Penyucian Pernikahan - Bab 379 Pindah

Ada edit nama Bab 356 Ketua kelas => Wali kelas Tanggal 10/11/2020

Lebih dari satu jam kemudian, aku mencapai orgasmeku.

Vanya telah mencapai tujuh atau delapan kali orgasme berturut-turut, dia sudah lemas, dia meneteskan keringat di sekujur tubuhnya, dia berbaring di dadaku, masih sedikit mengerang di mulutnya.

"Gilang, kamu benar-benar luar biasa ..." Vanya terengah-engah "Aku sangat mencintaimu ..."

Aku mencium pipi cemberut Vanya "Bodoh, aku juga mencintaimu."

Kami berdua berbicara dengan manis di tempat tidur.

Setelah mengobrol sebentar, Vanya tiba-tiba berkata "Ngomong-ngomong, selain membeli rumah untuk aku, apakah kamu membelikannya untuk wanita lain?"

"Selvi? Mulan?"

Wanita benar-benar pencemburu.

Aku berkata "Bodoh, tidak, hanya kamu yang kubelikan rumah."

Wajah Vanya penuh dengan kebahagiaan dan kemudian dia berkata "Apakah kamu tidak takut wanita lain akan cemburu?"

"Jika kamu tidak membelikannya sekarang, apakah kamu akan membelinya di masa depan?"

Tanganku meluncur ke Vanya dan tersenyum "Kamu cemburu, kan?"

Selvi bekerja di biro supernatural dan tidak akan kembali untuk saat ini, dia akan memiliki dunia dan kehidupannya di masa depan, adapun Mulan, dia sekarang tinggal di apartemen sendiri.

Aku juga berencana membeli rumah untuk Mulan.

Aku memberi tahu Vanya tentang situasi kedua orang itu dengan jujur, tanpa menyembunyikan apa pun.

Kepala Vanya mengusap telingaku dan berkata "Bukannya kamu mau menikah dengan Selvi? Kamu mengumumkannya secara langsung pada pertemuan desa."

"Selvi tidak akan kembali? Bekerja di luar? Apakah ada yang salah dengan hubunganmu?"

Aku tersenyum dan berkata "Tidak, selvi memiliki banyak pekerjaan sekarang, aku khawatir aku tidak akan melihatnya dalam tiga bulan ini, kamu tidak perlu khawatir tentang hal-hal ini, aku akan mengurusnya dan juga tidak perlu membeli rumah untuk selvi, dia tidak membutuhkannya "

"Kalau begitu … kamu tidak diizinkan membeli rumah untuk Mulan.” Vanya berkata "Kamu hanya boleh membelikanku, kamu memiliki banyak wanita, aku mau menjadi bos, aku mau menjadi orang yang paling kamu manjakan. "

Sangat mendominasi.

Aku pikir jika aku membeli rumah untuk Vanya tetapi tidak untuk Mulan, dia pasti punya pikiran lain, aku harus tetap adil.

Tetapi bagaimana jika Vanya menyuruh aku untuk tidak membelinya?

Mulan telah merawat Vanya begitu lama dan selalu sangat berhati-hati, hubungan antara keduanya begitu baik, kenapa Vanya tidak mengizinkan aku membeli rumah untuk Mulan?

Namun, aku mendapat beberapa informasi dari mata Vanya bahwa dia sebenarnya ingin tinggal di sini bersama Mulan.

"Gilang, dengan rumah sebesar ini dan begitu banyak ruangan, apakah tidak sia-sia bagiku untuk hidup sendiri?” Vanya berkata sambil tersenyum "Kak Mulan dapat tinggal bersamaku.”

"Saat waktunya tiba, aku akan punya mobil dan aku akan mengantar Kak Mulan untuk bekerja setiap hari dan pulang kerja bersama di sore hari, saat itu, aku tidak akan kesepian sendirian."

“Kamu menemaniku, pasti akan susah, kamu sangat sibuk sepanjang hari."

Ini yang terbaik, tapi aku juga mengkhawatirkan dua perempuan yang tinggal bersama, jika aku datang, dengan siapa aku tidur di malam hari? Karena Vanya yang mengambil inisiatif, aku tidak ada masalah.

Mulan pasti akan setuju.

Tampaknya Vanya bukanlah tipe gadis yang tidak masuk akal.

Vanya dan aku lelah dan tidur sepanjang pagi di kamar, untuk makan siang, kami mengajak Mulan keluar untuk makan, aku bercerita tentang membeli rumah dan membiarkan Mulan tinggal bersama Vanya.

Mulan setuju, Mulan dan Vanya memiliki hubungan yang sangat baik akhir-akhir ini, mereka seperti kakak adik, mereka bisa hidup bersama dan mereka juga saling perhatian.

Sore harinya, aku meminta Mulan untuk meminta izin dan kami membawa Mulan ke rumah barunya, Mahmud, Evelin dan Bayu datang untuk membantu memindahkan barang-barang Mulan dan Vanya.

Setelah pindah, kami makan malam bersama di malam hari untuk merayakan dua wanita yang tinggal di rumah baru.

Mahmud sangat iri, aku suruh Mahmud tidak khawatir, aku bilang akan membelikannya rumah, Mahmud sangat berterima kasih kepada aku.

Semua orang sangat senang dan Mahmud tiba-tiba berkata "Dengarkan aku, Evelin sudah sekolah sekarang, aku harus mengantar dan menjemputnya setiap hari, hal itu cukup tidak nyaman, tentu saja, ini tidak merepotkan aku, aku sangat senang menjemput dan membawa Evelin."

"Jadwal di SMA cukup padat, aku harus mengantar Evelin ke sekolah setiap jam 6 pagi, belajar sendiri sampai malam di sekolah, lalu dijemput pulang, pasti sudah lebih dari jam 11, Evelin memiliki banyak pekerjaan rumah, yang pasti sangat melelahkan setiap hari "

"Kota kami miskin, para muridnya tidak bisa tinggal di asrama sekolahan dan sekolahnya juga tidak memiliki asrama, kebanyakan dari mereka tinggal di rumah pribadi yang disewa di luar, jika tinggal di rumah pribadi, aku takut dengan masalah keamanan, aku ingin menyewa rumah di perumahan, tetapi takutnya jika Evelin sendirian. "

"Gini aja Bos, Kak Mulan, dan Kak Vanya bukannya tinggal bersama, tiga kamar terisi dan masih ada 1 kamar kosong, mengapa tidak membiarkan Evelin juga ikut tinggal bersama?"

Mulut Mahmud sangat manis, dia tahu kedua wanita ini adalah wanita aku, jadi dia memanggil Kakak kepada mereka.

Kedua wanita itu tidak memiliki pendapat apa pun, karena itu, Evelin pergi ke sekolah dengan nyaman dan ketiga wanita itu tinggal bersama.

Aku tentu saja tidak keberatan.

Vanya tersenyum dan berkata "Gini bagus banget, aku mendengar bahwa keterampilan memasak Evelin sebanding dengan seorang koki, kedepan ada mulut yang terpuaskan."

Mulan juga berkata "Kak Evelin, urusi saja urusan sekolah, aku punya banyak waktu, memasak dan urusan rumah lainnya, aku akan melakukannya sendiri."

"Impian aku ketika aku masih kecil adalah masuk universitas dan menjadi mahasiswa, aku tidak punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi ini, kak Evelin, kamu harus bekerja keras untuk masuk ke universitas yang bagus."

Mulan baru berusia enam belas tahun dan Evelin berusia delapan belas tahun, jadi Mulan memanggilnya Kak Evelin.

Namun, kecerdasan emosional Mulan sangat tinggi dan dia sangat pandai berbicara.

Evelin sangat senang, berterima kasih pada kami, Mahmud juga sangat berterima kasih kepada kami.

Aku juga berencana membeli rumah untuk Mahmud, tetapi jika aku pergi dan Mahmud menjadi kepala desa, dia pasti tidak akan bisa pergi, tidak bisa membeli rumah yang terlalu jauh dari kota.

Selain itu, jika Mahmud dan Evelin telah mencapai hasil yang baik, maka tidak akan terlambat untuk membelikan mereka rumah.

Evelin tersenyum dan berkata "Kak Mulan, lebih baik tidak usah memanggilku dengan panggilan “kak”, aku memanggil Abang Gilang, kamu memanggil kak Evelin, bukankah cukup membingungkan?"

"Lebih baik aku yang memanggilmu kakak."

Mulan tersenyum dan berkata "Kak Evelin, kamu dua tahun lebih tua dariku, kamu boleh memanggilku dengan panggilan apa saja."

"Singkatnya, semua orang akan hidup bersama di masa depan, aku yang termuda, jika kalian berdua butuh sesuatu, biar aku saja yang melakukannya."

Mulan terlalu baik, apa yang dia katakan selalu membuat orang bahagia.

Sedangkan untuk Bayu, aku akan selalu menjaganya, ketika aku pergi ke kota, aku akan membawa Bayu bersamaku.

Potensi Bayu tidak terbatas dan jika kekuatannya dilatih menjadi sangat kuat dan dia bisa menjadi “tangan kananku” nantinya.

Setelah kekuatanku meningkat, aku akan menyembuhkan Bayu suatu hari nanti.

Setelah makan, Mahmud, Evelin dan Bayu kembali dan memindahkan barang-barang Evelin.

Mulan dan Vanya datang ke rumah baru, aku membantu membersihkan rumah untuk kedua wanita itu.

Ada begitu banyak barang untuk wanita, pakaian, kosmetik, tas dan bahkan sampai tujuh atau delapan buntelan besar barang-barang, semuanya harus disortir dan diletakkan di lemari dan di wastafel.