaian atau gayanya, dia merasa tidak mirip.
Tapi senyum bercanda di wajahnya cukup untuk menunjukkan bahwa itu dia.
Jadi, wajah Tuan Song penuh dengan senyuman, dia membantu Gredy Du menuangkan teh dan bertanya: "Presdir Du, kunjunganmu malam ini adalah ..."
Gredy Du tidak omong kosong, dia langsung membanting dokumen itu ke meja Tuan Song: "Kamu lihat sendiri!"
Tuan Song sangat tidak bahagia, bagaimanapun juga dia adalah seorang kepala bagian, tidak disangka Gredy Du memberikan sikap seperti itu pada dirinya.
Tapi dia bukanlah Calvin Song si bocah itu, kesabaran ini masih ada.
Dia mengulurkan tangannya, membuka kantong arsip dan mengeluarkan dokumen di dalamnya.
Setelah melihatnya, hati Tuan Song berdebar-debar untuk beberapa saat, dan kemudian semakin dia melihat, dia semakin ketakutan.
Sekarang dia akhirnya mengerti apa yang dimaksud Gredy Du dengan "Hanya beberapa puluh ribu RMB saja."
Gredy Du bukan menunjukkan bahwa dirinya memiliki uang banyak dan tidak suka dengan uang puluhan ribu RMB itu.
Gredy Du berkata bahwa uang yang didapatkan dengan cara tidak halal oleh Tuan Song, puluhan ribu RMB itu tidak ada arti apa-apa.
Setelah melihat beberapa salinan bukti, tangan Tuan Song gemetar, dan bahkan kata-katanya tidak jelas.
"Tidak, Presdir Du, kamu, kamu, sebenarnya apa maksudmu malam ini?"
Gredy Du mengambil rokok di atas meja dan memasukkannya ke dalam mulutnya, dia tidak perlu mengeluarkan koreknya sendiri, Tuan Song dengan cepat menyalakan untuknya.
"Presdir Du, jika ada masalah yang ingin kamu bicarakan, bicarakan saja denganku."
Gredy Du menghisap rokok, lalu menanyakan Calvin Song sambil tersenyum: "Apakah berguna jika aku bicara?"
Tuan Song menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat, dan keringat dingin di dahinya jatuh ke meja: "Sangat berguna, perkataanmu seperti perintah dari raja !"
Apakah kata-kata dirinya begitu kuat? Gredy Du ingin mencobanya.
"Di dalam ini ada sebagian uang yang dikumpulkan melalui tangan Calvin Song, jika mempublikasikan informasi ini, seharusnya cukup untuk menghukumnya selama lima atau enam tahun. Atau kamu, sebagai kepala bagian Song, akan menangkap keluargamu demi kebenaran dan memasukkan Calvin Song dengan tanganmu sendiri?"
Tuan Song khawatir saat itu: "Tidak bisa, Presdir Du, itu anakku satu-satunya. Kamu tidak bisa melakukan ini!"
"Apakah dia menyinggung perasaanmu? Jangan khawatir. Aku akan menghajarnya saat aku kembali, aku akan menggantikanmu mengeluarkan tenaga."
Gredy Du senang: "Kepala bagian Song, mengapa kamu tidak berbisnis? Kamu pasti berbakat ketika terjun ke dunia bisnis."
Melihat rak buku ada kerajinan tangan alat keseimbangan, Gredy Du mengambilnya, segera meletakkannya di atas meja.
Rokok diletakkan di sebelah kanan: "Ini adalah bukti kejahatanmu dengan putramu, dan kalian berdua harus masuk penjara dan menunggu hasil akhirnya."
Korek api diletakkan di sebelah kiri: "Ini adalah hasil akhir dari permintaanmu untuk melepaskannya dan memukulinya."
Rokok yang duduk di sisi kanan jelas menurun, jadi Gredy Du menunjuk ke sisi kiri: "Kamu sekarang ingin membiarkannya seimbang, menurut kamu apakah itu mungkin?"
"Ini..."
Tuan Song bergumam, tidak bisa menjawab.
Ini benar-benar sulit untuk menyeimbangkannya, dia ingin membuat masalah besar menjadi kecil, tetapi Gredy Du tidak setuju.
Mungkin orang lain tidak setuju, tetapi mereka harus setuju, Gredy Du jelas bukan pengamat. Dia adalah Presdir Perusahaan Honeycom, dan identitasnya sendiri cukup berat sehingga Tuan Song harus berhati-hati. Terlebih lagi, Gredy Du masih memegang cukup bukti untuk memusnahkan ayah Tuan Song.
Melihat Gredy Du dengan senyuman di wajahnya dan tatapan mata yang kejam, Tuan Song tidak bergerak.
Dia hanya bisa memohon: "Presdir Du, mengapa kamu tidak mengubah cara lain untuk menghukumnya, boleh tidak?
“Bagaimana menurutmu?” Gredy Du menjawab sambil tersenyum
Ini bukan pertanyaan retoris, dia jelas sedang memberitahu Tuan Song bahwa dia tidak boleh berpikir secara membabi buta.
"Dalam waktu 12 jam, ada dua cara untuk menangani masalah ini."
"Cara pertama adalah kamu harus memasukkan sendiri Calvin Song ke penjara, jika kamu tidak mau, ini sangat kejam, tentu saja aku bisa menggantikanmu. Namun, ini termasuk cara kedua, aku akan memasukkan kalian berdua ke penjara."
"Jika kamu berniat menggunakan cara ketiga…… kamu dapat mencobanya dan melihat apakah kamu bisa berhasil."
Dia meninggalkan salinan ke Tuan song, kemudian Gredy Du berdiri dan langsung berjalan ke pintu.
Setelah meninggalkan pintu ruang kerja, kebetulan istri Tuan Song muncul lagi.
"Ketika ingin datang untuk melakukan urusan, kamu harus tahu beberapa aturan, tanyakan kepada orang tua di Biro jika kamu tidak memahaminya!"
Harus memahami aturan? Apakah maksudnya adalah jangan datang dengan tangan kosong?
Lalu, Gredy Du yang siap untuk keluar, mendatangi istri Tuan Song yang masih berusia 40-an, yang posturnya masih anggun.
Tidak memberi kesempatan kepada istri Tuan Song untuk bereaksi, Gredy Du langsung maju ke depan tubuhnya, lalu memegangnya di tangannya. Saat itu, suara orang yang kesakitan itu seperti membunuh babi.
Gredy Du bertanya sambil tersenyum: "Apakah kamu nyaman sekarang?"
Istri Tuan Song kesakitan sampai mengeluarkan air mata: "Nyaman, nyaman, nyaman ..."
Gredy Du sangat senang, dia tahu bahwa akan ada cara yang lebih cepat untuk membuat istri Tuan Song itu tenang dan tutup mulut.
Setelah mengambil kembali tangannya, Gredy Du mencium dan berkata: "Ini sangat harum. Hanya saja aku merasa tidak enak sangat memegangnya. Aku pergi dulu!"
Setelah itu, Gredy Du dengan angkuh pergi dengan kedua tangan di sakunya. Selama seluruh proses, Tuan Song melihat seluruh proses dan tidak berani melakukan gerakan apapun.
Jadi setelah Gredy Du pergi, istri Tuan Song itu khawatir: "Pak tua Song, kamu cuma diam saja ketika istrimu diganggu olehnya?"
Tuan Song keluar dan mendatangi istrinya. Dia melambaikan tangannya dan berkata: "Kamu pantas mendapatkannya!!!"
Ini tidak baik, istri Tuan song bingung, apa yang terjadi, bagaimana dirinya pantas mendapatkannya ?!
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyDemanding Husband
MarshallHei Gadis jangan Lari
SandrakoSang Pendosa
DoniCinta Yang Tak Biasa
WenniePergilah Suamiku
DanisYou're My Savior
Shella NaviThe Great Guy×
- Bab 1 Angin Dingin di Malam Musim Dingin
- Bab 2 Potensi dan Kemampuan
- Bab 3 Aku Datang Karena Ada Sesuatu
- Bab 4 Presdir dari Kalangan Bawah
- Bab 5 Sebenarnya Aku Mencintaimu
- Bab 6 Siapa yang Membuat Pengorbanan
- Bab 7 Kita Tidak Boleh Menyerah pada Diri Sendiri
- Bab 8 Jangan Katakan pada Orang Lain
- Bab 9 Memohon Pengampunan Anda
- Bab 10 Nama Baik Perusahaan
- Bab 11 Latar Belakang yang Tidak Diketahui
- Bab 12 Kamu Cocok?
- Bab 13 Apakah Benar Miliknya?
- Bab 14 Akan Terjadi Kejadian Baik Untuknya
- Bab 15 Siapa yang Pembuat Masalah?
- Bab 16 Kamu Siapa?
- Bab 17 Orang-Orang yang Tidak Menyadari Posisi
- Bab 18 Kesombongan
- Bab 19 Cara Presdir
- Bab 20 Penghargaan dan Hukuman
- Bab 21 Orang yang Tidak Tahu Malu
- Bab 22 Menepati Janji
- Bab 23 Hanya Bisa Merugikan Kamu
- Bab 24 Memangnya Kamu Siapa?
- Bab 25 Ayolah Ketua
- Bab 26 Aku Tidak Berlutut Dan Bersujud
- Bab 27 Hancurkan Dia
- Bab 28 Memaksa Presdir Menunjukkan Kemampuannnya
- Bab 29 Terjadi Masalah Besar
- Bab 30 Presdir Hebat
- Bab 31 Apakah Uang Ini Wangi?
- Bab 32 Tidak Ada Masalah dengan Makanannya
- Bab 33 Ternyata Kamu Jahat Juga
- Bab 34 Ikut Kami Akan Mendapat Keuntungan?
- Babak 35 Berbagai Macam Fitnah
- Bab 36 Ini Adalah Permainan Gredy Du
- Bab 37 Orang Licik yang Tidak Ada Bandingannya
- Bab 38 Mencari Masalah dengan Orang yang Salah
- Bab 39 Masih Merupakan Teman Baik
- Bab 40 Jebakan yang Cukup Hebat
- Bab 41 Merasa Kasihan Atas Kebodohanmu
- Bab 42 Penjelasan yang Masuk Akal
- Bab 43 Tidak Disukai
- Bab 44 Dasar Bocah Sialan
- Bab 45 Tidak Sama dengan Apa yang Kamu Pikirkan
- Bab 46 Si Ahli Kuliner
- Bab 47 Seorang Pria Tidak Boleh Pelit
- Bab 48 Lebih Kuat Daripada Emas
- Bab 49 Bersatu untuk Membuat Rencana Berantai
- Bab 50 Kenapa Kamu Berada di Sini
- Bab 51 Anak Muda Sudah Seharusnya Bersenang-Senang
- Bab 52 Lihat Apa Ini
- Bab 53 Kamu Berhutang Satu Nyawa Padaku
- Bab 54 Wanita Muda yang Tersayang
- Bab 55 Kebiasaan Membual
- Bab 56 Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Jabatan yang Tinggi
- Bab 57 Walaupun Aku Seorang Wanita
- Bab 58 Kesombongan yang Sia-Sia
- Bab 59 Ada Saatnya Kalian Menangis
- Bab 60 Presdir Mulia
- Bab 61 Siapa Menantumu?
- Bab 62 Dua Orang Pengemis
- Bab 63 Siapa yang Akan Menang
- Bab 64 Memprovokasi
- Bab 65 Siapa yang Miskin
- Bab 66 Persetan Kamu
- Bab 67 Kehormatan yang Aku Berikan Padamu
- Bab 68 Sedikit Menarik
- Bab 69 Kamu Tidak Layak Diundang
- Bab 70 Penjelasan yang Sempurna
- Bab 71 Apakah Semua Adalah Palsu
- Bab 72 Mengambil Kesempatan Menguntungkan Diri Sendiri
- Bab 73 Bagaimana Jika Dia Tidak Terjebak
- Bab 74 Bagaimana Mungkin Dia Adalah Presdir
- Bab 75: Ketakutan Jarvis Shen
- Bab 76 Aku Ada Kamera Perekam Mobil
- Bab 77 Apakah Kamu Merasa Dirimu Adalah Manusia
- Bab 78 Yang Palsu Bertemu dengan Yang Asli
- Bab 79 Tuan Du Telah Tiba
- Bab 80 Kenapa Semuanya Menghindar
- Bab 81 Kamu Sedang Menghina Orang
- Bab 82 Masih Banyak Orang Baik
- Bab 83 Aku Adalah Double Pole Horse
- Bab 84 Kebaikan Besar dan Kejahatan Besar
- Bab 85 Kamu Berani Mengarahkan Pisau Padaku
- Bab 86 Kamu Tidak Cukup Layak
- Bab 87 Janji Gredy Du
- Babak 88 Tak Berguna
- Bab 89 Mencium Dan Membuat Masalah Besar
- Bab 90 Kamu Benar-Benar Sampah
- Bab 91 Orang Tak Tahu Diri
- Bab 92 Bergantung Pada Orang Lain
- Bab 93 Menertawakan yang Miskin, Tidak Menertawakan Pelacur
- Bab 94 Katakan Kata-Kata Tadi
- Bab 95 Balasan Setimpal untuk Orang Benar
- Bab 96 Perempuan yang Menawarkan Diri
- Bab 97 Ada Kakek yang Mencarimu
- Bab 98 Ada Apa dengan Semua Ini
- Bab 99 Pengetahuan yang Tidak Disangka
- Bab 100 Bosnya Bos
- Bab 101 Pembayaran Malam Hari
- Bab 102 Tuan Muda Du Kamu Sangat Bekerja Keras
- Bab 103: Kakak Jordan Benar-Benar Bijaksana
- Bab 104 Biarkan Aku Melihat Seberapa Kaya Dirimu
- Bab 105 Terjebak dalam Permainan Sendiri
- Bab 106 Harga Diri Hancur Berantakan
- Bab 107 Kaya Mendadak
- Bab 108 Dikalahkan
- Bab 109 Terima Kasih Atas Kemurahan Hatinya
- Bab 110 Kemarahan Jordan Cao
- Bab 111 Kembali Bertemu dengan Wylda Yu
- Bab 112 Si Botak dari Keluarga Fan
- Bab 113 Transfer Uang Tidak Memiliki Hati
- Bab 114 Bisa Mencekiknya Kapan Saja
- Bab 115 Kakakmu Sudah Menjadi Milikku
- Bab 116 Gredy Adalah Orang yang Baik
- Bab 117 Aku Akan Menuntutmu ke Pengadilan
- Bab 118 Orang Banyak Menindas Orang Sedikit
- Bab 119 Tidak Ada yang Berani Berbuat Seperti Ini Terhadapku
- Bab 120 Bukankah Ini Kesalahpahaman
- Bab 121 Jika Diri Sendiri Tidak Mau, Jangan Memaksakannya pada Orang Lain
- Bab 122 Aku Adalah Anak Perempuan Tertua dari Keluarga Fan
- Bab 123 Aku Telah Difitnah
- Bab 124 Bagaimana Bisa Begini
- Bab 125 Siapa Sebenarnya yang Akan Menjadi Kambing Hitamnya?
- Bab 126 Kenapa Kamu Berbohong Padaku
- Bab 127 Kali ini Aku Bergantung Sepenuhnya Padamu
- Bab 128 Kekayaan Tidak Dapat Melawan Kekuasaan
- Bab 129 Menyapa dengan Pukulan
- Bab 130 Bagaimana Dirinya Pantas Mendapatkannya
- Bab 131 Membereskan Tiga Anggota Keluarga Sekaligus
- Bab 132 Aku Masih Belum Siap
- Bab 133 Kamu Cepat Periksalah ke Dokter
- Bab 134 Akhirnya Menemukanmu
- Bab 135 Kali Ini Kita dalam Masalah Besar
- Bab 136 Tidak Mampu Menakuti Dia
- Bab 137 Memegang Pedang Kematian
- Bab 138 Siapa yang Tak Suka Akan Dihajar
- Bab 139 Tidak Menghormatinya
- Bab 140 Harapan Terakhirnya
- Bab 141 Selamanya Menjadi Teman Baik
- Bab 142 Gadis Kecil dan Gadis Besar
- Bab 143 Ini Adalah Kemampuannya
- Bab 144 Akibat dari Melawanku
- Bab 145 Kamu Selalu di Hatiku
- Bab 146 Kenapa Harus Gredy Du
- Bab 147 Aku Tidak Harus Berurusan Dengamu
- Bab 148 Kamu Tidak Membiarkan Aku Mengambilnya Sendiri
- Bab 149 Kenapa Situasinya Berbalik
- Bab 150 Kalau Kamu Memang Hebat, Jangan Memohon Padaku
- Bab 151 Jongkoklah, Kalau Kamu Ingin Tahu
- Bab 152 Ditampar
- Bab 153 Ini Baru Benar-Benar Cukup Gila
- Bab 154 Pria yang Memanggilnya Patricia
- Bab 155 Si Pembawa Bencana
- Bab 156 Tidak Mengikuti Perkataan Sendiri
- Bab 157 Aku Memberikan Kalian Jalan Lain
- Bab 158 Kebaikan Hatinya
- Bab 159 Berdasarkan Apa Aku Harus Berlutut?
- Bab 160 Aku Adalah Pamanmu
- Bab 161 Bagaimana Urusannya
- Bab 162 Jaga Mulutmu
- Bab 163 Apakah Ada Bunga di Wajahku
- Bab 164 Keromantisan dari Seorang Pahlawan yang Hebat
- Bab 165 Kehormatan Ini Hanya Sekali
- Bab 166 Aku Bantu Kamu Menyelesaikannya
- Bab 167 Kamu yang Menyebabkan Semua Ini
- Bab 168 Satu Malam yang Sangat Mengoda
- Bab 169 Bencana Seperti Apa Ini?
- Bab 170 Dilihat Orang Lain Tidak Bagus
- Bab 171 Kenapa Kamu Begitu Cantik
- Bab 172 Mimpi yang Tidak Bisa Dijelaskan
- Bab 173 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (1)
- Bab 174 Wanita yang Mewakili Keluarga Ye (2)
- Bab 175 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (1)
- Bab 176 Mencari Tempat yang Tidak Ada Orang (2)
- Bab 177 Napas
- Bab 178 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (1)
- Bab 179 Bersikeras Ingin Pindah Asrama (2)
- Bab 180 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (1)
- Bab 182 Keluarga Ye Tidak Membutuhkanmu Lagi (2)
- Bab 182 Penuhi Keinginannya
- Bab 183 Ini Hanya Permulaan Saja
- Bab 184 Ini Semua Adalah Hasil dari Kemampuanmu Sendiri
- Bab 185 Karena Aku Adalah Wanitamu
- Bab 186 Malam Ini Cicipi Sebotol Anggur Lama
- Bab 187 Penyesalan Patricia Ye
- Bab 188 Bergandengan Tangan
- Bab 189 Keluarga Dia Sungguh Terjadi Masalah
- Bab 190 Separuh Hidup yang Sia-Sia
- Bab 191 Tidak Ada Giliranmu Berbicara
- Bab 192 Seharusnya Tidak Membiarkanmu keluar
- Bab 193 Anak Kandung?
- Bab 194 Apa Ada Keperluan Lagi?
- Bab 195 Mengerti Cara Menghormati Gurumu?
- Bab 196 Lihat Bagaimana Kalian Mampus
- Bab 197 Ditekan Hingga Sangat Menyedihkan
- Bab 198 Hari Ini Pandangannya Akhirnya Terbuka
- Bab 199 Ini Benar-Benar Suatu Kejutan
- Bab 200 Xindy yang Berani dan Tangguh
- Bab 201 Kakak Ketiga Terlalu Melihat Rendah Dirimu
- Bab 202 Wanita yang Bisa Berubah dalam Sekejap
- Bab 203 Sekedar Keluarga Du Saja
- Bab 204 Dia adalah Orang Tanpa Usaha yang Mendapatkan Keuntungan
- Bab 205 Kelayakan Tubuh yang Indah
- Bab 206 Menariknya ke Sini Sebagai Pengganti
- Bab 207 Akhir Semuanya (Tamat)