Penyucian Pernikahan - Bab 271 Kaleng Aneh

Aku memperkenalkan “Ini adalah temanku Mayden, Hasan adalah penanggung jawab utama proyek kali ini.”

Hasan menyapa Mayden dengan ramah, Mayden hanya menganggu-anggukkan kepalanya dengan simpel.

Aku berkata “Kak Hasan, aku berencana untuk mengambil beberapa kayu untuk mengelilingi empat sisi tempat ini, dengan begitu, dapat membuatnya kedap suara, kemudian setelah rumah ini selesai dibangun baru melepas kayu-kayu tersebut.”

Hasan tertawa dan berkata “Gilang, kamu benar-benar selalu memikirkan kebaikan untuk penduduk, akan tetapi, jika ingin keempat sisi dibangun, akan menghabiskan uang yang tidak sedikit.”

Aku menjawabnya “Aku akan mengeluarkan uang pribadi, hari ini papan kayu akan datang, kamu kumpulkan beberapa orang untuk memaku papan kayu tersebut kemudian melingkarkannya.”

Hasan tersenyum dan berkata “Tidak masalah, ini hal yang mudah, panggil saja beberapa penduduk yang tidak memiliki pekerjaan, tidak lama kemudian pasti akan beres.”

Hasan tidak memiliki pertanyaan sedikitpun, ia tentu saja tidak memiliki pertanyaan karena ia adalah orang dari Farhat!

Cepat lambat aku akan membuka topengnya!

Pukul 3 lebih sore hari, datang 3 buah truk, didalamnya seluruhnya adalah papan kayu.

Datang juga 10 orang lebih pekerja untuk menurunkan papan kayu tersebut.

Aku meminta para pekerja ini untuk tetap berada disini, kemudian memanggil beberapa penduduk datang kemari kemudian sesuai dengan pengaturan dari Mayden memaku papan kayu.

Para penduduk yang melihatku berpikir untuk mereka, membuat kedap suara untuk mereka, semuanya sangat senang.

Hingga disore hari yang ketiga, semua papan sudah bediri diatas tanah dan mengelilingi seluruh sisi, sekitar 500-meter telah seluruhnya tertutupi.

Seluruh papan kayu itu memiliki tinggi sekitar sekitar 2,5-meter, Aula leluhur berada ditengah-tengah lingkaran, kemudian dibagian timur terdapat sebuah pintu.

Dipintu tergantung sebuah tanda, dilarang masuk area konstruksi, orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

Pagi hari dihari keempat, mulai memasang petasan dan site kedua proyek mulai berjalan.

Buldoser mulai menghancurkan rumah-rumah dan para pekerja mulai membersihkan daerah proyek, aku dan Mayden berada disamping melihat, Hasan tidak berada disana, ia juga masih memiliki kesibukan di site pertama situ.

Tidak jauh dari situ, kantor sementara dibangun sementara, aku dan Mayden duduk didalam kantor dan meminum teh, Hasan beberapa kali datang kemari kemudian pergi untuk melanjutkan kesibukannya.

Mayden tidak suka untuk berbicara, disaat aku memiliki suatu pertanyaan, ia langsung memintaku untuk tidak banyak bertanya.

Terhadap kasus Farhat, ia sepertinya sama sekali tidak perhatian, tujuannya datang kali ini adalah untuk menyelesaikan masalah yang ada di Aula leluhur.

Terhadap perencanaan pergerakan kali ini, Mayden juga tidak memberitahukan kepadaku secara detail.

Mayden sama sekali tidak memberitahuku, aku pun sangat frustasi.

Disiang hari, seketika Aula leluhur telah menjadi rata, puing-puing dan runtuhan dari tembok itu seluruhnya dimuat kedalam truk dan dibawa pergi.

Para pekerja pergi untuk istirahat dan makan disiang hari, Mayden berdiri diatas tanah yang rata, kemudian tangannya mengeluarkan sebuah kompas berwarna biru, kompas tersebut memiliki 8 trigram dan juga sebuah jarum penunjuk yang berputar-putar diatasnya.

Barang-barang ini, aku pernah melihatnya didalam TV, beberapa tuan Fengshui menggunakan kompas untuk menghitung Fengshui.

Mayden memeriksa untuk beberapa saat, kemudian alisnya mengerut tajam, sorot wajahnya menjadi semakin berat.

Kemudian ia memasukkan kompasnya dan berkata “Kepala desa, minta para pekerja untuk menghentikan pekerjaan mereka, dua hari lagi tanggal 15 bulan 8 baru memulai lagi pekerjaannya.”

Aku terus-menerus penasaran, kenapa harus tanggal 15 bulan 8?

Dewi Danau berkata “Ada makam leluhur dibawah Aula leluhur, mau menggali tentu saja harus memilih hari baik, sedangkan makam kuno disini bukanlah makam yang biasa saja, tidak bisa digali dengan begitu saja, ada banyak tabu yang harus diikuti.”

“4 hari kemudian adalah tanggal 15 bulan 8, juga adalah libur mid-autumn festival satu tahun 1x, bulan penuh dan para penduduk berkumpul menjadi satu, suasana yang meriah dan hari keberuntungan, tentu saja adalah waktu yang tepat untuk menggali makam.”

Menggali makam, sebenarnya harus mempertimbangkan begitu banyak?

Dewi Danau berkata “Semua benda tidak terlepas dari unsur 5 element, saling berhubungan dan tidak dapat terlepaskan, ada beberapa hal, sangat rumit dan harus diikuti.”

“Mayden ini tidak mudah, sangat muda tetapi begitu hebat, tetapi dibandingkan dengan orang yang benar-benar hebat masih sangat jauh, atau dapat dibilang, hal ini, ia tidak memahaminya dengan baik.

Aku tercengang “Kenapa begitu?”

Dewi Danau berkata “Penyihir yang benar-benar hebat, membawa senjata memeriksa tempat ini, pasti akan menemukan sesuatu yang tidak beres, sedangkan Mayden sama sekali tidak menemukannya.”

Ternyata seperti itu.

Aku akhir-akhir ini tidak dapat tidur dengan baik, bahkan dimalam hari saat bermimpi akan memipikan hal tentang Aula leluhur.

Tiada satu orangpun yang mengerti akan terjadi apa, hatiku tidak tenang, merasa hal yang tidak baik akan terjadi.

Hari ketiga di pagi hari, aku sudah sampai ditempat konstruksi sejak pagi, Hasan dan para pekerja juga telah sampai disana dari pagi.

Selain orang-orang ini, masih ada beberapa penduduk yang mengitari.

Disini bukankah orang tidak berkepentingan dilarang masuk, para penduduk datang kesini untuk apa?

“Kepala desa, anda sudah datang, telah terjadi hal besar!”

“Kepala desa, terjadi masalah disini!”

Aku melewati sekelompok orang itu, melihat, tanah data posisi Aula leluhur itu, berwarna hijau kebiruan.

Bagaimana mungkin?

Setelah menggali Aula leluhur, sisa reruntuhan yang ada diatasnya sudah dibersihkan dengan bersih, itu adalah tanah yang datar, bagaimana bisa ada daun hijau yang aneh seperti ini?

Daun-daun ini sangat kecil, tumbuh kecil-kecil merambat, seperti sebuah ular-ular kecil yang merambat diatas tanah.

Wajah seluruh orang dipenuhi dengan ketakutan, saling berkomentar, tidak tahu apa yang terjadi disini.

Dewi Danau berkata “Tanaman ular merambat, bukanlah tanaman biasa, dimakam kuno pasti ada energi Yin yang begitu berat, hal seperti ini adalah makanan untuk energi Yin.”

Aku masih tidak mengerti, dalam semalam keluar begitu banyak hal yang aneh, siapapun juga pasti menjadi takut.

Dewi Danau tidak menjelaskannya, berkata “Tunggu penyihir datang pasti akan mengerti.”

Para pekerja yang melihat ini juga tidak bergerak, Hasan juga sangat terkejut.

Kemarin disini telah berhenti bekerja, pagi ini para pekerja dari pagi telah datang dan menemukan kejadian ini, seluruhnya terkejut.

Tidak tahu siapa yang memberi tahukan hal ini kepada para penduduk, para penduduk yang baik juga datang.

Tanaman ini sejenis tanaman merambat, tanaman merambat biasanya tumbuh didaerah pegunungan yang lembab atau rawa-rawa yang lembab, kemunculannya disini benar-benar sangat aneh.

Dan juga, lapisan tanah sangat keras, sudah diratakan dan dipadatkan dengan truk forklift, sedangkan sekarang tanah tersebut terdapat retak tipis dan tanaman merambat ini tumbuh besar dari tengah-tengah retakan itu.

Tumbuhan apapun juga membutuhkan proses untuk bertumbuh, tidak mungkin dalam waktu semalam dapat tumbuh begitu banyak.

Para pekerja saling berkomentar, Hasan dengan panik berkata “Kepala desa, menurutmu apa yang harus dilakukan?”

“Sekarang sudah mulai proyek, hari ini harus mulai mengeruk tanah, besok akan ada lebih banyak pekerja yang datang untuk bekerja, aku sudah menghubungi semuanya.”

“Bagaimana bisa hal aneh seperti ini terjadi disini?”

Teruskan aktingmu, apakah kamu tidak memiliki perhitungan didalam hatimu? Kamu tidak mengerti apa yang terjadi disini?

Aku berkata “Kamu adalah penanggung jawab dari proyek kali ini, menurutmu bagaimana?”

Hasan berkata “Periode konstruksi sudah ditentukan, harus dengan segera membangun pusat medis, jika tidak, mengulur satu hari, gaji para pekerja, biaya persewaan perlalatan pun juga harus dibayar, lagipula, disini juga hanyalah muncul sedikit tanaman saja, bukanlah hal yang besar.”

“Tidak boleh digali, disini sama sekali tidak boleh digali.” Seorang pria tua berjalan kearah kemari dan berkata “Disini tidak boleh digali, jika digali, takutnya akan terjadi sesuatu yang lebih buruk.”

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu