Penyucian Pernikahan - Bab 277 Gua Misterius

Bagaimana mungkin Mayden pergi, berkata “Aku diundang oleh kepala desa, kenapa harus pergi? Sedangkan kamu tidak diundang malah datang sendiri, yang harus pergi juga kamu yang pergi bukan?”

“Selain itu, orang tua mengajarkanku, harus menjadi orang yang rendah hati, tapi, jika orang lain menindasmu juga harus dibalas sepuluh kali lipat.”

“Jika bukan karena melihatmu sudah tua, tubuh tidak kuat kena pukulan lagi, hari ini aku akan baik-baik memberimu pelajaran, agar kamu bisa belajar bagaimana menjadi orang.”

Kata-kata Mayden terlalu kejam, terang-terangan mempermalukan!

Benar-benar sedikit pun tidak menganggap Tong Samcong itu penting!

Raut wajah Tong Samcong berubah dan berubah lagi, ekspresi agak menyimpang, dia sama sekali tidak bisa menang bicara melawan Mayden, postur tubuhnya ini juga tidak bisa menang melawan Mayden, oleh karena itu, hanya berkata “Anak ingusan! Tiba saatnya, tempat ini selesai digali, aku mau lihat bagaimana kamu merasa malu!”

Tepat Mayden ingin melawannya, aku bergegas mengatakan “Kalian berdua, tidak ada gunanya terus berdebat, jangan demi masalah ini malah merusak kedamaian.”

“Karena Tong Samcong ingin gali akar pohon yang utuh, maka semuanya cepat gali saja.”

Aku menarik Tong Samcong duduk di kursi samping, sangat hormat mengatakan “Tong Samcong, kamu duduk di sini baik-baik istirahat, aku akan tuangkan segelas air untukmu.”

Keduanya tidak terus berdebat, aku pergi tuangkan segelas air pada Tong Samcong, raut wajah Tong Samcong terlihat jauh lebih baik.

Pekerja terus menggali, tidak ada perbedaan antara akar pohon yang ada di depan dan akar pohon biasa, sama seperti akar pohon besar.

Semua orang mengelilingi akar pohon dan mengamati dengan cermat, akar terlihat sangat kasar, tapi begitu dipegang terasa agak dingin, seperti sehalus sutra.

Namun seiring penggalian yang terus berlanjut, akar pohon semakin membesar, diameternya mencapai setengah meter!

Ada beberapa bagian akar pohon rusak karena tidak sengaja tergali, mengeluarkan beberapa cairan keruh, perasaan yang diberikan, sepertinya akar pohon sedang menangis!

Ekspresi Mayden serius sekali, berkata “Benar-benar tidak menyangka, akar dari Pohon Kehidupan bisa sebesar ini, aku belum pernah melihat akar pohon sebesar ini.”

Tong Samcong berkata “Ini sedang siang hari, kita tidak perlu takut pada roh-roh jahat, apalagi hari ini penanggalan lunar tanggal 15 bulan 8, hari penuh keberuntungan, walaupun malam hari, kekuatan roh-roh jahat juga akan berkurang banyak.”

Aku ingat Farhat pernah mengatakan, harus digali hari ini, selain itu, jika melewatkan hari ini, harus tunggu sembilan tahun lagi.

Hingga lebih dari jam tiga sore, akar pohon besar mulai goyang, akhirnya sudah hampir tergali keluar, diameter akar mencapai satu meter lebih, tinggi mencapai tiga meter.

Bagian bawah akar hanya tinggal sedikit sudah hampir selesai digali, tapi tingkat kesulitan agak besar.

Oleh karena itu, mengendarai ekskavator ke sini, menggunakan tali dijerat ke atas akar pohon, diperkuat dengan erat-erat, setelah terikat baik, ekskavator mulai dinyalakan, tiba-tiba ditarik ke atas.

Tanah terus menggulung dan akar menggantung di udara.

Tiba-tiba tanah di sekitarnya tenggelam, seluruh permukaan tanah bergetar, muncul retakan kecil di tanah yang tidak jauh dari sana.

Retakan semakin membesar, seluruh permukaan tanah sedang runtuh!

“Tidak baik!” Mayden berteriak keras “Cepat lari!”

Aku terkejut, lalu mundur ke belakang, yang lainnya berbalik dan langsung pergi.

Tempat akar pohon dicabut, muncul sebuah lubang besar dengan diameter lebih dari tiga meter, dua pekerja berjarak terlalu dekat dan jatuh ke bawah, Tong Samcong sudah tua, kaki tidak terlalu leluasa, tidak tepat waktu melarikan diri, berseru sekali juga jatuh ke bawah.

Semuanya terjadi terlalu cepat.

Udara busuk yang tidak enak dicium keluar dari dalam lubang, menyebar disekeliling.

Bau-bau ini, sama seperti kotak yang telah tertutup selama beberapa puluh tahun tiba-tiba langsung terbuka, bau anyir ditambah bau yang menusuk hidung, membuat orang merasa jijik dan tidak nyaman, rasanya sudah hampir pingsan.

Kami bergegas datang ke sisi pintu masuk lubang, menghadap ke pintu masuk lubang berteriak keras, tapi, di dalam tidak ada seorang pun yang merespon kami.

Tampaknya……suara kami sama sekali tidak bisa mencapai ke dalam lubang, jika tidak, orang-orang berteriak pada lubang sebesar ini, pasti ada jawaban.

Lubang sangat dalam, gelap gurita, cahaya dari luar sama sekali tidak bisa masuk.

Semua orang merasa cemas sekali, tiga orang jatuh ke dalam, tidak ada jawaban sama sekali, bahkan suara jatuh ke tanah juga tidak terdengar.

Aku mengambil satu batu dari permukaan tanah dan membuangnya ke bawah, juga tidak ada balasan apa pun!

Siapa pun tidak menyangka bahwa di sini akan ada lubang sebesar ini, apalagi lubang yang begitu dalam.

“Pak Man, apakah kamu bisa mendengarnya?”

“Pak Min, jika sampai terjadi sesuatu denganmu, bagaimana aku menjelaskannya pada istrimu……”

“Tidak seharusnya kita datang ke sini, demi menghasilkan beberapa ratus ribu sehari, sekarang terjadi sesuatu……”

Para pekerja sangat sedih, beberapa orang duduk di atas tanah dan menangis.

Aku juga sangat sedih, jika sungguh ada yang meninggal, kami semua harus bertanggung jawab.

Di sini sama sekali tidak ada cara untuk masuk ke dalam, Mayden mondar-mandir di sekitar pintu masuk lubang, memegang kompas untuk merasakannya, juga sama sekali tidak ada cara.

Aku segera menelepon Mahmud, menyuruh Mahmud menyiapkan tangga dan tali, membawakan lebih banyak tangga, lalu menyiapkan beberapa senter ke sini.

Mayden berkata padaku “Masih membutuhkan tiang bambu, kawat besi atau kawat baja, tang, ingat, jangan sampai mengejutkan penduduk desa lainnya.”

“Kepala desa, kamu pergi bersama untuk menyiapkan barang!”

Aku bersama Hasan melangkah keluar dengan cepat, aku segera menelepon Rahmat dan dua pemimpin tim, setelah semua barang ini sudah siap, Mahmud mengendarai mobil pergi menarik barang.

Setiap keluarga di desa memiliki tangga, ada banyak keluarga yang memiliki tiang bambu, para penduduk desa jika tidak ada pekerjaan akan pergi menebang beberapa pohon dan bambu untuk dibawa pulang.

Mengenai kawat besi dan perkakas lainnya, ada banyak di tempat konstruksi.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Mahmud mengendarai mobil ke sini, bagasi terbuka, tangga dimasukkan ke dalam, menjulur keluar beberapa meter dan bergoyang-goyang.

Mobil langsung memasuki gerbang utama dan melaju menuju gua.

Aku mengunci pintu utama, menguncinya dengan kuat dari dalam menggunakan rantai besi, siapa pun tidak bisa masuk.

Tiba di depan gua, semua orang menurunkan tangga, total ada delapan tangga kayu dan beberapa tali rami, masih ada beberapa peralatan lainnya.

Tangga terpanjang hanya empat meter, yang lainnya dua meter atau tiga meter lebih sedikit.

Setiap keluarga di desa memiliki tangga, tapi terlalu pendek.

Mayden berkata “Semuanya cepat hubungkan tangga dengan tiang bambu, ikat baik dengan menggunakan kawat besi atau kawat baja, kita akan turun ke bawah untuk menyelamatkan mereka!”

Mayden sudah mulai bergerak, mengambil dua tangga lalu digabung bersama, mengambil dua batang bambu dan diletakkan pada sambungan, kemudian menggunakan kawat besi mengikat tiang bambu dengan kedua sisi tangga, dikencangkan dengan kuat.

Yang lainnya juga mulai bergerak, aku melihat keterampilan Mayden cepat sekali, sangat terlatih, sungguh tidak menyangka, Mayden bisa melakukan hal-hal ini dengan sangat baik, bahkan lebih baik dibandingkan para pekerja.

Pertama menyambung dua tangga duluan, sekitar tujuh meter, kami meraih salah satu sisi tangga dan meletakkan ujung tangga lainnya ke bawah lubang.

Saat jarak lima meter, salah satu sisi tangga menabrak sesuatu, tapi, tangga bergoyang hebat, tidak menyentuh permukaan tanah melainkan menabrak sesuatu di udara.

Benda itu melayang di udara, sangat aneh.

Mayden berkata “Itu adalah tanaman rotan yang menggantung di udara, tangga tujuh meter tidak cukup, sambung lagi!”

Setelah kami menyambung tiga tangga dan mengubah posisi tangga lebih dari sepuluh kali di tepi lubang, akhirnya berhasil menemukan permukaan tanah.

Tujuh tangga, tingginya sekitar dua puluh dua meter.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu