Penyucian Pernikahan - Bab 94 Beli Ponsel

Tentu saja, jika bukan karena ini langkah terakhir, aku tidak akan melakukan ini, pembunuhan, aku tidak pernah berpikir tentang hal itu.

Setelah mobil mencapai pintu masuk kota, ayah dan anak Gusnur meninggalkanku di pinggir jalan, lalu pergi.

Memikirkan wajah jelek ayah dan anak mereka, aku merasa sakit.

Aku hanya mencari rumah penduduk seharga 20 ribu semalam di kota. Rumah ini adalah rumah orang pedesaan, sangat bersih, tidak menyediakan apa-apa.

Aku berbaring di tempat tidur, memikirkan banyak hal.

Keesokan paginya, setelah aku bangun, aku membeli beberapa roti di pinggir jalan dan memakannya.

Lalu pergi ke toko ponsel terbesar di kota.

Aku harus membeli ponsel, agar mudah untuk terhubung dengan teman, selanjutnya, aku ingin menghubungi Dekan Limas, sebelumnya tidak punya uang, sekarang aku memiliki lebih dari 6 juta di sakuku, membeli ponsel sudah lebih dari cukup.

Setelah masuk, hanya ada sedikit orang di toko yang melihat ponsel mereka.

Lima pramuniaga di konter di tiga sisi melirikku, mengabaikanku.

"Aku ingin membeli ponsel, rekomendasikan beberapa ponsel yang cocok untuk anak muda." Aku berteriak, seorang wanita berusia tiga puluhan datang untuk menerimaku.

Wanita itu berkata dengan tidak sabar "Semua HP ada di konter. Ada harga di atasnya, lihat sendiri. "

Sikap apa ini? Aku berbelanja, jenis layanan apa ini?

Aku menatap mata seorang wanita, wanita itu lalu meremehkan "Kucel amat, pasti setan melarat dari desa Nagoya, jenis ponsel apa yang mampu dibeli. "

Aku sangat kesal, tapi tidak menunjukkannya, bagaimanapun, wanita memang bermulut pedas.

Pakaianku semua adalah pakaian beli di pedagang kaki lima, entah pakaian sisa dari rumah penduduk desa lain, lalu dijual ke pasar di kota, satunya empat puluh atau enam puluh ribu.

Ada lebih dari seratus ponsel, ada yang lebih dari 2 juta, ada yang lebih mahal.

Aku tidak tahu banyak tentang ponsel, setelah beberapa saat, aku menyukai ponsel layar besar merah, ini persis sama dengan ponsel Selvi .

Harganya 1.760.000.

Terlalu mahal, keluarga Ahmad adalah keluarga besar, segala sesuatu yang dibeli untuk menikah pasti mahal, aku awalnya berencana untuk membeli ponsel senilai makin 400 ribu untuk digunakan.

Tapi aku suka ponsel ini.

Selvi menggunakan warna merah, aku ingin membeli biru, kebetulan sepasang.

Lebih dari 2 juta yang diberikan Rizki dan Sarwendah masih di sakuku. Kepala desa tua memberiku 4 juta, aku tidak punya rencana untuk menggunakannya.

Aku berkata "Merepotkanmu, tolong ambilkan HP ini aku mau lihat, ceritakan tentang fungsinya. "

Aku tidak pernah membeli ponsel, tidak terlalu banyak menggunakan, orang-orang di desa kita sangat miskin, semua di rumah bertani, hanya sedikit orang yang menggunakan ponsel.

Wanita itu berwajah dingin "Mampukah kamu membeli ponsel ini? Jika kamu yakin ingin membelinya, aku akan menunjukkannya kepada kamu, jika kamu tidak membelinya, lihat-lihat saja ya. "

Aku kesal "Tidak boleh lihat jika tidak membelinya? Bukankah membeli ponsel sama dengan membeli pakaian? Aku akan lihat fungsinya, aku akan membelinya jika aku menyukainya, tidak suka ya tidak beli."

Wanita itu menatapku sekilas "Aku melihat banyak orang sepertimu, tidak pernah melihat dunia, kamu disini cuma lihat-lihat lalu pergi kan? Kamu ada uang? "

Aku diremehkan, penjual mengira aku tidak di sini untuk membeli ponsel, datang cuma untuk lihat-lihat.

Sebelumnya, setiap kali aku naik becak penduduk desa ke kota untuk pergi ke pasar, juga datang ke toko ponsel, pergi ke beberapa toko pakaian, toko sepatu, mencuci mata, tidak pernah membeli, karena tidak ada uang.

"Siapa bilang aku tidak punya uang?" Aku sangat kesal.

"Keluarkan HP nya, kamu tidak ambil, aku akan komplain kamu! "

Wanita itu mendengar ini, kemarahan juga muncul di wajahnya "Orang desa, apakah kamu datang untuk mencari masalah? Pergi tanpa uang, kamu tidak diterima di sini! "

Beberapa pelayan lain tidak peduli tentang ini.

Aku mendengar diusir seperti ini, aku tiba-tiba menjadi marah, memukul counter dengan tinjuan "Jangan meremehkan orang lain, aku punya uang! "

Pukulanku, cuma pukulan biasa, hanya sedikit tenaga, tapi, kaca di konter pecah, berubah menjadi serpihan kaca ...

Aku terkejut, aku mengerti, setelah aku memetik Jiwa Perawan, sekarang kekuatanku sangat kuat, beberapa kali lipat dari orang biasa, terasa ringan, baru saja memecahkan konter.

Wanita itu takut padaku, wajah penjual lainnya juga gugup dan takut.

"Apa yang terjadi disini?" Saat ini, seorang wanita cantik berjalan menuruni tangga di lantai dua.

Umurnya awal dua puluhan, tingginya sekitar 1, 7 meter, celana kulit hitam tipis dan atasan mini membuat sosoknya sempurna. Terutama sepasang gunung di bagian dada yang siap keluar, saat dia berjalan, terkocok dan bergetar.

Wajah berbentuk biji melon klasik standar, alis terlihat jelas, bibir merah ceri, tidak ada kerutan, tidak ada noda di wajah juga.

Si Cantik, keanggunan yang sangat sempurna, berpakaian dengan gaya muda, tidak bisa dibandingkan perempuan di desa kita.

"Bos."

"Bos……"

Semua penjual menyapa wanita cantik, aku sangat terkejut, wanita cantik ini ternyata adalah pemilik toko ponsel ini.

Toko ponsel ini berada di bagian kota yang ramai, aku mendengar dibuka oleh walikota kota kita, bagaimana bisa ternyata bos-nya wanita muda?

Wajah penjual itu sangat jelek, berkata ke wanita cantik: "Setelah pelanggan ini masuk, tidak membeli ponsel, hanya buat masalah disini. "

"Aku suruh dia pergi, kemudian, dia sangat marah, menghancurkan kaca counter kita. "

Benar-benar tukang fitnah, aku berkata "Siapa bilang aku tidak membeli ponsel?"

Aku mengambil 6 juta dari tanganku dan melemparkannya ke meja.

"Siapa yang bilang aku tidak punya uang?"

Penjual itu melihat tumpukan warna merah di konter, wajahnya berubah tiba-tiba.

Aku berkata kepada bos cantik itu: "Bagaimana kalian berbisnis di sini? Aku mau lihat barang, minta kalian penjual untuk menjelaskan fungsinya kepadaku. "

"Kalian penjual cuma diam saja, malah menyerangku dengan kata-kata. "

"Juga suruh aku keluar."

"Ada yang melakukan bisnis dengan cara ini?"

"Aku hanya memakai pakaian sedikit lusuh, apakah itu berarti aku tidak punya uang? "

Penjual itu buru-buru berkata: "Kesalahpahaman, itu semua salah paham, bukan seperti ini, aku sering bertemu dengan beberapa orang yang datang, cuma lihat HP selama setengah jam atau bahkan satu jam di sini, memakan waktu lama, lalu tidak beli HP, terus ngeluyur pergi. "

"Tuan, maaf, aku yang salah, aku minta maaf padamu "

Si cantik berjalan ke komputer pemantau, melihat monitor, setelah menonton sebentar, lalu dia berkata kepada penjual: "Sekarang kemasi barang, pergi ke HRD untuk check out. "

"Tidak usah datang kerja lagi."

Aku tidak menyangka itu, bos sepenuhnya ada di pihakku, memecat penjual secara langsung.

Wajah penjual itu tiba-tiba berubah menjadi hijau.

"Bos, tidak seperti itu, bos, aku telah bekerja denganmu selama dua tahun, aku ada tanggungan orang tua dan orang muda, bos……"

***(sandwich generation = menanggung orang tua dan anak)***

Penjual itu menangis dengan cemas.

Wanita cantik itu tetap dingin "Sebagai seorang penjual, pelanggan adalah raja kita, pelanggan memiliki permintaan untuk barang, harus puas, harus diperkenalkan secara detail. "

"Apakah kamu tidak dilatih?"

"Pergi dari sini sekarang, aku tidak ingin melihat kamu lagi! "

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu